Thursday 11 December 2014

Tidak Ada Waktu Terlambat

logo1

Terima kasih om NhHer, berkat kreativitasmu saya akhirnya menyediakan waktu untuk membaca kembali tulisan-tulisan yang telah saya torehkan di Tanti's Story. Sebuah tulisan yang berjudul Memberikan Kado Untuk Anak menjadi materi untuk diikutkan dalam A Self Reflection : Lomba Tengok-Tengok Blog Sendiri Berhadiah.

Mengapa Memberikan Kado Untuk Anak menjadi salah satu dari 197 tulisan yang telah saya posting untuk renungkan? lebih jauh lagi, saya ingin sekali untuk membangkitkan kembali bonding antara ibu dan anak, ya anak sulung saya.

Memberikan Kado Untuk Anak memang sesuatu yang materiil namun memiliki sebuah arti yang sungguh sangat luas dan dalam. Namun ternyata yang lebih berarti dan terasa ke dalam hati adalah sebuah rasa cinta kasih dan sayang yang nyata, entah itu dari sebuah sapaan, senyuman, rangkulan, dekapan, pelukan, isyarat ataupun tutur kata yang lemah dan lembut.

Anak tentu anak senang sekali diberikan kado oleh sang orang tua, namun dari sebuah postingan tersebut, saat ini saya terlalu merindu hubungan yang bukan materiil dengan Faiz, anak sulungku. Yup, semenjak saya melahirkan anak ke dua hubungan ibu dan anak terasa begitu banyak sekali tekanan dan teriakan. (Ya Allah, maafkan ummi, Nak)


Dalam diamnya menyimpan sejuta rasa

Betapa saya berpikir bahwa segala sesuatu yang anakku butuhkan telah saya siapkan, apa yang diminta selalu saya sediakan, tapi saya lupa bahwa seorang anak bukan hanya butuh sesuatu yang terlihat. Anak membutuhkan tulus kasih dan belaian serta tutur kata ibu yang lembut. Namun entah apa namanya (Baby blues-kah) saya beralasan, anak sulungku sedikit terasa tersingkirkan dan berbuat sesuka yang dia inginkan. Maafkan, ummi, Nak.

Terwujud ketika berbagi

Jadi, the best postingan yang membuatku tersentuh dan saya harus segera merubah diri untuk hubungan yang lebih indah bersama si sulung, anakku yang entah mengapa tak pernah menuntutku untuk meminta maaf. Jadi, tidak ada waktu terlambat untuk memulai kembali menuju hubungan yang lebih indah lagi.

Memberikan Kado Untuk Anak dibuat tidak lama setelah saya memberikan hadiah tersebut, jadi masih terbawa aura kebahagiaan dan saya sungguh tidak ingin kehilangan rasa dari moment tersebut. And now, saya sungguh ingin menunjukan bahwa apa yang akan saya berikan kepada anak sulungku, saat ini adalah 'coz I Love You More bukan hanya karena anakku butuh barang tersebut. So, thanks to Ketika Memberikan Kado Untuk Anak, mampu menyesakkan kembali sebuah rasa yang harus kuperbaiki.

Ummi Mengawalmu, Nak
Buat para orang tua, apapun keadaannya, apapun situasinya tak ada sebuah pengecualian untuk mencintai dan menunjukkan rasa cinta terhadap anak. Kerepotan di rumah, kedatangan anggota keluarga baru, kesibukan di kantor semoga tidak mengurangi ataupun menghilangkan belaian dan tutur kata yang lemah lembut terhadap anak, saya sepenuhnya akan selalu mencoba untuk melakukan hal tersebut. Ibu yang sempurna jarang sekali ditemukan, yang ada ibu yang senantiasa mencoba dan melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya.

"Postingan ini diikutsertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blogThe Ordinary Trainer"


Salam

7 comments:

  1. perlu waktu adaptasi py adik dan anak lagi mungkin ya mak buat ummi dan faiz

    goodluck Ganya

    ReplyDelete
  2. "Ibu yang sempurna jarang sekali ditemukan, yang ada ibu yang senantiasa mencoba dan melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya."
    Sukaaa...

    ReplyDelete
  3. Anak-segala2nya ya mbak..saya aja sama ponakan sayaaaanggg bingiiitt..apalagi sama anak. Salam ya tuk dua putranya mbak Astin...:)

    ReplyDelete
  4. sayang adek :*
    sehat-sehat ya semuanya muuahh

    ReplyDelete
  5. semoga kakak dan dedek rukun teruuuus...
    ih si dedek diajak selfieeee :-*

    ReplyDelete
  6. Saya datang dan sudah membaca “Self Reflection” di blog ini
    Terima kasih telah berkenan untuk ikut lomba saya ya
    Semoga sukses

    Salam saya
    #49

    ReplyDelete
  7. Komplit sudah keluarga kecilmu ya mak, gak usah galau seiring waktu nanti ada pnyesuaian juga bagaimana hubungan yang terjalin sama baik dan adilnya antara si kakak dan si kecil. Apalagi mak Astin sosok yang piawai mengurus keluarga. Keep Happy blogging ya mak :)

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih