Monday 4 June 2018

Tips Memilih Mukena yang Nyaman dipakai di Bulan Ramadan



[Gaya Hidup] : Mukena


Mukena adalah alat sholat yang digunakan oleh muslimah. Secara bentuk ada 3 macam mukena yang saya ketahui sejak saya kecil sampai sekarang. Pertama mukena terusan/ langsungan, sebutan dari saya. Alm nenek saya hanya mempunyai jenis mukena terusan ini. Jadi, mukena yang dipakai seperti saat memakai abaya, bedanya penutup kepalanya langsung menjadi satu.

Tas mukena motif dan berbahan katun jepang


Kedua, adalah mukena potongan, atas bawah yang selama ini sering dipakai oleh para muslimah. Sayapun hanya memiliki jenis mukena potongan dengan bermacam-macam motif dan bahan. Mukena potongan ini, paling sering digunakan dan mudah ditemukan di mana saja. Mukena atas bawah ini paling mudah digunakan juga. Kalau si bawahan ndak ada, bisa paka sarung yang bersih. Hehehe.


Ketiga, adalah jenis mukena abaya. Mukena dengan model abaya, pertama kali saya temui saat saya sudah bekerja di perantauan. Waktu pertama melihat mukena abaya ini, saya agak heran. Teman saya langsung menjelaskan, bahwa jenis mukena abaya ini, praktis juga pemakaiannya, asalkan ada tudung, kerudung, hijab yang bersih yang digunakan. Jadi, saat penggunaan abaya, tidak perlu melepas hijab, karena abaya itu memang ndak ada penutup kepalanya. 

Untuk memilih mukena yang nyaman yang akan dipakai setiap hari ataupun untuk menyambut bulan Ramadan, saya menuliskan beberapa tips nich, siapa tahu tipsnya sama dengan teman-teman.

1| Menentukan Jenis Mukena


Saya merasa mukena terusan hanya cocok dipakai oleh orang yang sudah berusia, seperti nenek-nenek. Sedangkan abaya, adalah pilihan jenis mukena yang dipilih oleh usia dewasa yang belum dapat move on dari mukena yang digunakan nenek-neneknya. Heheheee. Jadi, saya lebih memilih mukena potongan atas dan bawah.

Mukena atas bawah ini paling cocok digunakan oleh wanita muslimah berusia remaja sampai dewasa. Meskipun agak ribet, karena bisa jadi pasangannya terpisah saat penyimpanan, tapi saya masih menyukai jenis mukena potongan atas bawah. Apalagi, jenis potongan atas bawah juga dilengkapi tas untuk menyimpan mukenanya.

2| Menentukan Mukena Motif atau Tanpa Motif


Pada waktu kecil dulu, mukena yang saya tahu adalah mukena polos berwarna putih. Kalaupun berwarna, warnanya hijau muda lembut sekali, kuning atau cream yang lembut sekali, bahkan sekilas nampak putih polos. Berganti waktu, ada mukena dengan tambahan bordir/ renda sebagai motif. Bordir ataupun renda yang digunakan sebagai motif juga warna putih.

Waktu berganti dan perkembangan fashion juga mempengaruhi perkembangan mukena juga. Motif-motif baru bermunculan menghasilkan mukena bermotif dan berwarna lebih berani. Bukan warna warna yang soft, tapi warna merah, hijau tua, orange, biru tua makin menyemarakan perekembangan mukena. Motifnya mulai dari bunga berbentuk mungil- motif berbentuk putri dari disney.

Mukena hadiah yang sering saya pakai 


Saya pribadi masih menyukai mukena berwarna soft (putih dan cream), selain itu masih mikir-mikir untuk membelinya. Untuk motif, saya masih memilih untuk mukena dengan motif bordir saja dengan warna gradasi dari warna mukenanya.

Tapi, hampir 10 tahun lebih saya belum pernah membeli mukena lagi, setelah mukena dari seserahan pernikahan. Why? karena ada beberapa mukena hadiah dari teman-teman kantor suami dan dari ibu. Mukenanya berwarna-warni dan bermotif. Saya tetap menerima mukena tersebut dan menggunakannya kok. Beberapa hari belakangan ini, saya berpikir ingin menyisihkan dana membeli mukena baru yang berwarna putih/ cream/ hijau muda dengan motif bordir saja.

3| Menentukan Bahan Dasar dan Bahan Bordir Mukena


Karena saya menginginkan mukena dengan motif bordir, selain menentukan bahan dasar, saya juga harus menentukan bahan bordirnya. Bahan dasar mukena yang saya sukai adalah bahan sutera yang lemut, mengkilat dan kesannya premium. 

Beberapa mukena saya yang jaman dulu, rata-rata berbahan sutera halus dan ternyata lebih awet dibandingkan dengan bahan katun jepang yang warnanya cepat kusam. 

Bahan bordir yang diaplikasikan pada mukena juga harus benar-benar diperhatikan. Kadang ada mukena berbordir yang bordirannya malah membuat bahan dasar mukenanya rusak, ketarik atau malah bordirannya sangat kasar.

4| Menentukan Ukuran Mukena


Ukuran mukena ternyata berbeda-beda loh. Saya pernah mendapat hadiah sebuah mukena dari seorang teman sebagai oleh-oleh. Sayangnya, mukenanya baru saya pakai sekali saja. Loh, kenapa? ukurannya lebih pendek dari ukuran mukena yang saya sering pakai. Jadi, saat digunakan, bagian tangan dan kaki saya masih kelihatan, istilahnya ngegantung gitu.

Insya Allah mukena ini akan terpakai untuk anak perempuan saya, kok. Sayang kan ada barang yang tidak terpakai. Jadi, sebelum membayar mukena yang diinginkan, alangkah baiknya mencoba atau melihat dan menanyakan ukuran mukenanya, apabila mukena tersebut bukan all size, ya. 

Nah, itulah tips yang akan saya gunakan untuk membeli mukena baru. Siapa tahu, suami saya memiliki anggaran lebih dan lebihnya itu bisa dipergunakan untuk membeli mukena baru di Tanah Abang, tanpa saya harus menyisihkan uang THR anak-anak, ehhehee. 

3 comments:

  1. Aku suka yang katun karena adem.. dan motif plus warna ungu obviously hehe

    ReplyDelete
  2. Aku juga suka yang katun. Adem. :)

    ReplyDelete
  3. istri saya kalau minta dibelikan mukena, minta yang compact, praktis, dan tidak memakan tempat banyak.. karena mobilitas tinggi..

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih