Tuesday 6 November 2012

Medical Representatif



Rekomendasi dari seorang teman bernama Desi yang telah terlebih dahulu bekerja sebagai Medical Representatif saya menyetujui untuk mengikuti pelatihan dan mengikuti ujian yang dibuka oleh perusahaan Farmasi yang bernama PPSDM di daerah Yogyakarta. Saat itu saya masih bekerja diperusahaan pembiayaan di Yogyakarta, namun karena keyakinan bahwa saya harus memilih karir ini, Alalh memberikan jalan dan dimudahkan segala sesuatunya. Blank dan tidak ada gambaran sama sekali, apa maksud pekerjaan medical representatif itu, bagaimana sistem kerjanya dan kerjanya dimana? Tapi semua itu pasti diberikan training dan penjelasannya terlebih dahulu. Setelah dua perusahaan lolos, ujian perusahaan ke tiga lulus di PT Bernofarm. Ehem... belum pernah terdengar namanya juga sampai akhirnya pengumuman penempatan disampaikan, ibu kota Jakarata Raya...cukup bahagia dan surpraise karena sudah berdebar-debar apabila ditempatkan di Luar Pulau Jawa (karena memang ada persyaratannya yaitu: bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia)

Medical Representatif itu perwakilan dari perusahaan farmasi yang membawa pesan berupa brosur sebagai informasi/berita dari perusahaan berupa produk dalam hal ini obat-obatan untuk diteruskan kepada customer yaitu dokter dan tenaga medis lainnya. Seperti itulah menurut pikir dan pengalaman yang telah saya lalui. Di Indonesia terdapat pembagian menurut asal modal bagi perusahaan farmasi, yaitu PMDN (modalnya dari dalam negeri) dan PMA (modal asing). Puluhan perusahaan farmasi bersaing di Indonesia ini baik PMDN maupun PMA. Perusahaan farmasi memiliki produk berupa obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Obat-obat yang diproduksipun bermacam-macam, seperti contohnya: Antibiotik, Anti Depresan, Vitamin, Obat Jantung, Obat Batuk, Obat untuk mengatasi iritasi lambung dan banyak lainnya.

Karena Saya termasuk merantau, dan diharapkan bertempat tinggal di dekat area (maksudnya adalah rumah sakit yang saya cover) saya mencari tempat kos didaerah Pondok Labu, perbatasan antara Jakarta Selatan dan Depok, dan Alhamdulillah temanku yang berbaik hati Anggi Pratiwi menunjukan tempat kos sewaktu kuliah dulu, jadilah saya menempati kamar kos bekasnya. Bersama Tia, Yulia, Rika dan pernah seorang teman bernama Rina yang pernah menjadi teman sekamar dan akhirnya dia pindah jadilah saya memiliki kamar sendiri lagi. Menuju kantor setiap pagi didaerah Kebayoran Baru, memaksa motor yang saya kendarai untuk melewati kemacetan didaerah Fatmawati. Namun semua saya jalani dengan penuh kesabaran, memerlukan waktu 45 menit jarak tempuh tempat kos ke kantor di daerah jalan Wijaya I. Rutinitas setiap pagi saat berada dikantor termasuk yang paling seru dan mengasikkan. Breafing dari atasan kami bisa berlangsung lama ataupun singkat, lama bila target kami terlampaui atau sedikit mendekati, singkat berati kami harus mengejar peresepan dari dokter dan siap-siap langsung meluncur ke temapt sasaran. Setelah breafing, untuk mengetahui penjulan hari kemarin bisa dilihat melalui email dari distributor dan dibukukan sehingga bisa terpantau target yang akan dicapai.

Saat dirumah sakit, pekerjaan yang dilakukan adalah telah mengetahui user/ dokter yang akan kita temui dan memastikan bahwa beliau adalah dokter yang tepat untuk kita detailing (maksudnya: kita memberikan penjelasan tentang produk/obat yang cocok). Contohnya: saya diberikan tugas untuk menginformasikan produk mual dan kembung, tidak mungkin kan kalau saya masuk kedokter penyakit kulit? Jadi saya harus memahami benar produk apa yang sedang saya bawa, lalu dokter-dokter mana saja yang harus ditemui, bagaimana cara menyampaikannya, dan perlu juga mengetahui faktor lainnya: contohnya: bagaimana cara menemui dokter A, karena bisa juga berbeda saat bertemu dengan dokter B. Pengetahuan akan area yang saya cover itulah yang sangat penting dan ini tidak ada dalam teori. Deretan ruangan-ruangan dari Unit Gawat Darurat, ICU, NICU PICU, Kamar Operasi, Ruang Perawatan, Ruang Poli telah saya jabanin baik siang ataupun malam, karena jam kerja sebagai seorang Medical Representatif tergantung jadwalnya dokter.


Symposium di Maspion Plaza Tahun 2008
Bagaimana sih sebenarnya sistem kerja seorang Medreps itu? cara kerjanya dari saat saya memberikan informasi kepada seorang dokter dan meyakinkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas dari semua segi keamanan untuk diberikan kepada pasien dengan gejala-gejala tertentu dengan pemberian dosis yang telah ditentukan sesuai dengan usia dan berat badan sang pasien, lalu dokter tersebut setuju untuk mengunakan obat tersebut dan diberikan kepada pasiennya dengan menuliskan diatas kertas resep sehingga pasien tersebut menebusnya di Apotik yang telah ditunjuk atau sesuai dengan pilihan sang pasien lalu petugas Apotik memberikan obat yang telah diresepkan oleh dokter tadi kepada pasien dan petugas Apotik tersebut membeli kembali obat itu apabila persediaan di apotik tersebut kosong kepada Perusahaan Besar Farmasi. Lingkaran tersebut yang harus selalu saya ikuti untuk melihat bagaimana hasil kerja seharian dengan penuh peluh dan air mata serta doa yang mengalir tanpa henti.

Seorang Medical Representatif, juga harus senantiasa mengikuti berbagai simposium kesehatan yang sedang diselenggarakan untuk mewakili perusahaannya. Pengalaman mengikuti simposium juga kerap saya ikuti, untuk menambah pengetahuna, wawasan serta melatih ketrampilan dan pengetahuan saya akan berbagai
produk obat-obatan. Pengalaman di PT Meiji Indonesia, membawa saya ke Pulau Dewata saat mengikuti annual meeting yang diselenggarakan untuk merefresh produk knowledge, melaporkan perolehan sales yang terjadi selama setahun juga membahas hal-hal yang perlu disampaikan untuk menunjang tercapainya target ditahun mendatang. Jadi menjadi medical tidak memulu harus bertemu dokter, namun informasi kesehatan, pengetahuan akan produk obat, tentang penyakit, tetapi juga berhubungan dengan orang0orang yang mendukung lancarnya tugas kita menjadi seorang medreps, contohnya: kepala ruangan, kepala perawat, suster, kepala apotik, petugas pengadaan obat, salesman dari PBFnya sampai seorang satpam ataupun sopir dari dokter itu bisa menjadi sumber informasi.

Detailing/Memberikan informasi kepada pengunjung (Dokter)



Annual Meeting 2008 Hotel Padma Bali
Saya dan Medical Representatif menjadi sejarah yang tidak dapat terpisahkan. Pada tahun 2006 tepatnya dibulan Juli saya bergabung di PT Bernofarm, dengan wilayah yang saya cover adalah RS Fatmawati, RS Prikasih, RS Cinere, RS Zahirah didaerah Jagakarsa, serta klinik-klinik disekitarnya. Sebelum saya memulai bekerja, diberikan training selama hampir tiga minggu didaerah Puncak Bogor dengan materi yang oleh kolega dokter saya dikatakan adalah dua SKS kedokteran umum,. wow ucap saya dalam hati, berati bisa jadi dokter-dokteran neeeh. Disinilah, pertemuan dengan calon pendamping hidup saya terjadi, bagaimana dan mengapa bisa itu semua Allah yang mengatur, karena kita tidak pernah mengetahui sampai Allah berkata; Kun Faayakun. Perusahaan ke-dua saya di PT Meiji Indonesia, sebuah perusahaan modal asing, atas rekomendasi rekan yang telah bekerja disana mba Ullyn, terima kasih pernah memberiku kesempatan bergabung. Tahun 2009 akhir, lahirlah sang buah hati yang memberikanku kesempatan yang luar bisa besar untuk mendapatkan apapun, masa pemulihan pascca operasi cesar ternyata melebihi masa cutiku tiga bulan, oleh karena itu saya memutuskan untuk megundurkan diri karena mengingat luka jahit cesar yang mengalami infeksi karena daya tahan tubuhku lemah usai melahirkan.

Semua terjadi adalah karena tangan Allah, Dia yang selalu meunjukan kemana kaki saya harus melangkah, apa, bagaimana serta siapa yang akan saya temui Allahlah yang mengatur. Betapa tinggal di Yogyakarta adalah terindah, namun jalan menuju Jakarta ternyata memberikan banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan. Memutuskan untuk berhenti dari Medical Representatif bukan menjadi akhir dari karir, seorang Ibu Rumah Tangga juga memiliki begitu peran yang luar bisa, dan hari ini pekerjaan saya yang pertama adalah sebagai Ibu Rumah Tangga dan itulah kebanggaan saya lalu pekerjaan kedua saya adalah sebagai seorang support marketing yang senantiasa berada didalam kantor, juga meberikan banyak hikmah kemudian pekerjaan ketiga adalah berusaha untuk berlatih menulis dan menulis serta tetap menjaga agar ide menulis tidak pernah hilang. Apapun yang sedang saya lalui dan kerjakan, berusaha keras untuk ikhlas menjalani dan menikmati dengan perasaan bahagia tentunya serta bersyukur bertemu dengan keadaan ini dan tidak pernah takut mengambil keputusan yang mungkin terlihat merugikan.






1 comment:

  1. mengamati juga ne mba wilda...
    berat memang berat, tapi asik mba. kalau target tercapai, trus dapat kenalan ma dokter, iihhh...seru dah, aku terbilang sebentar didunia farmasi. kerjanya mpe malam....hiya, karena kita ngikutin jadwal dokter.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih