Sunday 11 October 2015

Di Traktir Teman di Bumbu Desa Tangerang

Ceritanya ingin mengenang kebersamaan bersama beberapa rekan kantor, uhuuk jadi melow, sedih dan kalau didramatisir, saya kangeeeen banget ditraktir sama kaliaaaan. Plaaaak, sudahlah...saya sudah memilih yang terbaik untuk saya hari ini, saya resign dan semua ada hikmahnya, ada kebaikkan di balik resign saya, aamiin.

Baliknya jauh sekali ya... saat bulan puasa tahun ini, saya diminta untuk booking tempat makan. Saya mah orangnya enakan, enak banget menentukan tempat makannya yang deket sama kantor saja. Kenapa? rumah saya deket sekali sama kantor, jadi pulang langsung cup ach...nyampe rumah.

Maafkan dakuh ya, saya memilih Bumbu Desa di dekat Bandara Cengkareng daripada harus bermacet-macet menuju ke arah pantai. Bukannya saya enggak suka pantai, tapi Bumbu Desa terlihat lebih yummy.

So, saya booking untuk enam orang, yang satu tentative. Booking saya lakukan pukul dua siang, takut enggak medapatkan tempat. Sebelumnya saya pernah lewat, jam buka puasa...parkiran Bumbu Desa sudah penuh. Eh, tahu enggak, saya memilih Bumbu Desa karena kepikiran sama Aa Gunawan, seorang selebritis yang bermitra dengan Bumbu Desa.

Oke, saya memesan melalui phone sembari melihat menu makanan yang ada di websitenya Bumbu Desa. Ramah sekali, menyapanya ya kali, gadis sunda itu lembut dan cantik...suaranya juga cantik buanget.

Dari kantor pukul 16.30 yang diperkirakan akan menempuh sekitar waktu macet yaitu satu jam. Ternyata enggak macet, bu...jalan menuju bandara Cengkareng. Karena saya sering melewati dan sering menuju ke bandara, enggak ada kata kesasar dong. Satu jam sebelum buka puasa, saya dan teman-teman sudah datang, rajiiiin.

Ternyata banyak sekali meja yang sudah banyak yang pesan. Meja saya berada di dalam ruangan, dan ternyata ada juga yang di luar ruangan, lho. Semacam gazebo gitu dan ada juga yang menggunakan meja saja, mungin membludak ya tamunya.

Satu per satu pesanan datang ke meja, ada juga teman yang pesan on the table. Ternyata Bumbu Desa tinggal ambil saja apa yang diinginkan, kemudian dipanaskan lalu dicatat, persis ke Rumah Makan Ampera ya.

Minumannya teman-teman pesan yang aneh-aneh sembari menanggep si pelayan. Ngomong-ngomong tentang pelayannya, aduh...mungkin sangat padat tamunya, jadi pada pusing. Pelayannya juga ada yang ramah, senyum-senyum dan mau menjelaskan apa isi minumannya dan ada juga yang juteknya setengah mati.

Minuman yang kami pesan ada, es cendol, es kang dadang, es jeruk kelapa, es kemod...satunya apa ya? eh apa dong? kamu pesan minum apa waktu itu? heheee. Berikut penampakannya ya.




Di Bumbu Desa, pada moment bulan puasa, ada takjil yang diberikan secara cuma-cuma. Sewaktu saya ke sana, takjilnya berupa kolak yang isinya lumayan sedikit, heheee...kalau banyak, enggak jadi pesan minuman utama dong. Selain takjil gratis, Bumbu Desa memberikan teh tawar gratis juga yang bisa diisi ulang semampu perut.

Makanan yang saya dan teman-teman pesan, sepertinya memaksa sekali. Ada dua macam olahan ayam, ada gepuk bakar, ada tempe mendoan, tempe goreng..beuuuh bener-bener gaya berpuasa anak ketjil yes. Sayurannya juga pesannya luar biasa banyak untuk lima orang, saya pesan sayur asam untuk masing-masing orang, ada yang pesan tumis kangkung, tumis genjer, tumis daun pepaya yang ampun banget pahit.






Ruangan Bumbu Desa terlihat sangat sempit ketika bulan puasa, penuh tumplek dan musholanya saja bukin mengantri semua pengunjung. Seharusnya, tempat makan yang sering untuk acara buka puasa gini, diperluas dan ditambah kapasitasnya kali ya.

Akhir kata, pilihan untuk makan siang teman-teman semua, bisa ke Bumbu Desa Tangerang. Akses ke arah Bumbu Desa juga enggak macet karena arah jalan ke Bandara. Atau mungkin yang pada janjian sama seseorang yang akan terbang? Bumbu Desa bisa menjadi pilihan makan bersama. Okes, selamat bekerja rekan semua, sukses selalu dan kompak terus ya kalian...enggak ada saya, kalau kalian kangen ke rumahku ya, bawa makanan yang banyaaaaak banget.

Bumbu Desa

Pintu M1 Soekarno-Hatta International Airport
Tangerang, Banten
Indonesia




6 comments:

  1. Bumbe desaaa enak memaang.. Salah satu andalan aku di jakartaaa niiih ;)

    ReplyDelete
  2. wah, ngiler dah nglihat menu makanannya. tp maaf ya mba, gambar yang bagian atas itu ngegganggu bnget wktu mau baca. dikedip-kedipin gtu gambarnya.

    ReplyDelete
  3. Itu Es cendolnya bikin ngiler. Apalagi makannya nasi uduk sama sayur kangkung, ngebayangin aja udah ngeces.

    ReplyDelete
  4. good your artikel...terima kasih telah berkunjung..
    smua masukan akan kami evaluasi kenyaman pengunjung kami nomor satu kan.

    ReplyDelete
  5. enak banget di traktir,, tiap hari aja lah kalo gitu :D
    tangerang itu hampir mirip bandung ya, banyak kulinernya

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih