Monday 22 October 2012

Membuat Tumpeng untuk Ibu Mertua

Kali ini berada ditantangan membuat tumpeng lengkap dengan isinya sendiri. Izin suamiku, Alhamdulillah di acc, "bi, Minggu acara kemana?" teleponku kamis sore dari kantor. "ke Priuk?" rumah ibu mertuaku. Memang kami sudah lama tidak mengunjungi beliau. So.... "Aku buat tumpeng buat hadiah ulang tahun ibu ya bi?" suamiku mungkin dengan rasa penasaran dan sedikit kurang percaya apakah aku mampu dan bisa menjawab dengan santai.

Aku dan Kreasiku
Jum'at pagi, bersama embun pagi, kupacu motorku ke pasar desa membeli ayam utuh dan mencari tampah... lucu juga ya, udah lama berumah tangga  aku gak punya tampah. Dipasar itu yang ada tampah besar, aku maunya yang kecil aja. Nothing to lose dah, aku cancel beli tampah, sampai nanti ada bapak-bapak penjaja peralatan dan aku temui, aku mo beli.

Jum'at sore, sepulang kantor selepas hujan sore hari, saatnya hunting bahan-bahan pelengkap tumpeng, hm...sepede apa ya aku waktu itu? heheee, lanjut....setelah sampai dirumah "masih ada yang kurang gak ya?"
Hasil Belanjaan
Tampah belum kebeli...and then aku baru ingat pernah lihat tampah dirumah ini, nnnnah, tersoraklah jiwaku saat aku menemukan tampah kecil didapur " Alhamdulillah Allah's with me...Allah Maha Tahu apa yang aku butuhkan.... Makasih ya Allah.

Sabtu Siang, aku membuat tampah supaya terlihat cantik dan segar dihias daun pisang hasil dari kebun sebelah rumah bersama anak lelakiku yang super protes, ingin melakukan hal yang sama dengan yang aku kerjakan. Alhamdulillah terselesaikan dengan sedikit insiden kecil bersama anak lelakiku . Aku beri fotonya tapi sedikit aneh pakaiannya.

Tambah diberi pakaian
Malam Minggu, aku menyelesaikan yang bisa aku selesaikan setelah cabut gigi...waduuuuw gimana raasanya masak dengan gigi yang berontak nyeri dan gusi yang sakit serta bibir yang baal, efek dari anestesi. Dibantu suamiku tersayang yang membuatkan kerucut untuk tumpeng, bersama anak lelaki kami yang selalu ingin melakukan hal sama dengan apa yang dilihat. Alhamdulillah, besok paginya bisa dilanjutkan, dengan berdoa bangun lebih awal.

Minggu, tepat pukul 03.00 am aku bangun dan menggoyang dapur terlihat lebih panas. Me only at kitchen,
yang biasa membantuku, setiap sabtu sore pulang...tapi aku tep ga putus asa, aku bisa mengerjakan sendiri. Jarum jam terlewat diangka 06.30 am, telah selesai Tumpengku dibawah pengawasan dua orang tersayang...lelaki-lelaki yang aneh...heheee, makasih ya untuk kebersamaan ini.

Puas menyelesaikan Tumpeng perdanaku

Akhirnya, 07.15 am, kami membawa ke Priuk, sengaja lebih pagi bair untuk sarapan ibu mertua dan keluarga. Dalam perjalanan, aku cukup was-was dibuat oleh jalanan yang tidak rata...tapi Alhamdulillah tumpengku cukup kuat dan masih sempurna... Bener juga, sampai di rumah ibu, mereka belum sarapan... Jadilah kami membawa tumpeng disaat yang tepat. "Selamat Ulang Tahun Ibu, Semoga menyukai hadiah kejutan dari kami" Niat aku ini adalah syukuran kesembuhan suamiku, syukuran Ulang tahun Faiz 11 Oktober 2012 dan Syukuran Ulang Tahun ibu mertua di 20 Oktober 2012.

Ibu Mertua dan Tumpeng
Suamiku dan Ibu
Aku jarang  pernah mau mencoba melakukan hal yang mustahil, bukan tertarik mencoba apapun hasilnya. Membuat Tumpeng ini, walaupun simple tapi jika keinginan kurang kuat bisa jadi kurang sukses. Makasih yang mendukung aku terus mencoba.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lihatlah keinginan untuk bersama bukan apa yang diberi,
Menangis dalam kebahagiaan membawa tuk berucap syukur
Tak pernah hati ini terbawa riangnya jalan yang terawang-awang
Impian ini terukir menjadi senyum terindah.

Sayang untuk semua keluargaku.

6 comments:

  1. ibu mertua pasti seneng bgt ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, niat kami berbagi...dan berbagi dimulai dari orang terdekat kita, tul? heheee...
      Inza Allah suka....
      Pingin buat lagi neeeh...
      Makasih y

      Delete
  2. Bagus ya tumpengnya. Pas ultah anakku aku bikin tumpeng juga, tp seluruh rakyat Indonesia meragukan jd bagus atau tidak. Trus tahapannya aku upload di facebook biar yg pada taruhan puas. Eh, ternyata beneran, hasil akhir berantakan heheheeee....

    ReplyDelete
  3. hehe... alhamdulillah tumpengnya sukses, yg ga sukses mungkin menghiasnya, karena dirusuhin anak kecil. ada dari amsak memasaknya aku upload di fb, pingin sih buat cerita suka dan duka buat tumpeng perdana, dukanya tangan harus panas karena buat garnish cabe...hiks hiks... Prok prok mak, yang penting kita mau mencobanya...jadi puas kan? hehe

    ReplyDelete
  4. Wah hebat, tumpengnya mantap :)
    Saya pernah bikin tumpeng waktu lomba 17 Agustusan di Solo. Tapi tumpengnya ukuran mini semua. Enak. Ga ngerepotin, hihi

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih