Thursday 8 February 2018

Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya


[Pengembangan Diri]


Masih ingat peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya?, masih ingat ya. Peribahasa tersebut didapat pada pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Seingat saya, pelajaran peribahasa tersebut di dapat saat berada di sekolah dasar. Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas tiga SD membahas peribahasa dan artinya. Dulu, pelajaran menghafal peribahasa dirasa susah banget. Entahlah, pelajaran bahasa paling jelek di rapot. Tapi sekarang, saya harus mempelajarinya supaya saat ditanya oleh anak, dapat dengan mudah dong, untuk menjelaskan. 

Arti peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya adalah Sifat anak tidak jauh berbeda dari orang tuanya. Bisa bapak atau ibunya. Secara logika, sifat anak memang selalu mengikuti orang tuanya, apalagi setiap hari melihat dan kemudian mengimitasi apa yang dilihat dari kedua orang tuanya.

buah jatuh tidak jauh dari pohonnya-Astin
Lihat foto ini, yang teringat gladi resik satu hari sebelum wisudanya, harunya di gladi resik 


Bapak dan ibu saya orangnya praktis, ekonomis, tertib, teratur, tertata rapi, tersistematis dan sedikit tidak fleksibel. Orang terdekat dengan saya saat ini, pasti akan menunjuk, ya itulah saya. Persis seperti bapak dan ibu. Bedanya, saya memiliki pasangan yang bertolak belakang, jadi saya mulai menyesuaikan diri dengan pasangan. Saya kemudian memilah milah mana bagian yang harus kuat bagian tertib, teratur dan sistematis, mana yang bisa fleksibel dan bisa di plug in and out-kan. 


Bapak dan ibu memiliki basic pendidikan administrasi. Bapak sarjana administrasi negara, sedangkan ibu lulusan sekolah menengah kejuruan jurusan administrasi. Saya juga memiliki kakak perempuan yang merupakan sarjana administrasi negara dan bekerja di bagian Tata Usaha, sama persis  dengan pekerjaan bapak pada masa bapak mengawali karir. Saat ini bapak sudah pensiun, tapi dipekerjakan kembali menjadi komite sekolah. 

Melihat Keteraturan dan Ketertiban di Rumah


Sejak saya kecil, terbiasa melihat keteraturan di dalam rumah. Mulai dari penyusunan arsip penting, sampai majalah dan surat kabar harian, beliau berdua menyusun sesuai tanggal terbit. Lemari pakaian disusun sesuai dengan tumpukan fungsi pakaian. Sampai urusan di dapur, ibu dengan tertib, menata gelas seluruh anggota keluarga di atas nampan, tutup gelasnya dibedakan jadi tidak bercampur. Bapak, selalu menulis tanggal, toko, harga barang yang dibeli pada barang tersebut. Keteraturan tersebut sampai detik ini, masih beliau berdua lakukan. Subhanalloh, sudah kakek dan nenek, mereka masih tertib.


Hal yang tidak disengaja, (berkali-kali mengikuti UMPTN tidak lolos) saya diterima di sebuah program studi (D3) Administrasi Perkantoran di sebuah Universitas Negeri di Purwokerto. Saya memilih program studi tersebut karena saya menyukai hal-hal yang berkaitan dengan perkantoran. Saya senang saat diajak ke kantor bapak. Kantor bapak, rapi, semuanya tersusun dengan baik dan disimpan dalam file-file yang diberi tanda. Hal ini sangat memudahkan saat dilakukan pencarian file.

buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, Astin
Foto ruang kerja ibu yang hobby craft diambil Januari 2018 kemarin, saat saya mudik


Jatuh cinta dengan namanya administrasi. Saya selalu menyimak dengan baik mata kuliah yang diajarkan oleh dosen. Selain menyimak dengan baik, perlahan saya memulai untuk membenahi diri sendiri. Hal paling kecil yang selalu saya lakukan adalah, menuliskan pemasukan dan pengeluaran keuangan bulanan. 

Belajar Administrasi di Bangku Kuliah


Whaaat? pemasukan padahal hanya dari uang yang diberi oleh bapak. Saat itu, saya menerima uang 150.000 rupiah untuk satu bulan. Saya selalu merencanakan, uang 150.000 rupiah tersebut untuk apa saja. Saya juga menuliskan pengeluaran setiap hari dan sampai akhir bulan, uang tersisa, saya anggap tabungan. Tabungan tersebut, tidak saya masukkan tabungan, tapi saya masukkan kembali ke pendapatan bulan berikutnya. Bapak sampai memberi saya pujian, karena berhasil mencatat administrasi keuangan dengan rapi dan yang paling mengharukan, masih ada uang sisa. 

buah jatuh tidak jauh dari pohonnya-Astin
Saat Magang, Salah satu kenangan jaman kuliah


Dari semester awal, saya selalu menunjukan nilai yang bagus. Hampir tidak ada nilai C di setiap kertas transkrip nilai. Pernah satu semester nilai saya hampir sempurna, B satu dalam kertas transkrip. Saya pribadi bangga dan merasa saya berhasil. Bapak selalu menggembleng saya dengan kalimat, "Pergunakan kesempatan baikmu, bapak berikhtiar mencari uang untuk kuliahmu, jangan sia-siakan kesempatanmu". Alhamdulillah, saya mempersembahkan nilai cum laude pada kelulusan di tahun 2003.


Bekal mata kuliah administrasi terus saya bawa dan senatiasa praktekan di manapun. Saya terus mempelajari hal-hal baru mengenai administrasi. Tidak ada pelajaran yang berhenti di satu titik. Setiap hari pasti ada pelajaran-pelajaran baru. Saya senang belajar hal baru, apalagi hal yang saya sukai. Pelajaran tentang administrasi memiliki lingkup yang banyak dapat diterapkan di mana saja.


Menjadi Tenaga Administrasi 


Sampai pada suatu hari, setelah memutuskan gantung raket pada pekerjaan marketing farmasi. Saya melamar posisi administrasi di sebuah perusahaan farmasi. Alhamdulillah Allah memberi kesempatan saya untuk mempraktekan pelajaran yang saya terima di bangku kuliah. Pekerjaan menjadi tenaga administrasi atau pada perusahaan tempat saya bekerja dinamakan marketing support, adalah pekerjaan pertama yang sesuai dengan ijazah.


Perlu penyesuaian terhadap kemajuan teknologi memang, tapi saya melakukannya dengan senang hati. Inti dari adminitrasi adalah pencatatan. Semua hal dicatat secara sistematis. Disimpan menggunakan sistem yang benar, dengan tujuan supaya dapat ditemukan dengan mudah. Alhamdulillah pelajaran yang saya terima di bangku kuliah, memudahkan pekerjaan saya di kantor. Rasanya saya masih ingin meneruskan pekerjaan tersebut, karena ada banyak hal yang membuat saya pribadi menjadi teratur dan pekerjaan di kantor juga semakin ringan dengan pola yang saya buat. Namun senyum dan cerita-cerita dari anak-anak sayalah yang membuat saya rela melepaskan pekerjaan tersebut.

Menerapkan Adminitrasi di Rumah


Tentu bekal pelajaran adminitrasi tidak behenti saat saya berada di rumah. Saya terus belajar dari bapak dan ibu. Belajar bagaimana beliau berdua selalu rapi menyimpan sesuai, selalu tertib menuliskan apapun. Sampai saya pernah merasa malu, rumah saya tidak pernah serapi rumah bapak dan ibu. Tapi itu hanya soal waktu, saat ini saya memperioritaskan pengasuhan anak-anak. Toh nanti, saat anak-anak besar, rumahpun akan lebih mudah ditata sesuai dengan keinginan saya. 


Selagi anak-anak tumbuh, saya melalukan hal-hal yang dapat dikerjakan denngan ringan saja dengan dibantu pelajaran administrasi. Contohnya, saya masih menuliskan rencana menu makanan dalam satu minggu ke depan. Menuliskan list belanja dalam seminggu ke depan dan mengisi harga-harga yang sudah saya beli. Untuk praktisnya memang saya menulis di kertas, tapi untuk penyimpan yang mudah dan aman, saat sedang santai, saya memindahkan ke dalam excel di laptop. 


Selain itu ada banyak pekerjaan di rumah yang dapat diterapkan dengan ilmu admintrasi yang didapat dari bangku kuliah. Bagaimana menyusun arsip penting, menata buku sesuai dengan subjek atau apapun yang diinginkan, menyimpan surat-surat kecil dan penting, menuliskan hal apa yang terjadi (selain diblog, saya suka menulis di buku), menempatkan foto-foto dalam folder laptop sesuai dengan urutan tahun dan peristiwa. 

buah jatuh tidak jauh dari pohonnya
Kebahagian ibu rumah tangga sederhana-ngelihat tumpukan baju di lemari rapi sudah senang


Ada banyak pelajaran di bangku sekolah dan bangku kuliah. Tapi pelajaran yang paling melekat hingga sekarang dan berpengaruh terhadap karir dan kehidupan adalah pelajaran di atas. Mungkin semua orang yang tidak belajar administrasi-pun dapat melakukannya, itulah tantangannya, saya harus terus menerapkannya. Bagaimana dengan teman-teman? apa pelajaran di bangku sekolah dan sampai sekarang berpengaruh di kehidupan teman-teman? yuk ceritakan, jadi nginget jaman sekolah atau kuliah enggak sich? kalau saya iya, kangen, apalagi setelah kemarin menceritakan tentang reuni. 

17 comments:

  1. Kalau nilai saya saat masih sekolah turun naik. Gimana mood hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lupa dech dulu gak boleh kenal mood keknya, hehehe. Yang diingat belajar belajar belajar,

      Delete
  2. Gilaaaak, nth kapan aku bisa serapi itu mba :D. Aku sepertinya keikut papa yg kalo soal kerapihan agak kacau. Cm krn ada mama yg freak bgt ama yg namanya rumah rapi, mau ga mau kita keikut rapi. Tp stlh nikah, apalagi ada anak, yo wislah, berantakan sedikit ga napa2 :p. Cuma utk urusan traveling aku bisa rapi. Itinerarynya aku tulis lengkap dengan harga, perhitungan semuanya dll. Cm itu doang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terjadi di saya Mbak, nikah sama yang gak biasa rapi. Jadi kami saling rapi saling berantakan juga. Suami senang kalau rumah rapi, dan saya kudu maklum kalau rumah berantakan...qiqiqi Sama wae kalau anak-anak lagi ribut, ya rumah seadannya.

      Delete
  3. Papa mamaku orangnya rapi dan teratur hidupnya mba. Semua selalu on schedule, pada tempatnya, dan tepat pada waktunya. Tapi ga satu pun yang sesuai ama aku, hahaha. Rumahku super berantakan, sering banget nyari barang ga ketemu, hahaha. Ndilalah suami juga sama, ga rapi. Ya udah lah, jangan ke rumahku pokoknya, stres ntar dirimu

    ReplyDelete
  4. Kelihatan administrasinya bagus karena blognya juga rapi dan teratur.
    Kapan-kapan saya diajari ya, Mbak...

    ReplyDelete
  5. Betul sekali, karena itu para ORTU harus hati-hati dalam bersikap dan bertutur, karen anak-anak kita itu jagonya MENIRU sikap yang dilihatnya sehari-hari di rumah.

    ReplyDelete
  6. Ya ampun emg didikan org tua udah keren ini mah.. Cuma surat kabar aja disusun rapi sesuai tanggal terbit.. Luar biasa kak.. Meja kerja ibu juga terlihat rapi :)

    ReplyDelete
  7. Mbak...keren ah, pasti rapi jali nih semua-semua di rumahnya :)
    Memang didikan orang tua enggak ada duanya. Bisa kita ambil baiknya untuk anak kita lagi nanti:)

    ReplyDelete
  8. Aku dulu juga jurusan admisnistrasi (AN alias Administrasi Niaga) tapi pas akhir tahun ambil prodi marketing dan lebih meresapin marketingnya, jurusan utamanya Administrasi jutru gak nyantol :)

    ReplyDelete
  9. Ada mba, pelajaran akuntansi dan manajemen. Selalu saya terapkan sehari-hari juga.

    ReplyDelete
  10. senang banget ya mba, semua terlihat rapi. memang ya ilmu yang kita dapat saat sekolah tetap masih berguna untuk kehidupan sehari-hari.
    salam kenal mba asti :)

    ReplyDelete
  11. ya ampun mba aku seneng banget liat foto baju di lemarinya. Rapiiii :)

    ReplyDelete
  12. Aduh irinya tumpukan baju rapi banget mba *lirik lemari saya yang berantakan* :D

    Betul mba, karakter kita ini secara nggak langsung adalah bentukan bertahun-tahun dari apa yang orang tua kita ajarkan.

    ReplyDelete
  13. memang benar mbak secara nggak langsung karakter yagn terbentuk di anak seringnya juga ada karakter ibu atau ayahnya. seru juga ceritanya mbak, saya pas habis lulus kuliah langsung bikin CV lamaran kerja yang banyak terus daftar ke portal lowongan kerja, habis itu tinggal sebar aja sebanyak-banyaknya. alhamdulillah ada yang nyangkut.heeee

    ReplyDelete
  14. Nice article, mba. Saya penulis buku yang ada di meja kerja ibu. Jika berkenan, saya ingin mengirim hadiah untuk Ibu. Silakan hubungi saya melalui email: ummunayfah@gmail.com.

    Jazaakillahu khairan wa barakallahu fiik,
    Novelia.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih