Monday 23 September 2013

Mobil Murah Tak Sepenuhnya Murah

Mendengar gencarnya berita Mobil Murah aku enggak begitu tertarik. Meskipun ketika berdua dengan suami, suami menyodorkan beberapa gambar mobil yang dibilang murah itu. Entah ya, aku tidak begitu tertarik. Pertama aku seorang wanita yang prioritasnya memikirkan perekonomian domestik. Harga-harga kebutuhan pokok hingga kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga yang perlu dipikirkan, baru menyinggung ke harga minyak dunia yang berpengaruh dengan harga bensin perliter sebagai sarana transportasi juga biaya transportasi publik yang murah namun nyaman.

Kebutuhan Akan Mobil

Tak dipungkiri kebutuhan mobil sebagai kebutuhan sekunder juga sangat diperlukan. Membeli sebuah mobil adalah impian dan target aku dan suami juga si kecil Faiz. Contoh pembicaraan kami;

Suami : Besok beli mobil second juga enggak apa-apa dech, untuk kenyamanan kalian nanti. (Sebuah cerita ketika aku menjadi asisten suami yang marketing property, Aamiin Ya Allah, bisa beli mobil)

Faiz : Maunya punya mobil dulu, baru punya adek, nanti adeknya taro di mana? (Sebuah cerita ketika meminta persetujuan Faiz untuk merencanakan kehamilan *looh)

Aku sendiri melihat urgensi kebutuhan memiliki mobil adalah ketika *mudik, *sanak keluarga sakit, *hujaaaaan? enggak ach romantis malah kalau hujan-hujanan, *ada baby...secara waktu Faiz baby suami mendapatkan mobil inventaris dan itu nyamaaan banget kali. *kata bos besar di kantor----> keluarlah dari zona kenyaman dan disitu proses dimulai, wkwkwww.

Nah, mudik lebaran kemarin kita dinyamankan dengan transportasi publik yang menyenangkan dan nyaman. Iyuuup...PT KAI, semoga konsisten kinerja kalian dan masyarakat memilih transportasi publik sebagai sarana mudik. Nooh, aku sudah berperan mengurangi kemacetan mudik, kan?

Sedangkan kebutuhan dalam kota, pemerintah Jakarta dan sekitarnya telah mengubang Kereta Listrik menjadi sedemikian mendekati bagus. Yuuup Comuter Line yang ke arah sekarang cukup bagus, tinggal kesadaran para penumpang dan pelayanan dari PT KAI yang semakin profesional.

Kabar Mobil Murah?

Perlu disambut baik dan dilihat dari berbagai segi, kalau dari satu segi yang diusung mungkin bakalan pincang. Kalau aku sendiri mah, enggak tertarik beli mobil murah ya? Alasan yang cukup ngawur kulontarkan ketika suamiku masih keukeuh menyodorkan gambar mobil murah.

Aku : Belum tertarik *masih ngayal punya CRV dan Fortuner dulu, sepertinya bulan depan bisa punya deeech *dari manaa? dari hongkong? hahaa.

Dari segi kemacetan kota besar, aku pribadi sebagai pengguna jalan di kota besar yang kadang suka kepanasan karena kemacetan pasti akan bilang *enggak setujuuuu. Pernah untuk menghindari kemacetan ya...pilih berangkat lebih awal dan memang tidak ada kemacetan yang menikam *hehhee. 

Dari segi bahan bakar minyak sudah pasti bensin daaah, Nah, aku bukan pakarnya banget pun juga tidak tahu menahu, tapi boleh ya...aku urun rembuk di sini. Pas mau beli bensin untuk mengisi sepeda motor aja kadang aku malesnya gak ketulungan *ngantri booo. Sudah jelaskan bahwa pemilik kendaraan bermotor itu sudah banyak sekali, apalagi ditambah mobil murah. Bakal semakin mengantri. Jadi pendapatku? enggak setuju juga...kasihan buminya.

Eh tapi aku punya ide looh untuk penciptaan mobil murah namun tanpa bensin, pake air gitu dicampur bahan sejenis bensin yang bisa menjalankan mesin *kali ini aku digetok orang sedunia. Tapi kreatif kan? hahaaa...nah, sejenis mobil uap, mobil listrik? apa enggak dipelajari lebih lanjut tuuuh? dibuat seaman dan senyaman mungkin.

Dari segi pendidikan *ehem..bicara pendidikan niich. Ada yang tanya, siapa siich yang bikin ada mobil murah-murah itu? hahaa...aku langsung skak mat si ibu muda itu *maaf yeeee. Jangan salahkan yang bikin atau yang punya ide dooong.

Para pelajar sekolah keahlian itulah yang berperan, khususnya jurusan otomotif. Mereka telah belajar keras, menciptakan berbagai macam latihan bagaimana menyusun kerangka mobil dan bagaimana agar mereka menciptakan karya? Nah, sudah pastinya karya-karya mereka nantinya akan mengharumkan bangsa ini kan?

Jadi intinya, aku menyambut baik adanya mobil murah. Itu tandanya anak bangsa bisa menyumbangkan karyanya, siapa tahu layak ekspor dan dipergunakan oleh negara-negara lainnya? kereeen mobil ciptaan anak muda Indonesia dengan harga terjangkau, membantu perekonomian kami *tutur salah satu warga di Belanda. Wow...ini bukan ngayal, pasti Pak SBY setuju. Meskipun saya tahu Pak, tidak semudah itu ya?

Dari segi perekonomian, bicara apa aku ini? ya perekonomian umum dech. Semalam jalan-jalan ke perumahan yang bisa dibilang menengah ke bawah membelalakan mataku. Wooow, satu rumah ada dua mobil? keningku berkerut tak habis pikir, rumah tipe 36 tanpa garasi mobil? bukan satu dua tiga rumah, tapi banyak.  (Jalan-jalan di kawasan Bintaro Coret) 

Jangan ditanya diperumahan menengah atas di dekat Tang City, wooow aku semakin berdoa kuat-kuat perekomonian rumah tangga kami segera meningkat, jadi bisa mengkoleksi satu dari empat mobil yang terparkir di rumah-rumah tersebut. Empat boo...iya, rata-rata tiga. Ngikutin kasus anak dari AD? anaknya tiga masing-masing mendapat mobil satu, belum si bapaknya dan juga istrinya *beruntungnya mereka enggak kepanasan naik angkot.

Jadi intinya, masyarakat Indonesia sebetulnya sudah mapan *yang mapan dan masih belum mapan bagi yang penghasilan perharinya masih dibawah 10.000 . Lantas siapa yang akan membeli mobil murah tersebut? pastinya masyarakat menengah ke bawah dan tentunya akan menggerus budget yang seharusnya diperuntukan entah untuk pendidikan atau untuk rekreasi. Pendapatku? masih ngimpi dapat mobil gratisan, tolong jangan dibangunkan. Hehee...

Imbas Mobil Murah 

Indonesia akan semakin terkenal di dunia, sudah pasti kan? seperti yang disampaikan tadi dari segi pendidikan. Dari segi perekonomian juga akan maju pesat karena banyak transaksi pembelian mobil murah *hore...aku mau jadi marketingnya *bakalan bonus menjatuhi kepalaku.

Kota besar yang masih mengalami kemacetan luar biasa, pasti tambah macet jika tidak dibarengi dengan pembangunan sarana jalan, entah penambahan jalan layang atau pelebaran jalan. Iyaaah, kalau bicara pelebaran jalan? berarti akan ada pengurangan lahan juga dooong? Alhamdulillah aku belum punya rumah, jadi enggak kena imbas pelebaran jalan ya *dilempar poni*tsyaaah.

Perekonomian domestik bakalan kena imbas, ada pengurangan pembelian pulsa, ada pengurangan pembelian kangkung, telur dan mungkin dana pembelian baju bisa setahun sekali *itu kalau aku looh ya yang beli mobil murah tersebut.

Karena, kalau sudah punya mobil apalagi murah bakalan ada banyak budget tidak terduga. Yuk jalan ke puncak, yuk jalan-jalan ke ancol, yuk hang out tengah malam lihat bulan purnama atau lihat sunrise tapi naik mobil takut kedinginan. Nah looh, perlu dipikirkan masak-masak sebelum kondisi perekonomian dikatakan stabil untuk memiliki sebuah mobil.

Untuk yang setuju semoga lebih arif dan bijak jika menggunakan mobil tersebut, karena banyak faktor yang akan muncul. Untuk yang tidak setuju semoga lebih arif dan bijak menyampaikan pendapatnya.

Kalau aku setuju atau tidak? setuju? tidak? setuju? tidak? enggak penting pendapatku tapi yang jelas, mari kita sama-sama menjaga dan mencoba memikirkan negara tercinta ini semakin keren dan aku mendapatkan mobil gratis setelah bangun tidur ini, aamiin.

Mohon maaf jika ada yang tersingung, khususnya si ibu muda tadi yang kena skak mat. Enggak kan ya? aku hanya berpendapat dan silahkan pendapat teman-teman semua dituangkan dalam kolom komentar tanpa mengomentari siapa aku? karena aku hanya berpendapat, salah benar, tepat salah itu pendapatku.

10 comments:

  1. kalo menurutku,mobil murah memang di peruntukkan untuk masyarakat ind kelas menengah. aku liat dr DP dan cicilannya juga ga murah2 amat. untuk gaji pegawai 5juta/bulan itu juga ngepas. keluargaku ada yg beli mobil murah ini,mobil lamanya di jual lalu ganti dgn mobil murah ini. Dengan perekonomian "ngepas",mereka sangat senang dgn adanya mobil ini krn "kebeli",klo avanza mah gak kebeli apalagi crv ato fortuner :D

    ReplyDelete
  2. Betul Mak, memang harus siap hidup hemat klo punya mobil :-)

    ReplyDelete
  3. murah bagi yang punya uang ya :) tapi mahal buat yang tidak mampu

    ReplyDelete
  4. Yahh, aku kapan yak kebeli mobil, hoho. Nabung dulu aja biar bisa beli yang murah tapi kualitas oke

    ReplyDelete
  5. Sebenarnya ikon "mobil murah" sepertinya hanya menyentuh kalangan menengah yang mempunyai uang segitu banyaknya, kalau kaya kita" beli motor aja udah kelabakan hihihi

    Yaaaah, ibaratnya setiap peristiwa pasti ada dampak positif dan negatif seperti fenomena mobil murah ini *eh

    ReplyDelete
  6. Menurut saya mobil itu kebutuhan lux yang dalam pelajaran SD kebutuhannya setelah kebutuhan pokok dan tambahan. CMIIW.

    Apa tidak sebaiknya ada progam murah untuk kebutuhan pokok dan tambahan dulu sebelum progam mobil murah. Misal pendidikan murah, biaya kesehatan murah. Mungkin ada yang protes udah ada tuh progam itu? pertanyaan saya apa benar-benar murah dan sesuai dengan harapan?

    Kalau misal ditanya bagaiamana pendapat saya soal mobil murah, menurut saya jawabannya adalah belum waktunya

    ReplyDelete
  7. hemmm,,mobil murah yak,,dilematis sih emang secara tdk dibarengi dg peningkatan fasilitas jalan raya di negara ini,,mobil bertumbuh trs tp jalan2 baru gak pernah dibangun,,lama2 emang penuh sesak,,sbnarnya bkn salah mobil murahnya jg siih,,mgkn negara kita aja yg blm siap,,coba aja transportasi umumnya diperbaiki,,kyk di luar negeri gt,,org pasti gak mikir pengen beli mobil lg,,

    ReplyDelete
  8. hemm, tapi tetep saja yah lebih menarik mobil mahal yang kualitasnya lebih oke.. heheeee :) dilematis memang ya,,, mudah2an bermanfaat apapun itu kebijakannya

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih