Tuesday 29 January 2013

Bekerja dalam Sebuah Pilihan

Bekerja diluar rumah bagi wanita adalah sebuah pilihan dan keputusan yang harus dipikirkan matang, cermat dan memerlukan diskusi dengan orang-orang yang terdekat secara demokratis tentunya.

Sebelum menikah, bagi wanita yang bekerja sangatlah fleksibel dengan mobilitas yang mudah. Para wanita bekerja ini hanya memerlukan diskusi dengan orang tua dan kerabat mereka bila diperlukan.
Dari Sini

Bagi wanita yang telah menikah, dan telah dikarunia anak, tentunya pertimbangan untuk bekerja dan tetap bekerja menjadi sebuah pemikiran dan bahan diskusi dengan orang-orang yang terdekat seperti suami dan keluarga besar. 

Pengalaman saya sebagai seorang wanita yang bekerja sebelum menikah tentunya bekerja memang menjadi prioritas utama untuk mengembangkan kepribadian serta secara materiil mendapatkan penghasilan. Orang tua menjadi sumber bagi saya dalam berkonsultasi mengenai pekerjaan apabila dirasa saya harus move untuk mendapatkan pengalaman yang baru.
Ketika Bekerja- Dok. Pribadi

Setelah menikah, saya masih bekerja setelah memberikan pernyataan dan komitmen tertentu serta mendapat ijin dari suami sebagai kepala rumah tangga.

Memiliki anak merupakan tanggung jawab bukan hanya ibu atau bapak saja, melainkan tanggung jawab bersama. Pada saat itu, untuk melepaskan pekerjaan adalah sebuah keputusan yang telah dipikirkan dan didiskusikan bersama. Konsekuensi yang akan dihadapi tentunya menjadi tanggung jawab bersama.

Memilih untuk berhenti bekerja dan tinggal dirumah mengurusi anak tentunya harus dijalani secara legowo. Mengurus rumah tangga dan permasalahannya adalah tanggung jawab bersama, seorang suami yang bekerja diluar untuk mencari nafkah dan isteri yang berada dirumah untuk menjaga anak dan mengurus rumah dan permasalahannya.
Ketika Di Rumah- Dok. Pribadi

Berada dirumah bagi seorang wanita menjadi sebuah keputusan yang paling tepat selain bisa mengawasi perkembangan anak, wanita yang telah menjadi ibu tersebut bisa memberikan pembelajaran yang baik bagi anak tersebut. 

Berada dirumah bagi seorang wanita bisa membuka bermacam-macam usaha yang bisa dilakukan didalam rumah. Menekuni usaha bisnis bisa menjadi pilihan, menulis apabila memiliki hobby dibidang tersebut bisa dikembangkan. Hal tersebut akan menjadikan wanita tersebut kaya arti, selain bisa berada dirumah mampu membuka peluang usaha dan mendapatkan income membantu finansial keluarga tanpa harus keluar rumah.

Berkeputusan untuk bekerja kembali menjadi pilihan saya setelah proposal keinginan di setujui oleh suami karena mempertimbangkan aspek yang saya berikan. Sebuah hal yang mungkin menurut sebagian orang terlalu berlebihan dan berpikiran terlalu jauh, namun selagi saya mampu dan bisa untuk berjalan dalam kehidupan dunia kerja, rumah tangga dan perkembangan anak, suami mengijinkan.

Memilih bekerja pada bagian yang fleksibel ketika dua peran harus dilakukan bersamaan saya dapatkan, saat bekerjapun dengan profesional saya jalani apabila mengharuskan saya keluar kota untuk beberapa hari. Bermain bersama anak tidak saya jadwalkan waktunya, kapanpun bisa kami lakukan bersama, saat menyiapkan sarapan pagi kadang waktu itulah saya dan anak bisa bersama, saat pulang kerumah sore hari, kadang saya mengajak anak berkeliling kompleks sekedar melihat jalanan.
Pagi hari memasak bersama- Dok. Pribadi
Sebelum Berangkat Kerja- Dok. Pribadi
Faiz di Kantorku-Dok. Pribadi
Menemani Faiz di Sore Hari-Dok. Pribadi

Kembali kepada sebuah keputusan yang didiskusikan bersama dengan berbagai pertimbangan dan konsekuensi yang akan muncul. 
***

6 comments:

  1. menjadi ibu yang bekerja kantoran atau di rumah, sama2 sebuah pekerjaan yang mulia ya mak. Semenjak resign 2007 lalu, alhamdulillah masih bisa produktif dengan job2 dari blog *cmiw

    ReplyDelete
  2. bener banget mak, mulia dan positive.
    aseeeek, ngeblog dan berkarya. makasih mak mira

    ReplyDelete
  3. Sepakat dengan Mira Sahid, menjadi ibu yang bekerja kantoran atau wirausaha, atau menjadi ibu rumah tangga biasa, adalah sama-sama merupakan pekerjaan mulia, tinggal bagaimana kitanya mengoptimalkan diri dalam memberikan yang terbaik. Begitu kan mak? :)

    ReplyDelete
  4. Betul Mak, pilihan menjadi Ibu yang bekerja memang berat, menjadi Ibu rumah tangga sama beratnya, kembali lagi pada niat kita dan terlebih bertanggung jawab terhadap pilihan yang sudah kita ambil, semangat..

    ReplyDelete
  5. salam kenal mbak...
    aku juga kerja mbak,,ninggalin anak...
    yang penting dijalaninnya ikhlas ya... :)

    ReplyDelete
  6. Mba Alaika : betul mba, mengoptimlkan,

    Mba Helda : yup,

    Mba Riesta : iya, ikhlas,

    Makasih semua, menjadi wanita bekerja pilihan, yang pasti harus mempertimbangan sgl sstnya.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih