Thursday 20 September 2018

Pakaian Tetap Kusam Meski Sudah Dicuci, Kok Bisa?



[Gaya Hidup] : Cara Mengatasi Pakaian Kusam


Halohaaaa, sementara dunia saya saat ini masih berkutat di rumah. Mulai dari dapur yang sebisa mungkin dimanfaatkan sebaik-baik fungsinya. Area bermain anak, sebisa mungkin dimaksimalkan sebaik-baik perhatian ke anak. Area laundry yang mau ndak mau tetap harus diperhatikan oleh saya sendiri. Ya, kali siapa lagi dong, ach karena sudah ndak menggunakan jasa asisten rumah tangga, untuk sementara.

Area Laundry di rumah ibuku. Ideal banget yak. Mesin cuci, meja setrikaan dan jemuran. Im frame Fira kecil. 


Kok dari tadi bilangnya sementara? Iya, siapa tahu tiga atau lima tahun lagi, saya menjadi wanita pebisnis bersama-sama suami, ,aamiin untuk mengembangkan bisnis bersama, who knows. Berubah pikiran lagi untuk menggunakan jasa asisten rumah tangga, karena sudah semakin padat kegiatan di luar rumah, who knows



Kali ini, saya ingin bercerita dari laundry room. Sebelumnya saya ingin menceritakan laundry room di rumah yang selalu berkutat dengan mencuci, menjemur dan menyetrika. Saya menggunakan mesin cuci top loading atau mesin cuci bukaan atas merek Samsung. Sumber air yang saya gunakan untuk mencuci adalah air PAM dan air tanah. Deterjen yang digunakan yang paling sering adalah deterjen cair. Pilihan deterjen cair dengan alasan lebih mudah pengaplikasiannya untuk membersihkan seragam putih anak sulung saya. 


Mencuci Pakaian dengan Mesin Cuci


Hampir setiap hari saya mengoperasikan mesin cuci dua sampai tiga kali gilingan. Mesin cuci dengan kapasitas 7 kilo gram tersebut, saya isi dengan air sampai penuh terlebih dahulu. Baru kemudian, saya tuang satu tutup botol deterjen cair dan diputar sampai mengeluarkan busa-busa. Setiap kali mencuci, saya memisahkan pakaian dengan pengelompokan tipis dan tebal, bukan putih dan berwarna. Tentunya jenis sprei, mukena, jeans dan lap dipisahkan ya. Saya memasukan 10-13 lembar pakaian, apabila tebal cukup 10 lembar saja. 

Saat mesin cuci sedang melakukan pekerjaannya, saya dapat memasak ataupun beberes rumah. Setelah mesin cuci berbunyi tingtong tingtong, baru dech saya mengeluarkan pakaian dan kemudian menjemur menggunakan hanger dan digantung di beranda depan rumah, tidak terkena sinar matahari langsung. Meskipun tidak terkena sinar matahari secara langsung, namun dalam cuaca yang normal, pakaian dapat kering selama 5-6 jam setiap harinya.


Sebagai ibu rumah tangga yang terkadang rajin, terkadang rajinnya pergi entah ke mana. Mengambil jemurannya bisa langsung setelah kering, sore hari, malam hari, bahkan pernah saat akan menjemur pakaian kembali, baru diambil tuh jemuran, dahsyat kan kerajinannya. Jangan ditiru ya, sebaiknya memang segera setelah kering, pakaian yang dijemur langsung diangkat. Saya paling rajin nich melipat pakaian dalam kondisi siap disetrika dan kemudian ditumpuk sesuai dengan kepemilikannya. Alasannya, sama dengan kegiatan mengangkat jemuran, menyetrika meskipun pekerjaan yang paling saya sukai, tapi ya kadang rajin kadang rajinnya cuti. Jadi, menyimpan pakaian yang belum disetrika dengan cara melipat rapi sesuai kepemilikan, akan memudahkan mencari pakaian yang ingin digunakan.


Pakaian Tetap Kusam Meski Sudah Dicuci


Oke, sekarang adalah permasalahannya. Teman-teman tahu kan tongkat ajaib nirmala? suatu hari saya ingin sekali pergi ke negeri dongeng untuk meminjam sebentar saja kepada kakaknya Oki. Sim Salabim, jadi pakaian baru lagi gi gi gi. Iya, karena kok pakaian yang sudah dicuci itu kusam tak cemerlang. Apalagi saat saya sedang menyetrika pakaian tersebut di siang hari. Terlihat sekali perbedaannya antara pakaian yang baru dan pakaian yang sudah beberapa kali dicuci. Jadi, dari balik lemari pakaian, saya ingin ingin menyulap pakaian kusam menjadi pakaian baru lagi menggunakan tongkat ajaib nirmala. Masalahnya lah wong baru dibeli, baru dicuci beberapa kali, sudah kusam.

Airkah yang salah? karena memang air pam di daerah tempat tinggal saya warnanya agak kekuningan. Tapi kan mesin cucinya sudah ada fiternya. Big, No. Sengaja banget saya memperhatikan air di dalam mesin cuci sebelum diberi sabun, warnanya kuning. Hiks, tapi apakah air yang berwarna kuning itu penyebabnya. Akhirnya saya tes mencuci pakaian menggunakan air tanah yang bening cemerlang. Hasilnya, sama saja. Pakaian tetap kusam tak secemerlang dulu. Deterjenkah yang salah juga? Ya enggaklah, masa cairan pembersih membuat kusam. Cara mencucinya yang salah? Bisa jadi.

Mencuci Pakaian dengan Cara Konvensional


Konon kabarnya, tetangga yang bernama Z yang memiliki asisten rumah tangga, meskipun memiliki mesin cuci, meminta ART-nya untuk mencuci pakaian dengan cara konvensional. Maksudnya? iya, mencuci pakaiannya dengan cara dikucek-kucek, disikat dan direndam sampai kotorannya semua luluh lantah, baru dech dikeringin menggunakan mesin cuci. Ow, kok repot sekali ya, saya ngebayanginnya sudah lelah duluan. Tujuan punya mesin cuci kan untuk memudahkan dan membantu pekerjaan mencuci pakaian ini. 

Beberapa waktu kemarin, saya perhatikan lagi. Seragam anak sulung saya kan kebanyakan berwarna putih dan dicucinya dipisah karena perlu disikat bagian yang selalu kotor. Bagian kerah, siku dan pergelangan tangan, karena seragamnya lengan panjang. Seragam anak saya ini yang paling cemerlang di antara pakaian-pakaian yang lain. Apa memang benar nich, cara mencuci yang selama ini saya lakukan itu, sebaiknya dikoreksi?. Hiks, perlu dicoba nich, mencuci a la konvensional.

Tiga hari yang lalu, saya tetap mencuci dengan cara di atas. Bedanya, setelah air sudah berbusa di dalam mesin cuci saya tidak memasukkan ke 10 atau 13 lembar pakaian ke dalam mesin. Saya ambil satu lembar pakaian, saya celupkan ke air busa dan menyediakan satu tutup botol deterjen cair dan sikat pakaian yang lembut. Saya sikat perlahan pakaian tersebut dan sekali sikaaaaat, perbedaannya sangat jelas sekali buuu. Antara bagian yang sudah disikat dan bagian yang belum disikat. Helloooow, jadi selama ini pakaian kusam dikarenakan metode pencucian yang asal cemplung itukah? huaaa, nangis-nangis bombay a la-a la ibu yang bakalan tersedot tenaganya untuk mengucek dan menyikat pakaian. Heheheeee.

Fresh from the laundry, tangan apa tangan tuh,  jangan kuat kuat nyikatnya


Sejak dulu saya paling ndak suka mengucek dan menyikat pakaian, kecuali pakaian yang ternoda. Sejak memiliki balita dan beranjak menjadi kanak-kanak dan anak-anak. Pakaian yang dikucek dan disikat hanya bagian yang ternoda. Nodanya bisa dari mana saja, makanan yang berwarna dan tumpah di pakaian, noda susu, noda tanah, noda kotoran di seragam anak. Sampai suatu hari, pernah dong bilang ke anak sulung saya, untuk membawa lap ke sekolah. Buat apa, bu? Jadi, sebelum belajar di sekolah, mejanya tuh di lap dulu, supaya kotorannya ndak ke siku dan pergelangan seragam putihnya. Hiks. 


Menyikat dan mengucek pakaian negatifnya dari sisi pakaian akan lebih cepat merusak serat-serat pakaiannya. Jadi, perlu kehati-hatian nich dalam sikat menyikat pakaian, kalau pakaiannya lembut usahakan menyikat dengan sikat gigi atau sikat pakaian yang lembuuuut sekali. Sedangkan mengucek pakaian, apalagi dengan deterjen yang agak keras, akan merusak kulit tanganku yang sensitif sekali. Kan kan kan, jadi galau, lirik-lirik dan ngecek anggaran nich, apakah butuh asisten rumah tangga atau ndak nich. Hehehee, lemah amat sich bu jadi ibu rumah tangga. 

Mengurangi pekerjaan lain supaya ada waktu untuk menyikat dan mengucek pakaian. Bisa jadi, limpahkan tumpukan setrikaan ke tukang laundry setrikaan. Beli lauk matang, jadi ndak perlu memasak. Panggil tukang beberes rumah, kan bisa asyik main air. Hahaaa, semua pilihan masih belum cocok untuk diriku saat ini. Jadi, ya, sementara dinikmati saja dulu. Toh akan indah pada masanya kan. Melihat pakaian yang baru dijemur cemerlang tak biasa saja, saya sudah bahagia tak terkira. Apalagi melihat pakaian yang dipakai lebih bersinar, duh bakalan lebih disayang sama suami dan anak-anak kan. Eh istriku, makasih banyak ya, pakaiannya kembali bersinar tanpa dirimu pinjam tongkat ajaibnya Nirmala. 


Alhamdulillah, kegiatan memasak, menyetrika, mengasuh anak, blogging dan lain-lain tetap berjalan normal. Hanya saja, hanya saja, sering sekali panggil suami meminta dibalsemin. Hahaha, ya ampun berapa sich usianya? masih muda kok, cuma emang ingin tambah disayang-sayang saja. Hahaaa. So, ambil positifnya saja semua yang terjadi saat ini. Dinikmati dan hidup lebih sehat saja. Makan makanan yang sehat dengan waktu dan porsi makan yang sesuai dengan tenaga yang keluar. Saya juga kadang kadang mengkonsumsi susu berkalsium, maklum ya faktor usia. Okay, setelah blogpost hari ini, kembali lagi kegiatan dari sudut ruang laundry yang sudah menunggu. Selamat beraktifitas ya ibu-ibu yang menginspirasi. 

42 comments:

  1. mba nambahin tips nih kalau masih tetap kusam, coba mesin cuci nya dicuci. sekarang udah ada deterjen khusus mesin cuci gitu, biasanya pas abis dicuci airnya butek itu yang bikin pakaian tetep kotor walopun udah dicuci

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah baru tahu saya Mbak, selama ini, setiap dua minggu sekali saya clean tub, tp ndak pakai deterjen khusus cuci mesin. Boleh dong infonya

      Delete
    2. wah sama aku juga baru tahu mau coba juga ah beli detergen mesin cucinya

      Delete
  2. biasanya kalau sering pakai mesin cuci dan dijemur lama memang sering kusam yaaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, makanya ada yg hanya 2-3 kali saja pakai bajunya ya, mbak.

      Delete
  3. Wah ngomongin laundry day ini PR buat aku. Nyuci baju si kecil apalagi, kalau pulang sekolah kotornya luar biasa. Kalau gak kuat lagi nyetrika, aku bawa ke laundry kiloan aja mba. Biar hemat tenaga

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget, setiap anak pulang sekolah, yang dilihat baju seragamnya, hahaha

      Delete
  4. Aku lagi males banget nih mbak buat nyetrika haha.

    ReplyDelete
  5. Eh, saya jadi merhatiin pakaian-pakaian saya lagi.... Iya ya, beberapa pakaian yang dicuci menggunakan mesin cuci memang cenderung lebih kusam ya.... Baik akan dicoba tipsnya untuk disikat dulu manual :) Terimakasih ya Mbak....

    ReplyDelete
  6. Saya gak kuat nyikat, Mba. Saking gak kuatnya, saat masih kuliah, saat cuci celana jinsku yang kusikat itu hanya bagian kaki, lutut sama pan*atnya aja. Sekarang lebih gak kuat lagi nyikatnya jadi seluruhnya kuserahkan pada mesin cuci, hanya saja supaya gak kusam, jemur pakaiannya terbalik (bagian dalam dibalik ke luar)

    ReplyDelete
  7. naaah, idem ma Kak Ira tuh, klo jemurnya posisi terbalik pakaiannya, biar gak kena matahari langsung ataupun jga gak terpapar cahaya kelamaan *meski gak kena matahari*

    sikat menyikat, duuh pegeeelll. tapi dibalsemin itu so sweet banget ya Mbak :D

    ReplyDelete
  8. Iya sama mba kadang aku rendam dulu di kamar mandi lalu disikat

    ReplyDelete
  9. Bajuku dicuci di laundry, kecuali untuk pakaian dalam, jilbab dan beberapa manset yang bahannya emang tipis itu saya cuci sendiri pake tangan, cuman dikucek

    ReplyDelete
  10. Aku karena nyucinya pakaian sendiri ya manual pakai tangan. Kalau nyikat pun yg noda2, atau bagian lipatan kaya kerah dan ketiak. Soalnya itu yg bagian banyak keringatnya

    ReplyDelete
  11. Saya kalau nyuci ya santai. Tp urusan nyetrika nyerah deh. Paling gampang rendam dulu

    ReplyDelete
  12. wah nice tips. iya sih bundaku juga komennya selalu lebih bersih nyuci sendiri. tapi tanganku tak mampu hihihi..

    ReplyDelete
  13. Kalau saya biasanya direndam aja dulu. Disikat sebentar baru dimasukin mesin cuci. :D

    ReplyDelete
  14. Dari semua kerempongan emak-emak itu, balsemin suami deh yang paling penting. Serius!
    Kalau suami masih mau dibalsemin sama istri itu artinya tidak ada perempuan lain yang balsemin, hehehe... Jangan sampai itu terjadi ya. Amit-amit ih..

    ReplyDelete
  15. akupun termasuk yang camplang cemplung nih. Tapi sudah pakai detergen khusus sih. Cuman memang baiknya direndam dulu manual supaya keringat dan kotoran keangkat baru diublek di mesin

    ReplyDelete
  16. Saya kalo bajunya cuma kotor karena keringet ya pakai mesin cuci. Tapi kalau kotor kena noda, ya mesti dicuci manual pake tangan, dikucek sampe nodanya hilang, hehe

    ReplyDelete
  17. Masalah aku juga nih Mbak. Hubby bilang sih mesin cuci udah ga maksimal putarannya karena udah tua dan sedikit bocor.

    ReplyDelete
  18. Pas dulu di rumah lama, masih pakai ART yang tiap hari datang, jadi bisa dicuci pakai cara kucek.
    Dan memang tampak lebih kinclong, ga mbladhus.

    Lalu kami pindah, tetap pakai ART...hanya ga bisa datang tiap hari karena rumah jauh.
    Jadi belilah mesin cuci front loading.

    Rasanyaa...((apa cuma perasaan saya aja yaa...))
    Hasilnya sama aja.
    Warna tetap cemerlang, hanya kalau kaoskaki ((anak-anak)) ini utuh treatment khusus.

    Oiaa,
    sama satu lagi...dijemurnya jangan kena sinar matahari langsung.
    Jemuran kami ketutup tembok tinggi, jadi hanya angin-angin yang mengeringkannya.

    ReplyDelete
  19. Baca komen paling atas juga, ternyata mesin cuci pun perlu dicuci yaaa..


    Problem mencuci pakai mesin cuci memang itu sih, warna jadi cepat kusam. Tapi membantu juga untuk mencuci pakaian yang berat-berat. 😁

    ReplyDelete
  20. Duh, sampe sekarang aku tetep nggak suka kegiatan cuci baju dan setrika. Cuci piring jg. Eh, semua lah. Haha. Urusan cuci, klo bisa aku lbh mikih lari ke laundry kiloan haha

    ReplyDelete
  21. Aku mencuci sesuai petunjuk di label pakaian (beberapa brand menyediakannya)

    Beberapa pakaian malah aku 'haramkan' (((haramkan))) seram banget yak istilahnya, dari mesin cuci, seperti "jeroan" kamsudnya celana damal, bra. Aku kucek manual. Hasilnya, awet dan ga gampang molor. Jadi hemat kan yak. Tetap lah ^^

    Aku sukaaa banget aktivitas mencuci.
    Kadang setelah dijemur, aku pandang-pandang, apalagi saat angin bertiup dengan latar belakang horison biru. Cantik sekali! Kayak di wallpaper gitu, xixixi...

    Aku juga suka mengkucek noda sebelum digiling mesin cuci. Aku juga memisahkan pakaian berwana dan putih, memisahkan handuk, jeans, sprei.

    Kalau nyuci embernya minimal 4, hahaha...
    Ember maniac ^^

    ReplyDelete
  22. Aku bukan ngikutin mba Astin lho tapi aku memang selalu ambil cucian kering saat akan menjemur cucian basah wkwk

    ReplyDelete
  23. Wooooh jadi kudu kucek dan sikat manual yaa. Faiz ngapain aja itu sampai emaknya kudu nyikat seragam sekolah :))

    ReplyDelete
  24. aku udah lama gak cuci konvensional astin pegel :-D Tapi biasanya kalau pakai mesin cuci pakaian berwarna cerah sama gelap aku pisahin apalagi celan2

    ReplyDelete
  25. Saya bangtelah, pakaian asal dicemplungin, duh pantesan pada mbladus wkwkwkw...makasih sharingnya

    ReplyDelete
  26. Tipsnya bermanfaat ini mom.
    Untuk IRT seperti saya.

    Tapo saya tdk pernah memisahkan baju berdasarkan ketebalannya. Cuma misahin berdasarkan warna. Hieheiehehe

    ReplyDelete
  27. Tantiii...knp semua disalahin seeey? Nih, mau gak bunda kasih tip: kl krag baju dakinya tebel jngn langsung dimasukkin ke mesin cuci. Ambil sabun mandi (lux,bee n flower ato Camay - basahin kragnya trus digosok pake sabun sabun mandi. Dikucek pelan setelah didiamkan beberapa menit, hadilnya pasti kinclong. Btw kl bunda nih, pilihin dl baju cln etc. Yg bahan halux madukkin ke dlm sarung khusus, begitu bra cd - plek plek plek masukkin ke mesin cuci, buka tempat deterjen tatok bubuk deterjen, tutup. Madukkin pesangi....eng ing eeeng pasang kran kran, teken tombol mesin cuci. Start. Nah kebalikan dr Tanti, kan? #Jd maksud bunda? Biarkan mesin cuci mencuci sendiri. Pasti memuaskan. Ngono tak ye...

    ReplyDelete
  28. saya kalau pakaian putih cuman direndam atau disikat gitu bagian kotor itupun setelah direndam biar sikatnya gak terlalu keras. Dan memisahkan pakaian anak dan dewasa

    ReplyDelete
  29. Kalau saya pisahkan pakaian putih dan berwarna mbak, memang sih jadi lama mencucinya, tapi insyaAllah dengan memisahkan ini pakaian yang tidak terlalu kotor jadi cepat bersihnya tanpa direndam pun bisa.

    Kalau ada kotoran di baju, lekas dicuci dengan menggunakan sabun lunak mbak, sabun batangan atau sabun mandi, jadi kita ga usah rendem.itu baju, kucek aja sebentar tempat yang kotornya. Gak pake lama nyucinya dan tetep bisa pake mesin cuci tanpa disikat.

    Kalau kotor banget, coba rendem dengan Coca cola mbak. Katanya ampuh mengusir noda membandel

    ReplyDelete
  30. Iya nih mbak aku ngelaundry cucian ku dan sering nemuin beberapa bajuku kok malah kusam huhu mau nyuci sendiri nggak kuat :D

    ReplyDelete
  31. Kalau pas rajin ya berapa gilingan dihajar ya, Mbak. Tapi kalau malesnya lagi akut, sudah kayak gunung anakan deh tuh cucian.

    ReplyDelete
  32. aku suami yang rajin banget menyikat baju anak-anak kalau kotor kena lumpur. Soalnya bakal betah nyuci lama-lama. Kalau aku suka makin hantam aja giling di mesing cuci haha...

    ReplyDelete
  33. Kalo sibuk ak ngelaundry. Tp kakalo selo cuci sendiri. Bagian yang banyak noda aku serahin ke suami kwkwkwkq

    ReplyDelete
  34. Di rumahku airnya pake air sumur, baju juga sering jadi kusam setelah berkali-kali cuci. Kalau baju putih malah gampang bikin cerah lagi, Astin, direndem pakai air yang dicampur dengan asam sitrat, bisa beli di toko kimia. Cespleng untuk ngilangin bagian-bagian yang kusam seperti pas di lipatan lengan.

    ReplyDelete
  35. Sapa yang msim cemplung... Saya saya.
    Tapi sempat dikomplain adik ipar hahaha dipesan kan supaya semua pakaian anak harus dicuci secara konvensional. Jadilah sejak itu kurajin memgucek. Hihihi

    ReplyDelete
  36. Dulu saya pernah ngontrak di rumah yang airnya kuning. Katanya kandungan logam nya tinggi. Ke baju sih biasa aja, nggak jadi kuning atau gimana. Tapi kami berdua gatal-gatal. Entah sugesti, tapi akhirnya semua baju dilaundry kiloan dekat kantor yang airnya lebih bagus

    ReplyDelete
  37. Kapan2 perLu aku tanya gmn cara ART ku mencuci pakaian. Krn seragam kantorku aja sampe skr msh bagus, semnetara punya temen2 di kantor pada butek :D. Selama ini kalo ditanya temen2, aku slalu jwb, "airnya kali yg bikin butek? "

    Jujurnya aku ga prnh liat cara dia nyuci memang. Yg aku tau mesin cuci selalu dipake. Dan slama ini wrna ga kusam, baju wangi, udh cikup buatku :D. Kalo baju2 yg banyak rimpel ato hiasan2, itu aku lgs masukin laundry utk dryclean. Bisa nangis bombay kalo sampe dimasukin mesin cuci ama si mba :p

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih