Wednesday 27 February 2013

Wanita Berkendara di Jalan itu Mandiri

Berkendara di jalan baik menggunakan mobil atau motor tidak lagi didominasi oleh kaum lelaki, wanita-wanita sekarang telah lebih maju dan bisa disejajarkan dengan kaum lelaki saat berkendaraan di jalan.

Kecanggihan teknologi baik mobil maupun motor menjadi pendorong kaum wanita lebih mau dan mampu untuk belajar berkendara hingga akhirnya terlatih dan mandiri menjalankan kendaraan  di jalanan.

Sebagai kota besar dan pusat pemerintahan dan Ibu Kota negara Indonesia, Jakarta adalah kota paling macet karena jalanan dipenuhi banyak sekali kendaraan bermotor.

Jalanan penuh dengan kendaraan dan kemacetan menghadang pengendara baik mobil maupun motor yang dikendarai bukan saja oleh kaum lelaki, namun kaum wanita juga tak kalah hebatnya bersedia untuk berada di jalanan yang penuh dengan mobil dan motor.

Credit

Saya mengambil bagian berada dijalanan dengan mengendari motor ketika bekerja sebagai medical representatif tahun 2006 di Jakarta Selatan dimana kemacetan menumpuk dipagi, siang dan sore hari. Ketika hamil anak pertama kegiatan ini masih berlangsung karena lokasi kerja antara saya dan suami tidak sama arahnya.Hal ini tidak mempengaruhi kehamilan saya yang diwarnai dengan kemacetan berjam-jam dan asap kendaraan bermotor yang aromanya sangat aduhai.

Kini saya masih menikmati mengendari motor di kota Tangerang, saya harus menggunakan jalan penghubung Jakarta-Tangerang-Banten yang sangat padat dengan truk besar, kontainer, bus AKDP, angkutan Umum, mobil dan motor yang tidak mau pelan. Suami saya menyarankan untuk melewati jalan kecil atau biasa disebut jalan tikus dibelakang kantor, dan tetap macet wahai pengendara motor, karena jalanan inipun didominasi juga oleh mobil? what?

Kesan saya berpartisipasi menggunakan jalanan untuk mengendari kendaraan bermotor dari awal adalah, ternyata wanita bisa mengikuti laju kemacetan dijalanan yang macet. Fisik wanita yang lebih lemah dari lelaki bukan alasan untuk tidak menghendaki melajukan motornya di jalan. Meskipun kadang wanita mengalami perubahan hormon namun hal ini mampu saya sikapi dengan bijak *kalau didahuli orang, bakalan terus mengejar orang yang mendahui dan puas jika saya akhirnya bisa mendahuli orang tersebut, ayayaa! jangan ditiru ya.

Apabila hujan dan terbendung banjir walaupun kedalamannya hanya 50 cm itulah kesan yang membuat saya harus menangis jika mengendari kendaraan bermotor sendiri. Hal ini dikarenakan saya sebagai wanita tidak paham benar masalah otomotif jika mogok , walaupun tips  do and doesn't  jika bertemu banjir telah dikumpulkan dari berbagai sumber, namun tetap saja bertempur antara perasaan takut, gemes dan ngeri. Dan sampai sekarang jika menghadapi hal tersebut masih nangis meraung-raung walaupun hanya dalam hati saja.
Sewaktu Hujan di Pagi hari
Bisa ngebut dan nyelip juga lho? ini hal yang diuntungkan dikarenakan jam terbang yang tinggi *like a pilot with aeroplane-nya, hihii kenapa bukan supir Metromini atawa angkot? gak, kenapa? hihiii... ilmunya kerenan pilot sich? ada supir angkot yang sekolah mengendari sampai bertahun-tahun? 

Ngebut bagi para pengendara wanita bisa mendapatkan pro dan kontra *tapi kalau ngebut serasa hebat gitu cin' hihiii. Apabila memang saya harus ngebut itu juga masih dalam batas yang wajar paling cuma 75 km/jam kok *bukan ngebut ya? tapi menurutku ngebut sich, itupun apabila track yang ditempuh sudah begitu dikenali dan keadaan mendukung, misalnya konsentrasi sedang on 100 % fokus,  kiri kanan mampu dilihat.

Mendahului atau menyelip kendaraan lainnya, wuuuih ini yang membuat saya senang berkendara di jalanan, walaupun macet, ahihiiii. Kenapa? karena ini menimbulkan atau mengakibatkan saya harus membuat teori tentang berkendara, serius? Mendahului kendaraan harus menggunakan feeling is the best, estimasi yang tepat dan siapa yang didahului, itu.
Ada cerita yang sangat menyenangkan jika mendahului pada tikungan, ini perlu teori dan ilmu yang harus mendapatkan ijazah lho? hahaaa...*kidding. Saat mendahuli di tikungan saya harus benar-benar memiringkan motor, eh...hati-hati! semuanya harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan lupa selalu berdoa sebelum berangkat dan terus berdoa juga mendapati jalanan yang sangat macet dengan kendaraan yang ngebut.
So, mandiri di jalanan dengan mengendari kendaraan bermotor sangat menyenangkan walaupun kadang ingin juga diantar suami dimana saya hanya membonceng dibelakang dengan melamun ataupun mengumpulkan ide dan berimaginasi, positive bukan? iya...pilihan yang bermacam-macam pasti ada manfaat dibalik itu, so...? jangan larang jika saya ingin ini, ingin itu banyak sekali...semua semua bisa dijalani jika ada niat dan kesempatan, aamiin.
***
Tangerang, after hour

11 comments:

  1. Naik motor di jabotabek itu asyik... toss mbak Astin... sesama pengendara motor..

    ReplyDelete
  2. aku juga pernah sangat menikmati berkendara [sepeda motor] sampai nyelip sana sini mba... tapi kecelakaan yang membuatku harus ngendon di rumah sakit selama seminggu, membuatku kapok dan ciut nyali. Hihi

    Akhirnya aku kini pindah ke mengendarai kendaraan jenis lain. Meningkatkan jumlah rodanya, tapi teteup, judulnya adalah wanita yang jago berkendara di jalan raya. hehe... asyik dan bikin happy lho!

    ReplyDelete
  3. ya Allah to aku,

    aku gak berani juga klo nyelip sini nyelip sana...hehee,

    Alhamdulillah ya, tapi hati-hati jg ya...

    salam kenal ya

    ReplyDelete
  4. Aku ndak bisa naik motor mak, dulu udah pernah belajar n bisa, giliran ke jalan raya langsung ciut nyalinya. Tapi tyetep brusaha mandiri dengan naik angkot atau jalan kaki klo suami gbs nganter :D

    ReplyDelete
  5. perempuan naik motor, sepertinya sudah mainstream bagi sebagian kalangan dengan adanya motor bebek yang menjamur *bak dimusim hujan.

    menurutku, kalau berkendara naik motor itu paling nyenengin kalau sedikit "balapan", soalnya dengan itu bisa memacu adrenalin meskipun bisa berujung petaka :D

    salam kenal ibu pengendara motor hhe

    ReplyDelete
  6. aku juga mbak,,,tiap hari ke kantor pake motor...
    kudu saingan ama truk truk badag pula...
    tapi aku kalo di jakarta gak brani naek motor sendiri...hehehehe

    ReplyDelete
  7. ahmad : yup, aku suka yang gak bebek, tapi klo diminta bawa bebek it's okay lah

    eits harus hati2 ya, mang asik klo "balapan" tapi pake estimasi ya...hihii

    riesta : waaah truk badag?
    iya jakarta macet ya

    ReplyDelete
  8. Maaakkk ... dikau benar-benar jawara. Aku masih sering diantar suami karena suka melamun kalau di jalan hiks.
    Hati-hati berkendara, jangan ngebut, Maaakkk ....

    ReplyDelete
  9. Btw, tulisanmu semakin lama semakin apik, Mak. Jempol. Senang bacanya. :)

    ReplyDelete
  10. berkendara buat kaum hawa boleh2 saja, tapi harap di ingat yaa, seringnya wanita kalau berkendara pelan2 selalu di jalur tengah, kalau di klakson suka ngga nggubris bahkan malah sewot, nyalip atau belok ngga pakai lampu sen atau ngga melihat ke kaca spion, harap menjadi perhatian ya jeng, karena ini membahayakan nyawa bagi kita semua. ini bukan karena perbedaan gender, kita sebagai laki2 merasa kurang nyaman karena kebiasaan para wanita ini di jalan raya, ini sekedar himbauan saja ya, jangan di ambil hati, mari kita sama2 berhati2 dalam berkendara di jalan.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih