Tuesday 30 June 2015

Alasan dan Tips Mengapa Harus Menabung

Menabung sudah semenjak saya berusia lima tahun mengenal kata kerja tersebut. Menabung bagi saya kecil saat itu, berarti menyimpan uang di sebuah tempat. Nama tempatnya celengan yang berbentuk ayam jago atau bebek yang terbuat dari tanah liat yang dikeraskan dan diberi warna dari cat, entahlah amankah cat tersebut, saya sekarang malah jadi repot mikirnya.

Saya kecil, diajari dengan penuh kasih sayang untuk menyisihkan uang di celengan dan ketika sudah berada di bangku SD, menabungnya jadi pindah dech ke tabungan sekolah, sehari waktu itu dua puluh lima perak (jaman apa kamu lahir? ya, sudah senang dech bisa mengumpulkan buku tabungan ke ibu guru wali kelas. 

Lalu uang tabungannya untuk apa? untuk diambil ketika kelas enam SD untuk pergi darmawisata ke Yogyakarta waktu itu. Masih inget, dulu bapak membayar untuk darmawisata menggunakan uang tabungan dan kekurangannya, dibayarin bapak, bapak saya. (ya masa bapak kamu). Saya kecil sudah menghargai apa itu arti menyisihkan uang untuk ditabung, untuk dicelengi dan untuk disimpan di buku tabungan. Manfaatnya ya itu, membantu meringankan biaya yang akan terjadi, kelak.

Saya sekarang, yang sudah berumah tangga, beranak dua dan masih bekerja keras, sekeras batu. Apakah saya menabung? ssssst...sebetulnya, pertama kali yang ditanya adalah "Masih bisa menabung?" hahaaahep, iya itu adalah sebuah pertanyaan yang kudu dibahas, karena di Jakarta bo, apa-apa mahal dan pemasukan seharusnya lebih besar dari pengeluaran, ini malah kadang kebalik.

Tapi demi pencitraan berhasilnya saya kecil menabung, haruslah sekarang menabung, karena saya dan keluarga yang lucu ini banyak sekali memiliki impian yang indah. Jadi, ada beberapa alasan mengapa harus menabung. 
  1. Sebagai manusia yang menginginkan hidup berkah dan bermanfaat, menabung menjadi sebuah kewajiban, karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari esok.
  2. Mengurangi sifat konsumtif saya yang kian merajalela. Sebenarnya jika mau ditanya, baju di lemari masih bisa digunakan kan, lalu jika ada kesempatan untuk membeli lagi, mau banget kan membeli...namun kembali lagi ke point 1. Jika point 2 didisiplinkan untuk menyisihkan ditabung, what? bisa kan.
  3. Memberi contoh kepada kedua anak saya yang lucu dan imut, bagaimanapun seorang emak bisa saja tidak lebih pandai dari anak kecilnya. Membiarkan anak melihat saya memasukkan barang-barang di display supermarket ketika belanja, jadi contoh kan, apalagi menunjukan jemari kita memasukkan uang ke tabungan, maknyes Inza Allah.
Nah, saatnya mengulik bagaimana saya dan suami membagi pendapatan yang kami terima agar program menabung yuk dapat berhasil sukses, amin. Ya mungkin semua orang sudah melakukannya, dong karena semua orang pada dasarnya sudah pintar kan. Yip, ini bisa menjadi tips untuk yang belum melakukannya, semoga berkenan ya, (lalu dilempar uang segepok seribuan sebanyak-banyaknya)
  1. Membuat rekening pada sebuah bank, tanpa ada ATM (anjungan tunai mandiri) bukan aku tak makan. Tujuannya apa? agar uang di bank tidak mudah untuk dipergunakan/bersulit-sulit dahulu, beribet-ribet dahulu baru kemudian berpikir, enggak jadi dech, kecuali kepepet.
  2. Membuat rekening pada sebuah bank, dengan ATM dua buah, satu untuk saya dan satu untuk suami. Ini merupakan alat untuk ditransfernya uang operasional dan tidak boleh ditambah-tambah kecuali karena saya lupa, kalau gajian ternyata masih lama. Ini gak boleh ditiru karena akan mengagalkan program menabung yuk.
  3. Membagi pendapatan yang diterima terlebih dahulu pada post-post wajib. Post wajib di rumah saya adalah, menabung, kewajiban, investasi, konsumsi dan others. Jika ingin mengetahui bagiamana finansial planing yang lebih lengkap, yuk sana lihat ke website cermati.com. Di sana akan ditemukan banyak pilihan akan dikemanakan dana-dana kalian yang kalian juga bingung mau dihabiskan untuk apa, yehehe. 
Menabung juga ada banyak cara menurut pendapat liar saya. Maksudnya, menabung atau menyimpan dana yang diterima bukan hanya di tabungan saja, lho. Bisa dibelikan barang berupa emas atau jika uangnya banyakan bsia dibelikan property, aduuuh kebayang dana yang diterima kalau menabungnya saja dibelikan property (bikin saya meringis, ngitung kelamaan). 

Saya pribadi, juga pernah melakukan hal pertama untuk menyimpan uang, yaitu membeli emas dan dijual kembali ketika memang sedang memerlukan dana, dan itu aduuuh untung sekali, lho. Saya membeli emas pada tahun 2004 satu gramnya seharga 100.000 rupiah. Pada tahun 2009 atau lima tahun dari tahun pertama membeli emas, saya melahirkan anak pertama dan membutuhkan dana untuk apalah begitu. Mau tahu harganya menjadi berapa? sekitar 350.000 an satu gramnya. Jadi, saya memiliki dana selisih dong ya, dan sudah beruntung sekali kan.

Doa saya saat ini juga tidak muluk-muluk,semoga suami saya mendapatkan dana lebih di lebaran tahun ini, jadi saya bisa menabung emas lagi dan Inza Allah menjadi tabungan untuk keperluan kelak di 10 atau 20 tahun yang akan datang, aminkan yuk...amiiin. Oiya, ketika saya mengatakan bahwa saya tidak memiliki dana di ATM itu emang bener, karena uang di ATM itu untuk operasional saya, dari membeli sayur hingga membeli bensin untuk saya bekerja.

"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersama Blog Emak Gaoel dan Cermati"

 http://www.emakgaoel.com/2015/06/lomba-blog-share-tips-menabungmu.html


16 comments:

  1. Aamiin... Semoga doanya terkabul ya mba Astin, bisa nabung emas yg banyak, manfaat & berkah.

    ReplyDelete
  2. Moga2 tabungan emasnya makin banyak Mak

    ReplyDelete
  3. amin, semoga bisa menabung emas lagi untuk keperluan masa depan. Good luck GA nya :)

    ReplyDelete
  4. Menabung itu memang sangat penting utk masa depan dek Astin.
    ayo tetap semangat nabung lagi.... BTW sekarang harga emas kian mahal ya hehehe

    ReplyDelete
  5. Sekeras batu? Hahaha ada2 saha sih, Mbak.

    Cieee juragan emas. Moga sll dapat rejeki lebih untuk menabung ya, Mbak.


    ReplyDelete
  6. Belum pernah nih nabung emas. Apakah kudu segera dimulai ya? :)

    ReplyDelete
  7. tabunganku pun bbrp dlm bntuk emas mba... sisanya, mata uang asing dan reksadana... tabungan rupiah bisa dibilang g ada...kec utk keperluan sehari2 doang... mengingat rp kita jelek bgt nilainya, aku jd berasa rugi kalo nabung itu -__-

    ReplyDelete
  8. Wajib nabung lah untuk masa depan anak, mungkin lebih bagus jika gunakan asuransi agar mabungnya displin.

    ReplyDelete
  9. Menabung memang penting untuk masa depan

    ReplyDelete
  10. Darinkecil hobiku menabung
    Cuma pas dah gede boros nya kumat

    ReplyDelete
  11. Saya ucapkan terima kasih informasinya, semoga informasi yang Anda berikan bisa menjadi infomrasi yang bermanfaat dunia dan akhirat

    ReplyDelete
  12. mantap mas infonya dan salam sukses

    ReplyDelete
  13. terimakasih bos buat infonya dan semoga bermanfaat

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih