Tepat pukul 13.00 MC Tata membuka acara dengan memanggil beberapa peserta dari berbagai wilayah untuk melakukan permainan. Dengan adanya permainan, suasana menjadi lebih seru, ya, kan.
MC Tata juga mengajak para peserta untuk follow akun sosial media Sunco dan membagi acara hari itu dengan hastag #dikitnempel. Akupun berpikir, kenapa harus dikit nempel ya? kalau dikit doang yang nempel, apa akan lekat sampai lekangnya waktu?
Tidak menunggu terlalu lama, akhirnya aku menemukan jawabannya di awal moderator simposium membuka acaranya. Bapak Muhammad Zulkifli, M.Si sebagai moderator berulang kali bertanya apakah betul, Masakah Rumah, The Silent Killer? apakah iya, atau tidak?
Awalnya aku menjawab Masakan Rumah, The Silent Killer? Yes. Tapi, setelah para nara sumber mengemukakan presentasinya, akhirnya aku dapat mengatakan No, tapi dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.
- Pilih Minyak Goreng Baik untuk sajian makanan di rumah.
- Pada masa pra-kehamilan, perhatikan asupan gizi yang masuk.
- Ubah Pola Hidup yang Baik.
LEMAK SEBAGAI TRANSFORMER Vit. ADEK
Nara sumber pertama seorang Doktor yang dari namanya, aku sangat familiar. Dr. Entos Zainal, DCN, SP, MHPHM. Beliau menjabat Sekertaris Jenderal PERSAGI. Bapak satu ini sangat humoris dalam menyampaikan presentasinya.
Ada beberapa hal yang menjadi point penting presentasi beliau, adalah sebagai berikut :
- Zat gizi merupakan faktor yang sangat penting, untuk anak-anak kita yang akan berkompetisi pada perkembangan zaman.
- Gizi yang baik berpengaruh pada sel syaraf yang akan bekerja, nantinya.
- Fungsi Sel Syaraf dapat mengenali jenis-jenis makanan, baik sebagai protein sebagai faktor pembangun. Vitamin dan mineral sebagai kekuatan. Contohnya pada ibu hamil yang anemia, sel syaraf pada anak yang sedang dikandung tidak akan optimal. Untuk Vitamin ADEK, jika tidak ada pelarutnya, tidak bisa dibawa ke seluruh tubuh. Harus ada pembawanya, yaitu LEMAK.
- Gizi Makro (Lemak, Protein, Karbohidrat), Gizi Mikro (Vitamin dan Mineral). 1 gr Karbohidrat 4 kkal, 1 gr Protein 4 kkal, Lemak 9 kkal. Lemak banyak mengandung kalori. Kalori baik pada posisi tertentu tapi tidak baik pada posisi tertentu. Jenis Lemak, Nabati dan Hewani. Contoh Lemak Nabati adalah Minyak Kelapa Sawit.
- Indonesia sedang mengalami perubahan penyakit. Dari penyakit menular yang menjadi penyakit tidak menular yang mengakibatkan banyak sekali usia muda memiliki penyakit tidak menular ini. Contohnya penyakit jantung pada usia muda ( 30 tahun), hal ini dikarenakan masalah gizi pada saat dia dikandung.
- Sangat penting untuk memperhatikan 1000 Hari Pertama Kelahiran, untuk masa depannya.
MINYAK GORENG SUMBER LEMAK, PILIH MINYAK GORENG BAIK!
Ibu Maulina Wijaya, Deputi Marketing Manager Sunco melihat masyarakat seringkali menganggap minyak goreng adalah hal yang tidak berbahaya, "Agar terhindar dari penyakit berbahaya, pastikan jangan menggunakan minyak secara berulang-ulang. Jika minyak sudah berubah warana akibat sisa makanan, sebaiknya ganti dengan minyak yang baru. Selain itu, hindari penggunakan suhu terlalu panas saat memasak, karena dapat membentuk radikal bebas yang merugikan kesehatan dan merusak kandungan vitamin dalam minyak goreng".
Kembali ibu Lina mengulang penjelasan bahwa Indonesia sedang mengalami penyakit degeneratif. Contohnya adalah kanker, penumpukan lemak di hati dan yang paling populer adalah jantung koroner.
Jantung diakibatkan oleh terblokirnya saluran darah di tubuh sehingga dapat menjalar ke penyakit-penyakit lainnya.
Salah satu penyebabnya penyakit tersebut dapat berasal dari kandungan Lemak Jenuh yang ada di minyak goreng. Jadi, untuk minyak goreng yang lebih baik adalah minyak goreng yang tidak beku, yang kandungan lemak jenuh lebih sedikit, contohnya minyak goreng yang lebih cair.
Otomatis apabila minyak goreng tersebut digunakan untuk memasak, akan lebih #dikitnempel minyak gorengnya ke makanan. Sehingga makanan yang dikonsumsi tidak banyak minyak goreng yang mengendap.
Intinya, bijaklah dalam mengunakan minyak goreng ya, seperti ini caranya :
- Pilih minyak goreng yang cair, bening dan tidak mudah membeku.
- Jangan panaskan minyak goreng pada suhu tinggi, apalagi sampai mengeluarkan asap di atas penggorengan.
- Jangan gunakan minyak goreng secara berulang-ulang
- Bila minyak goreng sudah berubah warna, aku sering lihat nich, di penjual makanan, minyak gorengnya berwarna hitam, ini apa?
PERHATIKAN KONSUMSI GULA, GARAM dan LEMAK
Masih mengenai pola penyakit yang berubah dalam dekade ini. Nara sumber ketiga adalah Ibu Theresia Irawati, SKM, M.Kes dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, yang akan mengulik tentang gaya hidup yang berubah.
Gaya hidup dulu banyak gerak karena keterbatasan teknologi serta makanan yang tinggi serat seperti sayuran berubah menjadi banyak mengkonsumsi makanan siap saji.
Apabila pemilihan makanan sudah bergizi, contohnya ikan. Apakah aman bahan makanan tersebut? tidakkah terpapar formalin? bagaimana cara pengolahannya? sudah benarkah? menggunakan bahan apa saja? digorengkah? menggunakan minyak yang bagaimana?
Akhirnya menjadi perubahan pola penyakit dengan semakin dimudahkannya teknologi. Hal-hal di bawah ini, yang dapat memicu penyakit tidak menular.
- Kurang aktifitas fisik
- Usia > 15 tahun sudah merokok
- Usia > 10 tahun kurang konsumsi sayur dan buah
- Penduduk BAB tidak pada tempatnya
Permenkes No.30 tahun 2013 mengenai batas konsumsi Gula Garam dan Lemak.
- Gula per orang per hari yaitu 50 gr (4 sdm)
- Garam 5 gram (1 sdm)
- Lemak 67 gram (5 sdm)
- Melakukan aktifitas fisik
- Mengkonsumsi sayur dan buah, perhatikan konsumsi GGL
- Tidak mengkonsumsi alkohol
- Tidak merokok
- Memeriksa kesehatan secara rutin
- Membersihkan lingkungan
- Menggunakan jamban
Seperti yang dijelaskan oleh ibu Theresia, bahwa asupan per orang per hari untuk Lemak adalah 5 sdm. Berarti harus cermat dalam pemilihan minyak goreng yang daya serap terhadap bahan makanan #dikitnempel.
Sunco memiliki daya serap dikit nempel terhadap bahan makanan dari penelitian yang telah dilakukan. Lebih sehat dan lebih aman saat mengkonsumsinya menggunakan minyak goreng sawit ini.
PERHATIKAN POLA HIDUP-POLA DIET LEMAK
Hampir di seluruh dunia pola hidup berubah. Menjadi orang yang bekerja di balik kursi lebih banyak, duduk di kursi lebih banyak sehingga mengalami resiko stress, menjadi sangat tidak aktif dan diperparah dengan pola diet yang tidak baik, akhirnya menjadi mengemuk.
Obesitas menjadi banyak persoalan yang sangat menarik perhatian. Indonesia berada di urutan ke-lima. Jadi Indonesia memiliki dua persoalan yang berbeda, gizi buruk dan kelebihan gizi.
Menurut dr. Tirta Pratiwi Sari, ada tiga macam lemak :
- Lemak Tak Jenuh : Jenis lemak yang memiliki 1 rantai ganda atau lebih bersifat protektif terhadap penyakit jantung
- Lemak Jenuh : Lemak yang tidak memiliki ikatan ganda karena seluruhnya telah terikat dengan atom hidrogen. Beberapa penelitian : hubungan dengan penyakit jantung.
- Lemak Trans : Merupakan lemak tak jenuh yang telah mengalami proses hingga sebagian berubah menjadi lenuh merupakan faktor risiko penyakit jantung.
- Makanan kecil / snack
- Kue dan roti / bakery and desert
- Olesan pada roti /Spreads
- Kurangi konsumsi makanan yang telah diproses
- Pilih butter daripada margarin
- Pilih olive oil atau minyak kelapa
- Untuk menggoreng pilih minyak kelapa sawit
- Baca label pada kemasan
Saran dari Ibu Lina untuk para peserta yang kebanyakan ibu-ibu untuk menyiapkan sarapan dan makanan keluarga di rumah :
- Pergunakan minyak sawit.
- Perhatikan kandungan lemak tidak jenuhnya
- Untuk minyak goreng jika diawali minyak goreng baik, setelah dipanaskan, indikasi terjadinya kerusakan lebih sedikit.
- Tanda-tanda minyak terjadi trans, adalah dari perubahan warna. Jika lebih cepat berubah warna, lemak trans sudah mulai terbentuk.
- Jaga istirahat, cukup tidur
- Jaga pola makanan
- Olah raga teratur, seminimal mungkin dalam satu minggu ada olah raga, misalnya berenang.
Soal makanan, buat anaknya bersama Titi Kamal tidak memberikan garam dalam makanannya. Juga memberikan edukasi terhadap suster dan pengasuh di rumah.
Ibu Lina, Pak Zul, Dr. Entos, Ibu Theresia, dr. Tirta, Tian |
Demo masak bersama chef Nanda bersama Sunco membuat menu yang menggunakan minyak. Ada resep mayonaise a la Sunco dan menggoreng Tempura menggunakan minyak Sunco. Tentunya dengan menggunakan Sunco Minyak Goreng Baik Dikit Nempel di Makanan, Tempuranya enak dan sehat ya.
Christian Sugiono juga mengajak blogger untuk mengikuti tes Organoleptic. Christian memulai dengan meminum minyak goreng Sunco satu sendok makan dan langsung berkomentar, bahwa Sunco tidak lengket di mulut. Minyak gorengnya langsung turun ke tenggorokan dan tidak meninggalkan bekas di mulut.
Bagaimana dengan aku? di rumah aku mencoba menggoreng makanan sebagai camilan di rumah. Tentunya minyak gorengnya harus #dikitnempel di makanannya ya. Terlebih makanan ini adalah bakwan yang sering dijumpai membawa minyak yang sangat banyak.
Tapi aku belum mencoba tes organoleptic, dengan cara mengecap sejumlah minyak goreng (kurang lebih 1 sendok makan), jika tanpa rasa atau rasanya seperti air, itu adalah salah satu tanda minyak goreng tersebut minyak goreng yang baik.
Aku juga perlu memperhatikan nich, ciri-ciri minyak goreng yang baik mudah dikenali sebagai berikut : #dikitnempel di makanan, bening, tidak mudah beku, nampak lebih encer dan tidak serik di tenggorokan.
Pilih minyak goreng yang baik. Karena minyak goreng itu salah satu sumber lemak lho! Yuk sebagai ibu harus lebih bijak dan memperhatikan cara pengolahan makanan dan minyak gorengnya. Berani berubah untuk kesehatan cek website sunco dan mari berkarya dengan resep sehat dan berbagai informasi lainnya dari Sunco.
Padahal gorengan itu enak. :'D
ReplyDeleteenak banget
DeleteMinyak ini emang bagus kok. Nggak seret di tenggorokan.
ReplyDeletePilih yang nyaman di tenggorokan ya, MBak
DeleteUlasannya lengkap dan tuntas dikupas semuanya Sudah mirip review produk eiehieiehihee. Sorry. Just guessing. Gorengan saya sudah mengurangai heiheie. Soalnya takut sama lemak atau koleksterol berwatak jahat. Hhahahahhaa Terima kasih sudah share. Salam hangat selalu dari POntianak. Kalimantan Barat
ReplyDeleteKarena ini penting sekali, Pak. Masakan rumah, silent killing, kan jadi buahayaa banget.Betul, aku kadang tergoda sediiiit saja
DeleteBener2 sumber lemak ya. Harus cerdas memakai minyak goreng yg sehat. SUnco pilihanku juga
ReplyDeletemulai besok, aku belanja sunco.
Deletefokus ke chriestian aja ah :)
ReplyDeleteBuat penggemar gorengan level akut kudu banget nih aku pake Sunco. Biar enggak worry lagi ya saat sedang menggoreng2 jajanan untuk keluarga tercinta.
ReplyDeleteAku juga pakai minyak Sunco di rumah. Memang lebih baik goreng sendiri ya, kalo beli gorengan di luaran suka liat minyak goreng udah hitam masih dipakai aja.
ReplyDeletemending buat gorengan sendiri ya mb, jelas kebersihannya, jelas juga minyak yg digunakan. beli di luar suka bikin sakit tenggorokan.
ReplyDeleteJernih banget ya?
ReplyDeleteSalam,
Oca
Tulisan mba Astin selalu lengkap infonya, TFS :)
ReplyDeleteWah minyak SunCo nya untuk bikin tahu isi ya, mba. Iyesss makan gorengan pun jadi nggak khawatir lagi ya.
ReplyDeleteSaya awalnya kaget dinamakan silent killer, ternyata berhubungan dengan minyak yang digunakan di rumah
ReplyDeleteHuaaa ajarin dong nulis lengkap begini. Minyak goreng harus cari yang dikit nempel untuk makanan, setuju banget deh mbak
ReplyDeletebutter lebih mahal kah dari margarine? kl iya, orang akan segan utk mengganti kebiasaannya *padahal utk jangka panjang, butter lebih bagus ya utk kesehatan*
ReplyDeleteSaya jg d rmh pake sunco
ReplyDeletewah2, aku di rumah minyak gorengnya kuat..banyak menggoreng
ReplyDeleteApakah minyak goreng ini aman untuk kesehatan ?
ReplyDeletekebanyakan keluarga saya memilih sunco utk stok tiap bulan, mungkin lebih baik kali ya daripada yg lain.
by : mushhie.blogspot.com/2018/11/model-plafon-gypsum-dapur.html
ahli kunci jakarta
ReplyDeletetukang kunci jakarta
ahli kunci jakarta 24 jam
kebetulan pernah pakai minyak goreng ini memang jernih, perlu dicoba untuk yang belum pernah pakai minyak goreng ini.