Thursday 8 November 2012

Mendidik Anak Berbeda-beda, kan?



Kehamilanku
Memiliki seorang anak tentu sangat membahagiakan sekali, ekspresi mengetahui diri kita hamil tentu berbeda-beda ya mom bagi setiap mommy, ada yang sampai menangis tersedu dan gak bisa menggangkat wajah, ada yang loncat-loncat kegirangan ups....tapi hati-hati ya mom loncatnya....mungkin ada yang tidak bisa mengekspresikan apapun hanya berucap " Alhamdulillah ya Allah..." dan adakah yang hanya bengong yang berujar "haaaa....masa sih" walah yang ini tentu keterlaluan dah. So, mengetahui kehamilan, berada pada masa kehamilan tentunya sudah bisa mengukir keinginan akan seperti apa kita  mendidik dan mengasuh anak kita kelak ya moms.

Mendidik dan mengasuh anak bagi para mom juga berbeda-beda, tergantung moms dan kreatifitas moms pastinya. Bagi saya yang saat mengetahui kehamilan menjadi speechless dan memasrahkan kepada Allah serta berupaya yang terbaik untuk kami, mendidik dan mengasuh faiz juga seperti umumnya moms lainnya dengan sedikit divariasikan dari berbagai sumber apabila memungkinkan diterapkan oleh saya. Menjadi pengasuh faiz selama dua setengah tahun tentu bisa membentuk ruang untuk bersyukur dan menjadikan kebahagian tersendiri diberi kesempatan ini, ambil hikmahnya saja lah karena risign dari kantor dan belum ada kesempatan lagi untuk bekerja.

Ceritaku bersama faiz, mulai dari memandikan faiz setelah berusia dua bulan, memang harus dilakukan sendiri dari menyiapkan air panas, handuk serta bajunya dan sampai usianya 3 tahun sekarang faiz suka mencoba mandi sendiri, bisa dilihat di sini ya moms untuk ceritanya. Urusan menu makanan juga siapkan secara home made dengan menu yang dikreasikan hasil browsing di internet. Memilih mainan kami atur agar tidak terkesan semua yang faiz suka dan inginkan bisa kami berikan, kali ini saya berpikir mulai dari sinilah faiz belajar "bahwa tidak semua hal yang dia inginkan bisa diberikan oleh orang tuanya" terlalu kolot gak sih moms?.



Faiz kecil Membantu Jemur Baju
Melibatkan faiz dalam kegiatan saya dirumah bisa menjadi ajang belajarnya faiz lho moms... Contohnya, saat mengganti sprei, sudah pasti anak-anak akan menggunakan sprei yang sedang kita pasang untuk mainan, sedikit geregetan karena udah cape masih digangguin, tapi...pelan-pelan faiz saya contohkan memasangkan kekasur, caranya begini, pasang sini...tarik sana...dan....sekarang faiz sudah bisa membantu saya mengganti/merapikan sprei. Contoh lainnya saat mencuci pakaian, faiz tertarik dengan suara air keran yang mengucur kedalam mesin cuci, lama-lama saya ajak faiz untuk memasukkan sendiri pakaian kotor kedalam mesin, jadi kalau ingin bermain dengan faiz saat saya sedang sibuk ya....memanggil dan minta tolong dibantuin untuk membantu pekerjaan di rumah. Hal ini mengajarkan faiz pentingnya memahami pekerjaan orang tua serta tolong menolong, betul begitu moms?


Tentunya akan terasa tidak adil bila hanya saya yang melibatkan faiz dalam urusan ibu-ibu, saat suami saya sedang rajin mencuci kendaraan tidak segan dan takut faiz basah dan kotor, mereka berdua dengan asik menggosok badan kendaraan, juga saat sang bapak sedang memperbaiki perangkat elektronik, faiz diajarkan mengambil obeng, tang serta gunting, was was juga moms saat melihatnya, tapi kita sebagai orang tua tidak boleh lenggah dan itulah tugas kita, mengawal sang buah hati bermain sambil mempelajari sesuatu.

Kadang saat kita sedang terlalu sibuk dengan dunia kita masing-masing, anak menjadi pihak yang terlantarkan, jujur dengan penuh kesadaran saya pernah dalam situasi seperti itu. Pekerjan kantor yang masih harus dikerjakan dirumah karena dateline, entah berantem karena berebutan PC, atau direngekin faiz minta ditemani main....rasanya tidak bisa dijelaskan, maafin ummi ya nak. Berusaha mengurangi hal yang jelek dan egois selalu mi latih demi kita semua.

Berdua Memasak
Oleh karena itu, kadang untuk menebus rasa bersalah dengan faiz, saat saya sedang masak didapur (karena main job in the kitchen tep saya) faiz saya libatkan, lagi-lagi diruang ini bisa menjadi media faiz belajar, saat dia bertanya tentang api, mengapa telur dikocok, bahan membuat mendoan itu apa, air yang dimasak itu menjadi panas. Sungguh kaya bila kita mau meluangkan ruang untuk anak dan melenyapkan ego kita ya moms.. Seperti semalam, saat kantuk dan capai mendera akibat pulang kehujanan, faiz masih terjaga sampai pukul 22.00 bermain dengan sapu dan karpet. Awalnya saya larang faiz bermain dengan sapu, takut buat mukul-mukul, ternyata "faiz sedang ngepel mi...kotor sekali karpetnya" oh My Allah, lanjut sesi berikutnya faiz membentuk karpet itu seperti rumah-rumahan...hm....yang ini baru luar biasa teruskan petualanganmu ya iz. Tentu cerita moms dengan anak-anak  seru-seru dan penuh dengan imaginasi spektakulernya. Kita sebagai orang tua wajib mencontohkan yang terbaik, menemani, mengawal dan memberi masukkan akan kegiatan anak-anak kita. Berharap selalu melakukan yang terbaik walau kadang ada kekurangan di sana dan disini itu karena saya manusia yang dalam perjalanan hidup masih terus belajar dan mendengarkan.






2 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Faiz dikecil aja sudah bisa bantu momsnya, besarnya pasti ganteng banyak cwe2 yang deketin. hehehehe

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih