Saturday 5 December 2015

Cara Menyetrika Baju Supaya Tersimpan Rapi di Lemari

Salah satu hal yang membuat saya bahagia adalah ketika membuka pintu lemari pakaian. Selain tercium semerbak wewangian bunga-bungaan, ada satu hal yang membuat saya merasa puas lahir dan batin. Sederhana saja, mata saya diberikan pemandangan dari tumpukan pakaiaan yang rapi. Ukuran dalam tumpukan tersebut sama semua. Lipatannya juga rapi, serta jika lipatan tersebut dibuka, beeeuh samar-samar gitu jejaknya, pasti saya langsung bahagia. Jika itu pekerjaan art, saya bakalan pertahankan laaaaaaamaaaa sekali. Jarang sekali ada art yang bisa mengerti dan melakukan petunjuk cara menyetrika a la astin astanti.

Suami saya membenarkan jika saya paling ribet soal pekerjaan menyetrika dan melihat hasilnya. Ada beberapa art yang pernah bekerja di rumah saya. Hanya ada  10 % dari 6 orang, hasil setrikaannya membuat saya puas dan senang. Tidak semua bisa mengikuti cara dan petunjuk bagiamana menyetrika dengan hasil yang saya inginkan. Rata-rata dari mereka tidak begitu menyukai cara saya menyetrika, sehingga hasilnya tidak seperti yang saya inginkan. Alasan dari mereka adalah, saya biasanya begini bu, saya tidak bisa bu, saya bekerja di mana-mana tidak pernah ada aturan menyetrika seperti ini bu. Oke, yang memberi alasan seperti itu biasanya tidak lama bekerja di rumah saya. Lha wong saya yang membayar mereka untuk bekerja di sini kok. Namun semua kembali kepada fungsi art bagi saya. Jika art memang untuk mengasuh anak ketika saya bekerja, mungkin saya bisa mentoleransinya.

Perhatikan Hal Berikut, Saat Menyetrika


Ribet amat saya terlalu menginginkan hasil setrikaan yang bagus, yang rapi, emang situ hasil setrikaannya bagus? hasil setrikaannya rapi? atau jangan-jangan hanya bisa menyuruh tanpa bisa memperlihatkan hasilnya? hihiiii, ketawa ngikik di pojokan. Saya menginginkan hasil yang rapi, lipatan dengan ukuran yang sama, karena saya melakukannya dan saya bisa. Jadi boleh dong, saya memberikan petunjuk kepada art saya untuk melakukan seperti apa yang saya lakukan.  Gak susah kok, hanya perlu kemauan, menurut dan pekerjaannya jadi lebih mudah, lebih cepat dan hasilnya memuaskan.

Sebelumnya ada yang perlu diperhatikan ketika sedang menyetrika. Hal ini saya lakukan dan menurut saya ini adalah hal yang penting karena ada alasannya.
  1. Menyetrika di tempat yang terang. Saya menyetrika di tempat terang, kadang malah menyalakan lampu supaya dapat melihat tingkat kekusutan pakaian. Jika pakaian terlalu kusut, tentunya butuh tenaga dan penekanan yang kuat. Maksud penekanan yang kuat, saya lebih suka menyetrika dengan panas yang hampir sama, namun dengan penekanan yang berbeda-beda. Ckrek crek creeek, pusing saya mendengarnya, jika pengatur panasnya bolak balik diputar. Kalau mau, dipisahkan saja, yang perlu panas tinggi dan perlu panas rendah.
  2. Menyetrika dengan berdiri. Point ini pilihan bagi masing-masing ya, jika saya yang menyetrika, saya lebih suka menyetrika dengan berdiri. Tentunya menggunakan meja setrika dan menggunakan alas kaki atau kaki saya memijak pada keset. Menyetrika dengan berdiri memudahkan saya untuk bergerak. Apalagi ada anak-anak yang kadang permintaan mereka harus segera dipenuhi. Atau, jika sedang menyetrika, kemudian anak kecil saya terbangun, bisa langsung bergerak cepat ke kamar. Banyak yang menyarankan, lebih baik menyetrika sewaktu anak-anak sedang tidur. Saya juga pingin ikut tidur juga, bagaimana dong? hehee. Oleh karena itu, jika menggunakan meja setrika, paling tidak mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Menggunakan alas kaki, supaya kakinya tidak dingin terlalu lama kontak dengan lantai. Saya sering juga tuh, menyetrika sembari gerak jalan, kakinya saya jalan-jalanin di tempat. Sekalian olah raga lah itung-itung.
  3. Jauhkan handphone apalagi smartphone. Saya menjauhkan hape ketika menyetrika, saya lebih menyukai memutar lagu atau radio. Alasannya pasti sudah paham-lah. Hape apalagi smartphone akan mengganggu pekerjaan menyetrika, pekerjaan ini sama seperti ketika saya sedang melakukan me time. Sejak kecil, pekerjaan yang paling suka saya ambil untuk membantu ibu adalah menyetrika. Ketika menyetrika dengan ditemani alunan lagu, lagunya syahdu, tenang, pikiran juga akan terbawa tenang. Tidak ada panas dari uap setrika, tidak ada pegal karena pakaian yang disetrika banyak. Yang ada, saya jadi banyak inspirasi dari kegiatan menyetrika ini. Smileeeee....

meja setrika dan keset alas menyetrika
Sengaja banget saya mengambil gambar meja setrika dan alas kakiku

 Cara Menyetrika Baju


Tiap-tiap orang memiliki cara menyetrika baju sendiri, mereka melakukannya dengan cara yang menurut mereka paling nyaman. Jadi, saya mengerti sekarang alasan yang dikemukakan oleh beberapa art. Tapi, kalau boleh saya membela diri, mereka kan dibayar oleh saya dan awalnya mereka setuju untuk menuruti petunjuk dari saya. Ach sudahlah ada kok, beberapa art yang menurut saya profesional, mereka mau merubah kebiasannya dan menyetrika mengikuti petunjuk saya. Jika ada art yang tidak bisa mengikuti petunjuk dan cara menyetrika dari saya, saya dengan terpaksa mengambil alih pekerjaan yang satu ini. Why? daripada saya akan terus ngomel?

Menurut suami, hasil setrikaan saya rapi, lipatannya tidak berbekas, ukuran lipatannya sama. Jadi ketika berada di tumpukan lemari pakaian, semuanya sama. Kemudian, waktu menyetrikanya pun tidak membuang banyak waktu, cepat dan efisien. Iya kali, testimoni dari suami bisa dibayar, qiqiqii. Okelah, semua orang memiliki cara menyetrika sendiri ya. Menurut saya, cara menyetrika ini paling efektif dan jika ada yang memiliki cara lebih efektif, boleh kok urun komentar. Ssssst, letakkan di bawah bantal tidak berlalu untuk saya, bantalnya buat main lempar-lemparan sama anak saya.
  1. Pisahkan pakaian masing-masing. Saya memisahkan pakaian saya, suami, anak pertama dan anak kedua. Pisahkan juga jika ada sprei dan teman-temannya. Kemudian pakaian dalam juga dipisahkan.
  2. Mulai dari pakaian siapa saja. Kalau saya, mulai dari pakaian anak-anak terlebih dulu. Alasannya, tempat menyetrikannya dekat dengan lemari pakaian anak-anak. Jadi, selesai menyetrika, bisa langsung dimasukkan.
  3. Menyetrika kaos. Pada kaos, kerah dan ujung lengan kadang terbuat dari karet, jangan sesekali menyetrika bagian tersebut. Saya bisa menjerit jika masih menemukan bagian ini disetrika, horor kan? Saya bisa menulis hal ini, karena sering menemuinya.
  4. Menyetrika baju yang ada sablonnya. Biasanya ditemui pada baju anak-anak. Caranya dibalik terlebih dahulu, baru kemudian disetrika. Jika tidak ingin repot, setrika bagian yang bebas dari sablon. Selain merusak sablonannya, menyetrika sablon juga akan merusak setrikaan yang harganya melambai-lambai. qiqiqi.
  5. Awal menyetrika, letakkan baju di atas meja setrikaan. Haluskan terlebih dahulu menggunakan tangan. Jika ada benang-benang halus, karena mencuci menggunakan mesin cuci meninggalkan hasil seperti itu, ambil dan buang benang-benang halus tersebut. Malu kan, ada benang halus berwarna hitam pada pakaian kerja berwarna putih milik suami? hal kecil namun penting.
  6. Tidak menarik-narik baju ketika sedang menyetrika, ich gemees sekali ketika melihat ada yang menarik-narik baju ketika sedang menyetrika. Apa coba? jika itu baju kaos, bakalan melar, mulur atau apalah bahasa Indonesianya. Hal ini juga akan membuat kemeja atau bahan lainnya berubah strukturnya. Ada gitu struktur? ya, pokoknya jangan ditarik-tarik dech.
  7. Menyetrika satu arah. Maksudnya setrikaannya tetap pada arah yang sama. Saya sudah melihat beberapa art ketika menyetrika. Arah setrikaannya ke sana dan kesitu. Hasilnya, baju tidak akan halus tapi malah semakin semrawut. Akan ada banyak lipatan yang diakibatkan oleh arah setrika tersebut. *kapan-kapan pingin videoin.
  8. Melipat baju. Ini juga sebuah kunci agar baju yang akan dipakai, tidak meninggalkan lipatan yang terlihat jelas. Saya suka lipatan baju yang samar. Lipatan yang begitu tegas dan jelas, selain kurang enak dipandang, saya tidak suka, wes gitu aja. Caranya, pada saat melipat, haluskan menggunakan tangan saja. Jangan disetrika lipatannya. 
  9. Usahakan ukuran melipat bajunya semua sama. Kaos abi ukurannya sama semua, celana panjang ukuran lipatannya sama semua. Baju anak-anak juga sama semua agar ketika masuk ke dalam lemari pakaian, tidak amburadul.


cara menyetrika
Baju anak selalu saya padukan atasan dan bawahan.
Saya bisa berlama-lama memandangi tumpukan pakaian dalam lemari. Saya juga suka menambahkan pewangi lemari pakaian yang berwarna bunga. Lembut dan harus sekali... jika dibarengi dengan pemandangan yang rapi dari tumpukan pakaian, beeeeuh, dunia rasanya begitu indah *plaaak lebay sekali saya.

Jadi, ya begitulah cara menyetrika a la astin astanti. Cara tersebut menghasilkan tumpukan pakaian yang sudah disetrika menjadi mudah diletakan bersama tumpukan baju di dalam lemari. Selain efesien, hasilnya juga memuaskan. Jika ada yang bertanya hobby saya apa? saya bisa katakan hobby saya menyetrika. Kalau hobby teman-teman? pasti mencucikan? hayooo...selain bermain air, teman-teman bisa bermain sabun, terus dibuat gelembung-gelembung, lalu ditiup lalu udah dech sekarang jarang yang kucek mengucek. [2015:12]

28 comments:

  1. ini nih yang paling sy g bisa...nyetrika baju dng rapi... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, saya selalu menginginkan menyetrika baju dengan rapi, enggak asal menyetrika

      Delete
  2. Perfectionis bangeeeet Mak Astiin.. Aku tersiksa dengan setrikaan. Emang bener, ART ga mau diatur soal setrikaan. Yang penting selesai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya begitu, pingin yang sempurna tapi dengan cara yang praktis dan efisien.

      Delete
  3. Aku juga kalau nyetrika gak gitu rapi. Apalagi kalau harus dilipet. Aku mending gak ngelipet baju dan digantung di lemari. Kecuali baju di rumah, aku setrika sekenanya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau yang digantung, biasanya kemeja suami saja,

      Delete
  4. Asik, beberapa tips nya sudah sy jalankan. Tp sayangnya sy gak punya meja setrika, jadi setrika biasanya di lantai sambil duduk bersila. Enaknya kyknya memang sambil berdiri.

    Salam kenal dari Lombok :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau menyetrika di lantai, kaki saya cepat pegel. kalau lagi gak fit, biasanya duduk, meja setrikanya dipendekin.

      Delete
  5. pantesan baju saya mah nggakpernah rapih walaupun baru di setrika, rupanya saya teh nggak ikutin cara di atas tea sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayo atuh, yang penting rapi dengan cara yang praktis

      Delete
  6. wah..rapiih...kyak dari tempat laundry.

    ReplyDelete
  7. Saya mah gak suka setrika. Wkwkwkw

    ReplyDelete
  8. saya tetep gak suka nyetrika hehe

    ReplyDelete
  9. Harapan nyetrika emang pengen rapi, tapi apa boleh buat, aku orangnya ngga bisaan. Kayaknya perlu tak coba ini tips nya

    ReplyDelete
  10. Replies
    1. kalau aku, pakai radio...kalau di depan tv, malah dapat nontonnya

      Delete
  11. aku nyetrika asal halus aja mbak..menghemat tenaga dan waktu..secara kita kan sama gak punya ART

    ReplyDelete
    Replies
    1. halus kalau, pas dilipet jadi pritat pritut, enggak banget buat aku, hehehe

      Delete
  12. setrikanya sama dengan punya saya... :)

    ReplyDelete
  13. berbeda sekali dengan aku yang nggak betah urusan nyetrika.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku enggak betah kalau disetrikain orang, hasilnya jauh dari ekspektasi

      Delete
    2. hahaha. iya bener banget mbak

      Delete
  14. menyetrika dengan berdiri lebih nyaman ya. hmm boleh dicoba :D

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih