Tuesday 25 February 2014

Makan Bebek ya Yang Pedes Dong, Ach!!!

Bebek menjadi pilihan menu masyarakat Indonesia saat ini. Rata-rata mengatakan bahwa  bebek itu enak, gurih dan nendang makannnya *jadi bukan hanya kaki yang layak menendang yak.

Kenal Bebek, si Wek Wek Wek
Jujur, aku mengenal bebek untuk pilihan santapan itu baru-baru saja, tahun 2010-an ketika berada di Semarang. Bebek disandingkan dengan sambel yang super pedas menjadikan irama ketika berada di dalam mulut *MakNyus dan enggak bisa bilang enough.

Perjalanan waktu beriringan dengan pilihan menu yang beragam, satu pilihan ketika makan-makan dengan rekan kantor. Bebek menjadi santapan untuk pertama kalinya di tahun 2011 berada di Jakarta. Aku yang ketika makan selalu malu-malu dan dengan gemulainya tuan puteri dari keraton AstinAstanti, harus mengakui...makan bebek harus dengan irama yang cepat. Maksudnya...jangan sampai bebek ini tersisa sia-sia kalau harus ditinggal teman-teman. Bebek itu enak sekali sampai tulang belulangnya. Lagi-lagi, sambelnya menambah cita rasa tersendiri. Itu loooh...tulangnya harus sampai digerogotin, malu? soal bebek say god bye dengan malu. 

Bebeklah akhirnya yang menjadikan suamiku, rela merogoh koceknya ketika aku sedang pingin  makan yang serius. Emang segitu mahalnya ya? kali...katanya lebih mahal daripada unggas yang lainnya, tapi aach..soal rasa, masa bebek bohong? bebek paling cuma bilang wek...wek...wek.... . Jadi, Bebek buatku adalah penggugah selera makan yang luar biasa, mau tahu faktanya meskipun tanpa foto *enggak apa-apa ya, yang penting Bebek tidak pernah bohong.

Ketagihan Bebek si Wek Wek Wek
Kehamilan keduaku cukup membuat keningku berkerut. Nasi awal trimester pertama seperti musuh, meskipun kadang kalau lauknya cocok bisa dua kali ambil pake centong, loh. Tapi, ketika suamiku membelikan bebek sebanyak dua porsi...aku bisa menghabiskan yang namanya itu nasi, mpe tambah pula. Apa yang membuat makan dengan lauk bebek itu rasanya seperti meledakkan mulut?

Demi sang istri yang ingin makan banyak, kala nafsu makan sedang terganggu. Bebek-bebek itupun akhirnya bertandang ke rumahku untuk kusantap. Ada juga teman yang bilang bahwa bebek itu kolesterol tinggi. Iya ta?untungnya internet sedang error, aku jadi enggak bisa browsing *nasib dirimulah... . Mmenurutku, ketika kita mengkonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi, alangkah baiknya diiringi dengan konsumsi makanan yang bisa menghancurkan lemak jahat juga dong, dan dengan gerak-gerakin badan *nyuci piring bekas makan bebek, lumayanlah. 

Rahasia Bebek si Wek Wek Wek Merayuku
Haiyoooo...luamayanlah akhirnya aku tahu ternyata makan bebek itu sejuta rasanya *kasihan dech kamu yang enggak suka makan bebek. Emang sih bebek itu tulangnya enggak seputih unggas yang itu, tapi kegurihan dagingnya itu mampu menutupi warna tulangnyaaah. 

Awalnya emnag rada takut-takut aku makan bebek. Kenapa? kenyaaaal dan alooot (bahasa jawa_red) tapi setelah dicoba beberapa bebek, enggak ada tuuuh yang bisa bikin gigi jadi tumbang? *iiihr nyengir kuda looh. Bebek itu renyah, pasti jika diolah dengan baik dan dengan tangan yang terampil ya...jadi, ayo cicipin itu bebek.

Satu lagi yang akhirnya si wek wek wek ini merayuku untuk menyantapnya dengan manis. Duet sambalnyaaaaa..huaaaa, bagaimana rasanya jika bebek tidak diduetkan dengan sambal? lidah ini bakalan enggak bisa goyang senggol goyang senggol...aduuuh!!! Tentu sambal menjadi cita rasa untuk melengkapi rasa unik dari daging bebek itu sendiri ya. Selera tingkat kepedasan dan rasa sambalnya, setiap orang pasti berbeda. 

Ngintip si Wek Wek Wek Yang bikin Ngiler
Apa siiih? bebek yang bikin ngiler? ho-oh ada satu bebek yang sedang rame dibicarakan di komunitasku. Bebek Judes, hayo...yang di Bekasi, Tangerang, Bogor, Depok...pasti sudah pernah mendengar atau melihat bebek judes ya. Eh, bebek kok judes, siih?

Masih terkaget-kaget dengan pemilihan kata Judes ituh, aku ngintip webnya dong ach...jangan kaget ya, salah satu menu yang bikin membelalakkan mata adalah bebek perawan. Coba kalau ngajak temenmu, ayo ke bebek judes, makan bebek perawan...heheee, unik banget kaaan?

Sudah unik dan berbeda dengan yang lainnya, lalu kelebihan lainnya adalah menjamin bahwa bebeknya empuk, gurih dan satu...tidak berbulu *welah, aku malah tidak pernah memikirikan apakah bebek itu berbulu. Nah di bebek judeslah ditemukan, jadi ayo siapa yang mau ajak aku ke Bekasi atau Tangerang daach yang terdekat dengan tempat tinggalku.

Siap-siap makan bebek yang lain daripada yang lain, hanya di bebek judes...juaranya pedes. Maaf ya, kalau nanti aku makan hanya berkutat pada bebek perawan, tulang bebek dan sambelnya bebek judes yang ampyuuun pedasnya.






 photo keb_zps7765220c.png

7 comments:

  1. makan bebek ya harus pedes. setuju mbak, kalo ga pedes ya ga nendang. Di kampung saya ada juga bebek goreng pinggir jalan yang enak banget. pedes pulak.! semoga menang mbak!

    ReplyDelete
  2. Iya Om Belalang, kudu ada sambelnya yang pedas.

    ReplyDelete
  3. emang bebek itu enaknya pake poll.
    Saya lupa tepatnya kapan, tapi ya tiap lebaran, pastilah suguhannya ada bebek, entah di rendang, entah di opor. Pokoke bebek. :D

    ReplyDelete
  4. bebek emang paling enak pake sambal yg pedas :)

    ReplyDelete
  5. terima kasih sudah berpartisipasi. tercatat :)

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih