Monday 23 November 2015

Musim Hujan dan Kenangan

Bulan ini harusnya sudah hujan, itu berdasarkan hitungan musim ya, setelah musim kemarau yang panjang. Namun di tempatku, hujan masih malu-malu kucing, ada beberapa kali datang namun masih sering panas yang menyengat. Siang tadi, matahari terasa panas sekali namun beberapa menit mendung mengelanyut manja seperti kenangan akan musim hujan.

Jujur saya heran, mengapa musim hujan sering diidentikkan dengan kenangan atau banyak yang mau mengenang peristiwa pada musim hujan dibandingkan dengan musim kemarau. Padahal, jika dipikir-pikir, pada musim kemarau itulah banyak sekali peristiwa yang terjadi. Eh, enggak tahu juga sich, apakah ada juga yang senang mengenang peristiwa musim kemarau? kalau saya, ingin mengenang musim hujan.

Musim Hujan


Musim hujan teorinya datang pada bulan Oktober hingga April. Namun karena terjadinya pemasanan global, musimpun sering tidak datang pada waktunya. Jika datangpun akan berdampak luar biasa, kemarau yang berkepanjangan, atau hujan yang berintensitas sangat tinggi.

Musim hujan belum datang, namun saya sudah menyiapkan kebutuhan ketika hujan sudah datang setiap hari. Peribahasa sedia payung sebelum hujan harus dikuti. Berikut persiapan yang saya lakukan;
  1. Mengecek atap yang bocor, bersihkan sampah dedaunan yang ada di atap dan paralon
  2. Mengeluarkan jas hujan dan payung yang tersimpan
  3. Menyediakan minyak angin, obat gosok dan minuman penghilang masuk angin
  4. Membeli sweater yang cocok untuk saya, karena sweater yang dulu, sudah kekecilan.
  5. Berbelanja makanan yang bertahan lama, tepung terigu, mie instant, telur dan wedang jahe.
Alhamdulillahnya, musim hujan kali ini saya sudah tidak harus keluar rumah untuk bekerja. Jadi, saya akan selalu bersama anak-anak ketika hujan seharian akan datang. Duh, pernah sedih mendengat telepon dari anak ketika sedang di kantor. "Mi, di rumah, hujan deras sekali, dapur bocor, bukan bocor malah, tapi airnya tumpah semua dari bagian lampu" Duh, sedihnya mengingat kenangan itu.

Kenangan Saat Hujan Tiba


sweater dan musim hujan
Sweater andalanku sudah kekecilan, harus nyari baru lagi nich

Satu kenangan ketika air tumpah dari atap, persis di bagian lampu. Duh waktu itu saya membayangkan hanya tetesan air saja yang menggenangi bagian dapur, ternyata? setelah sampai di rumah, dapur tergenang air dan air masih turun dari atap.

Saya tidak membayangkan, pada saat kejadian itu, anak dan pengasuhnya bagaimana? ternyata, saat itu pengasuhnya berinisiatif langsung mematikan aliran listrik di dapur. Ya Allah, untung pengasuhku tanggap. Selain berinisiatif, dia juga rela mengepel dan mengeluarkan air dari dapur.

Saat saya pulang, air masih terus mengalir dan pekerjaan itu saya ambil alih sampai malam hari. Saya menggunakan sweater lucu yang kekecilan, menggunakan kain pel yang sudah basah sekali dan berkali-kali memeras untuk membuang airnya.

Malam hari, suami pulang dari bekerja, langsung meminta saya untuk mencari tukang untuk melihat atap yang bocor, apa penyebabnya?. Ternyata pagi hari hujan masih setia mengguyur dan guyuran air hujan, masih masuk ke dalam dapur.

Setelah dilihat keesokan harinya, paralon di atas atap, tersumbat oleh sampah-sampah dedaunan dari pohon rumah belakang. Hm...secara saya tidak bisa meminta pemilik rumah untuk menebang pohonnya kan? jadi tukangnya memotong ranting yang ada di atas atap rumah saya saja.

Duh kebayang enggak tuh, hujan-hujan mengecek atap yang kebocoran tanpa sweater? sangat perlu kan sweater pada musim hujan. Semoga musim hujan nanti, tidak ada lagi air yang masuk ke dalam rumah, sebaiknya ayo lihat atap rumah teman-teman semua, apakah ada sampah dedaunan yang menghambat paralon? Semoga semuanya juga sudah dicek ya, tidak nyaman sekali kan musim hujan, rumah bocor dan tanpa sweater pula, bisa kedinginan, sakit, duh lebih baikkan menikmati musim hujan dengan camilan sehat kan? [2015:11]

25 comments:

  1. Kalau aku yang penting persedian kopi tercukupi. Genting bocor tidak jadi soal jika ada secangkir kopi hangat. Dibuat masa bodoh gitulah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hiyaaa aku paling cerewet kalo ada kebocoran atuh, kopi di dapur udah abis, kondisi jadi genting dooong, hehe

      Delete
  2. karena hujan itu terkesan sejuk dan adem, kalau musim kemarau panas mak Astin... hehe

    ReplyDelete
  3. Waaaah. Alhamdulillaah bangey ya Mbak yang jaga tanggap dan gaknsampai kejadian hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi inget pas kebanjiran di Surabaya dulu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaah pernah ke banjiran, duh tapi jadi ada cerita y

      Delete
  4. oke mbak tipsnya
    apalagi buat jakarta yang rawan banjirnya hehe

    ReplyDelete
  5. sudah mbak..kemarin aku dan suami saling bergotong royong liat atap rumah..aku kebagian ruang tamu dan suamiku bagian dapur :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kereeeeeen, yuk ach dicek siapa tahu ada sampah, sayang kan kalau tersumbat...

      Delete
  6. saya mah serem mba klo hujan... apalagi klo pake angin sama petir...

    ReplyDelete
  7. kalao aku, jas hujan tetep ngendon di jok mak..nggak dipindah2 hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seeep, jas hujan yang biasanya ada di luar, punya Faiz. Kemarin jalan, hujan eeeh..ambil jas hujan Faiz kotor, ngiik dech

      Delete
  8. saya suka musim hujan karena udaranya lebih dingin. Kalau dingin saya bisa pake sweater atau jaket. Saya lebih merasa pede aja kalau pake jaket atau sweater :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Duh, kapan ya hujan turun lagi, kangen. Iya sweater ama jaket lalu dipaduin ama syal, ama booth duh... malah fashion show

      Delete
  9. Musim hujan jadi kenangan, karena teringat lagu jadul mba, biar hujan turun lagi dibawah payung hitam ku berlindung...
    Yang biasanya panas, atap rumah tidak di urus... pas giliran hujan deras ada yang bocor, bikin kelabakan orang yang sedang tidur... harus siap siaga sebelum terjadi musim hujan yang merata....

    ReplyDelete
  10. Musim hujan saya nyiapin ember, ada dua titik yang perlu dtambel di rumah hehe

    ReplyDelete
  11. woooow...template blognya cantik mbak, semoga semakin semangat ngeblognya. Musim hujan entah kenapa dikaitkan dengan kenangan ya hehehe

    ReplyDelete
  12. musim hujan siapkan payung, jas ujan dan ember :D

    ReplyDelete
  13. jangan lupa pakai water prooft :)

    ReplyDelete
  14. Sekarang sudah bulan pebruari awal di malang masih sering hujan lebat, kadang malah ada petir yang muncul berkali kali,,, rawan juga bagi kita yang pakai internet buat browsing. Yang penting aman dan yang paling penting bahwa hujan itu anugrah, betul tidak mba?

    ReplyDelete
  15. Hujan memang selalu meninggalkan kenangan
    langsung baper nih mba :'D

    ReplyDelete
  16. Habis hujan datanglah terang :D
    Mba Hamnii, process hidup banget ya XD

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih