Tuesday 20 November 2012

Ketika Anak Tidak Mau Makan

Sudah menjadi hal biasa bila anak tidak mau makan dan lari tunggang langgang berjubel dengan bantal saat melihat nasi, al hasil ada acara lomba lari antara anak dan Mommy! Dan tidak tanggung-tanggung kerlap kerlip  panggung saat menyajikan acara rayuan mautnya Mommy dan si anak cuek bebek sampai akhirnya nasinya dimakan sendiri oleh Mommy.....Kondisi seperti itu *ngaku deh umum ya Moms dijumpai  setiap waktu, kadang-kadang atau memang musiman?  *semoga musiman dah  Dilanjut dengan mengeluarkan jurus kreatifitas ala Mommy dari yang sederhana sampai yang sangat sulit untuk dilakukan dan inilah efek samping dari anak sedang malas makan, mau tidak mau si Mommy kudu bekerja keras memutar otak bagaimana agar si anak mau makan.


Cerita saya :
Faiz kecil berada dalam asuhan saya sejak bayi hingga berusia dua setengah tahun. Otomatis urusan makan, sayalah yang paling tahu dan sayalah yang mengatur dan menyiasati bagaimana si faiz ini mampu menghabiskan porsi makan yang telah saya buat.  Alhamdulillah sejak kecil, faiz tidak rewel masalah makan dan jenis makanan apapun bisa masuk kedalam mulutnya. Sedikit tidak umum bagi saya sewaktu menyuapi faiz waktu baby, dimana acara menyuapi secara umum adalah menyiapkan semangkuk bubur dan segelas air, namun saya tidak sekaligus membawa segelas airnya,  "mba astin, kok ga dikasih minum setelah masukkan makanan?" suatu ketika ibu mertua saya bertanya sewaktu melihat acara menyuapi baby faiz. Jawaban yang kuberikan sederhana "biar lebih banyak makanan yang masuk daripada minum" dan diberikan sanggahanlah "kan seret mba astin, kasihan?" bener juga kalau makanannya terlalu kering, tapi saya memberikan baby food dengan teksture yang sedikit lembek, lalu saya jawab "nanti kenyang diminum bu, selagi faiz tidak tersedak, saya tidak memberi minum setelah suapan makanan"

Faiz besar, lebih banyak mau makannya daripada ngambek acara tidak mau disuapi kecuali : saat melakukan perjalanan (jalan-jalan) dan juga saat singgah atau bertandang kerumah neneknya atau saudara, kesimpulan saya dikarenakan faiz dalam kondisi capai dan malas makan. Bisa dilihat dibeberapa gambar nich Moms...Faiz suka makan sendiri, karena bila sedang ngambek saya biarkan dia makan sendiri, walaupun sedikit berceceran dan lengket-lengket dimana-mana namun mengajari faiz lebih awal saya pikir itu lebih baik.
(Foto Dok Pribadi)

(Foto Dok Pribadi)


Mendengar para Moms yang pusing, bingung saat anak sedang tidak mau makan, sampai diberikan vitamin macam-macam menambah pengalaman saya juga. Sedikit cuek awalnya bila faiz tidak mau makan karena alasan tadi diatas, tetapi dalam beberapa hari ini, sempat dibuat menahan emosi lalu pecah menjadi kejengkelan, karena maunya minum susu terus, "mi susu" dibuatkanlah susu satu gelas besar dalam porsi gelas tutupnya faiz dan belum ada satu jam "susu....mba ria" hey.... bingung dibuatnya "kan barusan susu iz, tuh gelasnya saja belum kering?" coba apa jawaban dari faiz "kan tadi dibuatkan ummi, sekarang mba ria yang buat" Masya Allah ngelus dada deh. Dan bukan itu saja, sebelum ditanya mau makan sekarang apa nanti faiz dengan lantang berkata "faiz tidak mau makan, maunya susu saja!!!" Ya Allah, sedang apa nich anak, hampir satu minggu bila berhadapan dengan acara makan pasti merelakan jurus rayuan yang maut, super malah. 

(foto dok pribadi)

Usaha telah dilakukan dengan berbagai cara, minum vitamin yang biasa diminum saat kondisi tubuh faiz sedang drop selalu lancar setiap pagi, nah bukannya mau makan tapi minum susunya tambah terus....*ngelap jidat saking bingung. Dibuatkan menu makanan yang faiz suka, sudah dan hanya beberapa suap saat faiz mencoba makan sendiri. Membuat kudapan atas permintaannya sendiri baiklah dibuatkan dengan acara masak bersama faiz, ada ceritanya disini setelah tersaji hanya untuk mainan saja *hancur hancur hatiku....hatiku hancur. Suami saya yang sabar dan cuekpun menyerah dalam kekeuhnya faiz sampai pengasuhnya cerita faiz curhat "faiz kenapa?marah sama mba ria?" tanya si mbaknya "engga, faiz marah sama abi" jelas faiz, "kenapa?" heheee...membayangkan saat mendengar cerita mbaknya faiz ketawa geli "faiz engga mau makan sama abi dipaksa-paksa" heheee....langsung dah *big hug for faiz....bisa saja dia curhat.

Dalam usaha yang terus saya lakukan, Kamis, 15 November 2012 saya membuat sebuah kreasi sajian buat faiz dengan deraian air mata dan penyesalan yang tiada tara *hiks hiks....sedih, nyesel karena tidak pintar membuat bento ahahaaaa...*gambarpun tidak bisa, nich saya bocorin gambarnya *tutup muka malu pakai banget.

(Foto Dok Pribadi)

Betapa riangnya hati saya beberapa hari kemarin saya membuat bakwan sayur, sambil menemani faiz melihat timmy timenya saya mengambil nasi dan bakwan untuk dimakan sendiri, tapi iseng niiich mencoba menyuapi faiz, Masya Allah: faiz makan lahap dan banyak. heheee sukses juga, dan setelah memperhatikan faiz beberapa hari saat sedang tidak mau makan ada satu kemungkinan "faiz malas makan" Yeah...serunya menjadi seorang ibu ya seperti ini, banyak cerita dan berbagai kasus harus ditangani sendiri kalau sudah mutung ya *please suamiku...tolonglah saya ini yang telah lelah merayu anakmu....

Dari sini, saya belajar banyak hal untuk diri pribadi dengan catatan dan pe-er yang banyak sekali *mencoba untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik dan bernar serta saya sangat mengakui....i'm not a good Mommy but i always try to do the best....sulitnya bukan kepalang. 
  1. Harus lebih perhatian banget kepada faiz, bisa jadi kurang perhatian menjadikan faiz sulit terbuka apa alasannya sehingga tidak mau makan.
  2. Belajar lebih sabar menangani faiz, karena anak sekarang terlalu sensitif sehingga mudah ngambek dan acara yang di demo faiz adalah makan *kencengin ikat kepala
  3. Mau belajar menggambar *pernah dapat nilai delapan pelajaran menggambar karena dibuatkan bapakku (ups...jangan ditiru)
  4. Semakin kreatif tangan ini dan mau belajar segala bentuk pekerjaan seorang ibu (memasak apalagi) bento oh bento the good menu....bejalar ach...
  5. Selalu tanya kepada orang "salah saya dimana?" waduh aprah bin lebay kalau yang ini. Tapi kadang memang kita sendiri tidak pernah tahu/ tidak pernah mau mengakui bahwa kita banyak kesalahan. 
 
Tenanglah wahai anakku, ummimu ini sedang giat-giatnya belajar teruslah memecut ummimu dengan tamparan-tamparan yang keras *aduuuh bukan pakai tangan nak.... namun selalulah bertanya dan meminta dalam pertumbuhan keanak-anakkan dirimu. Luv U iz....

No comments:

Post a Comment

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih