Monday 31 December 2012

Cerpen : My Lonely New Year

"Brak...." Pintu menutup dengan sebuah hentakkan dari kaki jenjangnya.
"Aku gak peduli, mau kamu kaget, mau pintu rusak, mau dinding roboh peduli amat? mereka juga tidak peduli dengan perasaanku, jadwalku, kepentingan pribadiku!!!!"
Sepasang mata yang membelalak dan mulut ternganga semakin kaget mendengar, Tiur dengan spontannya meledakkan amarahnya yang memuncak.
"Ti, sabar ya...."
From Here

Rena sahabatnya tersenyum kecil memandang dari meja kerjanya kearah Tiur yang memasuki lorong kantor sebuah perusahaan distributor skala menengah.

Tiur hanya menghela nafas, duduk dikursi kerjanya mengambil syal dan menutupkan kemukanya yang terlihat lelah dan aura emosi keluar dari wajah mungilnya.

"Ti, makan siang dulu yuk...sarapanmu gak habis kulihat?"
"Ti, nanti kamu sakit...minggu-minggu ini tenaga dan pikiranmu tersita untuk persiapan meeting, minggu depan udah meeting, nan...."
Belum sempat Rena menyelesaiakan nasihat untuk teman terdekatnya, sudah dipotong dengan beranjaknya Tiur dan melesat entah kemana.
"Ti, mo kemana??"
Rena kebingungan menyadari Tiur yang ramah berubah karena sebuah kertas kecil bertanda tangan.
***

 "Ini acara keluarga besar Ti, ibuku sudah menunggu ribuan hari menunggu kita datang, dan tahun baru ini hanya tahun baru kali ini saja!!!!"
Aldo, suaminya dari ujung telepon semakin membuat Tiur kecut dan menangis dalam kegalauannya.
"Aku tidak diizinkan cuti do...."
"Tiket pesawat sudah kita beli Ti....berjuanglah agar cutimu diijinkan"
"Dan aku dapat SP 1 hanya untuk memperjuangkan cutiku!!! ingat itu do!"
Tiur masih dalam emosi tingkat tinggi dan tidak menyadari bahwa dia sedang berbicara dengan Aldo, suaminya yang bertemperamen tinggi, apalagi dengan liburan akhir tahun yang sudah direncanakan untuk mengunjungi mamanya yang sudah lama tidak dikunjunginya.
"Aku gak peduli Ti, aku bisa cuti dan kamu juga berhak  mendapatkan perlakuan yang sama denganku dong....fight Ti, cuti hak setiap karyawan, apalagi ini akhir tahun!!!!"
"Terserah do, berangkatlah sendiri aku dirumah sendiri tidak masalah"
Tiur menyerah dan memasrahkan nasib menjadi karyawan yang single fighter di kantornya, dan hanya dia yang bisa menginput dan memproses semua faktur yang masuk sebagai order.

Tuir sudah hampir delapan tahun bekerja dikantor itu, namun tidak pernah sekalipun dia menikmati liburan akhir tahun, dan sekarang berbeda statusnya, Aldo menjadi suaminya sekarang yang memiliki budaya untuk mengunjungi mamanya di malam tahun baru yang tinggal diluar kota.
"Ti, kamu tidak bisa begitu...kamu lebih memilih pekerjaanmu daripada keluargamu!"
Tiur duduk, nafasnya tersengal dan sesak. Diletakkannya smartphonenya di sisinya tanpa meng-off kan status call nya. Tiur tidak peduli resahkan Aldo dan emosi yang terbangun, tahun baru tinggal satu hari lagi, Tiur tidak bisa memberikan jawaban ataupun apapun.
***

Sebuah pesan pendek masuk di smartphone Tiur, Tiur bangkit dari tempat tidurnya dan meraih smartphonenya dimeja rias, dengan malas Tiur mematikan tanpa membaca terlebih dahulu.

Tiur membuka notebook, menunggu sebentar dan membuka belasan e-mail yang masuk, membuka satu persatu dan...
Dear My Lovely Wife Tiur
Selamat Tahun Baru 2013, maafkan saya tidak menemanimu menikmati malam pergantian tahun. Semoga lebih baik untuk tahun depan dalam karirmu, rumah tanggamu dan ada Tiur dan Aldo Junior ya.
From ur Husband Aldo
Tiur mengetik dalam replay e-mail

Buat Bapak dan Ibu
Seneng sekali Tiur membaca e-mail Bapak, Ibu sudah sehat dan bisa beraktifitas. Tiur dan Aldo Alhamdulillah sehat pak, bu. Selamat Tahun Baru juga ya buat bapak dan ibu, sehat dan sukses selalu ya. 
Dari Tiur Larasati 
Tiur menutup laptopnya, berebahan di tempat tidur sendiri diawal tahun awal bulan dan Tiur menikmati tanpa mengeluh, tanpa tangisan ditinggal suaminya, karena sudah belasan tahun tidak pernah ada yang spesial, yang dilakukan dahulu bersama keluarganya duduk berkumpul dan saling introspeksi tidak sampai pergantian waktu, semua telah terlelap dan bangun lebih awal untuk menyongsong tahun baru, menikmati hari disaat orang lain sedang asik melanjutkan tidurnya. 

Tiur menikmati moment seperti ini, sendiri walaupun sudah perstatus istri namun Tiur memperbolehkan Aldo berangkat sendiri, dan menikmati kesendiriannya untuk berefleksi dan beristirahat karena minggu depan jadwal pekerjaannya akan lebih padat.

Sebelum lupa, Tiur mengaktifkan smartphonenya dan menulis sebuah pesan.
Do, have a nice day with mama ya. I'm sory... next month aku usahakan cuti dan mengunjungi mama. Love U,
***
Tangerang, akhir tahun 2012 


1 comment:

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih