Alhamdulillah meskipun berjauhan dari jarak, saya masih bisa mendengarkan suara ibuku. Setiap tahunnya, satu atau dua kali, saya, suami dan anak-anak datang menjenguk ibu. Ibu tinggal bersama bapak dan adik bungsu di rumah. Rumah yang dibangun dengan sederhana, rumah yang sederhana tersebut dihias dengan hasil keterampilan ibu.
Ibu senang sekali membuat kerajinan tangan dari keterampilannya. Untuk menutup meja ruang tamu, untuk menghias meja makan, rak buku atau lemari kayu di dapur, ibu membuat taplak meja. Untuk membuat rumah yang sederhana tersebut selalu cantik, ibu membuat bunga dari berbagai macam bahan-bahan.
Semua ibu buat dari keterampilannya yang secara otodidak di pelajari. Awalnya ibu hanya membuka majalah dari meminjam tetangga, kemudian ibu mampu membeli majalah sendiri dan sekarang, ibu dapat mengoperasikan smartphone dan mempelajari tutorial yang ada di internet.
Ibu senang membuat keterampilan apapun. Menjahit, merajut, merangkai bunga sintetis, membuat tas dan membuat kue-kue kering. Saya jadi mulai bertanya-tanya? keterampilan apa yang telah saya pelajari? keterampilan apa yang sudah menghasilkan sesuatu? eh, sudah pernah belajar belum? #plaaak.
Menjahit
Keterampilan tangan ini yang paling simple. Menjahit bisa dilakukan dengan dua cara, menggunakan mesin dan menggunakan tangan. Ibu saya memiliki mesin jahit, dan saya pernah diajari caranya menjahit, namun baru sebatas membuat celana kulot saja. Sayang sekali, waktu tidak bisa diputar, jika masa remaja saya, meminta lebih diajari bagaimana cara membuat baju, mungkin saya bisa menjahit baju untuk Fira sekarang.
Merajut
Merajut menggunakan benang rajut dan benang wol. Sewaktu kecil, saya sering sekali melihat ibu merajut, membuat sepatu rajut untuk adik bungsu saya, membuat tas rajut dan taplak meja rajut. Dan saya tidak pernah meminta untuk diajari, sedihnya di sini. Setelah puluhan tahun, ketika saya tinggal jauh dari ibuku, saya mencoba untuk membeli peralatan rajut. Ibuku, mendukung dan mengirimkan benang rajut dan buku-buku rajut beliau. Ya Allah, bahagiannya tuh membayar kesedihanku.
Merangkai bunga sintetis
Kemampuan saya hanya menggunakan bahan yang sederhana, yaitu kertas krep atau kapas yang dibungkus kemudian dijadikan bunga. Itupun, karena sewaktu pelajaran SD belajar itu. Tahu enggak, yang membantu melekatkan daun sintetis pada bungaku siapa? dia ibuku, ibu yang pintar sekali membuat aneka macam bunga. Sekarang ibu memiliki ratusan manik-manik dan kelopak bunga sintetis dan dirangkai menjadi bunga yang cantik. Saya? belum bisa
Membuat kue kering
Saya sedang berdoa, semoga peralatan membuat kue dapat saya beli. Dulu, ibuku bermodal resep dari majalah hasil pinjeman tetangga, kemudian ditulis dan membuat kue kering sederhana atau meminjam mixer dan oven dari tetangga. Sekarang, peralatan ibuku sudah bagus-bagus, milik sendiri dan menghiasi lemari dapurnya. Kue kering yang sederhana yang pernah ibu buat adalah cheese stick ala ibuku. Sewaktu kecil saya membantunya, membantu memakan setelah digoreng. Selain kue kering, saya suka sekali bolu panggang buatan ibu.
Dari keterampilan-keterampilan di atas, ibu mampu menemani bapak mengasuh anak-anaknya. Ibuku memang bukan pekerja kantoran yang hebat, namun ibu pendamping setia bapak. Mendampingi bapak bekerja dengan baik dan baik. Ibu memilih di rumah, membersarkan anak-anaknya, memilih memiliki keterampilan sederhana untuk menemani rutinitasnya di rumah. Dan sekarang ibu telah memiliki banyak waktu, me time bersama bapak yang masih juga belum pensiun, me time berkarya bersama teman-temannya di sebuah toko kerajinan tangan.
Ibu, sosok yang luar biasa dan cocok sekali untuk dicontoh. Berbahagialah ibu yang memiliki banyak keterampilan, sehingga anaknya bangga padamu. Berbahagialah saya, yang memiliki ibu dengan aneka keterampilan, sehingga ada kesempatan saya untuk mencontoh beliau.
Mbak Waya, teman blogger saya seorang ibu rumah tangga, memiliki dua orang anak perempuan dan laki-laki. Perkenalan pertama saya dengan ibu dengan suara yang bagus dan melengking ini dari sebuah komunitas blogger.
Saya pernah mendengarkan suaranya, duet dengan teman blogger juga. Suaranya menentramkan hati, pelukannya juga hangat, sehangat kalimat-kalimatnya ketika sedang mengobrol di group blogger. Pagi-pagi saya pernah sekedar curhat dengan kerajinan tangan saya membuat donat. Ya, mbak waya pintar memasak, salah satu yang saya curhatkan ketika saya membuat donat.
Nama blognya Waya Komala, sesuai dengan nama panggilannya berisi kegiatan-kegiatan bersama teman-teman bloggernya. Alamat blog Mbak Waya di www.wayakomala.web.id Mbak waya orangnya aktif sekali, ada beberapa kali, saya bertemu dengan pemilik tangan yang pintar menjahit ini. Lengkap sekali ya keterampilan tangan mbak waya, pintar menyanyi, pintar menulis di blog, pintar memasak dan pintar menjahit.
Jadi, keterampilan apa yang sudah kamu miliki? astin astanti? yuk, jangan malas untuk memulai sesuatu, memulai untuk mau belajar, memulai untuk mau memulai. [2015:12]
buat ibu ku ditambah 1 lagi, keterampilan membuat nasi goreng, entah aja.. beda kalo gorengan ibu...
ReplyDeletesemoga terbuka peluang usaha buat ibu rumah tangga dan yang penting adalah harus mencoba dulu ya. semangat!
ReplyDeleteBiar nggak boring di rumah ya mba jadi ada kegiatannya hehe
ReplyDeleteaku paling saluuut dengan mereka yang kreatif dan pandai berkaryaa...kereeen deeh..dan mak Waya juga hasilnya okeee banget..aku salah satu fansnya :)
ReplyDeleteibu saya juga banyak keterampilannya mba, tapi kalo saya minta diajarin ibu saya gak pernah mau, takut ngerecokin (waktu kecil). Padahal sebenarnya saya dan ibu punya minat di bidang yang sama, meskipun sering terkendala bahan dan peralatan.
ReplyDeletePengen juga euy bisa bikin ketrampilan kaya gitu. Dari dulu mau blajar jahit ga jadi terus.
ReplyDeleteAku gak mahir semuanya. :(
ReplyDeleteaku kalau lagi ngga ngapa-ngapain di rumah,,,suka bikin kerajinan atau berkebun
ReplyDeletehuhu... blm ad satupun yang aku bisaa...
ReplyDeletesemangattt cuss!
Aku ngga telaten merajut, tapi Keisya bisa. Menjahit bisa dikit-dikit :)
ReplyDeletesi emak kreatif yg satu ini serba bisa ya untuk kerjaan kaya gin
ReplyDeleteWah kreatifnyaaa :)
ReplyDeleteaiih, aku jd inget mau jahit baju ke mba Waya lupa mulu bawa bahan batik. hiks
ReplyDeleteKeterampilanku cuma... merajut kasih sayang. :)))))
ReplyDeleteIya ya ...ternyata waya komala itu serba bisa.
ReplyDeleteselamat hari ibu mbak! hehehe kelewat ya
ReplyDeletemerajut itu memang seru! apalagi kalo udah main pola-pola tertentu
lagi pengen belajar jahit mesin nih^^
Aku cuma bisa bikin kruistek nih Astin, yg lain2nya lewat deeeh hihiii.. Pengin juga bisa kayak Mba Waya gitu, serba bisa euy
ReplyDeleteAku gak bisa bikin apa2 huhu
ReplyDeleteMbak Waya, ini salah satu inspirasiku perempuan berbakat.
Gilaa, banyak bgt yg dia bisa..hihi
Waya, salah satu kawan baik yang saya dapati sejak ngeblog dengan komunitas
ReplyDelete