Monday 7 December 2015

Jas Hujan dan Kenangan

Sudah mulai seringkah hujan di atas langit tempatmu? apakah kepala dan badanmu sering terguyur air hujan secara langsung? aduh, jangan diulangi lagi ya, kasihan kepala dan badanmu, kasihan tubuhmu, nanti kamu sakit, malah jadi repot lho. Hujan memang mengasykan pada beberapa moment. Kehujanan bisa menjadi moment yang indah, moment yang paling romantis, karena aku bisa mendekap erat tubuhmu. Tapi kalau kondisi badan sedang tidak fit bagaimana? kehujanan, sama-sama sakit, duh repot kan ya.

Kehujanan bisa dialami siapa saja yang tidak sedia payung sebelum hujan. Sebuah peribahasa yang sangat sangat benar dan harus diakui, semua harus ada persiapannya. Musim hujan, namun hujan masih malu-malu kucing menghampiri dan membasahi tanah tempatku menapak. Tidak ada salahnya, jika dong, saya selalu menyediakan payung lipat di dalam tas, menyediakan payung di dalam mobil, menyediakan jas hujan kenangan di dalam bagasi motor.

jas hujan

Jas Hujan Kelelawar


Siapa yang tidak memiliki jas hujan? atau siapa yang belum pernah memiliki jas hujan dech. Meskipun jas hujan selalu diidentikan digunakan oleh pengendara sepeda motor, saya pernah melihat jas hujan juga dipakai oleh pengendara sepeda. Sudah tidak terlihat aneh juga kan, pengendara sepeda menggunakan jas hujan? lebih praktis dan lebih aman serta lebih terjaga daripada menggunakan payung. Susah, dan tidak seimbang. Jika menggunakan jas hujan tentunya lebih leluasa.

Jas hujan pertama yang saya miliki, saat pertama saya membeli sepeda motor di tahun 2005. Jas hujan tersebut saya beli di Yogyakarta, kota pertama ketika saya membeli sepeda motor. Saya memilih jas hujan berbentuk "kelelawar" karena jika digunakan, bentuknya akan menyerupai hewan kelelawar. Ada pilihannya, mau kecil atau mau besar. Saya memilih yang besar dan warnaya coklat keki. Itu loh, warna pakaian dinas pegawai pemerintahan untuk hari senin, kalau di Tangerang sich, enggak tahu di daerah lainnya.

Saya cukup awet, jika memiliki sebuah barang. Jas hujan tersebut saya bawa sampai saya merantau ke Jakarta. Tentunya bersama dengan sepeda motor kenangan juga. Di Jakarta, beberapa kali jas hujan tersebut saya gunakan. Tempat bekerja saya, mengharuskan ada jas hujan di dalam bagasi sepeda motor saat musim hujan. Hihii, iyalah, kalau tidak ada jas hujan di dalam bagasi motor, kalau kehujanan kan sakit, kalau sakit nanti tidak masuk bekerja, kan repot perusahaan. #ups.

Dari segi keamanan, jas hujan cokelat berbentuk kelelawar sangat tidak aman, dibandingkan dengan jas hujan berbentuk celana panjang dan lengan panjang. Bentuknya yang seperti kelelawar akan mengibar ke samping kanan dan kiri ketika sedang digunakan. Jika penggunanya teledor, kadang jas hujan tersebut akan menjuntai hingga ke bawah, nah inilah segi tidak amannya.

Jas Hujan Celana dan Lengan Panjang


Di Jakarta, saya sering melihat apra pengendara sepeda motor menggunakan jas hujan berbentuk celana dan lengan panjang yang ada tutup kepalanya. Dari segi keamanan, jas hujan ini sangat aman, karena tidak ada bagian dari jas hujan yang menjuntai ke bawah atau melebar ke samping. Namun dari segi kepraktisan, jas hujan ini sangat tidak praktis, dibandingkan dengan jas hujan kelelawar. Mengapa? dipakainya memakan waktu lebih dari sepuluh detik.

Saya akhirnya membeli jas hujan berbentuk celana dan lengan panjang tersebut. Setelah jas hujan cokelat kelelawar tersebut hilang. Hiks, sedih namun mau bagaimana lagi, sudah saatnya saya harus membeli jas hujan baru. Jas hujan yang saya inginkan yang berbentuk celana panjang dan  lengan panjang dengan penutup kepala.

Jas Hujan dan Kenangan


Calon suami saya menyarankan untuk membeli jas hujan yang berbahan tebal seperti yang digunakan para pendaki gunung. Belinya di kios tempat menjual peralatan naik gunung ya, meskipun harganya kemungkinan mahal, namun jas hujan ini sangat awet dan hangat.

Yes, saya menemukan jas hujan pilihan calon suami saya. Saya pakai dan kedodoran alias kebesaran alias tidak pas di badan. Tapi sangat hangat karena bahannya berlapis lapis. Lain kali saya akan foto sampai ke dalam-dalamnya dech, parkir sepeda motornya sangat jauh dari tempat saya menulis. Jas hujan tersebut saya beli di tahun 2007 dengan harga 150.000 rupiah. Saya kasih fotonya saja ya, sampai sekarang masih tersimpan rapi di bagasi sepeda motor. Alhamdulillah masih hangat dan masih kedodoran, karena badan saya masih mungil. [2015:12]

27 comments:

  1. Aku sukanya cuma ponco heheee lainnya ribet.

    ReplyDelete
    Replies
    1. jas hujanku ribet pula, kudu ngegulung nich. Hihiii

      Delete
  2. aku blm punya jas sendiri, paling pinjam Kakak. tp kalau payung punya kenangan juga heheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku malah kepikiran mengganti payung ama jas hujan, meskipun sedang jalan. Sakit enggak ya pala kena air hujan?

      Delete
  3. aduh sy malah jas hujannya diambil saudara...jd kalau kemana2 g bawa..blm sempat beli juga..hehehe

    ReplyDelete
  4. Aku kemarin baru beli sih, merknya pinguin. Kalo di sini itu yang paling bagus. Merk lainnya gak ada -,-

    ReplyDelete
  5. walah jas hujannya dari jama dulu masih kedodoran mak..saya ajah daster udah mulai sempit semuanya xi xi xi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya nich, karena mang gede bingit. dasterku juga kedodoran..hahaa

      Delete
  6. aku punya jas hujan warnanya ky tukang sampah orange gitu mbak, tapi yg penting bener2 melindungi pengendara motor ini hehehe

    ReplyDelete
  7. Kalo jas hujannya longgar, kayaknya makin awet Mbak karena gak cepat robek. Biasa kalo ngepas mudah robeknya .... enak kalo jas hujan awet :)

    ReplyDelete
  8. Aku ga punya jas hujan nih, hujan-hujanan terus hehe.

    ReplyDelete
  9. Aku ga punya jas hujan soalnya kalo udah hujan bawaannya pengen hujan hujanan. Hehe

    ReplyDelete
  10. Kualitas baik pasti akan mahal tapi tidak ada rasa kecewa karena akan awet. Jas hujan memang perlu yang penting jangan menggunakan jas batman saat berkendara karena akan beresiko. Keamanan dan kenyamanan saat berkendara akan terganggu. jika nanti sudah bosan dengan jas hujannya jangan lupa kirim ke aku ya ? Disini bukan langit saja yang hujan tapi langit rumah juga ikut hujan alias bocor.

    ReplyDelete
  11. Yup jas hujan melindungi banget dari derasnya air hujan ketika lagi naik kendaraan roda dua :)

    ReplyDelete
  12. klo yang kelelawar takut masuk ke jeruji..hihii

    ReplyDelete
  13. jas hujan kelelawar lebih cepet ketika mau pakai tapi bahayanya itu loh.. kalokalo bagian belakangnya ga kita dudukin.. pasti mobat mabit mirip superman...

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih