Jujur saya heran, mengapa musim hujan sering diidentikkan dengan kenangan atau banyak yang mau mengenang peristiwa pada musim hujan dibandingkan dengan musim kemarau. Padahal, jika dipikir-pikir, pada musim kemarau itulah banyak sekali peristiwa yang terjadi. Eh, enggak tahu juga sich, apakah ada juga yang senang mengenang peristiwa musim kemarau? kalau saya, ingin mengenang musim hujan.
Musim Hujan
Musim hujan teorinya datang pada bulan Oktober hingga April. Namun karena terjadinya pemasanan global, musimpun sering tidak datang pada waktunya. Jika datangpun akan berdampak luar biasa, kemarau yang berkepanjangan, atau hujan yang berintensitas sangat tinggi.
Musim hujan belum datang, namun saya sudah menyiapkan kebutuhan ketika hujan sudah datang setiap hari. Peribahasa sedia payung sebelum hujan harus dikuti. Berikut persiapan yang saya lakukan;
- Mengecek atap yang bocor, bersihkan sampah dedaunan yang ada di atap dan paralon
- Mengeluarkan jas hujan dan payung yang tersimpan
- Menyediakan minyak angin, obat gosok dan minuman penghilang masuk angin
- Membeli sweater yang cocok untuk saya, karena sweater yang dulu, sudah kekecilan.
- Berbelanja makanan yang bertahan lama, tepung terigu, mie instant, telur dan wedang jahe.
Kenangan Saat Hujan Tiba
Sweater andalanku sudah kekecilan, harus nyari baru lagi nich |
Satu kenangan ketika air tumpah dari atap, persis di bagian lampu. Duh waktu itu saya membayangkan hanya tetesan air saja yang menggenangi bagian dapur, ternyata? setelah sampai di rumah, dapur tergenang air dan air masih turun dari atap.
Saya tidak membayangkan, pada saat kejadian itu, anak dan pengasuhnya bagaimana? ternyata, saat itu pengasuhnya berinisiatif langsung mematikan aliran listrik di dapur. Ya Allah, untung pengasuhku tanggap. Selain berinisiatif, dia juga rela mengepel dan mengeluarkan air dari dapur.
Saat saya pulang, air masih terus mengalir dan pekerjaan itu saya ambil alih sampai malam hari. Saya menggunakan sweater lucu yang kekecilan, menggunakan kain pel yang sudah basah sekali dan berkali-kali memeras untuk membuang airnya.
Malam hari, suami pulang dari bekerja, langsung meminta saya untuk mencari tukang untuk melihat atap yang bocor, apa penyebabnya?. Ternyata pagi hari hujan masih setia mengguyur dan guyuran air hujan, masih masuk ke dalam dapur.
Setelah dilihat keesokan harinya, paralon di atas atap, tersumbat oleh sampah-sampah dedaunan dari pohon rumah belakang. Hm...secara saya tidak bisa meminta pemilik rumah untuk menebang pohonnya kan? jadi tukangnya memotong ranting yang ada di atas atap rumah saya saja.
Duh kebayang enggak tuh, hujan-hujan mengecek atap yang kebocoran tanpa sweater? sangat perlu kan sweater pada musim hujan. Semoga musim hujan nanti, tidak ada lagi air yang masuk ke dalam rumah, sebaiknya ayo lihat atap rumah teman-teman semua, apakah ada sampah dedaunan yang menghambat paralon? Semoga semuanya juga sudah dicek ya, tidak nyaman sekali kan musim hujan, rumah bocor dan tanpa sweater pula, bisa kedinginan, sakit, duh lebih baikkan menikmati musim hujan dengan camilan sehat kan? [2015:11]
Kalau aku yang penting persedian kopi tercukupi. Genting bocor tidak jadi soal jika ada secangkir kopi hangat. Dibuat masa bodoh gitulah :)
ReplyDeletehiyaaa aku paling cerewet kalo ada kebocoran atuh, kopi di dapur udah abis, kondisi jadi genting dooong, hehe
Deletekarena hujan itu terkesan sejuk dan adem, kalau musim kemarau panas mak Astin... hehe
ReplyDeletemenggigil Maaak,
DeleteWaaaah. Alhamdulillaah bangey ya Mbak yang jaga tanggap dan gaknsampai kejadian hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi inget pas kebanjiran di Surabaya dulu.
ReplyDeletewaaah pernah ke banjiran, duh tapi jadi ada cerita y
Deleteoke mbak tipsnya
ReplyDeleteapalagi buat jakarta yang rawan banjirnya hehe
di perumahanku sedang di tinggiin nich jalannya
Deletesudah mbak..kemarin aku dan suami saling bergotong royong liat atap rumah..aku kebagian ruang tamu dan suamiku bagian dapur :)
ReplyDeletekereeeeeen, yuk ach dicek siapa tahu ada sampah, sayang kan kalau tersumbat...
Deletesaya mah serem mba klo hujan... apalagi klo pake angin sama petir...
ReplyDeleteapalagi anak-anak y
Deletekalao aku, jas hujan tetep ngendon di jok mak..nggak dipindah2 hehe
ReplyDeleteSeeep, jas hujan yang biasanya ada di luar, punya Faiz. Kemarin jalan, hujan eeeh..ambil jas hujan Faiz kotor, ngiik dech
Deletesaya suka musim hujan karena udaranya lebih dingin. Kalau dingin saya bisa pake sweater atau jaket. Saya lebih merasa pede aja kalau pake jaket atau sweater :)
ReplyDeleteDuh, kapan ya hujan turun lagi, kangen. Iya sweater ama jaket lalu dipaduin ama syal, ama booth duh... malah fashion show
DeleteMusim hujan jadi kenangan, karena teringat lagu jadul mba, biar hujan turun lagi dibawah payung hitam ku berlindung...
ReplyDeleteYang biasanya panas, atap rumah tidak di urus... pas giliran hujan deras ada yang bocor, bikin kelabakan orang yang sedang tidur... harus siap siaga sebelum terjadi musim hujan yang merata....
Musim hujan saya nyiapin ember, ada dua titik yang perlu dtambel di rumah hehe
ReplyDeletewoooow...template blognya cantik mbak, semoga semakin semangat ngeblognya. Musim hujan entah kenapa dikaitkan dengan kenangan ya hehehe
ReplyDeletemusim hujan siapkan payung, jas ujan dan ember :D
ReplyDeletejangan lupa pakai water prooft :)
ReplyDeleteHujan dan kenangan hehe klop
ReplyDeleteSekarang sudah bulan pebruari awal di malang masih sering hujan lebat, kadang malah ada petir yang muncul berkali kali,,, rawan juga bagi kita yang pakai internet buat browsing. Yang penting aman dan yang paling penting bahwa hujan itu anugrah, betul tidak mba?
ReplyDeleteHujan memang selalu meninggalkan kenangan
ReplyDeletelangsung baper nih mba :'D
Habis hujan datanglah terang :D
ReplyDeleteMba Hamnii, process hidup banget ya XD