[Shopping and Kitchen]
Menjadi seorang wanita, istri dan ibu, gak lepas dari namanya shopping atau belanja dan melakukan aktifitas di kitchen atau dapur. Yaah, minim-minim pernah belanja kan ya, apapun itu yang penting namanya belanja. Kalau melakukan aktifitas di dapur kan, belum tentu turin setiap hari bisa ngedapur, to. Contohnya saya yang sudah beberapa tahun gak pernah rutin ngedapur dengan berbagai alasan yang yah bisalah dimaklumi yes.
![]() |
Kenangan Belanja Bahan Makanan Mingguan Saat Saya Masih Bekerja |
Beberapa tahun belakangan ini saya merasa, gaya hidup setelah resign sangat tidak bisa ditolerir ataupun dimaklumi. Kepinginnya sich dimaklumi, wajarlah ya, namanya ibu rumah tangga, namanya suaminya kalau berangkat kerja gak perlu pagi-pagi, namanya anaknya masih kecil-kecil. Bolehlah bangun rada siang, mau masak oke enggak ya bisa beli. Hiks, penuturan jujur, tapi sebaiknya jangan diributkan ya.😢
Sampai urusan shopping bahan makanan. Urusan belanja sayuran, lauk, bumbu sampai jajan saja berubah drastis. Urusan belanja bahan makanan menjadi setiap kali ada keinginan, ada niat dan ada waktu saja untuk belanja dan masak. Kalau dipikir tidak ada niat dan tidak ada waktu, yaa enggak pergi ke pasar, tapi melangkah ke bude sayuran yang masakannya bervariasi dari hari ke hari. Tapi, kalau pas sedang kepingin masak, ada niat, ada waktu, ayam jantan belum berkokok, saya sudah melajukan kendaraan ke pasar dalam komplek. Masak dan fotoin hasil masakannya terus dipost di instagramnya Dapur Astata.
Belanja Bahan Makanan Harian
Belanja bahan makanan secara harian adalah belanja bahan makanan yang diperlukan pada hari itu. Langsung habis dimasak untuk menu masakan hari itu dan tidak sisa untuk hari esok.
Belanja harian cocok nich untuk yang tinggal di dekat warung sayuran, dekat pasar tradisional atau pasar komplek, abang tukang sayuran tidak pernah absen datang ke rumah. Sayapun cocok sekali untuk belanja bahan makanan secara harian. Ada pasar di dalam kompleks yang dekat rumah. 😏
Keuntungan Belanja Bahan Makanan Harian
Nah, menjadi seperti saya yang gaya hidupnya nyantai, tidak dikejar target harus berangkat bekerja atau menyiapkan menu masakan untuk suami pagi-pagi buta. Mungkin belanja bahan makanan dengan waktu harian bisa dipilih.
Alasannya, kapan mau masak tinggal belanja. Kalau sedang enggak ingin masak, ya tidak perlu pusing mikirin mau belanja bahan makanan apa. Tinggal bikin lauk yang simple, contohnya ceplok telur, goreng tempe plus bikin sambal atau bikin mie instant 😕. Simple kan, anak-anak bisa kenyang juga dengan cara itu. Kalau lagi good mood, bisa melaju ke bude sayuran atau pesen makanan a la katering gitu.
Kerugian Belanja Bahan Makanan Harian
Ada untung maka bisa dikatakan ada rugi. Kerugian yang paling terlihat adalah rugi waktu. Setiap hari, bisa ngabisin waktu untuk pergi ke warung atau pasar atau ngobrol sama ibu-ibu lain saat belanja di abang tukang sayur. Belum milih-milih, mau masak apa ya, ada apa saja ya, duh, kok malah bingung. Kata terakhir sering banget saya dengar di pasar, ibu-ibu pada bingung mau masak apa, jadi ke pasar cuma untuk jalan-jalan, habis itu pulang membawa masakan mateng. 😆
Dihitung-hitung menurut perhitungan saya, kok belaja harian lebih rugi yaak, lebih mahal gitu. Sudah bukan rahasia umum ya, kalau belanja sayuran macem-macem dalam jumlah banyak biasanya didiskon, atau ditambahin tomat kek, cabe kek atau malah senyum terima kasih. Nah, kalau cuma belanja sedikit, mana bisa dikasih diskon apalagi kasih bahan makanan lainnya.
Saya enggak bisa hitung-hitungan, kerugian lainnya, saya beli wortel ukuran besar sekilo, isinya 10 buah harganya 12 ribu. Kalau beli wortel yang sama, cuma 2, harganya 3.000 rupiah. Kan, kalau dihitung-hitung lebih murah yaa, belanja segambreng gitu.
Belanja Bahan Makanan Mingguan
Menurut pengalaman saya, belanja bahan makanan mingguan sebelumnya sudah disusun menu dalam satu minggu. Setelah menyusun menu, ditulis tuh, bahan makanan apa saja yang perlu dibeli, lengkap dengan bumbunya. Setelah itu, baru pergi ke pasar tradisional yang konon harganya lebih murah dibandingkan pasar di dalam kompleks atau supermarket.
Dulu, saat saya masih menjadi wanita kantoran, saya rutin menggunakan sistem belanja bahan makanan secara mingguan. Diambil Hari Satu atau Minggu untuk belanja dan menyusun belanjaan di lemari es dengan rapi, sesuai dengan urusan bahan makanan yang akan dimasak terlebih dahulu.
Keuntungan Belanja Bahan Makanan Mingguan
Keuntungannya sudah jelas, menyingkat waktu, tenaga dan uang malah. Belanja dalam jumlah banyak, harganya juga berbeda dibandingkan belanja sedikit-sedikit. Sudah jelas akan memasak menu apa, karena sudah disusun sebelumnya. Ada tanggung jawab pribadi untuk selalu memasak bahan makanan yang sudah dibeli. Ya kan, kalau enggak dimasak mubazir, sedih hatiku, belum suami ngomel, kan, sudah belanja malah ujungnya di tempat sampah. 😨
Keuntungan lainnya, anggota keluarga terjamin tercukupinya kebutuhan akan makan. Tercukupi kebutuhan makan yang enggak kudu beli dulu, jadi bisa langsung dimasak, tanpa harus menunggu lama. Ada yang lainnya loh, pasangan juga merasa diberi perhatian lebih karena sudah dimasakin oleh istrinya sendiri dengan penuh kasih sayang. 😍 Katanya nich, cinta akan terpenuhi salah satunya dari perut yang kenyang, blink blink and blink, salah ya, hiks.
Kerugian Belanja Bahan Makanan Mingguan
Ssst, sebetulnya enggak ada ruginya sich, kalau bisa konsisten memasak bahan makanan yang sudah dibeli. Hanya saja, manusiawi yaah, ada kalanya ada hal lainnya yang menyebabkan tidak bisa melakukan aktifitas di dapur. Contohnya ada keperluan mendadak ke luar kota, bahan makanan enggak bisa dibawa karena mau masak di mana? kecuali, pulang kampung, ke rumah ibu gitu. Terus sakit, sakit kan manusiawi yaa, ada bahan yang harus dimasak hari itu tapi sampai 3 hari enggak dimasak, busuk dan dibuang.
![]() |
Tadi pagi, belajar #foodprep |
Hormon wanita yang membuat menjadi moody pada satu hari dalam satu bulan. Pengalamanku nich, saat datang bulan, keinginan untuk memasak rasanya dipinjam gitu sama siapa dan saya enggan untuk memintanya kembali. Jadi, ada saja alasan untuk tidak masak di dapur. 😫 Tapi sebetulnya, kerugian-kerugian ini, sebaiknya dibuang dan diacuhkan.
Bagaimana solusinya? solusinya butuh keinginan yang kuat untuk tetap teguh menjalankan menu yang sudah disusun dalam satu minggu. Apalagi dengan teknik #foodpreparation atau #foodprep yang beberapa hari ini saya baca-baca, baik di blog teman maupun di instagram.
Next, curhatan tentang dapur sepertinya akan berlanjut nich dalam beberapa hari. Sabar ya semuanya, hehheeee.
Halo mbak. Saya suka sharingnya. Hehe so far saya seringnya belanja untuk beberapa hari sampai untuk seminggu. Kalau belanja tiap hari gak, takutnya malah habis banyak dan gak fokus karena merasanya belanjaannya sedikit. Salam kenal ya.
ReplyDeletePengalamanku, belanja setiap hari lebih boros, itu yang saya alami beberapa bulan ke belakang. Salam kenal kembali
DeleteKalau saya belanjanya 2 hari sekali. Kebetulan dekat kantor ada pasar jadi suka nyuri-nyuri waktu mampir ke pasar pas jam kerja. He
ReplyDeleteAsyik yaaa, menghemat waktu banget kalau gitu
Deletesetelah tinggal berdua belinya harian, saat ada anak2 dulu belanja mingguan , nyetok banyak
ReplyDeleteBanyaaak ya Mbak, nyetoknya. Saatnya saya nich nyetok banyak buat anak-anak
DeleteMbak, saya lebih sering belanja harian karena ingin yang fresh setiap harinya. Karena request dari suami juga. Padahal jujur nih, saya mending mingguan aja, males tiap hari kepasar.
ReplyDeleteBener sich fresh setiap hari, sayapun akhirnya mikir, kalau belanja mingguan, sayur yang harus fresh diduluin masaknya
DeleteAku jd suka belanja mingguan karena mengandalkan tukang sayur yg lewat di perumahan cluster tu suka makan ati :))
ReplyDeleteIya lebih efisien & efektif juga sih mbak. Tinggal ngumpulin niat niat masaknya aja hahaha
Niat masak saya juga masih up and down
DeleteAku sih sebenernya lbh suka belanja mingguan. Tp kl udah dtg malesnya dan wkt nya yg hbs wat urusin usaha ya udah by.. By..sayuran akhirnya busuk. Kan sayang ya...
ReplyDeleteKumpulin niat dan usahakan konsisten masak, heheee semangat yang sedang kuteriakan terus nich
Deletewaaa banyak banet belanjaannya. kalo sayur harian kalo lainnya mingguan :)
ReplyDeleteIya Mbak, belanja di pasar atau tukang sayur Mbak?
DeleteAku kalau belanja harian, hehe. Solanya dirumah gak ada kulkas, jadi harus beli sayur tiap hari :)
ReplyDeletePernah coba stock sayuran di luar lemari es untuk waktu 3 hari, masih bagus loh
DeleteLebih suka belanja mingguan sih, biar gak ribet bolak-balik ke pasar :D
ReplyDeleteKalau gak mau bolak balik mingguan ya MBak,
DeleteMba saya juga masih mikir nih baiknya belanja harian mingguan atau bulanan cz masih suka ada aja yang ketinggalan hmmm jadi masih mix deh sesempetnya aja
ReplyDeleteKalau yang sering ketinggalan bumbu, saya tulis daftar belanjaan di kertas Mbak
DeleteInfo Terbaru !!
ReplyDeleteAyo ikuti Kontes Seo dan menangkan hadiahnya dengan total uang 30juta rupiah.
Tunggu apa lagi ? Segera daftarkan diri anda dan raih hadiahnya !!
Pendaftaran dimulai pada Tanggal 22 Januari 2018
Pendaftaran berakhir pada Tanggal 22 April 2018
Pemenang akan diumumkan pada Tanggal 7 Mei 2018
Hadian akan dibagikan pada 8 Mei 2018
Info lebih lanjut silahkan hubungi kami di : seoitu99@gmail.com
Bisa juga kunjungi : http://www.itu99.host/kontes/
Syarat dan Ketentuan Berlaku !!
Alu lbh suka suka belanja mingguan. Cape tiap hari ke pasar. Tapi biasanya 3 hari sekali sih ke pasarnya gk smp seminggu. Dan nyoba spt yg mba lakukan kapan2 coba ah
ReplyDeleteTiga hari sekali yaaak, sudah pernah coba juga, belanjanya di pasar komplek, lebih mahal euy
Deletealau aku mingguan belanjanya Mbak..Secara sudah masak jam 4 pagi untuk sarapan dan bekal. Tapi kalau ada kurangnya tinggal beli printilan di warung tetangga :)
ReplyDeleteWah jam 4 sudah masak, selesai jam berapa Mbak? Saya masak habis sholat subuh setelah #foodpreping ini Mbak. Biasanya mah bisa jam 9 pagi atau malah jam 12 siang, karena paginya beli mateng
DeleteKalau saya hari2 beli makan diluar, maklum istri kerja dan saya punya aktivitas sendiri sehingga tidak sempat untuk memasak. Cieeeee.... bahasanye, padahal memang tak pandai masak. Wkwkwkwkww... Istri baru belanja di akhir pekan, tapi itupun paling hanya bertahan untuk 2 hari kedepan. Mungkin kalau seperti itu istilahnye belanja mingguan habisnya dua harian ya. :-D
ReplyDeleteBelanja Hari Minggu habis 2 hari, heheee
DeleteTerus terang saya nggak pernah belanja karena yang belanja sekaligus masak adalah ibu, heheh.. Dan ibu biasanya belanja harian di penjual sayur yang keliling komplek. Kalau menurut pendapat saya lebh suka belanja harian, kan tiap hari ada tukang sayur lewat, lagipula kalau nyetok sayur takutnya nggak sempat masak karena selera kami kadang berubah drastis hihi..
ReplyDeleteEhh.. jadi gagal fokus sama tempat sayurnya yang imut-imut itu haha..
Kalau ada tukang sayur lewat enak lah ya, MBak. Cuma kalau lagi kepingin banget masak ayam teriyaki, eh ayamnya gak bawa kan, kadang bingung, mau masak apa lagi yaaa? ehheeee.
Deletekarena aku bekerja aku lebih suka belanja mingguan dan emang harus disiapin menunya apa dulu, sempat 4 taun lalu aku belanja harian tapi itu bikin boros tenaga karena subuh aku harus belanja atau siang bolong pas istirahat belanjanya bikinmuka item hahaha
ReplyDeleteBener ya, bikin boros kalau belanja harian, saya tipe yang suka lihat apa-apa, eh trus kepingin beli. Kalau belanja mingguan, sekali doang, lihat yang dipinginin. Waaah belanja siang di mana?
DeleteSebenarnya lebih suka harian karena fresh terus. Tapi kadang nggak sempat belanja, terus kelabakan beli mateng. Boros, deh. Jadi aku spare paling enggak cukup utk 3 hari, jangan sampai kurang.
ReplyDeleteYup, 3 hari waktu yang cukup lah ya, enggak keseringan. Hehehee, beli mateng nanti kalau pas bener-bener urgent, kalau kondisi saya sekarang, takut terlalu terlena dan malesnya kebangeten..
DeleteAku termasuk tipe yang suka memastikan kalau di rumah harus ada BANYAK MAKANAN siap hidang hahahah makluuum anak banyak dan emaknya gak terlalu pinter masak
ReplyDeleteSaya belanjanya 3 harian Mbak, kalau seminggu kadang suka kelebihan. Kalai harian repot belanjanya karena ga ada asisten rt di rumah hehe. Asik Mbak Astin sharingnya.
ReplyDeleteAku kalau belanja biasa mingguan tapi kalo masak sehari bisa tiga kali mbak... Jadi tiap kali mau makan ya masak dulu... hehehe ribet ya... abis mau bagaimana lagi dirumah terbiasa makan masakan yang baru saja dimasak...
ReplyDeletekalo aku lebih suka belanja harian soalnya ada alasan buat ke pasar :p
ReplyDeletesaya suka mingguan sih, tapi kalau gak bikin foodprep gitu bisa busuk. Kalau dibuat foodprep, abis waktu ngurusin dapur doang rasanya, karena bumbu udah pasti saya olah duluan. Jadi, 2-3 hari cukuplah.
ReplyDeleteSaya kalau belanja sayur utk 3 hr, tp kalau daging utk seminggu
ReplyDeletesaya suka belanja mingguan, jadi, membeli secara harian mungkin hanya bahan kebutuhan pokok yang tidak tahan lama, juga yang bisa merusak diet bila ditumpuk di dalam kulkas.
ReplyDeleteSaya ga pernah lagi belanja harian, ga bisa belanja bervariasi. Akhirnya sekarang memilih mingguan atau 4 hari kalau lagi ga ada kegiatan. Kalau full aktifitas, saya pilih mingguan
ReplyDeleteHmm kalo gitu dua-duanya aja deh, harian dan mingguan, biar adil ��
ReplyDeletesemanggat
ReplyDeleteRoyal Danisa Butter Cookies