Friday 25 October 2013

Model Hijab Sederhana Tapi Bergaya

Alhamdulillah, aku memulai lagi untuk menulis di blog dengan awal yang indah, meskipun di tengah padatnya tumpukan laporan-laporan kantor. Sembari menyeruput secangkir kopi dari pantry, aku ingin menceritakan gaya jilbabku yang bisa dibilang sederhana sekali. Sederhana karena tidak memerlukan waktu dan aku mampu menunjukkan bahwa hijab gaya tanpa banyak biaya, tetap enak dipandang kok dipakai ke kantor maupun acara formal lainnya. Tentu saja sederhana di sini juga masih dalam konteks syar'i ya... Alhamdulillah, aku memiliki suami yang cerewetnya minta ampun, namun dalam kebaikkan tentu saja aku perlu untuk mendengarkan dan mengaplikasikannya.

Dari sebuah kesederhanaan, koleksi jilbabku pastilah sederhana dan tidak neko-neko. Alasannya aku orangnya sederhana *pyuuuh, jadi enggak berani neka dan neko, kecuali didandani karena ada acara formal ya..itupun tetap yang enggak ribet. 

Lemari Hijab

Menengok ke dalam lemari hijabku, tidak akan dijumpai jilbab dengan berbagai bentuk atau aksesoris. Namun yang pasti harus ada adalah,
  1. Jilbab Bergo, warna netral, cokelat, hitam, abu-abu. Kenapa? untuk keadaan darurat, misalnya sedang di rumah sendirian dan ada tamu..beeet, langsung dah ambil jilbab bergo dan langsung pakai. Untuk ke pasar dekat rumah atau jalan bareng anak cari lauk, jilbab bergo menjadi andalanku. 
  2. Jilbab Paris polos aneka warna sesuai dengan koleksi baju, Alhamdulillah aku merasa cukup memiliki jilbab paris polos yang ada di lemariku. Dari warna cokelat hingga orange ada, satu yang tidak ada, putih. Kenapa? mukaku rada gelap *rada ya...hihiii jadi belum berani menggunakan jilbab putih.
  3. Inner dua warna, warna yang harus dimiliki adalah cokelat, hijau dan biru. Kenapa? karena aku suka ke tiga warna alami tersebut. Aku memilih inner dua warna karena praktis satu inner ada dua warna, jadi kalau meeting di luar kota, bawaannya enggak ribet. Juga...inner dua warna ini tidak seperti ciput ninja atau apalah, karena aku mudah sakit kepala kalau pakai yang diikat.
Tiga macam benda tersebut, wajib aku miliki, meskipun ada beberapa shawl dari lemari ibuku aku pindahkan ke lemariku, karena dikasih lo yaaa... . Pernah memakainya tapi kok rasanya ada yang beda ya? hehee....

So, enggak perlu mahalkan untuk berjilbab? enggak usah dengan alasan, belum punya banyak jilbab, belum siap atau apalah, let's see, hijab gaya tanpa banyak biaya akan aku ceritakan.

Gaya Hijab

Setelah menengok sedikit ke lemari hijabku, marilah siap-siap untuk mengenakan jilbab ke kantor, dengan sederhana namun manis menurutku, hehee... karena memang aku memiliki kecenderungan tetap setia dengan gaya jilbabku ini.

Ada beberapa gaya jilbabku yang sederhana, namun gaya yang paling andalan adalah gaya ini...hampir setahun lebih aku dengan gaya ini. Ya...paling modifikasi sedikit, dan aku merasa nyaman dan segar plus enggak repot kalau mau mengambil air wudhlu, itu yang penting*catat.


  1. Gaya ke kantor, aku masih mengaplikasikan gaya jilbab andalanku. Simple tidak ribet dan praktis. Butuh jilbab paris jika baju polos menggunakan jilbab segiempat corak, jika baju bercorak, jilbabnya polos. Innernya disesuaikan dengan baju dan jilbabnya. Peniti modofikasi dengan warna netral atau warna senada dengan baju dan jilbabnya.
  2. Gaya jalan-jalan, masih dengan gaya yang sama dengan gaya ke kantor...karena enggak formal sekali kan? 
  3. Gaya dadakan atau gaya keburu-buru, pakai bergo dengan tambahan brosh. Intinya ingin menutupi aurat meskipun ke buru-buru.

Kombinasi Hijab

Meskipun di atas aku menyampaikan hijab gaya tanpa banyak biaya, namun aku mencoba untuk mengharmonisasikan warna baju yang dikenakan dengan jilbab yang dipadukan warnanya pun juga broshnya.

Enggak ribet juga siiich, dan enggak perlu biaya yang mahal juga. Karena tadi, aku membeli jilbab juga disesuaikan dengan koleksi bajuku yang ada. Tabrak warna, aku takut dan belum percaya diri lagi, pernah dan lihat hasilnya, enggak banget daaach.

Contohnya, aku pakai baju bercorak biru dengan memadukan dengan jilbab polos berwarna biru dan brosh biru juga. Pun jika mengenakan baju polos berwarna peace, aku akan memadukan dengan jilbab paris corak peach juga.



Buat aku, aku masih nyaman dan merasa enak dilihat jika mengharmonisasikan warna *jika ada budget berlebih pasti aku akan mengharmonisasikan juga dengan tas, sepatu dan...hahaaa...*ngayal, tasku warnanya hijau dan cokelat, enggak mungkin kan punya tas banyak banget?

Alasannya kenapa disamakan atau di gradasikan warna baju dan jilbab? ya? sesuai dengan kepribadianku yang...kalem dan sederhana tapi ingin segar dilihat. Bagus juga jika tabrak warna tapi...aku lebih suka dengan warna yang senada.

Masing-masing memiliki gaya sehari-hari untuk berjilbab, namun yang pasti berjilbab adalah untuk menutup aurat sesuai dengan perintah Allah. Hingga sekarang aku masih belajar dan berusaha melengkapi  caraku berhijab. Berharap semakin baik dan semakin menuju ke syar'i, Inza Allah.

8 comments:

  1. sederhana tapi tetap cantik mbak

    ReplyDelete
  2. Meskipun sederhana tapi tetap cantik banget

    ReplyDelete
  3. jilbab, semakin sederhana semakin menarik untuk dilihat dan pemakainya juga semakin dihormati.....salam :-)

    ReplyDelete
  4. Cakep maaaak.... Moga2 menang ya.

    ReplyDelete
  5. Yang penting gak ribet pas mau wudhu ya, Mbak :)
    Biar sederhana, tetep cantik.

    ReplyDelete
  6. wah hebat mbak astin ini. cara Mix and match nya oke. bisa bikin outfit hijab sendiri. Tampil cantik dengan jilbab gak harus mahal ya mbak. semoga tulisan ini bisa menginspirasi wanita-wanita yang ingin tampil cantik dengan jilbab. salam

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih