Ibunya anak ini siapa ya? ganteng banget. Ibunya anak ini siapa ya, kok main sampai jam segini enggak dicari. Ibunya anak ini siapa ya? tutur katanya sopan, perilakunya santun, wajahnya sejuk dilihat. Ibunya anak ini siapa ya? mampu menciptakan berbagai macam kreatifitas yang membantu membangun negeri.
Jujur dech, tiap ibu pasti menginginkan anak-anaknya sehat dan cerdas. Dua hal tersebut selalu diupayakan semaksimal mungkin. Ibu selalu berusaha untuk menyediakan asupan makanan yang bernutrisi. Ibu juga selalu berusaha untuk belajar mencari ilmu mengenai perkembangan anak.
Apabila nutrisi sudah disiapkan semenjak ada tanda-tanda kehidupan dalam kandungan, lalu? bagaimana dengan stimulasi untuk mengasah kecerdasannya, kapan dimulainya?
Dr. Ahmad Suryawan menjelaskan bahwa mencukupi kebutuhan nutrisi anak, bukan satu-satunya hal yang paling penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan kecerdasannya. "Karena otak dan daya tahan tubuh saling bergantung dan bekerja timbal balik, maka pemberian stimulasi menjadi sama pentingnya dengan pemberian nutrisi, terutama selama 1000 Hari Pertama Kehidupannya"
Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan adalah keseluruhan kapasitas seseorang dalam mengatasi masalah. Howard Gardner, seorang psikolog dari Universitas Havard, dalam bukunya The Multiple Intellegence (1993) menuliskan bahwa ada beberapa kecerdasan yang alami dalam setiap manusia dan sudah dapat dideteksi sejak masih muda.
Berdasarkan teori tersebut, setiap orang itu cerdas dengan keunikannya masing-masing. Namun orang yang berbakat atau disebut 'talented' akan memiliki kemampuan sangat menonjol di satu atau beberapa kecerdasannya.
Multiple Intellegence atau Kecerdasan Mejemuk adalah kecerdasan yang mencakup banyak bidang dalam kehidupan kita sehari-hari. Ada 8 tipe Multiple Intellegence, yaitu :
Masing-masing anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Semua itu dikarenakan stimulasi yang diberikan oleh orang tuanya juga berbeda. Sejak kecil aku sudah dapat melihat bahwa kedua anakku memiliki kemampuan yang berbeda satu sama lainnya.
Si kecil Faiz terlihat memiliki kecerdasan kinestetik yang lebih menonjol dibandingkan kecerdasan berbahasanya. Sedangkan untuk Fira, terlihat kecerdasan linguistik dan musikalnya lebih menonjol dibandingkan kecerdasan logika matematikanya.
Hal tersebut juga senada dengan hasil identifikasi kecerdasan yang aku lakukan di website Morinaga Platinum. Teman-teman juga bisa loh untuk menidentifikasi kecerdasan anak-anak di website Morinaga MI Play Plan.
Hasil identifikasi kecerdasan tersebut sangat bermanfaat untuk memberikan stimulasi kepada Fira. Dari hasil tersebut terlihat bahwa kecerdasan linguistik Fira lebih menonjol dibandingkan kecerdasan logika matematiknya.
Kapan Stimulasi kepada Anak diberikan?
Jika dalam pengalaman ibu-ibu yang lain saling bercerita. Wajar saja, anak perempuan lebih menyukai menyanyi dan pintar mendendangkan lagu dibandingkan berhitung. Kalau anak laki-laki baru dech, pintar berhitung.
Iya sich, aku juga melihat Fira mudah sekali menangkap lirik lagu dan menyanyikan kembali dalam irama yang senada. Berbeda ketika kutanya, besaran mana, atau luasan mana, Fira belum begitu paham. Memang mungkin belum saatnya si anak berusia 2 tahun 7 bulan ini memahami hal tersebut, ya.
Tentunya mengikuti penjelasan dari dr. Suryawan yang disampaikan dalam sebuah seminar yang aku ikuti. Memberikan stimulasi kepada anak-anak, sudah dapat dimulai pada 1000 Hari Pertama Kehidupannya.
1000 Hari Kehidupannya itu kapan, sich?
- Periode pertama : Saat anak berada di dalam kandungan sekitar 280 hari
- periode ke dua : 6 bulan pertama kelahiran- 180 hari
- Periode ke tiga : 6 bulan sampai 2 tahun - 540 hari
Pada periode pertama, calon ibu dapat memberikan stimulasi dengan bercerita sembari mengelus perut, mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al Qur'an untuk yang muslim. Mendengarkan lagu-lagu yang cerita serta membawa kehamilan dengan hati bahagia.
Pada periode kedua, meskipun anak belum dapat berbicara. Orang tua dapat mengajaknya berbercerita. Memberikan banyak stimulasi mainan yang berwarna serta mengajaknya untuk mengetahui siang dan malam.
Pada periode ke tiga, anak sudah dapat dikatakan mandiri. Anak-anak sudah dapat berjalan, berbicara, mengenal banyak hal. Di sinilah peran orang tua, aku khususnya untuk memberikan stimulasi sesuai dengan kondisi si anak. Ada banyak benda-benda pendukung pemberian stimulasi yang sangat mudah untuk mendapatkannya.
#30HariMain Bersama Morinaga
Salah satu bentuk stimulasi kepada anak-anak adalah dengan mengikuti program #30HariMain. Beruntungnya aku, diajak untuk ikut serta menyebarkan informasi #30HariMain untuk teman-teman semua.
Dengan #30HariMain bersama Morinaga, aku menjadi lebih tahu bagaimana cara menstimulasi Fira pada usianya sekarang. Kecerdasan apa yang harus diberikan stimulasi dengan kapasitas yang banyak. Aku jadi mengetahui macam-macam ide bermain dari website Morinaga untuk memberikan stimulasi.
Untuk mengikuti progam #30HariMain bersama Morinaga memang dibutuhkan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Berada di program ini, hari-hari aku dan Fira jadi lebih sibuk dan berisi. Di mana, setiap harinya aku harus menyiapkan peralatan dan bahan-bahan untuk mendukung #30HariMain bersama Morinaga. Aku juga harus mendokumentasikan hasil permainnya, supaya dapat dishare untuk para ibu-ibu lainnya di seluruh dunia.
Sebelum melakukan permainan, terlebih dahulu aku membuat jadwal bermain untuk 30 hari. Aku sendiri yang membuat. Aku membuat berdasarkan ide bermain dari 8 kecerdasan. Jadi, semua permainan untuk mengasah ke depan kecerdasan aku masukkan ke dalam jadwal. Permainannya disesuaikan dengan kondisi dan usia Fira.
Sudah lima hari aku dan Fira mengikuti #30HariMain bersama Morinaga, semua persiapan, proses dan hasilnya aku catat di dalam blog Buku Harian Anak-Anak. Silahkan dilihat ya,
Hari Pertama : Ide Bermain Telepon Kaleng
Hari Ke dua : Ide Bermain Wayang Chila dan Chilo
Hari Ke Tiga : Ide Bermain Monster Pemilah Warna
Hari Ke Empat : Ide Bermain Mewarnai Besar ke Kecil
Untuk proses pembuatan permainannya aku melibatkan Fira. Alhamdulillah Fira juga sudah mengerti tentang sebab dan akibat. Fira juga sudah sigap, apabila aku mengeluarkan lem, dia akan mengambil kertas yang akan ditempelkan.
So far, aku sangat terbantu dengan adanya #30HariMain bersama Morinaga. Dengan melakukan permainan yang memberikan stimulasi kecerdasan kepada anak-anak, mampu memmbuat hari-hari anak mengasyikan loh.
Ada banyak manfaat dengan bermain seperti ini. Memperkuat bonding aku dan anak-anak. Mengajak anak bermain dengan mainan yang baru. Anak-anak mendapatkan pengalaman yang baru dan secara tidak sadar mereka bermain sembari belajar.
Hari ini, jadwal bermain teman-teman apa nich? sharing yuk di sini.
kemarin raissa bikin domba berbulu, kartu ucapan dan lempar kertas :)
ReplyDeleteFayda lagi seneng main karet, lompat tali maksudnya, talinya terbuat dari karet gelang, dan Fayda sendiri yg membuat tali karetnya :)
ReplyDeletekecerdasan majemuk mmg harus diasah semuanya secara seimbang ya mba..meskipun nanti bakal ada kecenderungan masing 2 anak thd satu atau bbrp jenis kecerdasan ttt
ReplyDeleteMemang beda2 ya Mbak. Anaakku yg besar dan kecil aja beda banget. Padahal aku ngerawatnya sama juga. Dari mainannya malah semakin berkembang pas anak kedua.
ReplyDeletesamakah itu dengan ungkapan bahwa fokus tak harus 1 hal?
ReplyDeleteStimulasi bermain penting banget yaa, cuma kadang suka kehabisan ide mo main apa. Untung Morinaga ini kasih macem2 ide permainan seru bareng si kecil :D
ReplyDeleteaku punya berapa kecerdasan majemuk ya?
ReplyDeletebingung nih aku tante
makasih mbak sharingnya, mga makin berkah ilmunya..
ReplyDeleteWaktu anak-anak saya maish kecil juga suka bikin kreasi-kreasi untuk anak. Jadi pengen inget-inget lagi ^_^
ReplyDeleteIde-idenya kereen, jadi pengin niru
ReplyDeleteAku mau nanya ni, apakah orang yang ceroboh termasuk dalam orang yang cerdas, ceroboh karena dia bisa dan terlalu sering memikirkan banyak hal dalam 1 waktu
ReplyDeletejadi pingin ikutan acara seperti ini
ReplyDeletekeren banget mba..
ReplyDeletevirus zika