Saturday 16 March 2013

Pelelangan Ikan Tanjung Pasir

Pelelangan ikan bukan nama yang baru aku dengar, di kota asalku yang pernah aku ceritakan di sini, yang juga terdapat pantai yang sangat indah dan terdapat tempat pelelangan ikan pula. Namun sama sekali aku belum pernah menginjakkan kaki di tempat pelelangan ikan di Cilacap, lho? *tersipu malu.

Memasuki tempat pelelangan ikan di daerah Pantai Tanjung Pasir di wilayah Teluk Naga baru pertama kalinya bagi kami. Tentunya setelah Bapak Presiden yang terhormat yang datang lebih dahulu dalam acara blusukan di awal Januari 2013. Memilih ke tempat pelelangan ikan juga dikarenakan suatu alasan tertentu *jadi tidak niat awalnya. Oh iya, Teluk Naga itu berada di daerah Tangerang arah Bandara Soeta ke Jakarta.

Dari tempat parkir, terlihat banyak sekali orang bergerombol di sebuah bangunan yang terbuka. Terdengar seorang yang menyebutkan angka dengan cepat dan sejujurnya, aku tidak paham maksudnya apa. Suamiku yang kutanyakan hanya menjawab "beginilah namanya pelelangan" *iya bener aku ngerti.

Kami beranjak menjauh dari tempat itu dan menuju dermaga.  Tidak begitu bagus suasananya, terlalu kecil tempatnya, kapal-kapal yang tersambat di dermaga juga bukan kapal besar. Aku membayangkan kapal nelayan di Cilacap yang begitu besar dan banyak, juga kapal nelayan di daerah Muara karang yang pernah aku singgahi.
 
Hasil jepretan astin astanti


Hasil jepretan astin astanti
 
Episode narsis dan berfoto pasti tidak terlewatkan, teriknya panas matahari, tak menyurutkan langkahku untuk mengajak kedua lelakiku. Faiz ayo kemari...dan tidak banyak gambar yang diambil karena settingnya tidak sebagus yang aku pikir. Foto ini sebagai kenang-kenangan, bahwa keluarga ini pernah ke sini. *okeylah.

Bergaya di terik matahari?


Ingin mengatakan bahwa lautnya itu tenang sekali


Tidak ada hitungan sepuluh menit, aku meninggalkan dermaga itu karena panas yang tidak mampu aku lawan. Dalam perjalanan, aku melihat ada dua nelayan sedang membawa hasil tangkapannya yang akan diserahkan ke tempat pelelangan.

Mereka sedang menghitung hasil tangkapannya

Nelayan itu tidak menggubris yang ditanyakan kami, takut ketahuan katanya

Nelayan tersebut tidak mau menjual hasil tangkapannya kepada kami, takut dimarahi petugas pelelangan begitu *husw...kok seperti itu?. Akhirya suamiku masuk ke kios ikan segar. Kios yang menjual ikan segar juga hanya beberapa, suamiku mencoba bertanya harga ikan bawal dan udang pacet yang ketika dibuka penutupnya *wooooow besar sekali.

Faiz memainkan ikan ayam-ayam *untung penjualnya baik.
 Kembali ke tempat pelelangan ikan, aku penasaran sebetulnya bapak itu ngomong apa sich? ketika ku tanyakan kepada penjual ikan di kios tadi, di sana pasti lebih mahal dan ikannya kurang bagus. Aku perhatikan muka-muka orang-orang yang ada di situ, mereka sibuk menyimak dan menggeser ikan-ikan yang terletak di lantai.

Ikan yang sedang dilelang

Dibiarkan tergolek begitu saja

Karena tidak berhasil menaangkap apa yang dimaksud, aku mengajak suamiku meninggalkan tempat itu. Ada yang ngerti? bahasa apa yang digunakan ketika berada di temapt pelelangan ikan? perlu lain waktu untuk mengunjungi secara khusus temapt pelelangan ikan Pantai Tanjung Pasir.
***

1 comment:

  1. Wah, dikotaku juga ada pelelangan ikan di dekat pelabuhan karangantu yang pernah jaya sebagai pelabuhan tersibuk dan terbesar abad ke 16. Main ke Banten ya mba.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih