Friday 19 April 2013

Review Novel : Selingan Semusim

Selingan Semusim
Alaika Abdullah
Smart Garden
xiii-197

Sebuah judul novel yang mengerutkan keningku. Selingan Semusim, entah aku sudah bisa menebak atau hanya bisikan Mba Alaika yang keras membentur gendang telingga dan hatiku. 'Selingkuh' yang akan dibahas dalam novel dengan ilustrasi sederhana namun sarat makna, genggaman tangan dalam ayunan tangan.

Di foto langsung by Astin
Tak sungkan aku acungin jempol di setiap postingan Selingan Semusim, di manapun. Akhirnya nyasar juga 'Selingan Semusim' ke Tangerang. Mba Alaika cantik telah mengirimkan dari Bandung, sudah lama sekali aku merampungkan membaca tetapi masih harus menghela nafas untuk menulis reviewnya. 

Sebelum di buka,


Tanda tangannya

Jujur, novel setebal 350 halaman dapat aku habiskan dalam tempo sesingkat-singkatnya (sehari semalam dach) dan Selingan Semusim, sesorean pulang kerja until Adzan Magrib kelar membaca 197 halamannya dengan membolak balik adegan demi adegan yang kurasa, aku harus mencermati, memahami, mempelajari dan mampu untuk berpikir, that's the true.

Sebuah Novel genre dewasa, layak dibaca oleh wanita dan pria yang menikah dan belum menikah baik wanita menikah maupun ibu rumah tangga. Wajib dan patut untuk dicermati, kata demi kalimat yang terangkai dalam satu peristiwa ke peristiwa lainnya.

Oh iya, setting membacanya adalah di ruang tamu, ketika anakku sedang berlarian di luar rumah dan suamiku sedang asyik di depan komputer dalam kamar. Mba Al menghipnotisku tanpa mengganti baju kerja, aku merobek plastik pembungkus dan segera memotret 'Selingan Semusim' lalu masuk bergelut dengan Fajar dan Novita.

Ada rasa aneh yang menyelinap di dada. Sebuah rasa sendu yang menyeruak tiba-tiba, mengingat nanti siang mereka sudah harus kembali ke habitat masing-masing. Berpisah untuk (belum tentu) akan bersua kembali...
Ada rasa aneh yang menyelinap di dada, sebuah pertanda yang mengawali 'Selingan Semusim'. Hal yang sebaiknya harus berani kita putus dan hilangkan, apalagi sang tokoh utama 'Novita' telah memiliki putri bernama Niken dari sang suami, Arief .

Punya pengalaman sama dari awal yang seperti ini? beranilah untuk mengambil langkah yang tepat, sebelum segalanya menjadi 'gamang' untuk diakhiri.

Sebuah langkah yang salah. Dan membuatnya terbelalak saat menyaksikan pemandangan gagah di depan matanya. Lelaki itu bertumpu pada kedua tangan dan kakinya. Tepat di atas tubuhnya. Tanpa busana!
Lelaki itu bernama Fajar, seorang suami dari istri bernama Shenny. Miris, tapi itulah kenyataanya. Sebuah peristiwa dari sebuah awal yang cukup 'berani' mereka lakukan. Kecelakan dan korban yang tersisa hanya Novita, dijadikan awal bagi Novita untuk menata kembali hati, cinta dan keluarganya. Sebuah peringatan langsung dari Allah atas apa yang baru saja dilakukannya bersama Fajar.

Bukan hal gampang memanggil kembali jiwa seseorang yang keberadaannya tak lagi diketahui setelah sekian tahun. Namun demi Novita, dia mencoba mengerahkan sekuat tenaganya, untuk menelusuri keberadaan Arief, juga Niken. Mencoba mencari tahu apakah keduanya masih berada di atas bumi ini atau telah berpulang ke pangkuan Ilahi,
Selingan Semusim mencapai klimaksnya pada bagian di mana, Arief dan Niken terpisah dari Novita dalam bencana alam tsunami Aceh. Mengapa mereka berdua, bukan salah satu? Sebuah teguran dari Allah menjadi hikmahnya, pertemuan kembali dengan Fajar, menguji hati Novita kembali. Bersatukah mereka? Fajar dan Novita? Mari silahkan menganalisa lebih dalam hati kita masing-masing, temui Mba Alaika untuk mendapatkan novelnya. Novel yang layak untuk menyadarkan kita semua bahwa setiap perbuatan sekecil apapun akan mendapatkan balasan langsung ataupun tidak langsung untuk kita sendiri maupun orang terkasih kita.

Mba Alaika yang kukenal adalah seorang wanita energik, ambisius dan feminime. Aku mengenalnya pada sebuah komunitas para pencinta Ngeblog. Aku suka singgah di Virtual corner-nya, suka dengan penyampaian pikirannya dan suka dengan senyum ramahnya. Sahabat yang sekiranya ingin berkenalan langsung dengan penulis 'Selingan Semusim' dapat menemuinya di pojok virtualnya dan mendapatkan 'Selingan Semusim' nya.

3 comments:

  1. Novel kisah percintaan dengan jalan cerita getir kayaknya ya Mbak?

    ReplyDelete
  2. Evi, begitulah...getir sekali.

    ReplyDelete
  3. Trims untuk reviewnya, Mak Astin. Keren, ku yakin cukup mengundang rasa penasaran bagi yang belum membaca Selingan Semusimnya deh, jika membaca postingan ini.

    Kisah lanjutannya sedang aku tangani, ada special order darimu untuk nasib Novita? Hehe.

    Yes, aku sepakat, cinta adalah sesuatu yang diluar logika. Yang membutuhkan perang batin, dan perjuangan besar untuk menempatkannya pada tempat dan sasaran yang benar.

    Sepakat dengan telaahmu, jika ingin selamat, kita harus waspada dan tepat waktu, juga jeli kapan harus MEMUTUS mata rantai yang terkadang adalah sebuah awal bagi bencana.

    Trims yaaaa. Review yang keren!

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih