Tuesday 21 November 2017

Membuat Cake dan Cookies Tanpa Oven? Kok Bisa?

Hai apa kabar semuanya? cuaca mendung di penghujung tahun sering kali membuat lapar perut ya. Baru tadi makan berat, eh selang 15 menit perut sudah minta diberi makan lagi. Duh, repotnya ya, mau makan nasi lengkap rasanya kok malu. Tenang saja, tidak ada salahnya kan nyamil cake atau cookies buatan sendiri.

Kepinginnya sich bikin sendiri, bisa agak dikurangi sedikit, jumlah telur dan gula atau mengganti tepung terigu menjadi tepung yang free- gluten. Gluten adalah salah satu jenis protein yang biasanya terdapat di gandum hasil persilangan gandum biasa, dan jelai atau barley. Barley adalah sejenis serelia dari jenis padi-padian. 

Setiap membuat cake atau cookies, saya tidak pernah mengganti tepung terigu menjadi gandum atau tepung apapun. Bahan yang biasa dikurangi adalah gula dan telur, di resep telur 5 saya pakai 4, karena yang biasanya menghabiskan hasil baking adalah suami yang sudah ndut.

Ada beberapa cake dan cookies yang sudah saya buat di dapur astata, dapur yang kunamaan sendiri dari singkatan namaku, ehehehe. Terakhir saya membuat soft killer bread, keren kan? saya yang pada dasarnya tidak pernah melihat ibu membuat cake, cookies dan masak, bisa menghasilkan makanan tadi.

Teman-teman saya juga heran, berani-beraninya saya membuat cake dan cookies, padahal masih amatir. Alhamdulillah hasilnya selalu lumayan, ya kalau gagal pernah tapi biarlah menjadi cerita dari perjalanan saya membuat cake dan cookies tanpa oven. Haaah? tanpa oven?

Yup, saya membuat cake dan cookies tanpa oven. Saya belum memiliki oven di rumah. Makanya banyak yang heran, kok saya bisa menghasilkan camilan yang dari segi rupa sebetulnya enggak banget, hehehe. Tapi lumayan lah, judulnya saya pernah membuat cake dan cookies, terakhir saya membuat bread tanpa oven.

Salah satu alat yang saya punya dan sangat membantu dalam membuat cake dan cookies adalah Happy Call double pan. Ya, sudah hampir 2 tahun saya membei Happy Call. Awalnya saya suka panggang roti tawar dan memasak ikan di Happy Call. Lama-lama saya tertarik dengan banyaknya resep di berbagai media sosial yang membagikan resep membuat cake menggunakan Happy Call dan lain sebagainya.

Membuat Cake di  Happy Call


Saya menggunakan loyang yang tingginya cukup untuk dimasukan ke dalam Happy Call. Ada satu loyang bundar berdiameter 24 cm dan tinggi 10 centimeter. Api yang dipergunakan tentunya api yang sangat kecil sekali.

Resepnya hasil stalking di Instagram


Saat membuat cake pandan ini, saya beberapa kali membuka karena takut gosong, ternyata hal ini membuat bagian atas cake menjadi agak kurang matang dengan tanda agak basah gitu, enggak kering.

Next apabila akan membuat cake menggunakan Happy Call lagi, saya harus pastikan waktu yang pas memanggang cake menggunakan Happy Call tersebut. Jadi, permukaan cake lebih cantik.

Membuat Cookies di Happy Call


Nah, membuat cookies di Hapy Call ini terinspirasi dari inovasi Blue Band membuat cookies tanpa oven yaitu dengan cara dikukus atau menggunakan wajan teflon. Pas sekali kan, bulan Ramadhan tahun inilah, saya pertama kali membuat cookies atau kue lebaran. Selama hampir 9 tahun berumah tangga, baru sekali itu saya membuat cookies. Uhuhuu, biasa dikirimi sama ibu atau suami yang beli cookies, jadi ya begitulah. Eh enggak ding, karena enggak punya oven.

Anakku ikutan mencetak adonan dong


Kastangel, Putri Salju dan Choco Chip yang saya buat untuk mengisi waktu di bulan Ramadhan lalu. Hasilnya, heeem...wangi dan memuaskan sekali. Renyahnya enggak kalah dengan yang dipanggang menggunakan oven. 


Happy Call bekerja menghasilkan cookies


Memanggang Putri Salju

Saya menggunakan aluminium foil lapis 3 untuk mengalasi Happy Call. Adonan cookies yang sudah dibentuk, diletakkan di atas aluminium foil. Bagaimana cara mengetahui cookiesnya matang? saya buka tutup buka tutup dan cium wanginya. Kalau armanya agak menyengat, berarti gosong ehehehe. Alhamdulillah bisa jadi pengalaman pribadi membuat cookies tanpa oven, kan.

Membuat Bread di Happy Call


Pengalaman yang baru sekali adalah membuat bread menggunakan Happy Call. Iya sich, hasilnya tidak seperti dipanggang mengunakan oven. Bagian atasnya kurang gosong dan enggak bisa gosong sepertinya ya, kan pengapiannya sekali, kalau dibalik, entahlah.

Cara memanggang bread di Happy Call ya hampir sama dengan cara membuat cake tadi. Saya gunakan loyang persegi dan meletakkan loyang di Happy Call. Saya memastikan loyangnya bisa masuk ke dalam HappyCall setelah ditutup.

Mirip kasur, ada yang sebut roti kasur juga nich

Pinggirnya pas matengnya

Teksturnya lembut sekali, seratnya enggak bikin seret


Gimana? tetap bisa membuat cake dan cookies kan meski tidak mempunya oven. Satu hal yang saya pelajari di sini, jangan pernah menyerah dan teruslah mencoba hal yang dipikir tidak mungkin. Suami saya hanya mesem-mesem gitu, saat mendengar cerita memanggang menggunakan Happy Call saat membuat cake dan cookies.

Hm, di sini saya malah jadi khawatir, ide untuk membeli oven bakal diundur terus. Ekekekee. Sampai sekarangpun saya masih belum dapat menentukan akan membeli oven tangkring atau oven listrik. Berbagai pertimbangan masalahnya harus benar-benar dipikirkan matang-matang. Dari segi ngirit listrik, oven tangkring jadi andalan. Tapi dari segi perkembangan teknologi, oven listrik menjadi pilihannya. Oven listrik kan sekarang ada 2 pengapian bisa api bawah dan api atas. Huhuu, jadi bingung. Ah sudahlah, yuk bikin cake lagi menggunakan Happy Call.



 

28 comments:

  1. Waahhh,, baru tau bisa bikin cake, cookies dan bread dri teflon. Harus dicoba nih. Mkasih infonya kak.. :)

    ReplyDelete
  2. Aku bikin kue gagal Mulu... Hahhaa ga ngerti deh mbak, takarannya salah apa emang ga bakat ... Hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, aku awalnya juga demikian, salah takaran, salah inilah salah itulah, trus mutung, eh kepingin bikin lagi...dari 10 kali gagal 8 x wajarlah ya, apalagi akupun amatiran.

      Delete
  3. Mbaak ..rajinnya dirimu, aku jadi pengen punya Happy Call kok kayaknya masak apa aja bisa yaa, kapan-kapan pengen ngerasain kue buatan mu mbak *kode :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku rajin mbak, kalau lagi rajin, kalau lagi males susah mau nunjukinnya...hehehe. Iya, Happy Call bisa bakar-bakaran bisa juga panggang-panggangan, numis juga bisa. Hihihii, kalau pingin icip, aku mau belajar terus bikin kue, sampai dibilang good sama masternya. Eheheh

      Delete
  4. Wih hebat Astin, rajin masak rajin baking2. Cake dan rotinya keliatn lembut banget. Aku belum pernah masukin loyang ke happy call, biasanya langsung tuang adonan ke happy call nya aja klo bikin cake. Ounya Astin yg jumbo ya? Punyaku sepertinya nggak cukup klo tinggi loyang 10 cm, ntar deh aku liat lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dicoba Mbak li, nanti kalau mbak li ada resep baru pakai Happy Call, aku mau nyoba juga...mbak Li panoetanku dalam baking-baking. Lumayan sich aku pernah ukur Happy Callnya, tapi lupa lagi.

      Delete
  5. Patut dicobak nih mbk. Aku jg ah. Undur beli oven. Beli happy call aja dah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihii, beli oven iya, beli Happy Call iya juga. Lengkap dech di dapur

      Delete
  6. wah mantap nih mba, jadi suka bereksperimen ya dengan alat masaknya

    ReplyDelete
  7. Boleh di share resepnya mbak Astin yg cake pandan. Kayaknya moist gitu membal2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Resepnya punya orang, aku suka banget stalking di Instagram Mbak. Kalau aps kebetulan bahan dan cara masaknya simple dan ada di dapur semua tuh bahannya, aku langsung bikin dan langsung baca dari akun Ig-nya. Hihihi

      Delete
  8. Iya ya, ribet juga kalau harus pakai oven yang supergedhe itu (yang klasik dan masih diletakkan di tas kompor dan pakai ganjelan bata). Masih mending kalau ovennya modern, tapi kan muahal. Keren ih inovasinya. Mau dong kuenya hehehe

    ReplyDelete
  9. aku juga pernah nyobaaa. bisa kok emang tp ya itu hrs telaten ya. aku pun blm pny oven smp skrg. haha

    ReplyDelete
  10. mama juga punya happy call, eh tapi lebih sering untuk grill ketimbang buat cake :D

    ReplyDelete
  11. belum punya happy call bolehlah nanti jadi wishlist aku nih hahaha

    ReplyDelete
  12. Kreatif banget mba, berhubung harga oven relatif mahal mending mengoptimalkan perkakas yang ada, hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget, perkakas yang ada masih bisa dipergunakan dan menghasilkan juga,

      Delete
  13. Tos dulu kita mbak.. aku kalo bikin kue juga pake happycall.. sayangnya happycalku udah lengket. Karena kesalahanku pas nyuci gosoknya saking semangatnya tiba2 gores2.. hikz hikz..
    Tapi tetep lah ya, perbakingngan dg happy call.. masih males beli oven atau kukusan.. *dibaca eman2 duitnya.. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaa, iya Mbak saking semangat ngegosok yaaa, tapi enggak ngelupas banget kan? Nah kalau kukusan masih dipakai buat masak nasi, jadi jarang bebikinan pakai kukusan

      Delete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih