Monday 14 December 2015

Manajemen Waktu Ibu Rumah Tangga

Waktu adalah uang. Jadi, jika ada pekerjaan yang  tertunda atau tertinggal tidak sempat dilakukan, rasanya sedih. Malah ada yang mengatakan, ingin kembali ke jaman yang merasa diinginkan tersebut. Saya sering mengatakan demikian, seandainya tadi bangun lebih pagi, tentu tidak akan serusuh ini. Yup, manajemen waktu ternyata sangat dibutuhkan oleh saya. Stooop, jangan bilang, kamyukan cuma ibu rumah tangga, waktumu lebih banyak daripada eyke.

Manajemen waktu itu, penting untuk siapa pun. Untuk pelajar, untuk pekerja kantoran, untuk pebisnis, untuk pengangguran, untuk asisten rumah tangga dan khususnya untuk ibu rumah tangga. Saya mau bahas untuk ibu rumah tangga, profesi apapun dilakukannya. Keren sekali kan, dan mau tidak mau, ibu rumah tangga harus memiliki manajeman waktu yang baik.

Manajemen Waktu Ibu Rumah Tangga,


Salah satu faktor untuk menjaga manajemen waktu seorang ibu rumah tangga adalah NIAT. Niat yang konsisten. Sebelum tidur, saya selalu berkata akan bangun pagi pukul sekian. Sembilan puluh persen berhasil dan dari sembilan puluh persen berhasil bangun seperti yang diniatkan, hanya lima puluh persennya yang sukses untuk bangun, kemudian melaksanakan tugas negara. #sedih ya, lima puluh persennya lagi, setengah dua belas siang jika pekerjaan rumah belum selesai akan muncul "seandainya tadi bangun lebih pagi" GUBRAK. #Nyesel kan?

Jadi memang harus benar-benar diniatkan secara konsisten. Bangun pagi pukul 4, sembari beres-beres rumah, menyalakan mesin cuci. Sholat subuh kemudian menyapu dan mengepel, jika cucian sudah selesai dijemur. Kurang lebih pukul 6 pagi, mulai memasak dan mencuci piring, selesai pukul setengah delapan, sarapan kemudian memandikan Fira. Selesai memandikan Fira dan menyiapkan sarapan Faiz dan Fira pukul 8 sudah leyah leyeh.

Satu jam kemudian, pukul 10, Fira sudah liyep liyep mau bobo pagi. Fira bobo, me time dilakukan...buka laptop kemudian disambung menyetrika baju hingga Fira bangun pukul 12 siang. Makan siang berebutan bertiga, bermain bersama anak-anak hinga pukul 3 sore. Mengangkat jemuran, dilipat untuk kemudian akan disetrika esok harinya. Beres-beres rumah, memandikan Fira pukul setengah lima. Mandi, leyeh-leyeh lagi sampai suami pulang, baru kemudian mencuci piring kurang lebih pukul 9 malam sudah masuk kamar. 

Anak-anak tertidur biasanya pukul 10 malam, masih bisa buka laptop lagi untuk sekedar blogging hingga puluk setengah dua belas. Menutup pintu gerbang, menyimpan makanan yang tersisa untuk dimasukkan ke dalam wadah tupperware agar tidak menjadi santapan tikus. Membereskan mainan anak-anak, mematikan lampu, masuk kamar. Me time lagi sembari membuka smartphone, masih melakukan bloging.

Jika tidak Konsisten,


Akan ada penyesalan, kenapa tadi tidak bangun lebih pagi, kenapa tadi masih ngeruntel di kasur? sering loh, saya menyesal seperti itu. Siapa lagi kalau bukan suami yang menyarankan untuk tinggal di kamar saja, pekerjaan rumah bisa nanti. Satu tertunda, akan menjadi rusuh seketika suasana rumah. Jika ingin menambah waktu untuk tetap leyeh-leyeh di kamar pada pagi hari, yang saya lakukan adalah memulai lebih awal pekerjaannya.

Contohnya jadwal pagi ada mencuci baju setelah itu menjemur, mencuci bisa saya lakukan malam hari sekalian dijemur bajunya. Atau tidak ada acara memasak, atau suami berangkat bekerja lebih siangan banyak, jadi saya masih mampu mengejar pekerjaan rumah yang tersisa.

Saya harus memiliki patokan waktu, pukul 9, saya dan anak-anak harus sudah mandi. Itu berarti sebelum jam 9 pagi, pekerjaan rumah sudah harus kelar. Rasanya nyaman sekali ya, jika semuanya berjalan seperti jadwal dan waktu yang telah diatur seperti itu.

Perlu Dukungan Suami,


Niat yang serius dan konsistensi dari dalam diri sendiri, merupakan faktor penunjang suksesnya manajemen waktu tersebut. Namanya manusia apalagi ibu rumah tangga yang rusuh, saya kadang terlalu banyak khilafnya. Jadi saya perlu patner untuk menunjang suksesnya manajemen waktu yang saya buat.

Saya selalu mengatakan kepada suami, jika pekerjaan tidak selesai sekarang, nanti rusuh, ribut dan akan bertumpuk. Dan jika ada kendala, namanya kehidupan, kadang ada malas, sakit semua itu bisa ditoleransi kok, ya suami mau membantu atau menggantikan tugas yang tidak mampu saya selesaikan. Beda kasus, jika saya keluar rumah untuk memilih mengikuti kegiatan blogging. Banyak pekerjaan yang di skip atau sebelum hari H, pekerjaannya double. Semua itu pilihan.

manajemen waktu ibu rumah tangga
Saya minta ijin fotonya dipasang ya. Saya dan teman-teman mengikuti kegiatan blogging



Akhir kata, saya seorang ibu rumah tangga juga memerlukan manajemen waktu. Mulai dari berangkat tidur hingga tidur lagi, jadwal dan pengaturan waktu sudah berputar-putar dan ditayangkan oleh pikiran. Resiko jika manajemen waktu tidak dijalankan sebagaimana waktunya akan menimbulkan penyesalan, kenapa harus ditunda? kenapa harus nanti-nanti. Serta dukungan suami agar manajemen wktu ibu rumah tangga dapat berhasil. Teman-teman, doakan saya selalu konsisten ya, agar jadwal blogging saya sukses. [2015:12]

39 comments:

  1. Bener bgt kalau gak bisa mengatur waktu akhirnya jadi berantakan

    ReplyDelete
    Replies
    1. siang aku melonggo aja wes, main bareng anak. Jadi kerjaan rumah pagi-pagi sebelum anak bangun

      Delete
  2. jangankan ibu rumah tangga, saya yang single pun harus punya manajemen waktu. kalau engga..bisa kena tipes hahaha tapi ini serius

    ReplyDelete
  3. waktu utk ibu rumah tangga adalah 24 jam, perlu banget manajemen waktu yg mantap, kalo gak ada manajemen waktu, bisa acak2an ya mba Astin...

    ReplyDelete
  4. manajemen waktu memang penting banget yah Mak :)

    ReplyDelete
  5. aku sh gak pernah punya jadwal pasti tapi disesuaikan aja hari itu ada kerjaan apa

    ReplyDelete
  6. manajemen waktunya harus kompak ma suaminya ya

    ReplyDelete
  7. bener banget tuch, harus pinter bagi waktu dan kerjasama dengan suami harus. Semoga semua lancar ya mak

    ReplyDelete
  8. Setuju mba, suami dan istri harus seirama dalam management keluarga..

    Semoga selalu dipermudah ya mba..

    Salam kenal mba..

    ReplyDelete
  9. Nah, ini dia nih yang penting. Aku juga sering banget nyesel. Kayaknya aku juga harus ngatur manajemen waktu biar semua kerjaan selesai. TFS ya Astin.. :)

    ReplyDelete
  10. aku setuju, terlebih ibu2 menurutku emng paling susah ngatur waktu kalo gak dibiasain apalagi masih punya bayi atau anak yang masih kecil-kecil...

    ReplyDelete
  11. Saya banget ini mah. Selalu berusaha bagi waktu antara IRT, blogger, editor, dan sosmed. Hehehe

    ReplyDelete
  12. Mengatur waktu memang sangat penting, apalagi untuk orang-orang yang sangat sibuk, waktu harus benar-benar diatur dengan benar

    ReplyDelete
  13. waktu blogging sy pagi setelah anak2 berangkat..masih segerr

    ReplyDelete
    Replies
    1. besok pagi aku nyetrika setumpuk nich...malam ini aku nyuci sembari blogging

      Delete
  14. salut sama blogger perempuan, terutama yang udah jadi emak2 :)
    secara, mereka hebat bisa ngatur waktu antara nulis, ngurus anak, dapur, keluarga, dan sebagainya

    sebab, saya aja yang single kadang masih belepotan ngatur waktunya antara kerja dan ngeblog
    he he he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini kuncinya melek sampe malam ketika anak-anak sudah bobo. Paginya bangun pagi kejaaaar pekerjaan rumah, siang sama anak-anak

      Delete
  15. Manajemen waktu memang penting bangeeeet... Apalagi waktu tidak bisa diulang ya.. Yang penting disiplin dan kerja sama.. Pasti bisa :)

    ReplyDelete
  16. wah bener mbak emang gak boleh di tunda atau nanti akan banyak yg ngantri hehehe... pizzzz

    ReplyDelete
  17. Aku belum kepikiran jadi ibu rumah tangga, tapi kalau ada sepupu-sepupu yang masih kecil langsung deh kurang me time. Mereka nemplokin banget dari bangun tidur sampai jam 3 pagi, hahaha. Bener2 harus pandai mengatur waktu :)

    ReplyDelete
  18. waaaa gt ya..
    hrs di terapin juga nih, walopun abin masih bayi..mksh mb sharingny

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu kalau aku sedang sendirian, enggak ada embak..hhee

      Delete
  19. Wah aku masih belum berumah tangga aja kadang bingung sama manajemen waktu. Ah harus mulai belajar nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. puas puasin waktu muda, tapi belajar juga untuk malu, kalau menunda sesuatu, Apapaaan aku inih

      Delete
  20. ikut sharing y bunda, bisa dibilang saya pngantin baru, usoa pernikahan saya baru menginjak satu tahun,, dn saya blum dikarunia.i seorang anak... lu sblum mnikah, profesi saya sbg guru lukis,, saya tinggal bersama mertua, saya hobby bgt baca dn bikin gambar dan menjahit... tapi, semua hobbi saya itu sudah jarang saya lkukan.. karena sya sibuk bantuin warung makan milik mertua.. takut dibilng, menntu yang seenaknya sendiri... hmmm, dr sini.. saya bingung untk mngatur wktunya, serba slah klo bikin aturan sendiri d rumh ini... hmmm,

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih