Monday 27 June 2016

Pengalaman Berbuka Puasa Bersama Keluarga di Luar Rumah

Hari Sabtu dan Minggu kemarin, saya memutuskan untuk menyelenggarakan buka puasa bersama keluarga inti di luar rumah. Perencanaannya memang mendadak, jadi sewaktu menghubungi Warung Sunda di Jalan Raya Serpong, resepsionisnya mengatakan kalau sudah full booked. Dari sinilah saya menemukan ide untuk jalan-jalan terlebih dahulu, mencari masjid, Sholat Maghrib baru kemudian mencari tempat makan.

Setelah ide saya sampaikan kepada suami, beliau oke dan berangkat selepas Sholat Ashar. Jadi, sebelum adzan Ashar, saya sudah memandikan dua anak, menyiapkan keperluan yang dibawa, lalu Sholat Ashar. Anak-anak sudah tidak sabar untuk jalan-jalan, karena sudah lama juga mereka bersabar tidak dibawa jalan-jalan yang jauh.

Berangkat dari rumah pukul 4 sore, kondisi Jalan Raya Serpong lumayan lancar. Melewati banyak rumah makan, terlihat kendaraan sudah parkir dengan cantik, melirik ke jam digital di mobil, masih pukul 5 sore. Jalanan berubah padat sewaktu melintasi Alam Sutera, para pengguna kendaraan terlihat lebih mempercepat gas kendaraannya, berburu waktu di jalanan yang padat.

Suami saya kurang hafal masjid di Jalan Raya Serpong, jadi memutuskan untuk berbelok ke Giant yang di depan Eka Hospital tepat sebelum adzan maghrib. Saya dan suami berbuka di depan Giant saat menunggu lampu merah berlalu untuk berbelok masuk ke Giant. Teh manis kemasan dan kurma manis yang sudah dipersiapkan, menjadi teman berbuka di kendaraan. Setelah mencari parkir, tujuan utama adalah mushola Giant Serpong yang terletak di belakang toko atau di area parkir belakang.

Restoran Padang Sederhana Bintaro menjadi tujuan setelah sholat Mahgrib. Namun, Faiz merengek meminta bermain di area play ground Giant Serpong. Faiz mengatakan bahwa dia ingin bermain bersama Fira, dan akan menjaganya, jadi ibu mana yang enggak senang, jadi yaa...dimasukkanlah ke dua anak ke dalam play ground yang menurut saya, bilangan harganya sangat mahal. Rp 20.000 tanpa batas waktu namun permainannya minim.

Saya masuk bersama Faiz dan Fira, kemudian meminta suami untuk mencari makan di food court. Setelah suami saya selesai makan, giliran saya yang mencari makan. Pilihannya banyak, tapi saya memilih Rice Bowl, karena letaknya berdekatan dengan area play ground. Menghabiskan 56 ribu lebih untuk paket Rice Bowl dan minumnya. Mahal ya? 

Sampai di rumah sudah hampir pukul 10 malam, makan malam digelar lagi dengan menu ayam GFC, tempe mendoan dan bumbu pecel. Alhamdulillah saya dan keluarga sangat bahagia, mendapatkan anugerah dan rejeki yang Insya Allah barokah, aamiin.

Minggu pukul 10 saya memesan ojek online untuk saya sendiri pergi ke sebuah Mall di daerah Karawaci. Baju Koko Faiz yang saya belikan beberapa waktu yang lalu, kekecilan dan Faiz meminta ganti. Saya memang memilih berangkat sendiri, karena kedua anak saya tidak hobby berbelanja, tidak sabar menunggu ibunya yang sedang memilih satu baju dalam waktu setengah jam ;(. Mereka berdua sama dengan suami saya, tidak bisa menunggu orang berbelanja.

Baca Juga : Tips Membeli Baju Anak

Masuk ke dalam Mall, suasana hiruk piruk, padat merayap, penuh sesak sudah terasa dari jalan menuju parkir. Semua kendaraan mengantre untuk masuk ke dalam Mega Mall Karawaci. Luar biasa ya teman-teman? membayangkan membawa kendaraan, pasti susah mencari parkirnya. Membayangkan membawa anak-anak, pasti mereka merengek minta pulang. Departemen store yang saya tuju, meluap pengunjungnya, untuk bergerak leluasa tidak bisa, antrean di kasir mengular, tumpukan pakaian dan sepatu berantakan setelah dipilah dan dipilih pengunjung.

Saya minta dijemput suami, kurang lebih pukul 2. Memesan ojek online lagi, rasanya tidak mungkin. Naik angkutan umum apalagi, tapi dengan tambahan pesan, di depan Karawaci lalu lintas sangat padat, jadi tidak usah mencari parkir. Setelah meeting point dibuat, giliran saya yang tetiba linglung. Untuk keluar ke arah meeting point-nya, melalui pintu mana ya? Nah loo, Dua satpam yang saya tanya, tidak memberikan jawaban pasti, satu satpam malah menyarankan untuk bertanya ke satpam gedung saja, karena ternyata dia satpam tennat.

Alhamdulillah, setelah menelepon suami dan diarahkan untuk berjalan ke arah Hypermart, kemudian turun ke lantai ground dan mencari tempat parkir yang biasa ditempati, belok kiri, jalan terus sampailah di depan tempat makan siap saji. Lagi-lagi perjalanan saya terbentur kondisi. Restoran siap sajinya ada di seberang jalan, sedangkan dua jalan tersebut dipisahkan oleh pagar. Em em...masa iya ibu-ibu melompat pagar atau merayap? ternyata kata Pak Satpam ada jalan untuk menyeberang, tapi dari arah sana, tuuuh...lumayan jauh kalau berjalan ;(

Pukul 3 sore saya bertemu keluarga saya dong di parkiran sebuah restoran. Lalu bingung mau kemana lagi, jadi diputuskan untuk buka puasa bersama lagi di luar. Sebelumnya saya dan keluarga berhenti untuk melaksanakan Sholat Ashar di Masjid Jasa Marga yang terletak di Jalan Raya Cikokol-Serpong. Hujan deras mengguyur, dua kali ke masjid ini, kebetulan hujan selalu turun. Saya dapat melaksanakan Sholat Ashar pukul 4 sore.

Kendaraan melaju ke arah Bintaro melalui Alam Sutera. Di jalanan yang mengecil, lalu lintas sangat padat, saya terlelap sebentar di jok tengah, Faiz tertidur di jok depan dan Fira tidur nyenyak bersama saya. Melewati Graha Bintaro, jam digital di mobil menunjukan pukul 17.30. Sebentar lagi waktu berbuka puasa tiba. Seperti hari Sabtu kemarin, saya meminta suami untuk mencari masjid terlebih dahulu, baru kemudian mencari tempat makan.

Mampir ke minimarket untuk membeli teh kemasan dan roti dan membelah jalanan ke Bintaro yang ternyata, macet parah sekali. Tapi Alhamdulillah bisa berjalan, dan kembali lagi saya dan keluarga berbuka puasa di tengah jalanan yang macet. Tepat di depan Sate Khas Senayan, Adzan Maghrib mengumandang. Eeeem..lalu kepikiran voucher MAP yang ada di rumah, bisa nich bisa nich makan di sini ;) kenyataannya, saya dan keluarga berbuka dengan satu bungkus roti dan teh kemasan, Alhamdulillah.

Masjid Jami Bintaro Raya, saya dan suami sering mampir ke masjid ini, sewaktu masih berada di kantor yang sama. Tempat parkirnya penuh,  kendaraan saya tidak mendapatkan tempat parkir. Jadi, sholat maghrib bergantian dengan suami, karena kendaraan diparkir di luar area masjid. Masjid ini sangat bersih, mulai dari tempat wudhlu dan kamar mandinya. Bagi muslimah yang tidak membawa mukena, di Masjid Jami Bintaro juga disediakan, wangi dan bersih.

Restoran Padang Sederhana Bintaro menjadi tujuan setelah Sholat Maghrib. Letaknya dekat dengan Masjid Jami Bintaro, tapi harus memutar terlebih dahulu. Putaran pertama, petugas parkirnya menggelengkan kepalanya, itu tanda parkir penuh. Putaran kedua, suami memutuskan untuk parkir di seberang jalan, depan Gudek Yogya. Saya turun dan melihat situasi di dalam restoran, masih ada meja untuk empat kursi, Alhamdulillah dapat berbuka puasa dengan nyaman.



Alhamdulillah saat saya menunggu sajian menunya, para penunjung yang sudah berbuka pausa, satu persatu pulang dan itu tandanya, kendaraan saya mendapatkan parkir. Faiz kemudian mengomentari kenyamanan makan di Restoran Padang SB. Enak ya mi, sudah disediakan, tinggal makan, enggak harus menunggu. Hehee, ini mah bisa-bisanya ummi dan abi saja, berbuka puasa praktis dan murah meriah. Kali ini Faiz menghabiskan EMPAT Ayam POP di Restoran Padang SB, luar biasa. Dengan membayar 160 ribu, Faiz kenyang sekali, dan nitip ke saya, untuk membuat Ayam POP yang sama dengan yang dimakan di sini. Eeem...;)

Jadi, itulah pengalaman berbuka puasa bersama keluarga di luar rumah. Satu hal yang harus diperhatikan saat akan berbuka puasa di luar rumah adalah menyiapkan takjil terlebih dahulu, kemudian mencari masjid untuk melaksanakan Sholat Maghrib baru kemudian pergi ke tempat makan baik yang sudah dipesan maupun masih mencari. Insya Allah, mencari makannya tidak terburu-buru, bisa menahan puasa selama lebih dari 8 jam, masa bersabar untuk melaksanakan Sholat Maghrib tidak bisa, eeeng ;)

Jadi bagaimana? di penghujung Ramadan ini? teman-teman ada yang masih akan menyelenggarakan buka puasa bersama teman, keluarga atau siapapun di luar rumah? saya diundang juga ya.

6 comments:

  1. Belum pernah buka di luar ramadhan ini. Suami sibuk TA plg malem trs, paling dibawain oleh2 pangsit kesukaan aja. Aku tipe org mls kena macet jg. Cari aman hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haaae Mbak, kangen euy..nanti aku main ya ke Juv Mom. Bener juga sich, kalau macet bisa membuat mati gaya, heheee. Pangsit goreng aku sukaaa.

      Delete
  2. tahun ini kita rekor nih, gak bukpus diluar rumah bersama keluarga, lebih nyaman dirumah saja ternyata

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benet ci,kadang kits pinyin kenyamanan ya...klo sudah di luar rasanya crowded banget.

      Delete
  3. Tahun ini sama sekali belum keluar rumah saat berpuka puasa, Mak. Selalu di rumah..

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih