Thursday 15 October 2015

Ada Apa dengan Berhenti Bekerja?

Ada Apa Dengan Cinta? iya, saya menunggu sequel ke duanya, yang sama-sama sudah bekerja, apa Cinta akan berhenti bekerja lalu ikut si Rangga ke Amerika? ya semoga saya sich begitu, jadi nanti sequel ke tiga dibikinnya di Amerika. Udah, gitu saja sich. *plaaaak.

Dalam dunia pekerjaan, masuk dan keluarnya pegawai atau istilahnya pegawai tersebut mengajukan untuk berhenti bekerja adalah hal yang lumrah, wajar dan biasa saja, kan?karena ada banyak faktor, mengapa si pegawai mengajukan untuk berhenti bekerja.



Dulu banget, sama memiliki teman perempuan, belum menikah dan memiliki keyakinan bahwa "Sekaya apapun nanti suamiku, saya harus bekerja, jadi perempuan itu harus bekerja" Oooh...iya saya maksud, jika dilihat dari sisi postifitnya, ya...tapi juga atas ridhlo suaminya, dong. Lalu, masih dengan orang yang sama, mengatakan "Mba, Astin...kalau mba Astin enggak kerja? yang beliin mainan untuk anak, siapa? pakai apa belinya? merengek ke saudara untuk minta dibeliin mainan?" Aduh, makanya saya enggak memberitahu bahwa saya akan berhenti bekerja, beberapa bulan yang lalu.

Ndilalah nich, saya dan dia satu atasan...mau enggak mau dia tahu dong, langsung dia bbm saya. "Mba Astin, mau ke mana? kok berhenti kerja?" "Kalau mau pindah, saya ada info, nich...mau engga?" dan saya menjawab, sudah ada tempat yang mau menerima saya, jika saya mau. Rasanya ditodong pertanyaan seperti itu, hati hancur berantakan, remuk redam dan orang lain bisa melihat dari luarnya saja, yes.

Ada apa dengan berhenti bekerja, seakan-akan jika berhenti bekerja, kehidupan dunia saya tidak terselamatkan. Satu orang saja dengan todongan pertanyaan hampir membuat saya, mengerutkan kening... dan berujar "Bukankah rejeki itu Allah yang mengatur ya? bukankah jika nanti ada usaha pasti Allah akan memberikan rejeki, bisa lewat suami yang bekerja atau bisa dari peluang yang tercipta?.

Ada apa dengan berhenti bekerja? apakah ada masalah? apakah ada hal yang tidak diinginkan? apakah sedang berantem dengan rekan kerja? apakah tidak menyukai seseorang atasan? rekan kerja? atau hal lainnya? ya mungkin ada salah satu dari contoh yang saya sebutkan di atas. Ketika ditanya hal tersebut, jawabannya adalah tidak ada masalah.

Saya bersyukur bekerja di perusahan tersebut, dekat dengan tempat tingal, berada di kantor cabang, pekerjaannya mudah untuk dipelajari dan jujur saja, tidak ada tekanan-tekanan yang mengharuskan saya untuk stay at office until 9/11 pm. Tidak ada atasan yang berkacak pinggang ketika saya membuka sarapan setelah jam bekerja dimulai, tidak ada teman yang usil menegur saya ketika saya lupa menyapa mereka *iyaaa emak-emak sibuk di rumah, kadang kan bete gitu, apalagi di jalan macet cet.

Ada apa dengan saya harus berhenti bekerja? jawabannya simple, karena memang sudah waktunya saya harus mengajukan untuk berhenti bekerja, bukan satu tahun yang lalu atau bukan awal tahun depan. Semua itu, sudah berdasarkan banyak pertimbangan dan pada sebuah situasi dan kondisi yang memungkinkan saya harus mengajukan permohonan berhenti bekerja. Inza Allah, inilah waktu yang tepat untuk memulai segala sesuatu, waktu yang tepat untuk memiliki waktu yang berkualitas untuk anak-anak, suami, untuk pekerjaan rumah dan sebagainya.

Ada apa dengan berhenti bekerja? sehingga menjadi sebuah hal yang menakutkan untuk rekan-rekan bekerja saya? rejeki ada Allah yang mengatur, jika rejeki kita yang mengatur? di manakah tempatnya kita bersyukur? saya mendapatkan pekerjaan dan saya mendapatkan kesempatan untuk berhenti bekerja, itu semua ada campur tangan Allah. Tidak ada semua hal yang saya lalui, tanpa keikutsertaan Allah. 

Oktober 2015

13 comments:

  1. Bekerja tujuannya apa? Kalau ingin dapat duit kan gak harus ngantor. Bisa dengan banyak cara :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. seperti dirimu Mbak, cari duit masih pake daster....hehe

      Delete
  2. Duh... Mak Astin... masih esmosi nih kayaknya... Tapi iya bener banget, apapun keputusan kita, itu semua ada campur tangan Allah. Sip! :)

    ReplyDelete
  3. kalau mak Astin bikin judul ada apa dengan berhenti bekerja, kalau saya pernah bikin postingan berjudul ada apa dengan jengkol hehehe
    apapun pilihannya, semoga menjadi pilihan yg terbaik ya mak...

    ReplyDelete
  4. Kalo Mak tanti bikin postingan ada apa dengan bekerja, sy malah pernah bikin postingan mengapa saya "harus" bekerja.
    Duuuh jadi baper deh, secara smp hari ini rasanya anak2 masih gak ikhlash juga ibunya ini bekerja. Sudah ngajuin proposal sm suami spy berhenti, malah diketawain. Seriuuus?? dan intinya bliau nya blm ridho sy tak bekerja. dengan berbagai pertimbangan yg cukuplah kita berdua yang tahu hahaha.
    semangat mak...kadang ya itu tadi tidak harus pendapat semua orang merisaukan kita. kita yg lebih tahu ttg diri kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyup, oranglain enggak ngerti dalamnya kita, hehee...semangat mba, apapun pilihannya semua itu dikembalikan ke Allah y

      Delete
  5. makk...baru tahu kalo dirimu dah berhenti kerja. tetap semangat yaa, insya Allah rejeki sdh diatur sama Allah.

    btw, kalo aku pernah bikin postingan ga mau kerja pas udh nikah (meski wktu single pernah kerja), hehe. pas disuruh kerja sama suami malah keukeuh ga mau :D

    ReplyDelete
  6. betul mb rezeki udah ad yang ngatur..semangat :)

    ReplyDelete
  7. Waah lagii prepare hati dan pikiran juga nii buat siap mental buat keluar kerja hehehehe

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih