[Rumah Tangga] : Sumber
Air Bersih di Rumah
Alhamdulillah, akhirnya
satu per satu permasalahan dapat diurai dan mendapatkan solusinya. Eh hai,
selamat siang teman-teman semuanya, apa kabar yang masih berkutat dengan cucian
pakaian kotor dan cucian piring yang menumpuk. Selamat bekerja dan semoga
selesai dengan baik ya. Tidak ada hal-hal yang menghambat yang membuat pikiran
menjadi grusa-grusu, ujung-ujungnya emosi dan malah berujung ke ngomel dan
marah-marah.
![]() |
Air sebagai sumber kehidupan |
Permasalahan yang
menghambat bisa jadi nich, ternyata pelembut pakaiannya habis, padahal sedang
mencuci handuk yang kalau ndak pakai pelembut hasilnya kurang lembut dan kurang
wangi. Pikiran sudah otomatis, harus keluar rumah, beli pelembut meskipun di
warung tetangga yang kadang, variannya tidak selengkap di supermarket.
Permasalahan ke-dua
masalah air bersih yang digunakan untuk membilas pakaian kotor. Seperti yang
sering saya alami di kehidupan per-rumah tanggaan ini. Kebetulan saya masih
tinggal di rumah sewa di sebuah perumahan. Rumah bertype 72 ini, awalnya hanya
menggunakan sumber air bersih dari air tanah. Proses mendapatkan air tanah
untuk kebutuhan sehari-hari dengan bantuan pompa air. Nah, pompa airnya
tersembunyi di sudut belakang rumah, tepatnya di bawah meja dapur yang berbentuk
. Nah pompa airnya terletak di sudut huruf L tersebut. Bisa dibayangkan? betapa
tersudutnya si pompa air tersebut.
Pompa air di rumah ini
sudah berkali-kali merengek dan minta disabet uang. Sewaktu belum lama saya
tinggalpun sudah minta dipanggilin tukang service pompa air. Permasalahannya
sepele sekali, kesalahan manusia. Saat itu sedang musim kemarau, Mbak ART
kelupaan tidak mematikan mesin pompanya, nah airnya sampai habis dan pagi hari
saat air sungguh sangat dibutuhkan, pompa air ngambek.
Kasus yang cukup
menghebohkan adalah setahun yang lalu satu minggu sebelum bulan Ramadhan. Pompa
air sama sekali tidak dapat mengeluarkan air. Segala cara sudah dicoba. Mesin
pompa air dicek, apakah ada yang rusak atau tidak. Ada dua team tukang service
saya panggil dan semuanya tidak dapat mengatasi permasalahan mesin pompa air
tersebut. Semuanya hang up, menyerah dan saya ngambek sama suami. Minta segera
pindah ke rumah sendiri. Tapi kenyataan tidak semudah yang dibayangkan.
Alhamdulillah satpam di
cluster tempat saya tinggal menawarkan jasanya untuk mencoba memperbaiki.
Satpam ini memberikan satu solusi untuk mengganti mesin pompa air semuala jenis
jet pump menjadi pompa air satelit. Hm, ini bukan rumah saya, ini semua
seharusnya tanggung jawab si pemilik rumah. Paling tidak hasil diskusi terlebih
dulu. Saya dan suami pun menyesal, kenapa tidak memasang PAM saat PDAM membuka
pipa ke dalam cluster.
Beginilah repotnya saat
sumber air bersih di rumah hanya satu. Membayangkan apabila ada sumber air yang
lain, contohnya air PAM, rasanya saya tidak sebegitu sedihnya. Air merupakan
salah satu bahan alam yang wajib ada di kehidupan. Okelah untuk mencuci pakaian
kotor bisa laundry. Mandi bisa numpang di rumah tetangga, di tempat umum atau
minta ijin menyelang air dari tetangga. Tapi, kalau saat sedang dalam kondisi
perut mules malam hari? duh, ngebayangin waktu 3 bulan tidak ada air rasanya
sedih.
Nah, bapak satpam yang
menawarkan jasanya itu, juga tidak menyatakan 100% berhasil dapat mengeluarkan
air dengan pompa satelit. Menghubungi PDAM setempat juga dijanjikan waktu
kurang lebih tiga bulan. Selama itukah?
Alhamdulillah betapa
bahagianya saat saya melihat air keluar dari pompa satelit. Meski demikian,
pompa satelit ini mempunyai kekurangan juga. Ada banyak sekali hal-hal yang
harus diperhatikan. Di saat semua hal, saya perhatian baik-baik. Beberapa hari
yang lalu, penciuman saya menangkap sesuatu yang sangat janggal. Bau kebakar
dan listrik sering turun.
Tadi pagi, saya paksa
suami untuk melihat dan mengecek, sumber bau kebakar tersebut. Dan trala trili
dech, stop kontak yang sudah saya curigai ini sumbernya. Jadi mesin untuk
menyalakan mesin pompa air satelit kan berada di bawah meja dapur dan kabelnya
dicolokan dari stop kontak yang ada di bawah meja dapur juga. Saat suami
mengambil stop kontak tersebut, wuuis, panas dan lubangnya sudah besar alias
memang terbakar. Masya Allah.
Saya masih bersyukur,
air PAM sudah terpasang setahun yang lalu. Suami juga menyediakan aoren atau
bak penampungan di atas, namun tidak dipasang pompa penggerak. Jadi, saat air
PAM sedang kencang saja, air dapat masuk ke dalam bak penampungan air yang
kapasitasnya kecil. Jadi, air PAM yang ada di bak tersebut habis untuk dua kali
mencuci pakaian kotor. Biasanya saya mengganti sumber air bersih untuk mandi
dan keperluan lainnya menggunakan air tanah menggunakan mesin pompa air
satelit. Bingung kan, saat stop kontak kebakar tersebut? sederhana sich,
tinggal dibetulkan saja.
Eits, ternyata saya baru
paham setelah dijelaskan oleh suami. Stop kontak yang terbakar tersebut
digunakan untuk mempararel kabel untuk kulkas di sebelah meja dapur. Masya
Allah, sungguh hati ini terasa sakit dan sedih. Pingin pindah ke rumah sendiri?
rasanya itu bukan solusi, karena memang tidak mungkin. Meskipun rumah sendiri
sudah 100 % jadi dan siap huni. Akhirnya, suami meminta waktu untuk
memperbaikinya, karena sedang sibuk.
![]() |
Sumber air di rumah ini baru satu sumber, hanya dari air tanah, ke depan semoga bisa dialiri air PAM |
Sayapun bukan anak kecil
dan bukan anak yang baru menikah. Sayapun memutar otak dan memutar kenangan.
Tetangga di sekitar rumah sering sekali menguraikan selang dari depan ke dalam
rumah. Ada yang menceritakan kepada saya, bahwa bak penampungannya bocor, jadi
dia menyelang air secara langsung dari depan, tempat kran air PAM ke dalam
rumah.
Oh inilah solusinya.
Sayapun melakukan hal yang sama. Saya mengambil selang air yang panjang,
kemudian menyelang air PAM dari depan langsung untuk mengisi mesin cuci. Kata
suami air PAMnya kecil, kemungkinan membutuhkan waktu yang lama. Ndak masalah,
yang penting tumpukan pakaian kotor dapat segera ditebas habis. Air PAM di sini
kalau sudah siang sampai sore, kadang mengalirkan air dengan debit yang kecil,
jadi tidak dapat naik ke atas. Nah, solusi semenyata yang saya temukan adalah
mengalirkan air dari depan ke dalam rumah menggunakan selang.
Permasalahan selanjutnya
adalah, saat selang air sedang mengalirkan air ke mesin cuci, pertama mesin
otomatisnya tidak dapat dinyalakan, semoga saja mesin cuci kuat dan tabah.
Ke-dua, pintu depan tidak bisa ditutup karena terganjal selang. Tapi ya
sudahlah semua dinikmati dan disyukuri saja. Semoga suami mendapatkan ide
bagaimana mesin pompa satelit tersebut dapat dihubungkan ke arus listrik.
Jadi, kesimpulannya
adalah, penting sekali setiap rumah tangga menyediakan lebih dari satu sumber
air bersih. Semua hal dapat terjadi di luar kendali, seperti saat mati listrik,
otomatis mesin pompa air mati dong. Nah, apabila tersedia satu sumber air
bersih lainnya seperti air PAM, yang tidak menggunakan listrik, kebutuhan air
dapat tercukupi kan, meski mati listrik.
Alhamdulillah selamat
menjalani hari-hari indah bersama keluarga, aamiin.
Aku di runah cuma pakai 1 sumber air mba, sumur artesis yg dikelola warga komplek, bayarnya flat setiap bulan 50rb. Sejak th 2011 aku tinggal di runahku Alhamdulillah gk pernah ada masalah berarti. Semoga di rumahmu jg kedepannya gk ada masalah air lagi ya mbaa
ReplyDeleteaku di sin ipakai sumur bor mbak, tapi ada penampungan kayak punya PDAM jadi ttp memang harus nampung dulu juga, kalau saringannya aku pakai kran yang di saring gitu yang dibeli dimana gitu pak suami yg ngurusin. Air bersih sumber kesehatan keluarga juga
ReplyDeleteKami py 2 PAM dan Air Pompa. Ngeri pernah ngalamin pas gak ada air sampai disupply tetangga di rumah bojong dulu
ReplyDeleteDulu di rumah mertua (saya tinggal di rumah mertua) ada sumur juga, jadi pakai dua sumber air, pam dan sumur, setelah kedua orangtuanya meninggal, anak anak malah menutup sumur. Jadi kita pakai satu sumber aja skrg air pam. Tapi setiap hari kita nampung air pakai toren. Kalau pas mati air, masih ada sumber cadangan.
ReplyDeleteaku pake sumur bor dan punya toren 2250L segede alaihim gombrang hahaha alhamdulilah bersih dan banyak :) semoga dirumah mba ga ada masalah lagi ya
ReplyDeleteBunda di rmh cuma pke 1 sumber air tanah. Alhamdulillah air gak lernah kecil wlp tetangga2 udh pada kekeringan dan air pam tunggal ifu maxih dengan gagahnya menyedot air dari perut bumi.
ReplyDeleteIya mbk, klok punya dua pilihan sumber air, jd nggak terlalu repot kalau semisal salah satu sumber ada yg nggak berfungsi.
ReplyDeleteDi rumahku jg cuma satu. Dan suka ketar ketir kalau musimnya mati lampu.
Kalo di rumah orang tuaku masih ada sumur. Jadi kalo listrik padam atau air PDAM gak ngalir atau mesin air bermasalah, ya tingga menimba sumur aja, hehe..
ReplyDeleteair sama listrik emang sudah jadi kebutuhan harian. payahnya kalo air juga bergantung ama listrik.
ReplyDeleteAku selama ini hanya pakai Air Tanah mba dan ga ada PAM. Tapi jadi terpikirkan untuk punya aunber air lain deh. Makasih telah berbagi ya
ReplyDeleteSaya mengalami 2 minggu air PAM nggak ngalir, dan terpaksa memakai air sumur yang warnanya butek dan berbau, hikksss...tersiksa banget, kulit pun jadi terasa gatal
ReplyDeleteSaya cuma pakai satu sumber air. Sekarang memang lagi susah, air suka kering tapi nunggu 2-3 jam ada penuh lagi. Memang susah kalau tidak ada air, cucian numpuk.
ReplyDeleteSeru banget ya mencari solusi air bersih. Rumah kami.masihbpakai PAM saja karena gak bisa gali sumur soalnya tempatnya di gunung dan tanahnya tanah merah yang lengket.
ReplyDeleteSaya pakai sumur bor aja. Belum kepikiran pasang sumber air lain. Pasang toren yang gede juga di rumah, nanti pelampungnya yang otomatis bisa on/off ke listrik. Saya kurang paham teknis menjelaskannya. Pokoknya intinya saya gak perlu menyalakan atau mematikan pompa secara manual lagi.
ReplyDeleteAku pakai sumur mbak, diambil pake pompa air. Alhamdulillah sih airnya lancar.
ReplyDeleteKalau aku nandon, Mbak
ReplyDeleteAda bak khusus untuk nampung air bersih buat masak dll.
aku juga cuma satu sumber air astin gak pakai pam lagi, soalnya sering mati juga pamnya. Ayo kapan pindah nanti undang aku yaaaa
ReplyDeleteSebagai antisipasi memang harus punya dua sumber air, mengingat dulu pernah seminggu sumber air di rumah gak ada, akibatnya harus anti mandi di sumur umum atau malah ke kamar mandi yang ada di mesjid
ReplyDeleteHallo Mba, mertuaku juga make sumur pompa, dan pernah bermasalah akhirnya bongkar 2 hari nunut air di tempat bulik. Memang agak susyeh ya Mba kalo begini.
ReplyDeleteKemarau panjang ini alhamdulillah sumurku tidak kering, aku pilih dgn toren bedar untuk menampung air
ReplyDeleteAku cuma punya sumur bor yg ditampung ke toren air, susah juga kalau pas pompa air mati. Untung tetangga sebelah udah kaya saudara sendiri, biasa tuker2an air kalau salah satu bermasalah :)
ReplyDeleteSumber air di rumahku juga cuma air tanah dan itu keruh. Yah dinikmati dan disyukuri aja deeh
ReplyDeleteDi tempatku PDAM belum masuk hiks. Jd masih mengandalkan air tanah. Alhamdulillah meski rumah di atas, tapi dulu katanya rmh yg skrng bekas pohon bambu jd insyaAllah air cukup. Saking gk pengen kering, aku samai nanam pohon bambu di halaman rumah hehe.
ReplyDeleteAir mmg sumber kehidupan. Duh klo udh mati air rasanyaa mau nangiiss...
ReplyDeleteMasalah air bersih emang paling krusial di rumah. Kalau air udah butek aja, niscaya hari2 jadi gak semangat. Kalau untuk masak-masak masih bisa pakai air dispenser, lah kalau mandi dan sikat gigi? Btw, aku baru tahu nih mbak soal pompa air satelit. Makasih sharing-nya ya.
ReplyDeleteair tuuuh penting banget ya Astin..aku pakai sumur dan dalaaaaam ajah hehehe. Kalau minum dan masak semua dispenser niiih
ReplyDeleteGa kebayang deh kalau ga ada air .. Alhamdulillah dirumah aku pakai mesin air tanah sih dan kalaupun kemarau ga kering air.
ReplyDeleteaku pernah ngerasain kekesalan yang kamu alami astin. pompa air di rmahku juga beberapa kali ngambek. Gara2nya sih emang karnea air tanah di rumahku ada serbuk tanah merahnya yang kalau sudah lebih dari 3 tahun biasanya minta dibersihin karena bikin air susah nyedot.
ReplyDeleteAir dan listrik bagi aku adalah hal yang tak bisa ditawar-tawar lagi sejak kami memutuskan untuk pindah ke rumah sendiri.
ReplyDeleteJadi meski rumah saat itu masih hanya terdiri dari satu kamar yang sudah layak huni, sementara ruangan lainnya masih berlantai tanah, iya kamu tidak salah baca, tanah, aku tetap ngotot agar lampu dan air adalah prioritas!
Aku juga menyarankan agar kami punya tandon karena di Balikpapan sering mati air PDAMnya.
Jadi kudu punya stok air, agar ga nangis bombay saat PDAM, ngambek ^^
Memang sih ya air ini penting banget, selain listrik haha. Kalau mati listrik nggak bisa mompa air..pompa rusak pun juga sama nggak bisa keluar air. Dan aku pun merasakan betapa bete nya kalau di rumah susah air rasanya pengen ngungsi :D.
ReplyDeleteKalau saya kayaknya lebih prefer ke air tanah mbak. Air dari PDAM itu gimana gitu rasanya. Memang - katanya - lebih higienis tapi rasa kaporitnya itu kadang mengganggu.
ReplyDeletemakasih gan buat infonya dan semoga bermanfaat
ReplyDeletebagus gan artikelnya dan sangat menarik
ReplyDeletekeren sob buat infonya dan salam kenal
ReplyDeletemantap mas buat infonya dan salam sukses selalu
ReplyDeleteok mantap bos dan salam sukses selalu
ReplyDelete