Thursday 26 November 2015

Hati-Hati Mengendari Sepeda Motor ketika Musim Hujan

Sewaktu bekerja dulu, saya mengendarai sepeda motor. Jarak antara rumah bisa ditempuh kurang lebih lima belas menit, dan saya memiliki rute yang berbeda saat berangkat dan saat pulang dari kantor. Berangkat dari rumah saya mengendari sepeda motor melewati jalan perkampungan dan terasa lebih memutar, karena harus melewati jalan tikus yang memutar, belak belok dan menyeberang rel kereta, yang licin ketika musim hujan tiba. Mengambil rute memutar, karena menghindari jalan besar Daan Mogot yang kalau pagi, ramai, padat, macet dan dominasi kendaraan besar.

Nah, waktu pulang, jalan Daan Mogot pilihannya, kantor saya berada di kiri jalan dari arah Jakarta ke Tangerang, jadi tidak perlu menyeberang dan tinggal belok kiri, sudah masuk ke jalan utama dan mengirim saya masuk ke dalam perumahan tempat tinggal. Alasannya? tidak mutar muter dan jalan kampung kalau sore, banyak sekali anak-anak bermain di tengah jalan.

Mengendarai Sepeda Motor ketika Hujan


Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling mudah  jika dibandingkan menggunakan alat transportasi lain untuk menuju ke tempat bekerja. Jika saya menggunakan angkot, jarak rumah ke jalan utama jauh *manjah yeh, naik angkot putih, lalu ngetem di depan setasiun, kemudian turun di jalan Daan Mogot, menyeberang, naik angkot lagi menuju Jakarta, turun, menyeberang lagi, kemudian naik ojek untuk diantarkan ke depan kantor. Beuuh, lama kan, belum ongkosnya? itu berangkatnya, kalau pulangnya? bisa dibayangkan.

jas hujan ketika musim hujan

Belum lagi kalau hujan? beeeuh ribet kan, harus menggunakan payung harus becek becekan harus terkena tetesan air hujan saat membuka payung. Nah, kalau menggunakan sepeda motor? saat musim hujan, sangat praktis dong. Sebelum berangkat, di garasi rumah sudah menggunakan jas hujan. Badan terlindungi jas hujan yang hangat, tas aman dalam gendongan, sepatu aman di kantong plastik (kalau saya, sepatu standbye di kantor), kepala aman dengan menggunakan helm.

Sudah aman, menggunakan jas hujan ketika mengendarai sepeda motor, jangan lupa hati-hati. Ada beberapa titik, yang harus diwaspadai ketika mengendarai sepeda motor pada musim hujan. Salah satunya adalah rel kereta. Yup, ketika berangkat bekerja, saya melewati rel kereta yang sangat licin. Posisi rel kereta apinya lebih tinggi daripada jalan aspalnya. Sering sekali, ban sepeda motor terpeleset, oleng dan jatuh. Saya pernah dua kali, dan satu kali bersama suami ketika minta diantar. Alhamdulillah tidak jatuh, hanya jantung, deg-degan kenceng. Pernah suatu pagi, ada bapak-bapak membawa tiga box telur ayam, jatuh dan telur ayamnya pecah semuanya. Sedih dan itu ketika musim hujan, lho.

Saya bertanya kepada suami, bagaimana caranya mengendari sepeda motor dan melewati rel kereta saat musim hujan? apalagi pas berbarengan dengan hujan, duh takut, lho. Suami hanya bilang, hati-hati saja, konsentrasi dan usahakan jangan menarik gas terlalu besar. Pernah loh, saat mengandung Fira, saya ingin menuntun sepeda motor saja ketika melewati rel kereta  daripada resiko terpeleset , oleng dan jatuh.

Petugas palang kereta, membuat solusi dengan cara meletakan karung goni agar jalan aspal dan rel kereta api tidak begitu timpang. Tapi seringnya dibiarkan begitu saja, atau mungkin nantinya akan mengganggu jalannya kereta, saya tidak tahu. Yang jelas, saya harus lebih berhati-hati sewaktu musim hujan datang, dan bukan hanya ketika sedang menyeberang rel kereta saja. Karena ada banyak titik titik yang perlu diwaspadai saat mengendarai sepeda motor ketika musim hujan.

Contohnya lagi adalah lubang di jalan dan ketika musim hujan, pasti akan tergenang air. Jika yang melewati orang yang awam jalan tersebut, bisa-bisa fatal akibatnya. Apalagi saat semua jalan tegenang air hujan alias banjir. Ada beberapa jalan yang sering berlubang besar ketika musim hujan, jika masyarakat sekitar peduli, pasti dibuat marka jalan yang menerangkan ada lubang besar. Biasanya dengan menempatkan drum besar dan  pohon pisang pada lubang di jalan tersebut.

Bagaimana? teman-teman memiliki pengalaman mengendari sepeda motor ketika musim hujan? terpeleset di rel kereta, jalan berlubang, banjir? hati-hati selalu ya yang sering mengendarai sepeda motor saat musim hujan tiba. [2015:11]

13 comments:

  1. aku pernah naik motor dan jatuh pas di rel kereta Citayam. Ngerii banget. Mana pas malam hari.. gerimis pula. suami gakpapa, tapi kakiku ketimpa motor. Untung ditolongin orang-orang. Emang rel kereta itu bisa bikin ban motor selip. Oleng deh,, aku trauma sampe sekarang..

    ReplyDelete
  2. wah saya pernah naik motor kepleset waktu belok...hati2 waktu hujan datang... cek dulu bannya udah aus blm :D

    ReplyDelete
  3. musim ujan gini, saya pasti h lbcerewet ngingetin suami spy lbh hati2 klo pake motor

    ReplyDelete
  4. Aku dan Asma pernah naik motor sambil hujan-hujan. Trus pas berteduh melihat lebih dari 5 pegendara motor yang jatuh. Rasanya tuh ... :(

    ReplyDelete
  5. musim hujan begini memang jas hujan sangat dibutuhkan

    ReplyDelete
  6. Aku berusaha gak keluar rumah kalau hujan. Tapi kalau di tengah jalan hujan mending cari tempat aman dulu

    ReplyDelete
  7. saat musim hujan datang jas hujan sangat di butuhkan

    ReplyDelete
  8. aku paling takut kalo naik motor pas hujan. malah ga usah pergi aja kalo liat langit udah gelap plus geluduk. ngeri!

    ReplyDelete
  9. Semoga kita semua sekeluarga yang harus wara-wiri naik motor ke sana ke mari dilindungi Allah dan diberi keselamatan. Aamiin.

    ReplyDelete
  10. hati-hati ya mbak Astin kalau naik motor pas hujan...jangan lupa berdoa dan semoga selamat sampai tujuan ya... :)

    ReplyDelete
  11. Kalo habis hujan motornya supaya cepat dicuci.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih