Thursday 4 April 2013

Hari Ulang Tahunku

Alhamdulillah. Hanya kata itu yang selalu menemani setiap desah nafas hari ini. Empat April 2013, hari kamis, adalah pengulangan tanggal lahirku. Ketika hari Minggu, empat April 1982, 31 tahun yang lalu, ibuku tersenyum bahagia sembari mengedipkan matanya ke arah bapakku dan berbisik. "Anak kita lahir, normal, cantik dan sehat."

Kalender 2013 yang aku terima sebelum habis tahun 2012, sudah aku cari dan tandai. Namanya manusia *okeh laline. Bangun pagi hari ini, aku tak mengingat, bahwa hari ini ulang tahunku. Dalam sholat subuhku, aku juga tidak ingat ini hari sebagai pertanda, umurku telah banyak dan berkurang jatah menghuni dunia yang fana ini.
Ketika hendak berangkat kerja, aku baru ingat. "Ini, ulang tahunku. kenapa suamiku tetap asyik di depan komputer, dan anakku bermain di luar rumah?" aneh. Ibuku yang setia menelepon pagi-pagi, juga tak terlihat di layar smartphoneku. Kelu ujung lidah dan derai air mata menetes, jatuh bak banjir bandang yang berkeliaran di kerajaan sang puteri.

"Mas," hanya cukup beberapa detik, menoleh kearahku. Baiklah, aku putuskan berangkat, mengendarai motor spacyku dan beringus-ingusan ria. Jika ada pengendara lain, berpapasan dan menatap ke arahku, aku segera mengeringkan air mataku". Gimana rasanya nyupir motor sembari nangis? seakan-akan ingin mengambil kaca mata kuda dah*ups.

Alhamdulillah. Melihat hamparan sawah menghijau, aku tersenyum dalam kubangan air mata. "Indah sekali ya, sawah itu". Menenangkan diri sendiri. Bukan sekali, dalam perjalanan ke kantor. Seorang pengendara motor, tidak lebih bagus dari motorku, "Alhamdulillah, suamiku membelikan spacy,aku jadi nyaman". Pokoknya semua aku anggap indah *tapi emang indah kok.

Sedang beresin meja kerja, Bapak Manager di kantorku menyambangi dengan menyapa lembut. "Hey, Astin...selamat ulang tahun ya?". Aku melongo bener, tak peduli kalau gigiku ompong. Tak peduli mata sembabku, hingga beliau pun tanya. Cuma sebuah pertanyaan aneh dari mulutku. "Tahu dari manaaaa?". Serius, baru menjabat dua bulan lho!

Aku nangis lagi setelahnya, suamiku belum bilang "Selamat Ulang Tahun" aku enggak butuh kado, aku enggak butuh suasana yang romantis, karena hidupku sudah romantis.  Tak perlu kado spesial, hidupmu bersamaku, sudah sanagt spesial dan itu kado terindah dari Allah SWT, aamiin.

2 comments:

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih