Saturday 17 November 2012

Terkilir

"aw...aw....aduuuh bi..." Jum'at pagi, 16 November 2012 saat  menyiapkan sarapan  tiba-tiba punggung dan dada sebelah kanan sakit luar biasa menyamai sakitnya saat teriris-iris pisau ditambah disiram air cabe *haduh lebay plus sedikit mendramatisir niiih, tapi m e m a n g   sakit saat digerakkan baik dengan pelan apalagi dengan kencang, dipegangpun terasa sakit luar biasa.

Diagnosa pertama dari suami adalah salah bantal, saya meminta untuk dikerok menggunakan minyak kayu putih, namun oleh beliau diurut dengan perlahan, rasanya sakit sekali karena ada urat yang *meringkle istilah bahasa jawanya. Setelah sedikit di kerok, suami menyarankan meminum asam mefenamat untuk membantu meredakan nyeri? Memikirkan hari itu tidak bisa ijin, akhirya saya meminta untuk ditempel plester *haduuuh...itu istilahnya faiz heheee.... koyo ya bahasa indonesianya?


Diagnosa dari saya pribadi, kemungkinan yang saya alami adalah masuk angin *hasil dari jalan-jalan kamis holiday itu...oh oh...sepertinya seperti itu, karena lumayan jauh jarak Poris dengan Karawaci apalagi menahan beban faiz yang tidur saat berangkat dan pulang. Okay masuk angin lalu salah mengerakkan badan jadinya terkilir dah.

Terkilir atau keseleo merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan kerusakan dari ligamen  yang diakibatkan oleh suatu trauma. Ligamen merupakan suatu jaringan yang berbentuk pita yang mengikat tulang dengan tulang pada persendian. Terkilir atau keseleo dalam istilah medis/kedokteran disebut dengan sprain. Terkilir biasanya langsung diikuti terjadinya pembengkakan secara cepat dan kulit jadi berwarna gelap awalnya kebiru-biruan lambat laun akan berubah warna merah bercampur biru jadi dikatakan gelap karena adanya perdarahan. Sendi jadi sulit digunakan atau terasa tidak stabil. Ada rasa sakit dan lunak pada bagian yang terkena.

Kategori Terkilir
  1. Terkilir Ringan, suatu keadaan dimana ligamen hanya mengalami regangan tanpa robekan dan daerah cidera hanya bengkak ringan saja,
  2. Terkilir Sedang yaitu keadaan dimana sebagian ligamen mengalami robekan, pembengkakan yang diikuti memar yang tampak jelas dan penderita mengalami kesulitan dan nyeri,
  3. Terkilir Berat yaitu ligamen robek total, sehingga terjadi pembengkakan dan kadang pendarahan dibawah kulit yang berakibat pergelangan sendi menjadi tidak stabil serta tidak mampu menahan beban.
Cara Mengatasi Terkilir
  1. Tanpa Obat :Untuk terkilir yang tidak parah, selama 24 jam pertama bisa dibantu dengan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan. Untuk mengurangi pembengkakan, bisa juga dibantu dengan ramuan tradisional. Parutan 2 ruas jahe (Ziniber officinale, Rosc.) ditambahkan sedikit garam, dibalurkan pada bagian tubuh yang terkilir. Lakukan ini 2x sehari. Atau dengan segenggam kacang hijau (Phaseolus radiatus, L.) mentah, sedikit sereh (Cymbopogon nardus, L. Rendle, atau Adropogon nardus, L.) dan sedikit air, ditumbuk sampai agak halus. Balurkan ramuan ini ke bagian yang terkilir, lalu balut. 
  2. Obat Bebas: Untuk mengurangi rasa sakit bisa digunakan obat asetaminofen atau obat-obat antiradang nonsteroid seperti ibuprofen untuk rasa sakit yang disertai pembengkakan.
  3. Tindakan Dokter : Bila terkilir yang dialami cukup serius sehingga sendi tidak stabil, dokter akan memberi tindakan yang sesuai kondisi. Bagian yang terkilir mungkin akan diberi belat agar tidak bisa digerakkan. (Penyakit, Terapi & Obatnya) Sumber tulisan ini dari sini sebagai referensi saya.
Terkilir memang bisa terjadi pada siapapun apapun aktifitas yang sedang dijalani, seorang petenis bernama Maria Sharapova tersingkir di babak perempat final Pan Pacific Terbuka setelah mengalami cedera pergelangan kaki yang terkilir. Sharapova mengalami cedera saat berhadapan dengan petenis Republik Ceko, Petra Kvitova. Cedera dialami saat ia melakukan servis di kedudukan 4-3 pada set pertama. Berita dari sini.      
(Foto Dari Sini)
Kasus yang saya alami adalah sesuatu yang ringan, dan permasalahannya sepele sekali. Jarang berolah raga, minimal melakukan peregangan tubuh, dan melakukan suatu pergerakan yang luwes tidak setengah-setengah dan posisi tidur yang benar serta tidak terkena terpaan sapuan angin secara terus menerus. Demikian, dari Terkilir  yang masih terasa sakit mencoba untuk tetap menulis dengan tambahan dari berbagai sumber, semoga kenangan terkilir kali ini menjadi sebuah cerita yang berguna bagi siapa pun. Hopely better soon.






6 comments:

  1. sama mbak.. kemarin sempat bahu saya juga terkilir.. hufftt mau angkat tangan saja sakyiiiit buangetttt hikss... untungnya dah sembuh.. :)

    ReplyDelete
  2. sama ya...suakit bgt dah, tanpa pijitan mba? heee, niat awal saya mau pijit, tapi Alhamdulillah dua hari sembuh.
    makasih dah nengok rumah saya...

    ReplyDelete
  3. haduuh sama mba.. jarang olahraga juga nih aku, makanya tubuh jadi kaku-kaku.. mungkin harus ikut kelas aerobic ya, biar smangat olahraganya bareng2 n ga bolong2 karena udah bayar, ga mau rugi hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. terkilir termasuk rona yang mewarnai ibu-ibu ya....kalau aku berpikran jg spt mba Rahmi, jarang olah raga dan bergerak secepat kilat sebelum matahari terbit...heheee *kerja didapur mba...
      aerobic ya? wah, milih suruh jalan kaki kliling kompleks dah....
      ayo semangat klo dah daftar...

      Delete
  4. Suami dan si sulung yg sering terkilir karena mereka suka olah raga. Slah gerak atau pemanasan kurang biasanya jadi penyebabbya.
    Kadang memang sembuh dengan diberi yg hangat2. Tapi kadang juga harus diurut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mba niken, hai apa kabar niiih? betul...pemanasan ternyata tidak harus saat akan berolah raga, saat kita beberes rumah juga perlu lo mba. hampir diurut tapi gak jadi, sudah sembuh duluan aku beri koyo ...heee, salam baut keluarga

      Delete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih