Friday 9 October 2015

Mencicipi Nasi Uduk dan Nasi Ulam di Cafe Betawi

Saya mendapat undangan untuk menghadiri talkshow date with leggendaddy di Kokas. Undangannya untuk satu keluarga, karena acara ini intinya melibatkan sosok seorang ayah, peran seorang ayah dalam tumbuh dan kembang anak serta permasalahan yang terjadi.

Saya belum pernah ke Kokas, tahunya kulkas..hehee, sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kasablanka di daerah Jakarta Selatan. Dulu banget ya, pernah cuma lewat doang, malam-malam sepulang training untuk sertifikasi. Jarak tempuh dari Tangerang saya juga enggak ngerti, mau dilepas pake kendaraan umum, mungkin saya bakalan bingung.

Alhamdulillah suami memberikan support untuk datang dan memberikan estimasi waktu sampai ke Kokas. Acara dimulai pukul 10 dan pukul 08.30 saya, suami dan anak-anak baru ke luar dari rumah. Alhamdulillah jalanan mendukung, jalan toll juga lancar, cuma ya itu saja, saya enggak ngerti jalan. Pertama kalinya ke Kokas, Faiz dan Fira...suamiku, bulan puasa kemarin ke Kokas.

Acara berlangsung sangat meriah, Faiz telah dua kali mengikuti acara tersebut, sedangkan untuk Fira, ini yang pertama dia turun ke pasir. Setelah waktu menunjukan dengan acara tunjuk-tunjukan, saya pingin apa, nunjuk Faiz pingin apa, suami nunjuk saya balik, mau apa? hihiii masalah perut niich, enggak bisa dianggap biasa.

Jadi, lepas dari date with leggendaddy, suami mengajak untuk naik ke lantai atas di bagian Food Society . Faiz minta mie goreng, apalah ada mall keren begini yang jualan mie goreng. Kalau saya mintanya yang disajikannya super cepat tapi bukan fast food.

Keliling-keliling, rata-rata makanan barat dan pasti enggak bakalan cocok kantong yang berisi dompet dan isi dompetnya juga. Pikir dipikir, akhirnya pas kebetulan Cafe Betawi lumayan rame dan ada meja yang kosong.


Saya memesan nasi ulam, Faiz memesan nasi uduk, suami memesan kopi dan air mineral (ssst...suamiku diet karena tadi sudah makan di tempat acara), Fira? bobo cantik di pangkuan saya, untukng kursinya bangku.

Nasi uduk yang datang pertama...tralaaa...saya langsung bilang, sedikit amaaaat. Lengkap sich, ada ayam goreng dan orek tempenya dan disediakan sepiring kecil sambalnya. Faiz disuapi abi, karena biar cepet makannya. Meskipun nasi uduk untuk Faiz, saya ikut mencicipinya juga, penasaran rasanya.



Pesanan saya datang setelah sebelumnya ikhlas kalau lama pakai banget. Okay, nasi ulam datang dengan penampakan yang hampir sama dengan nasi uduknya. Cuma...ada yang saya enggak suka, entah daging atau daging sapi nabati/ olahan...rasanya manis sekali, saya enggak suka jadi barter dengan orek tempe Faiz.



Ini pertama kalinya, makan nasi ulam dan nasi uduk di Cafe Betawi dan di sebuah mall besar. Untuk ruangannya, karena di mall jadi kurang begitu nyaman ya, buat saya yang kudu melihat orang hilir mudik ke mana-mana. Pelayan laki-laki menggunakan pakaian betawi, yang berupa setelan hitam dengan peci, pelayan perempuannya menggunakan pakaian betawi juga.

Saya jujur memperhatikan hiasan yang menutupi matanya, seperti cadar gitu dan ternyata namanya Siangko. Warnanya juga beda-beda, ada yang berwarna merah marun, hijau dan ungu. Saya memperhatikan pelayan wanitanya, iya...bajunya ungu tas yang dibawa untuk membawa kertas pesanan juga berwarna ungu. Bener-benar betawi dech Cafe Betawi ini.

Bagiamana soal rasanya? rasanya saya belum pernah mencicipi nasi uduk dan nasi ulam dari resto besar ya. Saya hanya mencicipi nasi uduk di pasar dan nasi ulam yang diberi oleh teman. Jadi, rasanya menurut saya masih standar ya, saya pikir rasanya akan mengejutkan lidah saya yang awam, namun ternyata biasa saja.

Cafe Betawi
Lantai Upper Ground
Food Society Kokas
Jl. Casablanca Raya

6 comments:

  1. nasi ulamnya enak banget mbak....
    itu editing fotonya pakai aplikasi apa sih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. pake potoscape bue intania...nasi ulam yang enak karena ada rebonnya

      Delete
  2. kok hampir sama ya mbak klo lidah ini lidahnya lokal...jadi kalo nemuin menu kebarat2an jadi bingung..hehehe

    ReplyDelete
  3. haduh..makanan lagi..mbak..aku jadi laper dan pengen...

    ReplyDelete
    Replies
    1. gak popo yo bumil, akan banyak makanan ke luar niiich, ngeheee,

      Delete
  4. Bedanya nasi uduk dengan nasi ulam apa ya?

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih