Tuesday 6 February 2018

Jangan Lupa yang Satu Ketika Tahu yang Dua

[Friendship]

Kalimat di atas adalah kalimat yang saya baca di sebuah kertas perpisahan dari seorang teman. Teman semasa kuliah dulu. Teman yang sampai saat saya menuliskan artikel ini, belum pernah bertemu lagi. Mungkin sudah hampir 15 tahun yang lalu tidak berjumpa. Rasanya ingin sekali mengadakan reuni dengan teman-teman kuliah. Beberapa teman kuliah sering berkabar meski melalui media sosial, tapi dia seorang meskipun memiliki media sosial, tidak pernah membagikan kabarnya.

Teman-teman lain mengajak untuk bertemu, melepas kangen, bertanya kabar, mengenalkan keluarganya, tapi teman yang memberi bingkisan dengan kertas bertuliskan "Jangan lupa yang satu ketika tahu yang dua" jangankan mau mengajaknya reuni, tapi nongol di medsos saja tidak. Saya tidak sengaja menghilangkan nomer handphone yang pernah diberinya. Handphone saya rusak saat itu, jadi, mengganti nomer whatsapp, dan semua data hilang. Termasuk nomer handphonenya.




Beberapa waktu lalu, teman-teman kuliah kembali mengajak bertemu kembali atau reuni istilahnya. Kebanyakan dari teman-teman kuliah memang tinggal di kota yang berdekatan. Saat saya pulang ke rumah orang tua di Cilacap, sebetulnya bisa banget loh, hadir dalam reuni yang sedianya akan diselenggarakan setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Ach jadi kangen teman-teman kuliah, apalagi yang pernah magang kerja bareng. Yup, kenangan di tempat maganglah yang paling sering diabadikan dalam sebuah foto.



Reuni baik reuni sekolah, reuni kantor maupun reuni di sekolah anak, ada banyak manfaatnya loh. 

1| Tidak Lupa yang Satu Ketika Tahu yang Dua


Ada banyak sekali makna dari kalimat di atas. Saat saya menanyakan kepada teman yang membuat, artinya memang luas. Diharapkan, saya tidak lupa teman yang lama, meskipun nanti saya bakalan punya teman-teman lain dari jangkauan kehidupan saya.

Nah, apabila ada reuni atau saling bertemu kembali, meski tidak sering. Mau tidak mau, saya pasti akan mengingat nama teman, kebiasan teman dan hal-hal yang pernah terjadi dari teman tersebut. Jujurnya, saya tidak mudah lupa loh, dengan teman yang pernah membuat saya terkesan.

2| Menyambung Tali Silaturahmi


Saat reuni atau berkumpul kembali, secara tidak sadar ada banyak sekali kemungkinan loh. Pada silaturahmi ini, bisa jadi, pasangan dari teman kemungkinan saudara jauh kita, atau mungkin mereka tetangga di komplek tempat tinggal kita, ya, kan, who knows.

reuni paling mengesankan
Reuni bersama teman SMA, setelah 19 tahun lalu 😘


Jadi, tidak ada salahnya menghadiri reuni dengan niat memanjangkan tali silaturahmi. Beberapa kali bertemu kembali dengan teman kuliah, ternyata dia memiliki pasangan dari kota tempat tinggalku. Saat ngobrol bersama ibu, nyambung dan saling mengenang malahan. Duh, ternyata dunia kadang cuma seluas daun kelor ya. 

3| Memperluas Rejeki


Yaaah, saya paling ndak suka nich, ada anggapan bahwa reuni itu ajang pamer. Pamer pasangan, pamer anak-anak, pamer jabatan, pamer harta, pamer wajah dan lain sebagainya. Kembali lagi pada niat reuni yang biasa ditulis. Menyambung tali silaturahmi kan, bukan ajang pamer, 😏.

Bagi teman yang memiliki jabatan bagus dan care dengan teman yang masih belum mendapatkan pekerjaan, hal ini bisa loh digunakan, kan. TIdak ada salahnya juga mengenalkan bisnis kepada teman-teman. Bukan aji mumpung sich, tapi setidaknya hal ini menjadi usaha kan dalam bisnisnya, hehee.


Setelah 15 Tahun Berlalu


Januari 2018 ini, saya dan keluarga pulang ke Cilacap. Bapak dan Ibu mengadakan syukuran aqiqah saya dan kakak. Lalu, saya teringat Indri, teman kuliah yang sudah 15 tahun tidak pernah bertemu. Indri inilah yang menemukan nomer whatsapp saya, setahun terakhir ini. Yup, saya menggunakan kembali nomer lama, nomer yang disimpan oleh Indri. 

Saya mengabarkan kepulangan saya ke Cilacap. Dan kebetulan sekali, Indri sedang tinggal di Purwokerto. Kabar terakhir yang saya ingat, dia tinggal di Indramayu. Alhamdulillah, lalu saya ajak Indri untuk bertemu. Indripun meluangkan waktu, padahal dia sedang merintis bisnis bersama suaminya.

Alhamdulillah, suaminya baik sekali. Mengantarkan Indri untuk bertemu saya, kan bete biasanya ya, cowo nganterin istrinya buat ketemu teman lama. Pasti yang diceritakan hal-hal yang dia tidak ketahui. Tapi Alhamdulillah saat saya dan Indri ngobrol, suaminya nemenin. Hal yang dibicarakan juga tidak lepas dari anak-anak. Saya hanya ditemani anak bungsu saja, suami dan anak sulung sedang ngedrop badannya, setelah perjalanan panjang Tangerang Cilacap menggunakan Kereta Api Serayu.

Pesan Tiket Kereta Api Online

Tapi hal tersebut tidak membuat pertemuan itu tidak asyik. Sampai saya tidak mampu melepas pelukan Indri saat pamit pulang. Rasanya waktu tiga jam kurang kalau ngobrol sama Indri. Rasanya waktu cepat sekali berlalu. Tapi waktu sudah sore, anak-anak Indri sudah menunggu di rumah. Apalagi jarak Cilacap Purwokerto kan lumayan, apalagi musim hujan.

Sayangnya, tak sempatlah saya dan Indri Selfi atau difotoin gitu. Padahal waktu ngelihat anaknya Indri, Indri ngeluarin handphone. Tidak ada foto setelah 15 tahun tak bertemu. Hanya doa yang dipanjatkan supaya dapat diijinkan bertemu kembali. Indri dan suami, sukses ya untuk bisnisnya.  In sha Allah ada banyak sekali manfaat dari reuni dengan Indri dan reuni ini paling mengesankan, pelukan saya dan Indri susah banget dilepaskan.

Gambar atas dari www.pixel.com


9 comments:

  1. Wah filosofinya dalam sekali ya mbak. Saya juga sudah lama ga ketemu teman2 sekolah dan kuliah karena ikut keluarga pindah ke pulau yg berbeda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener Mbak, sayapun merantau jauh banget, Hehehe

      Delete
  2. Wah, menarik banget insight dan ceritanya mba
    Thanks for sharing ya
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  3. alhamdulillaaah senang reunian ya Astin

    ReplyDelete
  4. Wah, pertemuan yang mengesankan banget, Mba Astin. Jadi kangen sama temen deket waktu saya SD dulu, yg ngga dateng ke reuni sekolah.

    ReplyDelete
  5. Setuju aku kalau silaturahmi memperluas rejeki. Tahun 2018 ini juga diwarnai dengan reuni lohh...sama kita.

    ReplyDelete
  6. Aku udah banget ga reuni mba. Kadang suka kanget masa sekolah dulu khusunya sama temen satu gank hehehe. Untungnya skrg semua bisa silaturahmi lewat sosmed. Jadi sisanya ketemu reuni, kebantu sama group WA...

    ReplyDelete
  7. Ahh ngebayangin pelukan itu yang kadang aku rasain jugaa

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih