Sunday 26 August 2018

Memilih Berwiraswasta, Masihkah Suamiku Membutuhkan Sepatu Pantofel?



[Fashion] : Sepatu Pantofel Pria


Masih ingat dalam pikiran saya saat suami mengajak diskusi untuk beralih pekerjaan dan mengundurkan diri dari kantornya. Pikiran saya saat itu sungguh nano-nano, gaji yang terjamin setiap bulan, asuransi kesehatan keluarga, fasilitas kendaraan roda empat sudahl tidak ada, pandangan dan pikiran orang-orang di lingkungan rumah, saudara besar, baik orang tua saya maupun saudara-saudara saya, bakal kek mana.

Foto dari MatahariMall yang ditaksir oleh suamiku


Padahal, menurut survei yang membuktikan, ada beberapa pekerjaan yang dipandang di masyarakat adalah pekerja kantoran, yang pergi pagi pulang sore. Pekerja kantoran yang menggunakan pakaian rapi, kemeja lengan panjang dan celana panjang kain dengan alas kaki berupa sepatu pantofel pria, yang menambah kesan gagah dan bersahaja. 


Berganti Pekerjaan, Berganti Gaya Fashion


Namun, apa artinya semua itu, apabila kenyamanan hati, kebahagiaan hati dan passion tidak sejalan dengan pandangan dari luar tersebut. Hingga akhirnya, saya mengikhlaskan hati, ridho dan mengucap basmalah untuk memulai hari yang mendebarkan tersebut. Suami memilih beralih pekerjaan dari pekerja kantoran yang bekerja untuk orang lain, dengan berwiraswasta. Saya dan suami juga membahas pahitnya masa transisi yang kadang membuat orang galau. Tapi saya yakin, Insya Allah tidak pernah ada hambatan apabila ada hamba Allah yang ingin berhijrah untuk memulai sesuatu yang lebih baik dan mengharap ridho-Nya.

Pada awalnya, saya membayangkan gaya fashion suamiku bakal berubah 360 derajat. Kemeja lengan panjang yang dibelinya jauh-jauh dari Tangerang ke Pulo Gadung, bakal tergantung diam membisu di lemari gantung. Celana kain yang dititip jahit jauh-jauh dari Tangerang ke Cilacap bakal terlipat begitu saja, dan terpakai untuk acara formal seperti hari raya. Apalagi alas kaki yang selama menjadi pekerja kantoran, menemaninya sepanjang hari baik di kantor maupun saat bertemu dengan klien di luar kantor. 

Sepatunya yang ingin terus terlihat bersih dan gagah saat digunakan. Sepatu pantofel pria yang dikoleksi sesuai dengan warna celana panjangnya. Iya sih cuma warna hitam dan coklat saja, tapi rasanya, sepatu itu layaknya gawai yang ketinggalan di rumah. Sepatu menjadi barang yang harus terlihat rapi juga, sebagai pekerja kantoran.

Sepatu Pantofel Pria, untuk sesi foto formal begini cocok juga ya. Foto milik pribadi


Ternyata pikiran saya salah besar tentang bergantinya pekerjaan kantoran menjadi wiraswasta, bakal berganti gaya fashion. Kemeja lengan panjang yang tergantung di lemari gantung, terpakai juga saat sedang mengurus pekerjaannya di bank, kantor dinas terkait, bertemu dengan notaris dan bertemu dengan para investor.  Begitu pula dengan celana panjang kainnya yang saya pikir bakal dipakai saat hari raya atau saat sholat saja. Jadi, tidak ada yang didiamkan di lemari, saat berganti pekerjaan ya. Hanya saja, porsi penggunaan kemeja lengan panjang dan celana panjang kain tidak sesering saat bekerja kantoran.

Perhatikan Cara Penyimpanan Sepatu Pantofel


Begitu pula dengan koleksi sepatu yang dimiliki suami. Sepatu tersebut masih terpakai untuk melengkapi penampilannya. Masa iya, sudah pakai kemeja lengan panjang dan celana panjang, tapi menggunakan sandal gunungnya? ndak mungkin kan. Hehehee. Jadi, sepatu pantofel dengan model yang menurut saya sederhana tapi terlihat bersahaja, disimpan rapi di dalam mobilnya. Sewaktu-waktu saat suami akan bertemu orang bank, notaris ataupun dinas, tinggal berganti sepatu pantofel pria kesayangannya yang awet dan tetap kuat tersebut. 

Hal lain yang sepertinya harus diperhatikan oleh suami supaya sepatu pantofel tersebut tetap awet dan tahan lama, adalah sebagai berikut nih;
  1. Meski dipikir praktis menyimpan sepatu pantofelnya di dalam mobil, sebaiknya setiap beberapa minggu, sebaiknya dikeluarkan dan diangin-anginkan, supaya sepatu pantofel kesayangan tidak lembab. Aroma mobil juga tidak menempel terus-menerus di dalam sepatu pantofel, apalagi penggunaannya tidak sering.
  2. Cara menyimpan di dalam mobil, sebaiknya tidak dicampur, tidak ditumpuk dengan alas kaki lainnya. Hal ini untuk menjaga bentuk sepatu pantofel tetap seperti keadaan semula. Terkadang, saat hendak menyimpan alas kaki lainnya, bakal menutupi bahkan menumpuk dan sepatu pantofel sering teraniaya karena berada paling bawah. Sebaiknya, cara menyimpannya menggunakan kotak sepatu pantofelnya saja, supaya lebih awet dan tahan lama.
  3. Sepele namun hal ini sering diacuhkan oleh suami nich, memeriksa keadaan sepatu pantofelnya. Namanya pria, terkadang lupa, setelah pergi ke bank atau kantor dinas, dengan menggunakan sepatu pantofel, eh tanpa ganti sandal/ sepatu gunung langsung saja survei tanah, dan kebetulan musim hujan, tanahnya merah dan lembek, sudah dech, bagian bawah sepatu pantofelnya jadi kotor. 
Jadi, seperti itulah episode kehidupan saya, saat menemani suami berganti pekerjaan. Memilih berwiraswasta yang bermodalkan doa dan harapan untuk sesuatu yang lebih baik. Pada awalnya berpikir gaya fashionnya bakal berubah hanya berkaos oblong dan bercelana jeans, ternyata salah. Suami saya, memilih berwiraswasta dan belajar langsung ke lapangan secara detail. Oleh karena itu sepatu pantofel kesayangannya masih dipergunakan untuk bekerja, meski tidak sering, bukan hanya untuk menghadiri kondangan/ resepsi formal saja. 

61 comments:

  1. wah..tetap dong ya pake sepatu kesayangan, moga lebih berkah usaha sendirinya ya

    ReplyDelete
  2. Meski wiraswasta, tetap penting ya punya sepatu pantofel

    ReplyDelete
  3. Suamiku masih punya satu tapi jarang dipake

    ReplyDelete
  4. Suamiku ga punya pantofel mba, dia jarang make sepatu hahaha kerjanya dulu kan di konveksi deket rumah.
    Berkah terus usaha suaminya ya Mba Astin. Berwiraswasta lebih banyak waktunya untuk keluaraga

    ReplyDelete
  5. Sebagai sistri harus selalu mendukung suami ya mba Astin, kalau suami lebih suka sepatu model sporty darpiada pentofel,mba

    ReplyDelete
  6. Tetep harus punya sih sepatu pantofel appaun pekerjaannya menurutku. Paling nggak buat datang ke kondangan

    ReplyDelete
  7. Kayanya kalau dalam hal sepatu, suamiku perhatian banget deeh...
    Doi punya beberapa model untuk dipakai sesuai kebutuhannya.
    Karena kegiatannya selain wiraswasta juga dosen di beberapa PT di Bandung.

    ReplyDelete
  8. Pindah kerja bukan berarti ganti gaya kan? Buktinya suami Mbak hehehe...semoga usaha suaminya lancar jaya. Aamiin

    ReplyDelete
  9. Masih banget, buat kondangan dan datang ke kantor2 pemerintah kalau lagi urus2 surat ijin :)

    ReplyDelete
  10. menurut saya, tetap harus punya sih walau sepasang untuk dipakai saat ke acara-acara formal atau ke kondangan :)

    ReplyDelete
  11. Penting juga mba untuk acara formal yah.

    ReplyDelete
  12. Sepatu pantofel msh banyak yg pakai tapi rata2 memang untuk acara formal. Kelihatan lbh rapi gitu sih

    ReplyDelete
  13. Maaih perlu kok Astin .. kan banyak keperluan formal juga yang butuhkan sepatu resmi

    ReplyDelete
  14. Suamiku pakai sepatu pantofel mba soalnya pekerjaan dia menuntut untuk formal

    ReplyDelete
  15. Suamiku malah kurang suka pantofel.
    Suka sepatu flat dan yang berkesan sportif.
    Untuk warna, doi suka hitam.




    ReplyDelete
  16. Sepatu pantofel itu emang must have banget ya buat bapak2. Walaupun perawatannya juga musti ekstra.

    Etapi, suamiku ke kantor pakai keds ��

    ReplyDelete
  17. Suamiku pake sepatu ini tuh nggak tahan lama... Satu tahun uda pensiun dan itu terbilang jarang dipakai

    ReplyDelete
  18. Walaupun wiraswasta tidak membatasi untuk selalu tampil rapi apalagi jika diundang ke acara kewirausahaan di hotel atau kantor pemerintahan kayaknya penting banget Mbak

    ReplyDelete
  19. Tetep butuh Mbak, apalagi kalau mau kondangan kan harus rapih tuh.

    ReplyDelete
  20. Suamiku sekarang udah ga pake fantofel karena seringnya tugas di lapangan.jadi sekarang di rumah adanya sepatu boot dan sepatu sport punya si bapak.

    ReplyDelete
  21. Soal fashion gak mikir pekerjaan deh Mbak kalau memang butuh dan diperlukan beli aja aku suka melihat laki-laki rapi pakai sepatu fantofel keren

    ReplyDelete
  22. Wah.
    Klo suamiku mau urusan resmi atau tidak.
    Tidak suka sepatu jenis seperti ini.

    Beda dg adekku.
    Yg mengkoleksi berbagai jenis sepatu termasuk pantofel

    ReplyDelete
  23. Suamiku ga suka pake pentofel. Sepati pentofelnya dulu malah dikasihkan ke orang hehe

    ReplyDelete
  24. Suamiku ke kantor pakai fantofel sama pas ke kondangan or ke acara2 resmi lainnya. Kalau berwirausaha menurutku tetep punya aja sih, kali kan meeting na klien hehe

    ReplyDelete
  25. Suamiku juga masih pake sepatu pantofel, Astin, meski kesehariannya lebih banyak pake sneakers.

    ReplyDelete
  26. mungkin butuh tapi gak sering, misalkan ketemu client. hehe...

    ReplyDelete
  27. Foto sepatu itu persis sepatu yang dipakai suami sewaktu nikah haha

    ReplyDelete
  28. Suamiku belum pernah sih pakai sepatu pantofel seumur-umur, dia lebuh favorit yang casual, atau sepatu santai sporty. Memang auranya ga cucok hehehe. Klo yang cocok keren pakai pantofel

    ReplyDelete
  29. Kalau suamiku hanya mempunyai sepatu pantofel satu doang, itu juga waktu nikahan. Karena suamiku lebih suka pakai sepatu kets, hihihi

    ReplyDelete
  30. Kalau di kampung, sepatu pantofel sering dipakai pas nikahan. Si pengantin pria necis pakai kemeja putih celana hitam dan sepatuan

    ReplyDelete
  31. Suami pakai sepatu pantofel khusus buat kondangan, kalau kerja malah sukanya akai sepatu yang lebih kasual kayak model sneaker gitu

    ReplyDelete
  32. Hebat lho berani berwirausaha, karena enggak semua laki-laki berani seperti itu keluar dari kenyamanan kantor. Ternyata sepatu pantofel beda ya cara perawatan nya

    ReplyDelete
  33. Salut mba..berani berwirausaha.. Betul juga ya mba..menjadi wirausaha bukan berarti tak pernah tampil formal ya..jadi sepatu formal tetap harus disiapkan ya mba..

    ReplyDelete
  34. Kalau bagi suami saya sepatu pantofel itu masih kepake banget meskipun sudah tidak lagi bekerja pada instansi yang memang mengharuskan memakai sepatu pantofel pokoknya kapanpun itu tetep kok ke pakai sepatu pantofel,tadi seperti untuk foto keluarga untuk kondangan juga loh, Mak hehehe

    ReplyDelete
  35. Penampilan rapi membuat wiraswasta pun tampak profesional ya

    ReplyDelete
  36. Suamiku gak suka pake Pentofel. Dia sukanya pake kets aja.

    ReplyDelete
  37. Kayaknya jman dahulu kala aku udah pernah komen artikel ini mba ^^ menurut ku lelaki tetap butuh sepatu pantofel minimal 1 untuk acara acara tertentu, kickers bagus juga, casual

    ReplyDelete
  38. Walau gak suka pake pantofel, suamiku tetap punya sepasang di rumah untuk dipakai saat-saat formal atau ke kondangan :)

    ReplyDelete
  39. suami punya sepatu 2 macem. pantofel buat kondangan sama boots yang dipake ke kampus mbaa... soalnya kalau ngeboots kemana mana jga kok kayanya gimana gitu yaaa

    ReplyDelete
  40. laki2 itu wajib punya fentofel mbak. soalnya kalau ke acara formal lebih rapi pake fentofl

    ReplyDelete
  41. Tetap jaga penampilan ya suaminya. Kalo suamiku tampil rapi ketika mau ketemu klien. Begitu kerja, karena di lapangan, ya pakai sepatu yang nyaman. Malah sering juga pakai sandal karena yang diawasi juga tukang dan tenaga proyek

    ReplyDelete
  42. Perluuu.. buat koleksi biar komplit huahahaaa :)))

    ReplyDelete
  43. Kickers juga salah satu brand favorit babang suami.
    Model dan kulitnya yang lembut bikin doi jatuh hati.
    Harganya bikin kantong bolong, HAHAHA

    ReplyDelete
  44. Minimal punya sepatu pantofel untuk saat njagong ya mba.

    ReplyDelete
  45. Suamiku juga memilih wirausaha setelah lama jadi karyawan, Mbak. Dan sepatu pantofel memang digunakan ke instansi-instansi tertentu gitu ya, Mbak. TFS, Mbak Astin ☺️

    ReplyDelete
  46. Perlu Mbk. Beli sepatu buat ke pesta buat nemani anak wisuda hehe... Aku juga pengen belikan suami

    ReplyDelete
  47. Sekarang suami lebih suka sepatu sport gitu mbak tapi yang style :)

    ReplyDelete
  48. Suamiku boros banget nih sepatu pantofelnya. Huhuhu... dia sembarangan pakenya. Kayak pemain bola. Segala ditendang2. :)))

    ReplyDelete
  49. Oalah, jadi harus sering dianginin ya. Ni tipsnya kepake banget buat aku yang suka sedih liat sepatu kulit rusak karena kelamaan disimpen dan jarang dipake.

    ReplyDelete
  50. Suamiku punya beberapa siiih Astin, utk acara resmi

    ReplyDelete
  51. Sepatu pantofel tetep dibutuhkan utk acara2 tertentu. Bener banget nih, kudu diangin2 ya cara perawatannya. Kalau sekedar disimpan berjejer gitu bisa lembab dan merusak lapisan kulitnya.

    ReplyDelete
  52. Sebenarnya perawatannya ga ribet yaa...
    Pantofel ini kalau kotor tinggal disemir.

    ReplyDelete
  53. Butuh sih. Buat meeting ketemu klien penting, buat menghadiri undangan kali diundang pemerintah daerah ngapain gtu jd pembicara hehe, pokoknya banyak kemungkinan acara formal yg bisa dihadiri yaaaa

    ReplyDelete
  54. Alhamdulillah ya masih kepake pantofelnya. Memang sih kalo bertemu orang yg dianggap penting cocoknya pakai pantofel, ya.

    ReplyDelete
  55. Ngomongin sepatu pantofel ternyata butuh juga ya buat acara resmi

    ReplyDelete
  56. Baru tau cara perawatannya.
    Makasi infonya mbaaa

    ReplyDelete
  57. Suamiku seringnya ke lokasi jd pake safety boots. Nah pantofel dipake ke acara khusus formal. Asyik tipsnya oke nih. Makasih ya mba.

    ReplyDelete
  58. Aku suka Kalau suamiku memakai sepatu ini tapi dianya nggak suka hehehe jadi dia cuman pakek kalau menghadiri wisuda mahasiswa nya

    ReplyDelete
  59. Keinginan suami yang kuat, ternyata dibuktikan dengan kegigihan usaha ya Mba.
    Makasih juga tipsnya Mba As, meski suamiku belum punya model sepatu ginian. Dia kurang suka yang resmi-resmi, wkwwk sukana yang sport bertali.

    ReplyDelete
  60. Sepatu pantofel kesayangan nih ceritanya. Semoga berkah pekerjaan barunya ya mbak.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih