Tuesday 16 January 2018

Perjalanan Tangerang ke Semarang Membutuhkan Waktu 20 Jam


[Travel] : Perjalanan ke Yogyakarta

Akhir bulan Desember 2017 ada kabar duka yang disampaikan oleh ibu saya. Kakek yang tinggal di Yogyakarta meninggal pada pukul 11 malam. Seperti biasa handphone saya dalam kondisi silence. Kabar tersebut baru saya baca pada pukul 4 pagi dan saya belum dapat berpikir apakah akan melakukan perjalanan menuju Yogyakarta hari itu atau tidak.


Perjalanan Panjang dari Tangerang Menuju Yogyakarta


Saya membangunkan suami dan menyampaikan kabar duka tersebut. Awalnya saya ingin berangkat sendiri menuju Yogyakarta. Namun setelah berdiskusi dengan suami, saya dan keluarga berangkat semua hari ini dari Tangerang menuju Yogyakarta. Pencarian tiket kereta menuju Yogyakarta,  fully booked. Pilihan yang sangat mudah melakukan perjalanan dari Tangerang menuju Yogyakarta adalah menggunakan kendaraan pribadi.

Ada banyak hal yang ditinggalkan pada hari itu, karena saya hanya memiliki waktu 2 jam untuk beberes. Packing baju seadanya, padahal packing baju membutuhkan waktu lama, apalagi banyak pakaian bepergian banyak yang belum disetrika. Cucian piring dan cucian baju ditinggalkan. Pelajarannya adalah, tidak perlu buru-buru dalam memutuskan sesuatu dan belajar packing baju secara kilat. Boleh dihitung waktu yang saya butuhkan untuk packing baju 4 orang adalah 1 jam. Whaaaat?

Pukul 6 pas, semua sudah berada di mobil. Sampai di depan kompleks, suami membeli nasi uduk. Saya pergi ke minimarket untuk membeli air mineral, roti, susu dan camilan biskuit untuk perbekalan selama perjalanan.

Perjalanan Tangerang - Cikampek


Rute yang diambil untuk melakukan perjalanan dari Tangerang menuju Yogyakarta dimulai dari masuk toll Bandara, arah Tanjung Priuk dan kemudian masuk ke toll Cikampek. Perjalanan dari rumah menuju tol Bandara sudah macet dan kemudian disambut kemacetan terlama untuk keluar Jakarta di Cikampek. Hal ini disebabkan pembangunan di ke dua sisi jalan yang dilakukan bebarengan.

Pukul 11 siang, kendaraan masih berada di Cikampek dan saya meminta untuk berbelok ke rest area yang untuk masuknya saja, alamaaak macet parah.

Di rest area mana, gitu, saya lupa. Saya membeli amunisi di Burger King dengan menggunakan voucher MAP. Alhamdulillah kepakai juga hasil menang lomba nulis blog dalam perjalanan menuju Yogyakarta yak. Keuntungannya menggunakan kendaraan pribadi saat melakukan perjalanan ya gitu, bisa mampir-mampir dan membawa bekal apa saja asal dapat menata dengan rapi di dalam kendaraan.

Baris pertama di dalam kendaraan MPV ada suami dan anak pertama. Baris ke-dua ada saya dan anak bungsu. Sedangkan baris ke tiga, tas makanan, tas urgent (isinya kosmetik, obat-obatan dan charge HP). Isinya penuh tas makanan. Di bagasi yang sempit, salah satu kerugian membeli MPV ini adalah bagasinya sempit, hanya dapat diisi tas pakaian jinjing saja, travel bag mini sekalipun tidak bisa. Hiks sedih.


Perjalanan Cikampek - Tegal


Pukul 1 siang, dikarenakan ada kepentingan perbankan, kendaraan keluar di toll Cikampek. Butuh waktu lama mencari Kantor Cabang BRI Cikampek. Padahal mah, sudah ditunjukan dengan benar oleh google maps. Masalahnya adalah, di depan kantor cabang BRI ada karangan bunga, asumsi saya dan suami, kantor tersebut baru diresmikan. Huuuft, padahal itu mah karena BRI baru ulang tahun.

Anak-anak di BRI CIkampek


Berada di Cikampek sekitar 2 jam, atau sekitar pukul 3 sore kendaraan masuk kembali ke toll Cipali Cikampek Palimanan. Keluar brexit disambut adzan maghrib dan kemacetan di jalan utama menuju Kota Tegal.

Pukul 7 malam masih berada di Tegal dan berdiskusi lagi mengenai rute menuju Yogyakarta. Apakah lewat Purwokerto atau Semarang. Suami memutuskan lewat Semarang yang sebetulnya lebih jauh dan rutenya berputar. Tapi ya, namanya sudah cinta banget sama Semarang, suami akhirnya memesan hotel di Semarang melalui Traveloka.

Pukul 7.30 berada di Soto Seger Boyolali di Pemalang. memutuskan makan malam di sini, karena pernah makan di sini pada perjalanan balik lebaran tahun kemarin. Next saya tulis dech soto segernya.

Pukul 12 malam setelah lepas dari Alas Roban, saya meminta suami untuk mampir ke minimarket supaya dia bisa tidur. Suami saya mudah sekali ditebak kalau sudah ngantuk. Mengendarainya sudah seperti siput, berada di lajur kiri terus dan matanya sudah merah.

Saya sempat turun dari mobil dan membelikan teh hangat untuk suami. Saya melihat warna mobil sudah tak terlihat warnanya, ada banyak sekali debu yang tertempel dan melekat oleh air hujan. Perjalanan dari Tangerang menuju Yogyakarta ini dihiasi hujan sepanjang jalan. Seru sich melihat mobil kotor, jadi terasa sekali perjuangannya menempuh perjalanan yang tidak dekat ini.

Singkat cerita, karena saya sudah sangat ngantuk dan lelah, jadi yang ditanya, masih jauh ke Semarangnya? kwkwkwkwkwkk. Sampai di Kota Semarang, saya menyalakan gmaps menuju Whiz Hotel Semarang supaya perjalanan lancar. Alhamdulillah pukul 1.30 pagi, saya dan suami dapat tidur dengan nyenyak. Anak-anak gantian terjaga sampai pagi.

Pemandangan pagi hari saat buka mata. Anak-anak yang buka tirainya


Perjalanan Semarang - Yogyakarta


Pagi harinya, perjalanan menuju Yogyakarta dilanjutkan kembali. Hm, lelah banget sebetulnya, tapi yaaa setiap perjalanan harus dinikmati dengan santai, supaya tidak terasa lelahnya namun terkesan di hati selalu, eaaa. 

Mampir sarapan di Sop Ayam Pak No, sop ayam langganan saat masih tinggal di Semarang dan saat singgah kembali di Semarang.

Sajian sop ayam Pak No


Perjalanan menuju Yogyakarta dimulai lagi melalui toll dan keluar toll Bawen untuk sampai ke Magelang. Di Magelang saya mampir membeli cobek dan ulegannya 2 buah. Cobek yang dibuat dari batu Gunung Merapi ini kabarnya awet lama.

Kota Yogyakarta tinggal beberapa kilo meter saja, tapi yang ditemui malah kemacetan yang mengular. Mampirlah saya dan keluarga di Warung SS yang kebetulan baru banget buka. Makan siang yang kepagian judulnya. Tapi Alhamdulillah anak-anak makannya lahap.

Warung SS di Jalan Magelang


Pukul 2 siang, sampailah di Kota Yogyakarta, kota tujuan. Alhamdulillah setelah menempuh waktu 2 hari, sampailah ke rumah kakek. Bertemu dengan nenek, ibu, bapak dan adik serta keponakan yang sudah menunggu rombongan dari Tangerang ini.

Komentar adikku pertama kali adalah warna mobilnya apa? sayang bangetlah enggak difoto kekusaman wajah mobil yang awalnya putih jadi abu-abu cantik ini.

Dari Tangerang hari Rabu, 20 Desember 2017 Sampai di Yogyakarta Hari Kamis, 21 Desember 2017 💗


15 comments:

  1. Turut belasungkawa ya

    tetap perjalanannya menyenangkan ya sama2 sekeluarga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, selalu menyenangkan bareng keluarga

      Delete
  2. Ya Allah... perjalanan panjang ya... :) turut berduka ya mba Astin...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banget, banyak istirahatnya jugaaa. Makasih banyak ya Mbak

      Delete
  3. Turut berduka ya mbak...
    Alhamdulilah sampai ya, pasti perjalanan panjang banget itu, aku belum berani mudik ke yogya pakai mobil, selama ini naik kereta terus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini kali ke dua Mbak, ke Yogya dari Tangerang naik mobil. Banyak banyakin istirahat, karena suami doang yang nyupir, saya belum diijinin bawa. Alhamdulillah nikmat banget dech lelah dan ngantuknya, hehehee. Maksih yo Mbak

      Delete
  4. Alhamdulillah selamat sampai tujuan ya. Dan packing cuma 1 jam utk 4 orang, luar biasaaaa hihi. Aku nih anak malas klo soal packing >.< Ntar klo udah bisa jaya lancar nyetirnya juga kayaknya klo jauh gitu, suami suka nggak tega mbaa buat gantian

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk ajari dong biar cepet lancar nyetirnyaaa, ntar kita jalan-jalan di Tangerang sajaah

      Delete
  5. Alhamdulillah selamat sampai tujuan ya. Dan packing cuma 1 jam utk 4 orang, luar biasaaaa hihi. Aku nih anak malas klo soal packing >.< Ntar klo udah bisa jaya lancar nyetirnya juga kayaknya klo jauh gitu, suami suka nggak tega mbaa buat gantian

    ReplyDelete
  6. Turut berduka, ya. Semoga almarhum husnul khotimah. Aamiin

    ReplyDelete
  7. Inalillah, moga Kakek dilapangkan jalannya menuju surga ya, Mba. Dan bersyukur pula, Mba Astin dan suami dikasih rezeki yang cukup juga, jadi bisa langsung cuss ke Jogja. Perjalanan yang mendadak dan Alhamdulillah tiba di sana dengan selamat. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah Mbak, karena mendadak jadi panjang aja, hehee

      Delete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih