Thursday 23 November 2017

Mencoba Rute Mudik Lebaran dari Jakarta ke Cilacap Via Majalengka

Mudik lebaran bagi siapapun pasti selalu memberikan cerita dan kesan. Bisa kesan menyenangkan dan kesan yang kurang menyenangkan, kan ya. Kesan tersebut apabila dijadikan cerita pasti dapat diambil sisi baiknya, apapun kesan tersebut, itu pikiranku sich. Contohnya ketika memilih rute mudik lebaran dari Jakarta ke Cilacap via Majalengka, lalu. Apabila saya tetap kepada pendirian harus mengikuti rute biasa yaitu melewati toll Cipali sampai ke Tegal, mungkin tidak akan menemukan pengalaman mencoba rute mudik lebaran Jakarta ke Cilacap via Majalengka.

Keputusan dipilihnya rute mudik lebaran via Majalengka tersebut juga diambil di on the spot. Alasannya, pada saat itu, kondisi tol Cipali dalam keadaan macet, kendaraan bergerak lambat. Suamiku agak khawatir apabila kejadian padatnya tol Cipali ini akan seperti mudik lebaran tahun lalu. Sampai harus menginap di Cirebon karena sampai malam, kondisi tol Cipali tidak kunjung mengurai.

Saya sempat mencari tahu kondisi rute tersebut melalui google dan menjumpai banyak sekali berita mengenai kondisi jalanan yang memiliki daerah lawan longsor. Meski ada juga yang menceritakan rute mudik lebaran via Majelangka sangat mengasyikan karena disuguhi pemandangan alam pegunungan dan fasilitas umum seperti SPBU, Masjid, Mushola, toilet, minimarket akan selalu dijumpai meskipun tidak terlalu berdekatan.

Hallo Majalengka


Suami juga sudah mendapatkan informasi dari sepupunya yang baru 2 bulan melewati rute mudik lebaran via Majalengka. Kabarnya, jalan yang terputus akibat tanah longsor sudah diperbaiki. Suami menegaskan tidak perlu khawatir dan berdoa semoga tidak terjadi hujan lebat. Kondisi jalanan menyerupai pegunungan ya, anggap saja sama dengan perjalanan ke puncak. Suami saya memang paling jago menenangkan kekalutan dan rasa khawatirku, hiks lebay ach. Keputusan diambil dan, akhirnya;

1| Dari arah Jakarta, masuk ke tol Cikampek dan tol Cipali kemudian belok di pintu tol KERTAJATI. Huhuu, waktu itu, kondisinya tegang sekali, karena tidak ingin salah keluar pintu tol, berabe kalau salah keluar pintu tol, ya kan?

2| Saya berdoa semoga petunjuk arah disediakan. Suami saya berkali-kali menenangkan, kali ini cukup masuk akal. Ini kan momen mudik lebaran, pasti ada banyak polisi atau petunjuk arah, jadi jangan khawatir. Ada pertigaan besar yang ditemui, kalau ndak salah, ada lampu lalu lintasnya. Ke Kiri INDRAMAYU dan ke kanan ke MAJALENGKA.

Sambutan setelah keluar melalui pintu tol Kertajadi


3| Ternyata ada banyak sekali pertigaan dan persimpangan. Salah satunya di pasar yang ramai sekali sore itu. Tetap ambil arah MAJALENGKA.

4| Jalanan tetap lurus sampai menemukan bundaran MUNJUL. Bundaran air mancur yang di tengahnya ada patung ikan. Nah, dari situ ikuti terus petunjuk arah, karena sudah masuk ke kota MAJALENGKA. 

Kondisi jalanan


5| Setelah melewati daerah ini, barulah kesesat agak jauh, saking menikmati kondisi jalanan yang super sejuk dan jalanan yang sama sekali tidak ramai. Jalannnya mulus, bahkan jalan baru. Suami saya tersadar salah jalan, akhirnya bertanya kepada penduudk setempat dan diarahkan kembali ke jalan yang benar. 

6| Ambil arah ke CIKIJING kepada penduduk setempat ya, kalau tidak ditemui petunjuk arah menuju CIKIJING.

7| Dalam perjalanan saya terbantu sekali dengan postingan Kompasiana Gelar S Ramdhani yang memberikan penjelasan yang sangat detail sampai gambar-gambarnya. Keren mas.

8|  Setelah melewati CIKIJING saya sudah lega. CIKIJING-CIAMIS dalam jarak normal dapat ditempuh 2 jam perjalanan. Nah, karena baru kali ini melewati rute mudik lebaran tersebut, keknya molor sampai 2 jam lebih, Hehehee.

Jalan mulai menanjak


9| Bonus melewati rute mudik lebaran via Majalengka di daerah CIKIJING adalah, kondisi jalan yang mulus, lebar, arus kendaraanya lancar bahkan sangat lancar, pemandangannya sangat indah, pepohonan dan kelak kelok jalan yang tidak begitu menegangkan. Penerangan belum begitu banyak, jadi suami saya mengestimasi keluar dari daerah CIKIJING sebelum Maghrib. 

Masjid Al Hidayah sebagai tempat istirahat dan sholat Ashar dalam perjalanan mudik lebaran


Saya baru dapat tidur setelah sampai CIAMIS dan melihat anak-anak juga tertidur, saya sarankan kepada suami untuk beristirahat. Waktu memang bergerak, tapi istirahat juga sangat penting, mengingat hanya suami yang menyetir selama 10 jam sampai di Ciamis. 

Alhamdulillah dari mudik lebaran kemarin, mendapatkan cerita baru yaitu dari rute mudik lebaran via Majalengka. Setelah googling daerah Majalengka, ada beberapa situ yang menarik untuk dikunjungi, ada juga taman buana marga dan buana puri. Sayang sekali apabila melewati Majalengka tapi tidak mampir untuk berwisata ke tempat menarik di kaki Gunung Ciremai tersebut.

5 comments:

  1. Wahhh pake ada acara kesesat juga ya..alhamdulillah jalannya ramai penduduk bisa nanya. Info ini penting banget nanti buat lebaran yak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mbak, ada jalur alternatif supaya enggak melulu toll

      Delete
  2. Wuih nyetir 10 jam non-stop, mudik naik mobil memang seru ya bareng keluarga, cuma kalo ketemu macet yang bikin males :D

    Cheers,
    Dee - heydeerahma.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pernah yang paling lama, tapi ya sudahlah nikmati saja. Yup pilihan kami masih mudik menggunakan mobil Mbak, klo ketemu macet waduuuh, lelah hayati

      Delete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih