Saturday 28 December 2013

Ketika Berat Badan Meningkat

Astin Astanti di sini, menghirup udara pagi di pinggiran Jakarta Barat dengan setumpuk pekerjaan kantor memaksa untuk bergerilya. Heheeeee, lihat...bajuku sudah banyak yang membuat perut dan pantatku sesak nafas!!!! aku merengut di depan lemari sembari melirik suamiku.

"Olah raga, dooong!!!"

Haih? olah raga? setiap hari jungkir balik ngangkat pesawat terbang putih hijau mirip Cityli*k? parkirin truk pasir putih? ngejejerin kontainer? ngangkat robot-robot di eranya transformer? lempar-lempar panci, wajan dan ngungsepin baju kotor? bukan olah raga itu?

Harusnya aku tetap langsing dengan berat badan antara 47-49 dengan tinggi badan 156 cm? harusnya baju-baju jaman masih cantik pada jamannya *eheeem-keselek salak, masih bisa menemani riuhnya hari-hariku.

Tapi...kenyataan tidak mau mengatakan hal tersebut. Rekan kerja beda wilayah mengatakan hal yang membuatku *seharusnya gembira..."Mba Astin, kamu sekarang gendut!" hanya kekuatan cinta yang menguatkan aku.  Pun ketika ibu mertua dan adik ipar mengunjungi kami, beliau memandangiku dengan rasa takjub. "Mba Astin gendutan ya...lagi hamil ya?" Oh...nooooo, aku langsung menyanggah dan mengatakan tidak. Sedetik kemudian, sang ibu mertua kembali membuat wajahku merah merah merona... "Tapi bagusan seperti ini, seger sekali...enggak seperti dulu". OMG...dulu aku kumel, kurus dan enggak secantik sekarang kah? hihiiii...

Teman kerjaku bolak-balik menyarankan untuk membeli celana kerja lagi *jujur banget sich, dibilangnya sudah enggak muat dipakai mulu...hihiii, tapi kan yang penting atasannya panjang, jadi nututupin celana yang sebentar lagi dilungsurin ituh.

Huaaaa...memang kudu belanja baju lagi niiich, modus untuk mengajukan proposal kepada suamiku, ahihiiii...etapi, kan sayang baju-baju yang kecil-kecil itu...*ngelus-ngelus perut, bagian yang cepat sekali membesar.

Daaaan...sebuah timbangan berat badan akhirnya menegaskan kepadaku, dua hari yang lalu. Sepanjang sejarah, aku belum pernah memiliki berat badan 52 kg (kecuali waktu hamil Faiz). Oh..tidaaaaak? ambil foto...dan ternyata aku bisa melihat aku gemuk sekarang.

Kenapa berat badanku cepat sekali naik? padahal nafsu makanku *sesuai pengakuanku, tidak begitu banyak, kadang juga kenceng kagak ngemil. Hm...aku punya dugaan yang kuat siiich, entah benar, entah salah.

Penyebabnya adalah, ketika selesai makan siang di kantor, aku langsung berkutat dengan komputer di meja dan kudu duduk berlama-lama tanpa melakukan kegiatan apapun. Mungkin jika dilakukan sembari nyetrika gitu dikantor, kalori yang diperoleh ketika makan siang akan terpecah, salah satunya menjadi keringat. Belum sore menjelang bubar kantor, rasa lapar mendera...jadilah ambil cemilan, minum teh manis *hadoooh!!!

Baiklah, berat badan bikin risau? jalani sajah yang penting terkontrol dan sehat, segar dan bugar, aamiin. Jauh-jauh dari diet, siapa tahu aku sedang mengalami fase terindah dalam hidupku?

BB 44 kg, Januari 2009

BB 52 kg, Desember 2013


Salam
Astin

4 comments:

  1. jangan risau.. mak astin nggak sendirian karena galau urusan berat badan :))))

    ReplyDelete
  2. BBnya gak jauh dari saya. Cuma beda 2 kg. Tapi kenapa saya keliatan ndut banget, ya? :D

    ReplyDelete
  3. ngga apa-apa mbak, yang penting bukan sesak nafas karena berat badan bertambah, yang penting juga tetep sehat :D

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih