Tuesday 18 March 2014

Cerita Ibu Hamil dengan Nyamuk

Yang mau kenalan sama nyamuk? silahkeeeun, yang mau titip salam buat nyamuk mareeee, yang masih musuhan sama nyamuuuuk? yang hidupnya bergantung sama nyamuuuuk, ohohoooo.

Nyamuk tergolong serangga yang membuatku selalu uring-uringan, coba kalau aku dihadapkan harus bekerja di perusahaan pembasmi nyamuk. Akankah tep uring-uringan? mungkin masih uring-uringan, namun aku mendapatkan rejeki juga dari adanya serangga yang memiliki 4 tahap dalam siklus hidupnya : telur-lava-pupa dan dewasa. 

Mungkin dari empat bersaudara, akulah yang selalu menghadapi masa paling menyeramkan ketika berhadapan dengan gigitan mosquito ini, yang dalam bahasa Portugis dikenal dengan lalat kecil. Gigitannya sangat panas di kulitku dan meninggalkan bekas gigitan yang berwarna merah kemudian menjadi gelap dan memakan waktu lama untuk hilang.

Di beberapa daerah yang pernah aku tinggali, seperti Purwokerto, Depok dan Semarang aku tidak begitu tersiksa dengan gigitan nyamuk, bisa dibilang jarang sekali ada nyamuk. Namun di daerah asalku Cilacap, Yogyakarta dan terakhir Tangerang aku kembali merasa harus menamakan monster nyamuk membullyku.

Berbagai macam cara tetap nyamuk membuat kulitku merah, bentol-bentol dan panas setelahnya, emosipun ikut naik dengan rasa nyeri setelah digigit nyamuk. Mulai dari obat nyamuk bakar, obat nyamuk semprot, obat nyamuk oles hingga obat nyamuk elektrik, pernah juga aku menuruti nasehat suamiku dengan minum jamu pahitan...eeeeewwwww, teteup aku dibuat fans fanatiknya nyamuk.

Konsultasi dokter kulit di RS Fatmawati Jakarta Selatan, pernah aku lakukan demi agar si nyamuk tak mendekat dan tidak meninggalkan bekas yang mendalam, tjaah. Hasilnya, begitulah aku dan salah satu advis dokter, menggunakan obat nyamuk, titik, ngiaaau nangis narsis. Eh, ada juga kata orang awam kebanyakan *** darahku manis, jadi nyamuk suka sekali sama kulitku.


And now, aku sedang menjadi Makmil.

Banyak membaca artikel membuatku bertambah uring-uringan dengan nyamuk dan obat pembasmi nyamuk. Bukannya merasa tenang dan nyaman, namun kepikiran berkepanjangan kini harus aku mulai lagi, nulis apaan aku ini. Diinformasikan obat nyamuk sangat tidak aman untuk Makmil like me.

Iya gitu, beberapa bulan kemarin, sejak hujan mulai membasahi bumi Jakarta dan sekitarnya...aku terbebas hanya sementara NO MOSQUITO at my home. Beberapa bulan no obat nyamuk dan gigitan si monster ini. Aku jadi mikir, musim hujan malah gak ada nyamuk ya? apa aku harus tidur dalam kulkas sajaa? atau bawa es balok ke tempat tidur gitu? ternyata nyamuk takut dingiiin sodarah.

Tralaaaa...bulan Maret, musim panas tiba...baru tiga hari nyamuk datang kembali, kangen sama aku dan mulai meninggalkan bekas gigitannya di kulitku *huaaaaa. Sedih, gusar, gelisah dan merasa kehidupanku terancam. Obat nyamuk elektrik yang tetap aku gunakan tidak juga mempan mengusir nyamuk dari kamarku.

Baiklah, aku jawab dulu kenapa akau tetap menggunakan obat nyamuk elektrik. Lillahi ta'alla, aku mohonkan kesehatan kami pada Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Memberi. Aku upayakan untuk sehat dengan memakan makanan sehat dan halal, aku berdoa untuk kesehatan kami berempat, aamiin. 

Namun, jika begini terus dan nyamuk tetap menggigitku...hal-hal berikut yang akan kulakukan.
  1. Coret pake kelambu, bisa-bisa rubuh sama anak lelakiku.
  2. Lubang dijendela diintip, kalau ada celah aku sumpel ***
  3. Menggunakan legging panjang dan kaos kaki kalau mau bobo
  4. Mengoleskan minyak kayu putih for baby yang katanya menghindari gigitan nyamuk, kalau kurang ya buat mandi juga gak masalah kali yak?
  5. Mengikuti saran artikel : menggunakan bahan-bahan alami seperti minyak kayu manis, lavender, aroma lemon
  6. Mengikuti saran artikel : Makan bawang putih. 
  7. Memotong kuku agar kalau tidak sadar menggaruk, garukannya tidak melukai kulit, karena kulit yang luka bisa terkena infeksi looo, seyeem kan.
Nyamuk lebih suka sama Makmil, loooh.

Kenapa bisa begitu? Menurut penelitian nyamuk suka bakteri Staphilococci, nah bakteri ini hadir pada kulit manusia, karena kulit manusia itu sendiri memiliki berbagai macam bakteri. Nyamuk juga bisa mencium bau keringat secara akurat. Dan...sekali lagi, nyamuk sangat mencintai aroma Makmil, kenapa? Makmil ini berbnafas lebih berat daripada yang bukan Makmil. Makmil mengeluarkan karbon dioksida 21 % lebih banyak.

Salah satu aroma yang memikat nyamuk adalah aroma asam laktat (zat yang membangun otot saat bekerja dan saat berkeringat) dan karbon dioksida yang dipancarkan ketika sedang bernafas.  Kedua zat ini akan menarik nyamuk jika dikombinasikan dengan panas dan kelembaban.

Hm...terjawabkan apa yang ingin aku ketahui? iyup...saran suami, tinggallah kamu di dataran tinggi, seperti di Batu Malang atau di kawasan Puncak Bogor..hayuuuk pindah, ehhee.

Manusia berikhtiar, berusaha dan berdoa semoga Allah meringankan jikapun harus digigit nyamuk aku tetap sabar dan tenang, kalaupun aku masih uring-uringan dan ngejerit-jerit itulah manusia, piye to? 

Salam
Astin






9 comments:

  1. bagus tuh mbk makan bawang putih,anti oksidan,,eh baru tahu juga kalo anti nyamuk hehe...q kl habis makan gulai pokoknya yang berlemak dan berkolesterol,pasti ngunyah atau main telen bawang putih hehe.....

    ReplyDelete
  2. Mau bobo balurin balsem duluuu ehhh...a***n ding ! hihihihi

    ReplyDelete
  3. hah baru tau makan bawang putih ya. Wah tyt nyamuk sama kaya vampir yah sama2 takut bawang putih :)

    ReplyDelete
  4. boleh dicobain tipsnya yg makan bawang putih :)

    ReplyDelete
  5. Nyamuk ciptaan Tuhan yang dianggap menyebalkan itu ternyata juga menghidupi jutaan manusia ya Jeng. Pekerja di industri obat nyamuk dan penghalau dengan segala asesorisnya.
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  6. wow baru tau klo nyamuk sangat suka sama makmil.. makasih infonya mak :D
    klo saya pas ada suami sih,nyamuk2 suka diburu pake raket itu loh.. klo ga ada sih ya pasrah aja heuheu..

    ReplyDelete
  7. nyamuk binatang yang sangat menjengkelkan, kecil tapi mematikan

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih