Monday 9 July 2018

Baju Bernuansa Putih dan Biru untuk Hari Raya Idul Fitri 2018



[Fashion] : Menyiapkan baju Lebaran Idul Fitri 2018


Salah satu tugas menjadi ibu adalah menyiapkan baju untuk keluarga tercinta. Tanpa hadirnya seorang ibu, bisa sich bapak dan anak-anak mengenakan baju. Tapi dengan hadirnya ibu baju yang dikenakan suami dan anak-anak bisa  menjadi lebih abstrak dan bisa lebih bernuansa. Tapi ada jugalah ya, suami yang malah memikirkan anggota keluarganya akan mengenakan baju dengan nuansa apa.

Baju bernuansa putih dan biru, gambar diambil suami jadi ndak ikut di foto-


Di rumah ini, sayalah yang senang menyiapkan baju untuk suami dan anak-anak. Untuk moment lebaran pertama di tahun 2018, itu berarti saya dan keluarga sudah berada di destinasi mudik pertama yaitu di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, mudiknya ditempuh dengan waktu yang tidak seberapa karena ndak macet. Lebaran pertama itu berarti ada moment sholat Idul Fitri.


Moment sholat di hari raya, sejak dulu saya selalu menghadirkan warna putih. Seingat saya, sejak saya bisa membeli baju sendiri di tanah rantau, saya selalu mengenakan warna putih untuk sholat di hari raya. Kebiasaan itu, saya bawa sampai berkeluarga, sampai sudah memiliki dua anak. Sampai suami saya berkomentar, "putih lagi? pakai ini lagi? kenapa putih? dan ndak pakai baju warna lainnya?" hehehee. 

Mengapa Memilih Baju Bernuansa Putih?


Di lemari baju saya, suami dan anak-anak, baju putihnya sering sekali nganggur. Apalagi baju yang bernama baju koko putih suami dan anak lanang, gamis putih saya dan gaun putih anak cewe yang sejak usia 1 tahun cuma dipakai pas lebaran Idul Fitri dan kondisinya sudah layak menjadi blouse. Baju koko putih suami, sudah hampir 4 tahun, gamis putih saya umurnya juga sama, baju koko anak lanang, sudah kekecilan. Sayang kan, kalau ada baju yang jarang dipakai, apalagi bajunya pas untuk moment Hari Raya, kok ndak dipakai. Jadi, mungkin pembelaan seperti itu yang masuk akal untuk saya sampaikan kalau ada yang nanya.

Baju lebaran nuansa putih pink. Anak cewe menggunakan dress pink dan tertidur nyenyak di masjid


Memikirkan Apakah Butuh Mix and Match atau Baju Baru?


Lama saya memandangi lemari baju, lama saya memikirkan sembari otak atik anggaran untuk membeli baju baru. Hasilnya adalah; Baju koko suami dikombinasikan dengan celana kain berwarna biru yang ndak bisa dibilang baru, karena sudah sering dipakai kerja. Gamis putih saya yang juga sudah 4 kali ini dikenakan, meskipun sudah agak kekecilan dikombinasikan dengan jilbab motif biru. Saya kemarin sich sudah mengusulkan kepingin ganti gamis putih nich, badan saya ternyata melebar kesamping dan ke atas juga.

Anak-anak, kalau anak cewe saya belikan baju putih baru, rasanya nasibnya akan sama dengan dress putih yang dibelikan bude-nya saat usianya 1 tahun. Cuma dipakai satu kali dan saat dia berusia 3 tahun, sudah layak dikatakan blouse/ tunik. Jadi, saya mengambil dress putih dengan lengan pendek, saya pertimbangkan untuk dikenakan di hari raya Idul Fitri ini. Saya mengkombinasikan dengan blazer putih yang dijahit Mbak Waya, legging biru yang seringnya dipakai jadi celana pendek, karena ditarik-tarik dan jilbab birunya AfraKids. 

Anak lanang? baju koko berwarna putihnya ada 2, dan dua-duanya sudah kekecilan. Jadi, saya menganggarkan untuk membelikannya baju koko berwarna putih dengan sedikit motif biru. Celananya menggunakan celana baju koko yang berwarna biru. Misi selesai dan berkali-kali melakukan timang-timang, karena hanya dilihat baju yang digantung di hanger saja. Suami dan anak-anak ini paling susah diminta fitting, ya weslah.

So this is my mix and match baju lebaran bernuansap utih dan biru yang enggak harus baru untuk menyambut Idul Fitri. Lagunya kan begini, baju baru Alhamdulillah, tak punya pun tak apa-apa, masih ada baju yang lain. Baju yang dikenakan untuk sholat Idul Fitri kan sebaiknya baju yang bersih, baju yang bagus bukan berarti baju baju. Ngelesnya ibu-ibu ya begini ini ya kan. 

Alhamdulillah blouse putih kepakai juga akhirnya


Alhamdulillah baju lebaran pertama dengan nuansa putih dan biru done, meskipun sebelum berangkat sholat Idul Fitri di rumah mama mertua, semuanya pada serba buru-buru. Why oh why, karena anak-anak baru jam 2 malam, baru tidur, ya beginilah kalau ngumpul ye kan.

3 comments:

  1. Dan lebaran kali ini aku pake jilbab putih, atasan putih plus rok jeans . Meski terasa kurang sempurna. Karena impiannya pengen pake gamis. Tapi apa daya, belum PD pakenya ... Hihihi

    ReplyDelete
  2. Dulu, aku sering banget minta baju baru tiap lebaran. Sekarang kok rada kurang gimana gitu sama baju lebaran, tapi paling ga ada 1 aja sih :)

    ReplyDelete
  3. Aku sejujurnya jarang ngebikinin baju seragam ato nuansa mirip2 gini kalo lebaran :p. Makanya kalo foto bareng ama keluarga, bisa dibilang, ga ada yg seragam hahahaha. Pasti belang belonteng semua gayanya. Pgn juga sih sesekali bisa kembaran. Sejak nikah sih jd ga prnh sama. Krn keluarga suami juga kebiasaannya ga terlalu merayakan lebaran. Lah tiap lebaran slalu pergi semua kemana2 hihihi.. Jd aku kebawa ama kebiasaan mereka :p.

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih