Wednesday 14 February 2018

Tugu Nol Kilometer Pulau Sumatera Ada di Pulau Rondo (?)


[Pengetahuan] : Batas Wilayah Negara Indoensia dengan Negara Lain

Jika boleh ditanyakan kepada saya, pelajaran apa yang paling tidak disukai saat sekolah. Saya akan menjawab pelajaran Geografi. Pelajaran Geografi saat SMP diajarkan oleh Bapak Guru yang sudah sepuh. Ada alasan tersendiri, mengapa sangat sulit untuk mengikuti pelajaran yang beliau sampaikan. Pelajaran Geografi saat SMA diajarkan oleh Bapak Guru yang masih muda, ganteng dan kadang terlalu banyak bercerita hal lainnya. Ada alasan bagaimana saya menjadi tidak fokus dengan pelajaran yang diajarkan. Jangan ditanya ya, nilai-nilai pelajaran Geografi yang saya dapatkan di sekolah.

Unsplash


Sampai hari ini, sayapun masih terbata-bata membaca peta. Jangankan peta, saat menentukan Timur, Selatan, Barat, dan Utara, saya masih kesulitan. Jangankan arah angin juga ya, pernah suatu hari, diantar oleh supir taksi untuk pulang ke rumah. Dalam pikiran sudah mengatakan kanan saat bertemu dengan pertigaan. Tapi entah mengapa saat terucap dari bibir, kenapa saya harus mengeluarkan kata kiri? beruntung bapak sopir yang mengatar saya tidak marah dan keki.

Sebagai ibu dari dua orang anak, saya harus belajar terus setiap hari. Apapun saya pelajari, termasuk daerah-daerah perbatasan di wilayah negara Indonesia tercinta ini. Mengapa pasalnya? anak saya yang sulung, saat ini sudah duduk di kelas 2 Madrasah. Beberapa kali, sudah bertanya tentang negara Indonesia, apa perbedaan dengan Malaysia dan Singapura, bedanya apalagi dengan Cilacap dan Yogyakarta. Duh, nyerempet-nyerempet dengan pelajaran yang paling tidak saya sukai dong, saat di sekolah.

Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Negara yang memiliki banyak sekali pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia. Menurut Wikipedia Indonesia Kepulauan adalah beberapa pulau. Sedangkan pulau itu sendiri adalah sebidang tanah yang lebih kecil dari benua dan lebih besar dari karang.

Dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau. Bayangan saya saat masa kecil dulu, pulau-pulau tersebut berjejer-jejer seperti saat saya dan teman-teman membentuk barisan upacara bendera. Sampai suatu saat, mendapatkan pengetahuan bahwa pulau satu dan pulau lainnya dipisahkan dengan lautan. Laut adalah kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi dan berhubungan dengan samudera, memisahkan atau menghubungkan suatu benua dengan benua lain dan atau pulau satu dengan pulau lainnya. 

Sebagai negara kepulauan, wilayah negara Indonesia juga berbatasan langsung dengan negara-negara lainnya di semua arah angin. Berikut batas-batas wilayah negara Indonesia yang saya rangkum dari mesin penelusur google.
  1. Batas Utara : Berbatasan dengan negara Malaysia (bagian timur), tepatnya di Pulau Kalimantan
  2. Batas Barat : Berbatasan secara langsung dengan laut lepas, tepatnya Samudera Hindia. Wilayah perairan Indonesia berbatasan melalui jalur laut dengan negara India.
  3. Batas Timur : Berbatasan dengan Samudera Pasifik dan dataran Papua New Ginie. 
  4. Batas Selatan : Berbatasan langsung dengan darat perairan Australia, Timor Leste dan Samudera Hindia.
Sudah terbayangkan, bagaimana posisi wilayah negara Indonesia yang berbatasan dengan negara-negara lain yang berbatasan dengan Indonesia. 

Perbatasan Wilayah Negara Indonesia Bagian Barat


Saya belum miliki pengalaman tinggal di luar pulau Jawa. Keluar pulau beberapa kali, hanya urusan pekerjaan, yaitu ke pulau Dewata, Bali. Saya belum pernah merasakan bagaimana tinggal di luar pulau yang daerah dan kebiasaannya pasti berbeda dengan daerah yang saya tinggali.

Dulu, saat saya masih bekerja di sebuah perusahan Farmasi. Posisi saya adalah marketing support untuk wilayah negara Indonesia bagian barat. Mulai dari Sumatera Barat , Sumatera Selatan, Bagian tengan Sumatera. Secara tidak langsung saya selalu berkomunikasi dengan teman-teman dari wilayah indonesia bagian barat.

Ada hal baru yang saya pelajari dari mereka, yaitu gaya berbicara dan bahasa yagn digunakan. Meskipun mereka semua menggunakan Bahasa Indonesia, namun dari dialeknya sangat berbeda dengan teman-teman di Jakarta. Saya sering meminta mereka mengajari saya by phone. Sayang sekali, untuk belajar bahasa, memang sebaiknya datang langsung dan bermukin beberapa waktu di sana. Teman-teman dari Sumatera, sering mengompori saya untuk segera berkantor di Medan. 

Saat berjumpa dengan teman-teman Sumatera, tak seperti dibayangan saya sama sekali. Mereka baik-baik, wajahnya tak sekeras apa yang saya bayangkan sebelumnya. Yaaah, meski sedikit-sedikit ada rasa bingung, tapi saya senang sekali mendengarkan mereka bercerita pengalaman mencekam di dekat daerah perbatasan. Daerah-daerah yang ingin menyatakan kemerdekaannya dari Negara Indonesia tercinta. 

Peduli Nelayan Negara Indonesia


Hal yang sedang ramai saya dengar di berita adalah Penenggelaman kapal nelayan dari negara asing yang memasuki perairan wilayah negara Indonesia. Penenggelaman kapal nelayan asing yang masuk perairan Indonesia ini sudah diatur dalam Undang Undang No. 45 tahun 2009 tentang perikanan.

Mengapa hal ini sangat penting untuk dilakukan? saya fokus pada ajakan pemerintah Indonesia supaya masyarat suka makan ikan. Ikan adalah protein tertinggi yang dapat dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. 

Lahir dan besar di daerah pinggir pantai, dari kecil saya sudah dekat dengan bau asin dan lengketnya kulit oleh angin laut. Tetangga sebelah rumah adalah nelayan yang berangkat mencari ikan di sore hari dan pulang membawa banyak sekali ikan di pagi hari. 

Ibu selalu membeli ikan dari tetangga yang membawa ikan langsung dari laut selatan. Alangkah senangnya, saya kecil mengkonsumsi ikan untuk menambah komposisi 4 sehat 5 sempurna. Ikan dapat diolah menjadi makanan apapun. Digoreng menggunakan bawang putih, jahe dan garam saja sudah enak, apalagi diolah menjadi ikan pesmol atau ikan sambal merah. 

Pulau Rondo di Pulau Luar Indonesia Bagian Barat


Ada satu pulau yang menarik perhatian saya saat membaca tentang perbatasan wilayah negara Indonesia bagian barat. Ada dua pulau yang menandakan perbatasan wilayah negara Indonesia, yaitu Pulau Rondo dan Pulau Nicobar.

Pulau Rondo terletak di ujung utara Sumatera. Merupakan pulau terluar yang berbatasan dengan negara India. Pulau Rondo ini merupakan jalur strategis pelayaran internasional. Itu artinya, wilayah ini pasti sering dilalui oleh kapal-kapal besar maupun kapal nelayan asing.

Dari berita yang saya baca, di Pulau Rondo terdapat tugu yang menandai wilayah ini masih menjadi bagian NKRI. Tugu inilah titik nol yang sebenarnya, bukan tugu nol kilometer yang ada di Sabang. Bagi para traveler yang ingin mengunjungi titik nol kilometer bagian barat wilayah negara Indonesia mungkin ingin mengunjungi Pulau Rondo ini.

Sayapun ingin mejejakkan kaki di sana, dan berharap dapat mengisi dokumen yang kabarnya, setiap pengunjung yang datang, wajib mengisi dokumen tersebut sebagai data, siapa saja yang pernah datang ke Pulau Rondo.

Pulau Rondo merupakan pulau karang. Namun dapat tumbuh buah-buahan seperti nangka dan jambu air. Pepohonan juga tumbuh dengan lebat. Pulau yang dari Sabang dapat ditempuh dengan perahu motor dengan waktu tempuh 1 jam 45  menit. Lumayan jauh ya.

Pemerintah terus mengupayakan untuk tetap menjaga Pulau Rondo dengan mengirimkan prajurit-prajurit TNI AD. Mereka bertugas untuik menjaga PUlau Rondo dari aktifitas-aktifitas yang dapat memecah persatuan bangsa. Semoga dengan adanya penjagaan di Pulau Rondo, diharapkan kapal nalayan asing, tidak berani melaut dan mencari ikan di wilayah perairan Indonesia bagian barat.

Terbayang bagaimana cantiknya Pulau Rondo yang merupakan pulau terluar dari Pulau Sumatera. Keindahannya pasti membuat traveler Indonesia untuk datang dan bersama-sama menjaga Pulau di perbatasan ini. Untuk datang ke Pulau Rondo ini, pasti tidak mudah ya. Dibutuhkan keberanian yang kuat dan ijin dari seluruh anggota keluarga. Saya sendiri, belum begitu bernyali untuk datang ke sini, kalau sendirian. Bagaimana dengan teman-teman di Pulau Sumatera? apakah sudah pernah berkunjung ke Pulau Rondo?. Doa dan harapan saya, semoga Pulau Rondo sebagai pulau di perbatasan, dapat semakin berkembang dalam hal komunikasi. Sehingga apapun kondisi di sana, dapat diterima dengan cepat di pemerintah daerah maupun pusat.       



Ref : http://www.tribunnews.com/tribunners/2016/09/19/mengunjungi-pulau-rondo-pulau-terluar-sumatera

6 comments:

  1. Wah baru denger nih Mbak yang namanya Pulau Rondo

    ReplyDelete
  2. Saya sudah sampai Banda Aceh, tapi belum ke Sabang, karena ke sananya pasca tsunami Aceh, jadi anggota rombongan masih ngrasa agak ngeri..
    Tapi , kalau enggak salah, kenapa tugunya ada di Sabang? karena pulau ini berpenghuni sementara pulau Rondo enggak ..

    ReplyDelete
  3. Wah jadi penasaran juga sama pulau Rondo.
    Semoga terwujud menginjakkan kaki di bumi pertiwi pulau Rondo ya mbak.

    ReplyDelete
  4. Sayang jauh banget yaa di Sumatera, paadhal saya penasaran dengan pulau Rondo ini.

    ReplyDelete
  5. Saya malah baru tahu nih Mbak, hehe. Jadi penasaran seperti apa pulau Rondo ini.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih