Tuesday 13 October 2015

Bicara SaDaRi Perangi Kanker Payudara

SaDaRi...

Periksa payudara sendiri.

Pernah dengar dong, pernah membaca ketika usia saya masih kecil, masih SD dan masih sering berkunjung di Puskesmas. Fasilitas kesehatan paling dekat dengan masyarakat dan paling mudah diakses oleh masyarakat dari segala lapisan ekonomi.

Di dinding Puskesmas ditempel poster SaDaRi, memang tidak begitu besar dan pada posisi yang kurang mudah dibaca. Namun ternyata hal itu yang pertama menyelamatkan para wanita yang didiagnosa menderita kanker payudara.

Dari blog Mbak Indah Nuria, seorang teman blogger, breast cancer survivo, dijelaskan.
Deteksi dini membuat kesempatan saya sembuh, dan bersih dari kanker, tinggi.
Yang sebenarnya sederhana, melalui SaDaRi atau Periksa Payudara Sendiri. Ada banyak informasi terbuka di dunia maya yang bisa kita manfaatkan untuk tau lebih banyak mengenai SaDaRi. Bahkan beberapa waktu yang lalu, menjelang acara Jakarta Goes Pink, Ibu Yanti Djani, istri mantan Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa dan sekarang menjabat Dirjen Amerika dan Eropa, Kemlu, sempat membuat flash mob dan specially correographed dance mengenai SaDaRi. Kalau mau lihat videonya bisa cek di sini
Sekarang saya ingin bercerita mengenai orang terdekat, yang saya baru mengenalnya kurang lebih empat tahun. Seorang perempuan yang berusia matang, namun belum diberikan kesempatan oleh Allah untuk menemukan pasangan hidupnya.

Pertama saya mengenalnya, beliau bercerita bahwa haidnya tidak teratur. Setelah itu, beliau berobat bukan ke tenaga kesehatan. Beliau meminum herbal, saya kurang tahu mengenai isi dan manfaatnya. Tidak lama, beliau bercerita lagi, ketika haid, sakiiit sekali dan tidak mampu untuk melakukan apapun.

Tahun ke dua saya setelah bertemu dengan beliau, saya pindah ke Semarang. Komunikasi kami hanya melalui telepon atau ketika saya datang ke Jakarta. Kondisi beliau semakin terlihat kurang baik, namun masih mampu untuk beraktifitas, seperti biasa. Sebuah kabar, saya terima...beliau menderita kista di rahimnya.

Beliau masih terlihat biasa saja dan bersemangat membicarakan akan segera mendaftar untuk operasi pengangkatan kista. Karena saya berada di Semarang, saya absen untuk datang dan melihat keadaannya. Setelah operasi pengangkatan kista, kondisinya tidak seperti diharapkan, semakin drop dan urung kami bertemu di Semarang.

Dua tahun saya tinggal di Semarang, hingga kabar mutasi suami ke Tangerang diberikan. Saya bertemu lagi dengan beliau. Bertemu untuk mengunjunginya di Rumah Sakit. Masih terigat begitu jelas, ketika saya datang dari Semarang pada dini hari, kondisinya lemah, kurus dan fight untuk sembuh, saya lihat kurang, sayang.

Setiap dua minggu sekali, saya datang untuk mengunjunginya. Rencana operasi pengangkatan rahim yang telah dihinggapi kanker, hanya rencana. Kabarnya, sudah menghubungi Rumah Sakit Kanker Dharmais, namun selalu diberikan jawaban, tidak ada ruangan. Beberapa kali keponakannya selalu datang ke RSKD, hasilnya sama.

Hingga, pada suatu hari... hari, saya mendapatkan sebuah kabar bahwa beliau telah dipanggil oleh Allah. Sore hari, dengan senyum dan sebuah salam perpisahan dalam mimpi saya "Mba, Astin...pamitnya" wajahnya bersih, bibirnya tersenyum dan beliau menyerah dengan kankernya.

So, apapun...apapun sebuah gejala yang kita rasa, saran dari saya;
  1. Periksa sedini mungkin, kaum perempuan pasti semuanya telah melakukan gerakan SaDaRi, lakukanlah...jangan takut. Setiap bagian organ tubuh kita, periksa...jika ada yang terlihat aneh, periksa.
  2. Fokus kepada tenaga kesehatan, jika ada yang bilang pengobatan ini saja, minum ini saja, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu.
  3. Langsung ubah pola hidup, pola makan dan pola pikir.
  4. Bergabunglah dengan keluarga, teman dan sesama penderita yang sama untuk saling menguatkan.
  5. Optimis, bersemangat dan teruslah memberikan afirmasi dan sugesti bahwa kesembuhan itu berasal dari diri kita sendiri, tentunya atas ijin dari Allah.
  6. Tersenyum dan perbanyak kegiatan yang positif, seperti contohnya mengikuti pengajian atau hal-hal yang bermanfaat.
Untuk Mbak Indah Nuria dan teman-teman yang diberikan cobaan oleh Allah, semoga senantiasa kuat, bersabar dan mendapatkan kesembuhan dan banyak hikmah dibalik itu semua, amin.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kampanye #finishthefight #gopink #breastcancerawareness

 
http://www.indahnuria.com/2015/10/giveaways-kampanye-finishthefight.html

13 comments:

  1. Sepertinya aku juga harus periksa payudaraku yah

    ReplyDelete
  2. Dulu aku tak tahu apa itu "sadari" namun sejak banyak baca tentang kankerr payudara aku jadi lebih paham :)

    ReplyDelete
  3. postingan mbak Asti sarat informasi cukup berguna buat diriku yang suka kudet en takut dengan yang namanya penyakit kanker :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama mbak takut, tapi kalau takut mulu...nanti kurang deteksi...semoga kita semua sehat-sehat selalu y

      Delete
  4. tipsnya keren dan make sense banget mbak

    ReplyDelete
  5. Sedih banget pastinya udah lama nggak ketemu tau2 dapet kabar duka begini. :'(((
    Semoga kita semua dihindarkan dari segala penyakit, ya. Tetap jalani hidup sehat. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, ayo hidup dengan pola yang sehat...satu yang pasti adalah bersyukur dalam keadaan apapun

      Delete
  6. Turut berduka cita mba...banyak yang memang harus menyerah kalah pada kanker karena seringkali terlambat berobat..Jangan lupa Sadari yaaa

    Thanks for joining my GA #finishthefight #gopink #breastcancerawareness ...really appreciate it :)

    ReplyDelete
  7. Ngeri juga sama yang namanya kanker payudara, sebaiknya paling tidak setahun sekali kita harus kontrol payudara ke dokter ahli, biar bisa di pastikan aman dan sehat.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih