Thursday 3 December 2015

Pindahan ke Semarang

Tulisan ini dibuat untuk kenangan, setidaknya keluarga kecil saya pernah tinggal di ibu kota Jawa Tengah, Semarang. Jalan kehidupan memang tidak bisa ditebak. Saya asli Jawa Tengah, tapi belum pernah singgah di Semarang. Suami saya lahir dan besar di Jakarta Utara dan belum pernah sama sekali merantau, paling jauh ke Depok untuk mengenyam pendidikan di kampus yang segar sekali itu.

Ceritanya, sebelum saya melahirkan anak pertama, suami memberitahu kemungkinan dia akan ditempatkan di Semarang oleh perusahaanya. Sedangkan saya masih bekerja di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan. Pikiran saya saat itu, duh, jauh-jauhan begini, bagaimana rasanya ya? Semarang-Jakarta itu jauh sekali, apalagi saya baru melahirkan, di rantauan jauh dari saudara dekat. Saya mikir, kalau anak sakit tengah malam, siapa yang nganterin *duh pikiran saya terlalu manja ya? *dan sekarang? tapi manusiawi juga kan berpikir seperti itu.

semarang
Uti dan akung menengok bayi Faiz. Lihat tuh, rumahnya di sebelah tebing, depannya juga ada tebing. Luar biasa kan?

Packing Pasca Melahirkan


Keputusannya adalah saya resign dari pekerjaan medical representatif (ssst saya bangga, lho dengan pekerjaan ini-keep in the mind). Bulan ke dua suami di Semarang, beliau mencari rumah kontrakan untuk ditinggali bersama. Alhamdulillah menemukan yang cocok di daerah Klipang, dekat Tembalang.

Dibantu oleh ART rumah tangga ibu, saya mengemasi barang-barang. Ibu meminta saya membawa ART karena saya baru menjalani operasi sesar dengan riwayat luka pada jahitan. Jadi saya hanya memberikan komando. Rumah petakan ke dua setelah menikah, sebetulnya sangat nyaman. Berbeda dengan rumah petak pertama, rumah ini sangat luas dan kamarnya memiliki pintu. Hanya beberapa bulan, saya menempati rumah petakan ini dan harus pindah ke Semarang untuk mengikuti suami.

Klipang Pesona Asri, Semarang


Malam tahun baru 2010, menggunakan mobil travel dengan penumpang hanya tiga orang, saya menuju Semarang. Kota yang belum pernah sama sekali saya singgahi. Blang sama sekali, semarang seperti apa. Jadi saya meminta kepada suami, untuk selalu memegang hape. Memasuki kota tangerang menjelang malam hari. Ini daerah mana? masih jauh enggak pak Klipang? kalau bisa saya dulu yang dianterin? dalam hati, suami sudah bilang, kalau datangnya rada sorean, saya mau diajak ke kotanya Semarang, mau lihat kembang api.

Yaaah, saya baru tahu juga, ternyata Klipang itu diujung ya...jadi dianterinnya terakhir. Sedih. Sampai di daerah dekat Klipang, saya bingung. Kata suami, kalau sudah lewat RSU turus sedikit, nanti ada pertigaan belok kiri, nanti belok kanan, lalu belok kiri, pelan-pelan saja, nanti di sebelah kanan ada gerbang KPA, suami mau nunggu di situ. Tapi bapak sopir travelnya malah pertigaan lurus dan keukeuh, saya pun angkat tanggan. Suami dan pak sopir yang ngobrol by hape.

Lupa bagaimana caranya, saya melihat suami mengendarai sepeda motor sudah ada di depan mobil travel dan sampailah saya ke rumah kontrakan di Klipang Pesona Asri. Hm..nuangis saiyaaah. Suasanya pedesaaan sekali *mata malam hari, ngelihat malam remang-remang jadi kek pedesaan. Angin semilir mengusir kantuk. Saya melihat ada sepeda motor saya di luar, barang-barang juga banyak berserakan. Ehem...ini PR pertama pindahan ke Semarang.

Berdua di dalam rumah kontrakan berukuran 6 meter kali 10 meter dengan kondisi lelah dan mata melihat barang-barang berserakan, lemes jadinya. Jadi, gagal dech melihat kembang api di Semarang, sukses tertidur di tempat baru. Di Klipang Pesona Asri. Krik krik krik suami jangkrik menemani, episode kehidupan saya. Tahun pertama pernikahan, dirayakan dengan beberes barang-barang. Seminggu kedepan, mau ditinggali bersama bayi baru....biar rumah terlihat rapi danbersih dulu, baru anak lucu itu dibawa ke Semarang. [2015:12]

28 comments:

  1. Pindahan itu seru, ya? :D Saya aja gak pernah pindah. Masih tetep di rumah ortu. :(

    ReplyDelete
  2. Aku beberapa kali nggak tinggal di rmh.... Entah klo dah nikah tinggalnya dmn. Btw, minggu kmarin aku br dr smarang hehe

    ReplyDelete
  3. sama kayak aku, pas nikah langsung ke Surabaya yang jauhnya minta ampun. Syok karena culturenya beda jauh. Sempet gak betah, sampe sekarang pun gitu sih :D

    ReplyDelete
  4. Sayang ya dulu kita belum kenal ya Astin

    ReplyDelete
  5. Pernah di Semarang ya mak, saya dulu kuliah di Semarang :D

    ReplyDelete
  6. Hehehe napak tilasmu bikin aku mewek lho mbak Astin, ternyata pernah stay di Semarang juga th0. Btw Klipng itu deket ama rumahnya mak Irit, karena aku pernah mampir kesana..hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya...sepertinya pernah lewat rumah mak irits, tp blm kenal wkt itu.

      Delete
  7. baper juga yaa mbak kalau LDR bersama keluarga...
    ngk bisangebayangin T_T

    ReplyDelete
  8. kirain arep pindah astin..
    semoga selalu banyak rejeki keluarga ya astin..aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiiin. aku pindah ke sini aja, yg deket deket, doain y

      Delete
  9. wah itu sebelah mananya Undip ya mba? baru tahu lho daerah itu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. klipang itu terkenal loh..hehee, iya bawahnya tembalang dari arah Undip

      Delete
  10. hehe...cerita pindahan rumah ke semarang y...saudara sy ada yg dr semarang...kalau main ke sana hawanya panaas...sy termasuk yg paling g betah hidup di kota...lebih baik d desa, pinggir sawah..kalau hujan ada suara thung thong brot... kodok :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku sudah pernah dua-duanya, di desa dengerin kodok jangkrik di kota dengerin deru mesin mobil

      Delete
  11. Iki cerita lalu tooo...pindahan itu memang sedeeeppp......perih2 sedep tepatnya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. perih sedep kek makan mie rebus pakai cabe. Iyo mbakyu, mbuh pingin ngenang aja nich

      Delete
  12. pengalaman serunya pindahan juga pernah saya alami saat pindah ke Sleman ini. Yg paling kepikiran adalah soal adaptasi dengan org2 yg semuanya baru kenal.

    ReplyDelete
  13. salam kenal mbak..sy juga rumahnya klipang pesona asri.di blok mana mbak?

    ReplyDelete
  14. salam kenal mbak..sy juga rumahnya klipang pesona asri.di blok mana mbak?

    ReplyDelete
  15. Saya sudah beberapakali pindahan Mak. terakhir pindah dari Sumatera ke Jawa. qeqeqe, rempong.

    ReplyDelete
  16. Jadi sekarang sudah pindah mba? Pindahan rumah memang makan waktu dan energi yang tak sedikit.
    Persiapannya membereskan banyak barang, terus pindahannya. Nanti udahannya harus benah-benah lama ya mba
    Tapi di sisi lain, pindahan menjadi petualangan tersendiri ya, mengasyikkan.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih