Ibu masih belum terbantu mesin cuci, mungkin malah belum berpikiran untuk merencanakan membeli dua puluh tahun silam. Tangannya mengucek pakaian kotor, kakinya terendam guyuran air dan tubuhnya terpanggang sinar matahari. Jika terlalu pagi, udara masih terlalu dingin. Saya merasakan sekarang, ketika sudah menjadi ibu dari anak-anak kecil ini. Bedanya saya sudah terbantu pekerjaan rumah oleh perkembangan teknologi yang canggih. Demikian juga dengan ibu, mesin cuci telah membantunya ketika saya dan kakak sudah bekerja.
Pakaian Kotor dan Mesin Cuci
Saat ini, untuk mencuci pakaian kotor sudah banyak sekali pilihan yang bisa diambil. Mencuci sendiri di rumah menggunakan mesin cuci, sangat sederhana dan bisa ditinggal membersihkan rumah atau memasak. Beberapa pekerjaan mampu dilakukan, sehingga pekerjaan cepat selesai dan tenaga yang dikeluarkan tidak banyak. Jadi waktu untuk blogging semakin banyak ya, harusnya.
Di rumah saya, pakaian kotor selalu di cuci setiap hari. Wkwkkk rajin banget sayah, oops, mesin cucinya yang rajin. Alasannya satu, karena tempat menjemur pakaiannya terlalu sempit. Sudah tidak ada lahan untuk menjemur pakaian. Saya hanya memiliki rak menjemur pakaian yang terbuat dari aluminium ringan. Hanya cukup menjemur sekitar dua puluh potong pakaian.
Pakaian kotor akan saya pisahkan, hari ini saya mencuci semua atasan termasuk kaos dalam, besoknya saya mencuci bawahan. Jika ada celana jeans atau sprei, akan dicuci terpisah juga. Jadi, sehari mesin cuci dapat membantu satu atau dua kali pengoperasian. Jika sedang ada hal yang tidak terduga, misalnya harus mengunjungi saudara dan menginap, mencuci pakaiannya bisa berkloter-kloter seharinya.
Pakaian Kotor, Laundry Saja!
Sewaktu saya masih bekerja, banyak sekali teman-teman yang memutuskan untuk memasukkan pakaian kotor ke dalam laundry. Saat itu, saya berpikiran banyak mengambil resiko jika pakaian kotor tersebut dimasukkan ke dalam laundry. Anggapan saya, mencuci di laundry itu pakaian kotor akan dicampur dalam proses pencucian di mesin cucinya.
Selain dicampur, ketika dijemur dan disetrika akan saling tertukar atau bahkan dapat raib entah ke mana. Kalaupun saya harus ke laundry, itu hanya kasus tertentu saja. Contohnya, bedcover, sprei yang berat dan karpet. Banyak sekali pengalaman mencuci di laundry dari teman-teman. Pakaian banyak yang hilang, celana hitam menjadi celana abu-abu, pakaian tertukar, luntur dan yang lebih sadis, pakaian kesayangan hilang dan tidak ada kabar, tahu-tahu sewaktu sedang makan di salah satu fastfood, pakaian tersebut pas sekali di badan orang. Hilang nafsu makannya#
Tapi tidak untuk kemarin. Pompa air di rumah tidak mampu mengeluarkan air karena sebuah musibah. Hiks nuangis jerit-jeritan dalam hati. Kebetulan pakaian kotor menumpuk karena ada beberapa celana jeans suami yang rencana mencucinya masih lama, karena baru ada dua potong saja. Ada handuk juga yang kotor, jadi membuat saya semakin senewen.
Saya putuskan untuk pergi ke laundry. Tujuannya untuk mencuci basah, kemudian dijemur di rumah, disetrika cantik oleh saya saja. Dibungkuslah menggunakan plastik besar, dan diangkut menggunakan sepeda motor. Laundry pertama di dekat rumah. Kami tidak bisa mencuci basah, karena kami melempar ke yang lainnya. Oke. Saya keluar komplek, sepertinya di perumahan sebelah ada. Saya ke sana, dan mas-mas yang bertugas mengatakan "Duh, saya bingung menentukan harganya, kalau cuci basah saja". Oke. Dan tiba-tiba saja, saya diingatkan untuk memasukan pakaian kotor ke laundry coin yang ada di Poris.
Express Coin Laundry
Saya mengendarai sepeda motor ke arah Poris. Hot hot pop di jam sebelas siang. Ketika sampai, saya melihat ada delapan mesin cuci yang diletakkan bertumpuk dua sehinga menghasilkan empat deret. Aroma laundry tidak begitu kental seperti kebanyakan laundry yang wangi sabunnya menyengat sekali.
Pakaian kotor yang saya bawa ditimbang ada sekitar 6 kilo. Ibu yang menimbang menyarankan untuk membagi dua, tiga kilo, tiga kilo. Tapi saya bilang, ada celana jeansnya, bagaimana kalau celana jeansnya yang dipisah?. Pemiliknya yang menghampiri kami, juga mengatakan dipisah saja, menggunakan dua mesin. Jadi menggunakan dua coin. Satu coin lima belas ribu untuk cuci basah, tanpa dikeringkan dan disetrika.
Saya tidak banyak berhitung dan berpikir, pikiran saya sedang terpenjara dengan memikirkan pompa air di rumah, hiks nangis dalam hati saja. Apakah lebih murah atau malah lebih mahal, wes yang penting pakaian kotor tidak menumpuk.
Kurang lebih setengah jam kurang, untuk mencuci saja "Express". Mengoperasikan mesin cucinya juga menggunakan coin, jadi pakaian kotor dimasukkan ke dalam mesin cuci, setelah itu ditutup, coin dimasukkan, baru kemudian ditekan tombol on, baru dech mesin cuci beroperasi, "Coin".
Saya suka aroma ruangan "Maxpress Coin Laundry" yang tidak begitu menyengat khas laundry. Saya jadi penasaran pewangi laundry yang digunakan. Aromanya beda dech, dengan aroma yang digunakan oleh laundry-laundry lainnya. Saya sich melihat ada bungkus pewangi pakaian yang ditempelkan di dekat mesin cucinya. Ach, besok jika ke sana lagi, saya akan bertanya dan jika boleh ya...ingin belajar cara pengoperasian mesin cucinya. Hihiii.
Laundry coin menjadi solusi untuk orang-orang seperti saya, yang tidak suka pakaian kotor dicuci campur. Saya baru melihat satu di daerah Poris, meskipun tempatnya sedikit jauh, namun semua terbayar dengan prosesnya yang cepat, higienis dan setelah pakaian keluar dari mesin cuci, tidak begitu basah karena menggunakan mesin MAYTAG.
Setelah selesai, laundry tersebut juga menyediakan kantong plastik, meskipun saya membawa plastik besar. Saya pulang dan meminta art saya menjemur pakaian tersebut, aromanya lembut tidak menyengat dan dijemur sebentar, sudah kering. Alhamdulillah pompa air sedang ingin istirahat, pakaian kotor yang menumpuk berpindah tempat menjadi pakaian siap setrika. [2015:12]
Maxpress Coin Laundry
Ruko Poris Indah Blok A1 No 18C
(Samping Pintu Masuk Poris Garden)
Tangerang
Phone. 021. 557 03 793
saya anak kost yang demen ngelaundry..tapi makin mahal euy mbak. sekilo 8 ribu..
ReplyDeletehiya taaah? sekilo 8ribu? rata-rata tiga kilo misalnya, etapi langsung pakai kan?
DeleteWah, makin canggih yah.
ReplyDeleteDuh, jam 12 siang?
Kebayang deh naik motor jam segitu
sehbehlas, hehee..demi mengurangi tumpukan pakaian kotor
DeleteKalau 3 kg satu coin berarti 1 kg 5 ribu ya, Mbak? Di sini belum nemu yg seperti ini. Saya juga sesekali aja nge-laundry pakaian :-)
ReplyDeletelumayan mahal, tapi mau begimana lage
Deletebelum pernah nemu yang kayak gitu di sini. biasanya lihat di film Mr. Bean :D
ReplyDeletekek anakku, pertama lihat langsung bilang, kek di Mr. Bean
Deletelaundrynya udah kayak di luar ya..mandiri, klo saya ke laundry biasanya setrika saja..hehe :)
ReplyDeletesini setrika saja ke aku, mahal tapi
Deletedi tempat saya jg kebanyakan cuci kering gitu.
ReplyDeletecuci kering lama banget biasanya, jadi aku gak sabar, hehee
Deletesaya baru tahu ada mesin cuci coin ini mbak, nggak tahu juga didaerah saya sudah ada atau belum karena belum pernah ngelaudry... :)
ReplyDeleteyuk cari kali ada
Deleteaku ada boneka gedeee banget, pengen taklondri, tapi takut ga masuk mesin hihkkiiss
ReplyDeletekalau disitu keknya masuk...aku anterin yuk
DeleteRajin bgt siii mba astin nyuci tiap hr smpe dipisah atasan bawahan gituuu
ReplyDeletejadi selang seling gitu Noe, senin bawahan, selasa atasan. Kalau hais rehat lama, ya bisa sehari dua kali.
Deleteaku dari jamannya kost sampai skrg belum pernah laundry mbak :p
ReplyDeleteaku juga bisa dihitung jari sich, hehee..kalau ada moment yang egh banget
DeleteBaru tahu ada laundry koin. :D
ReplyDeleteSaya juga baru tahu dan sudah mencoba Mbak Anisa Ae
Delete