Tuesday 8 October 2013

Ketika Rantai Sepeda Motor Lepas

Dan sesungguhnya akan Kami beri kamu percobaan dengan sesuatu dari ketakutan dan kelaparan dan kekurangan dari harta benda dan jiwa-jiwa dan buah-buahan dan berilah kabar yang menyukaan kepada orang yang sabar.

Yaitu orang-orang yang apabila menimpa kepada mereka suatu  musibah akan berkata : Sesungguhnya kita ini dari Allah dan sesungguhnya kepada-Nya kita semua akan kembali. 

Mereka itu, akan dikaruniakan atas mereka anugerah-anugerah dari Tuhan mereka dan rahmat, dan mereka itulah orang-orang yang akan mendapat petunjuk.
(Surat Al- Baqoroh 155-157)

Setelah semalam susah tidur karena menunggu kabar dari suamiku yang sedang pergi ke negeri Jiran dan berangkat ke kantor terburu-buru, rasanya seperti dihempaskan dari ayunan dengan kecepatan yang tinggi*wuuuzz.

Belum setengah perjalanan ke kantor, tepatnya di depan Supermarket Giant Poris di tiga poliis tidur yang tidak begitu tinggi dan juga tidak rendah, perasaanku tidak nyaman.

Benar, aku turunkan gear dari tiga ke dua ada yang tidak beres, aku turunkan menjadi satu persis ada sesuatu yang tidak beres, motorku tidak bisa berjalan.

Hm...aku normalkan dan mencoba memasukkan gear, tetap tidak bisa berjalan. Alhamdulillah meskipun rasa ketakutan karena mengingat suami ada di tempat jauh dan masih pagi, aku berpikir *pasti ada bengkel yang buka, pasti dan pasti, tenang astin.

Jujur, aku belum mengetahui apa yang terjadi pada motorku, sudah bisa menduga bahwa masalahnya ada pada rantai. Sudah beberapa kali dari dua minggu yang lalu, suamiku menyarankan untuk ke bengkel dan disetting lagi rantainya, juga ganti oli. Hm...aku masih molor dan males ke bengkel sendirian *maaaannjaaa.

Bapak tukang ojek yang melihatku dari ke jauhan meneriakiku bahwa masalahnya ada pada rantai. Hm...okay, aku tuntun sepeda motor Revo dan berharap segera menemukan bengkel. Inza Allah ada di depan sebelum belokan ke arah pemukiman itu ada bengkel, meskipun bengkel truk-truk besar, pasti montirnya bisa mengatasi rantai lepas ini.

Alhamdulillah rantainya bukan putus tapi lepas, katanya jika rantainya putus bahaya sekali jika mengendara dalam kecepatan yang tinggi. Hm...sepanjang perjalanan orang-orang melihatku mendorong dengan bawaan tas berjumlah tiga *rempooong kali.

Ketika mendorong motor aku leluasa untuk melihat-lihat beberapa ruko yang sudah buka. Tepat, aku mencari bahan-bahan untuk ulang tahun Faiz, dan itu ada ruko yang menjual kebutuhan tersebut. Subhanalloh, jika rantaiku tidak terlepas, tentu aku akan muter-muter nantinya.

Berat dan belum sarapan yang menjadi perhatianku, jika tadi aku sempatin sarapan di rumah mungkin aku bisa lebih kuat*enggak ngos-ngosan. Alhamdulillah meskipun bengkel sedang ramai, aku didahulukan untuk rantainya, tapi harus bersabar ketika aku meminta ganti oli sekalian.

Alhamdulillah, oli motor akhirnya ganti setelah dua bulan suamiku mencereweti motorku untuk dibawa bengkel. Nyesel sih kenapa enggak dari kemarin-kemarin aku bawa sepeda motorku ke bengkel, namun dengan semua ini aku mampu mengambil hikmahnya.

Terima kasih Ya Allah, Engkau sadarkan aku dari kesombongan kecil dan kemalasan yang membelengguku.

Engkau sudah mengingatkan lewat suamiku, namun kemanjaanku masih ada meskipun suamiku meminta aku untuk lebih kuat dan mandiri.

Ya Allah, sayangilah kami, jagalah suamiku di sana  dan berikanlah keselamatan dan kesehatan dan berkumpul bersama kami lagi, aamiin.

5 comments:

  1. Aamiin, kadang aku juga suka malas isi bensin loh mbak, untungnya gak sampai dorong tapi kasihan suamiku yang dorong hehehe

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah gak ada apa2 ya mak...

    ReplyDelete
  3. alhamdulillah masih dilindungi, ya, Mak

    ReplyDelete
  4. Syukurlah, masalahnya sudah bisa teratasi ya mak. Ada hikmah yg bisa diambil dari kejadian-kejadian seperti ini...

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih