Sunday 10 June 2018

Pengalaman Mencetak Photo dalam Album Photobook Bahagianya Menceritakan Kembali Kenangan Lalu



[Photo] : Mencetak Foto-Foto dalam Album Photobook


Suatu hari, anak bungsu saya membuka lemari buku-buku lama, yang terletak di ruang depan. Di dalam lemari buku tersebut, bukan hanya tersimpan rapi buku-buku lama saya dan suami. Ada beberapa benda yang jenisnya sama dengan buku. Yup, bungsu saya ini suka sekali dengan sesuatu yang ada gambar dan tulisannya. Sampai dia menemukan sebuah Album Photo lama yang ukurannya bermacam-macam.

Alhamdulillah punya Photobook untuk anak-anak


Anak saya mengambilnya dan membuka-buka Album Photo tersebut. Ada banyak hal yang ditanyakan, bahkan hampir setiap foto dan isinya ditanya. Siapa ini, sedang ngapain, di mana dan mengapa dia tidak ada. Pertanyaan-pertanyaan mengapa foto dia tidak ada di Album Photo tersebut. Ih gemes dan kadang saya kehabisan kata, untuk menjawab dan menjelaskan, bahwa foto-foto yang dilihatnya, adalah foto-foto lama sekali.


Alasan Mencetak Foto dalam Album Photobook


Diapun mulai merengek, meminta foto-fotonya ada di Album Photo. Duh, sayakan sudah lama sekali tidak mencetak foto-foto dan membeli Album Photo. Rasanya berat saja ya, harus cetak foto dari HP, tempat foto-foto anak bungsu saya tersimpan banyak. Alasannya saya malas mencari tempat studio foto untuk mencetak foto tersebut. Jarak dari rumah saya lumayan jauh, lalu dari segi harga kok mahal sekali ya, bayangkan ada puluhan bahkan ribuan foto yang ingin dicetak.

Bagian belakang Album Photobook


Semakin lama saya merasa kasihan dan ingin sekali mencetak foto-foto dia juga, kan. Apalagi hanya anak bungsu saya saja nich yang belum memiliki fotonya yang dicetak. Akhirnya saya mulai tuh tergiur mencari informasi mengenai tempat cetak foto online. Kok Online? iya, sayakan malas pergi dan harga cetak foto seperti jaman dulu kan mahal kalau mencetaknya dalam jumlah banyak. Iklan-iklan cetak foto online bersliweran terus di timeline media sosial saya, beberapa hari ini.

Design Album Photobook Seperti Majalah


Sayapun tertarik dengan ID Photobook yang mempunyai konsep yang saya inginkan. Saya ingin mencetak foto-foto kenangan keluarga saya yang tersusun menjadi sebuah majalah. Rasanya seru sekali melihat foto-foto dengan design kayak MAJALAH gitu. Dalam bayangan saya, saya akan menceritakan kembali kenangan dari setiap foto-foto yang dicetak seperti membaca sebuah majalah. Duh serunya, hasilnya belum ada, saya sudah ngebayangin, loh.

Singkat kata, sayapun melakukan chat dengan CS ID Photobook. ID Photobook memiliki beberapa produk dan sering ada paket ataupun promo loh. Saya memilih produk standarnya yaitu large dan square untuk Photobooknya. Teman-teman bisa dong memilih produk lainnya seperti paket hemat trio medium, queen series, paket kenalan queen series, paket premiun dan paket medium. Untuk harga cetak foto mulai dari 99.000 rupiah sampai dengan 350.000 untuk ukuran large (paling besar). 

Cover Album Photobook juga dapat dipilih loh sesuai dengan keinginan. Saya memilih cover warna merah untuk Album Photobook square dan memilih cover motif untuk Album Photobook ukuran large. Sedangkan untuk banyaknya foto saya disarankan untuk mengirimkan 80 foto dan 61 foto dengan resolusi minimal 300-400 px.

Cover merah untuk My Lovely

Cover motif untuk Family Moment


Langsung dech saat itu juga, saya membuka album foto mulai di HP sampai di Laptop. Saya akan membuat dua buah Album Photobook dengan tema Album Photobook Large Family Moment temanya Traveling dan Album Photobook Square My Lovely temanya colorful. Tahu ndak sich, saya memerlukan waktu yang begitu lama untuk memilih 141 foto dalam waktu hampir 3 hari. Kok lama sekali, iyaaa ada ribuan foto dan ratusan moment yang terjadi semenjak kelahiran anak pertama saya. Rasanya saya ingin semua foto-foto tersebut dicetak di ID Photobook.

Menceritakan Kenangan dengan Album Photobook


Akhirnya, setelah penantian selama hampir dua minggu, Album Photobook tersebut dapat saya peluuk dan diceritakan kepada anak-anak. Petugas pengantarnya ramah sekali, meski saya terlalu lama membuka pintu, iya saya sedang tidur, jadi agak lama membukanya. Antara sadar dan tidak sadar, saya melihat bungkusan rapi, mulai dari bungkus plastik, bungkus kertas dan sebuah box panjang ramping. Saya langsung menebak, inikah Album Photobook saya? huaa senangnya sudah datang.

Dua buah Album Photobook saya berada di sebuah box dan langsung saya buka. Aroma kertas dan tinta printnya masih dapat tercium, sama seperti kenangan-kenangan dari foto-foto saya masih terkenang. 

Cover Album Photobook sesuai sekali dengan foto yang dikirimkan oleh kakak CS-nya. Sayapun mulai membuka halaman demi halaman yang berisi foto-foto yang telah saya pilih. Kertasnya ukuran kertas majalah yang premium dan Album Photobook  ini merupakan Photobook berkualitas yang saya tahu. Sampai sayapun rebutan dengan anak-anak untuk melihat foto demi foto dari dua  buah Album Photobook tersebut. Ya ampun, senangnya anak-anak melihat foto-fotonya sudah tercetak.

Kenangan MPASI anak sulung pertama kali


Sayapun mulai menceritakan kembali kenangan di balik foto-foto tersebut. Alasan saya memilih tema  traveling dalam Album Photobook Family Moment karena ya, saat traveling itulah saat-saat semua keluarga pasti merekam foto-foto terbaik mereka, kan. Begitupula saya dan keluarga, hanya saat traveling saja kan, foto-foto keluarga terekam. Travelingnya juga ndak jauh-jauh kok, cukup di dalam kota atau di luar kota saat melakukan liburan lebaran.

Moment traveling bersama keluarga dalam design majalah Photobook


Nah, untuk teman-teman yang sedang melakukan liburan lebaran nich, ambil foto sebanyak-banyaknya dan pilih foto terbaiknya untuk dicetak di Album Photobook ID Photobook. Yuk rangkai kenangan dengan Album Photobook supaya foto-fotonya tercetak dengan bagus.

Dari Album Photobook yang saya terima, saya sangat menyukai cover, kertas dan design di dalamnya. Covernya mampu menceritakan apa yang ada di dalamnya, dari cover ini membuat semua orang ingin membuka Album Photobooknya. Dari segi kertasnya juga ndak begitu tebal seperti kertasnya Album Foto konvensional ya. Jadi, Album Photobook ini ringkes sekali loh, sayapun berniat ingin membawanya dalam perjalanan mudik dan memamerkannya kepada keluarga besar di kampung halaman. Design-nya oke sekali, saya suka dengan penataan foto-foto yang saya kirimkan. Di beberapa halamn juga terdapat kata-kata yang sesuai dengan temanya loh. Mungkin akan nampak menarik lagi, apabila kata-katanya lebih bervariasi lagi.

Untuk teman-teman , saudara-saudara dan sahabat yang ingin melihat informasi ID Photobook, bisa banget nich kepoin akun media sosialnya, sebagai berikut :

7 comments:

  1. eh ya aku juga punya satu album Photobook nih Astin. Mau cetak lagi ah buat kenang-kenangan

    ReplyDelete
  2. Wahhh... mau mauuu... meski nanti bingung juga milih yg mau dialbumin krn ada 10.000 photo koleksi sejak kenal kamera digital. Bener sih... sejak digital photo cuma ada di memori notbuk jadi kalo mo buka2 kenangan susah ya

    ReplyDelete
  3. Aku ga nyeseeel pesen dr mereka. Skr foto2 travelingku rapiiii, dan srmua tersusun based on negara yg aku datangin. Ga kecampur2 lagi :p. Kmrn itu saking banyak banget pesennya, lgs diksh bonus poster ama foto2 square 10 lembar. Haaappy banget. Jd mulai skr tiap traveling aku bakal cetak di photobook ini :p

    ReplyDelete
  4. desainnya photobook nya bagus, kayanya bagus juga buat kenang-kenangan, kadang kalo format digital suka hilang datanya

    ReplyDelete
  5. saya juga udah kepikiran pengen bikin albun foto photobook kekinian kayak diinstagram gitu. udah harganya bersahabat muat foto banyak pula. cepet lagi yang penting hasil albumnya cantik dan lucu.

    ReplyDelete
  6. Bagus mba baru kepikiran saya membuat photobook kebetulan saya memiliki banyak stok momen lebaran kemarin.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih