Wednesday 24 October 2018

Sediakan Lebih Baik Dua Sumber Air Bersih di Rumah





[Rumah Tangga] : Sumber Air Bersih di Rumah


Alhamdulillah, akhirnya satu per satu permasalahan dapat diurai dan mendapatkan solusinya. Eh hai, selamat siang teman-teman semuanya, apa kabar yang masih berkutat dengan cucian pakaian kotor dan cucian piring yang menumpuk. Selamat bekerja dan semoga selesai dengan baik ya. Tidak ada hal-hal yang menghambat yang membuat pikiran menjadi grusa-grusu, ujung-ujungnya emosi dan malah berujung ke ngomel dan marah-marah.

www.astinastanti.com
Air sebagai sumber kehidupan


Permasalahan yang menghambat bisa jadi nich, ternyata pelembut pakaiannya habis, padahal sedang mencuci handuk yang kalau ndak pakai pelembut hasilnya kurang lembut dan kurang wangi. Pikiran sudah otomatis, harus keluar rumah, beli pelembut meskipun di warung tetangga yang kadang, variannya tidak selengkap di supermarket.





Permasalahan ke-dua masalah air bersih yang digunakan untuk membilas pakaian kotor. Seperti yang sering saya alami di kehidupan per-rumah tanggaan ini. Kebetulan saya masih tinggal di rumah sewa di sebuah perumahan. Rumah bertype 72 ini, awalnya hanya menggunakan sumber air bersih dari air tanah. Proses mendapatkan air tanah untuk kebutuhan sehari-hari dengan bantuan pompa air. Nah, pompa airnya tersembunyi di sudut belakang rumah, tepatnya di bawah meja dapur yang berbentuk . Nah pompa airnya terletak di sudut huruf L tersebut. Bisa dibayangkan? betapa tersudutnya si pompa air tersebut.

Pompa air di rumah ini sudah berkali-kali merengek dan minta disabet uang. Sewaktu belum lama saya tinggalpun sudah minta dipanggilin tukang service pompa air. Permasalahannya sepele sekali, kesalahan manusia. Saat itu sedang musim kemarau, Mbak ART kelupaan tidak mematikan mesin pompanya, nah airnya sampai habis dan pagi hari saat air sungguh sangat dibutuhkan, pompa air ngambek.

Kasus yang cukup menghebohkan adalah setahun yang lalu satu minggu sebelum bulan Ramadhan. Pompa air sama sekali tidak dapat mengeluarkan air. Segala cara sudah dicoba. Mesin pompa air dicek, apakah ada yang rusak atau tidak. Ada dua team tukang service saya panggil dan semuanya tidak dapat mengatasi permasalahan mesin pompa air tersebut. Semuanya hang up, menyerah dan saya ngambek sama suami. Minta segera pindah ke rumah sendiri. Tapi kenyataan tidak semudah yang dibayangkan.

Alhamdulillah satpam di cluster tempat saya tinggal menawarkan jasanya untuk mencoba memperbaiki. Satpam ini memberikan satu solusi untuk mengganti mesin pompa air semuala jenis jet pump menjadi pompa air satelit. Hm, ini bukan rumah saya, ini semua seharusnya tanggung jawab si pemilik rumah. Paling tidak hasil diskusi terlebih dulu. Saya dan suami pun menyesal, kenapa tidak memasang PAM saat PDAM membuka pipa ke dalam cluster.

Beginilah repotnya saat sumber air bersih di rumah hanya satu. Membayangkan apabila ada sumber air yang lain, contohnya air PAM, rasanya saya tidak sebegitu sedihnya. Air merupakan salah satu bahan alam yang wajib ada di kehidupan. Okelah untuk mencuci pakaian kotor bisa laundry. Mandi bisa numpang di rumah tetangga, di tempat umum atau minta ijin menyelang air dari tetangga. Tapi, kalau saat sedang dalam kondisi perut mules malam hari? duh, ngebayangin waktu 3 bulan tidak ada air rasanya sedih.

Nah, bapak satpam yang menawarkan jasanya itu, juga tidak menyatakan 100% berhasil dapat mengeluarkan air dengan pompa satelit. Menghubungi PDAM setempat juga dijanjikan waktu kurang lebih tiga bulan. Selama itukah? 

Alhamdulillah betapa bahagianya saat saya melihat air keluar dari pompa satelit. Meski demikian, pompa satelit ini mempunyai kekurangan juga. Ada banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan. Di saat semua hal, saya perhatian baik-baik. Beberapa hari yang lalu, penciuman saya menangkap sesuatu yang sangat janggal. Bau kebakar dan listrik sering turun. 

Tadi pagi, saya paksa suami untuk melihat dan mengecek, sumber bau kebakar tersebut. Dan trala trili dech, stop kontak yang sudah saya curigai ini sumbernya. Jadi mesin untuk menyalakan mesin pompa air satelit kan berada di bawah meja dapur dan kabelnya dicolokan dari stop kontak yang ada di bawah meja dapur juga. Saat suami mengambil stop kontak tersebut, wuuis, panas dan lubangnya sudah besar alias memang terbakar. Masya Allah. 

Saya masih bersyukur, air PAM sudah terpasang setahun yang lalu. Suami juga menyediakan aoren atau bak penampungan di atas, namun tidak dipasang pompa penggerak. Jadi, saat air PAM sedang kencang saja, air dapat masuk ke dalam bak penampungan air yang kapasitasnya kecil. Jadi, air PAM yang ada di bak tersebut habis untuk dua kali mencuci pakaian kotor. Biasanya saya mengganti sumber air bersih untuk mandi dan keperluan lainnya menggunakan air tanah menggunakan mesin pompa air satelit. Bingung kan, saat stop kontak kebakar tersebut? sederhana sich, tinggal dibetulkan saja.

Eits, ternyata saya baru paham setelah dijelaskan oleh suami. Stop kontak yang terbakar tersebut digunakan untuk mempararel kabel untuk kulkas di sebelah meja dapur. Masya Allah, sungguh hati ini terasa sakit dan sedih. Pingin pindah ke rumah sendiri? rasanya itu bukan solusi, karena memang tidak mungkin. Meskipun rumah sendiri sudah 100 % jadi dan siap huni. Akhirnya, suami meminta waktu untuk memperbaikinya, karena sedang sibuk.


www.astinastanti.com
Sumber air di rumah ini baru satu sumber, hanya dari air tanah, ke depan semoga bisa dialiri air PAM


Sayapun bukan anak kecil dan bukan anak yang baru menikah. Sayapun memutar otak dan memutar kenangan. Tetangga di sekitar rumah sering sekali menguraikan selang dari depan ke dalam rumah. Ada yang menceritakan kepada saya, bahwa bak penampungannya bocor, jadi dia menyelang air secara langsung dari depan, tempat kran air PAM ke dalam rumah.

Oh inilah solusinya. Sayapun melakukan hal yang sama. Saya mengambil selang air yang panjang, kemudian menyelang air PAM dari depan langsung untuk mengisi mesin cuci. Kata suami air PAMnya kecil, kemungkinan membutuhkan waktu yang lama. Ndak masalah, yang penting tumpukan pakaian kotor dapat segera ditebas habis. Air PAM di sini kalau sudah siang sampai sore, kadang mengalirkan air dengan debit yang kecil, jadi tidak dapat naik ke atas. Nah, solusi semenyata yang saya temukan adalah mengalirkan air dari depan ke dalam rumah menggunakan selang.

Permasalahan selanjutnya adalah, saat selang air sedang mengalirkan air ke mesin cuci, pertama mesin otomatisnya tidak dapat dinyalakan, semoga saja mesin cuci kuat dan tabah. Ke-dua, pintu depan tidak bisa ditutup karena terganjal selang. Tapi ya sudahlah semua dinikmati dan disyukuri saja. Semoga suami mendapatkan ide bagaimana mesin pompa satelit tersebut dapat dihubungkan ke arus listrik. 

Jadi, kesimpulannya adalah, penting sekali setiap rumah tangga menyediakan lebih dari satu sumber air bersih. Semua hal dapat terjadi di luar kendali, seperti saat mati listrik, otomatis mesin pompa air mati dong. Nah, apabila tersedia satu sumber air bersih lainnya seperti air PAM, yang tidak menggunakan listrik, kebutuhan air dapat tercukupi kan, meski mati listrik.

Alhamdulillah selamat menjalani hari-hari indah bersama keluarga, aamiin.


36 comments:

  1. Aku di runah cuma pakai 1 sumber air mba, sumur artesis yg dikelola warga komplek, bayarnya flat setiap bulan 50rb. Sejak th 2011 aku tinggal di runahku Alhamdulillah gk pernah ada masalah berarti. Semoga di rumahmu jg kedepannya gk ada masalah air lagi ya mbaa

    ReplyDelete
  2. aku di sin ipakai sumur bor mbak, tapi ada penampungan kayak punya PDAM jadi ttp memang harus nampung dulu juga, kalau saringannya aku pakai kran yang di saring gitu yang dibeli dimana gitu pak suami yg ngurusin. Air bersih sumber kesehatan keluarga juga

    ReplyDelete
  3. Kami py 2 PAM dan Air Pompa. Ngeri pernah ngalamin pas gak ada air sampai disupply tetangga di rumah bojong dulu

    ReplyDelete
  4. Dulu di rumah mertua (saya tinggal di rumah mertua) ada sumur juga, jadi pakai dua sumber air, pam dan sumur, setelah kedua orangtuanya meninggal, anak anak malah menutup sumur. Jadi kita pakai satu sumber aja skrg air pam. Tapi setiap hari kita nampung air pakai toren. Kalau pas mati air, masih ada sumber cadangan.

    ReplyDelete
  5. aku pake sumur bor dan punya toren 2250L segede alaihim gombrang hahaha alhamdulilah bersih dan banyak :) semoga dirumah mba ga ada masalah lagi ya

    ReplyDelete
  6. Bunda di rmh cuma pke 1 sumber air tanah. Alhamdulillah air gak lernah kecil wlp tetangga2 udh pada kekeringan dan air pam tunggal ifu maxih dengan gagahnya menyedot air dari perut bumi.

    ReplyDelete
  7. Iya mbk, klok punya dua pilihan sumber air, jd nggak terlalu repot kalau semisal salah satu sumber ada yg nggak berfungsi.
    Di rumahku jg cuma satu. Dan suka ketar ketir kalau musimnya mati lampu.

    ReplyDelete
  8. Kalo di rumah orang tuaku masih ada sumur. Jadi kalo listrik padam atau air PDAM gak ngalir atau mesin air bermasalah, ya tingga menimba sumur aja, hehe..

    ReplyDelete
  9. air sama listrik emang sudah jadi kebutuhan harian. payahnya kalo air juga bergantung ama listrik.

    ReplyDelete
  10. Aku selama ini hanya pakai Air Tanah mba dan ga ada PAM. Tapi jadi terpikirkan untuk punya aunber air lain deh. Makasih telah berbagi ya

    ReplyDelete
  11. Saya mengalami 2 minggu air PAM nggak ngalir, dan terpaksa memakai air sumur yang warnanya butek dan berbau, hikksss...tersiksa banget, kulit pun jadi terasa gatal

    ReplyDelete
  12. Saya cuma pakai satu sumber air. Sekarang memang lagi susah, air suka kering tapi nunggu 2-3 jam ada penuh lagi. Memang susah kalau tidak ada air, cucian numpuk.

    ReplyDelete
  13. Seru banget ya mencari solusi air bersih. Rumah kami.masihbpakai PAM saja karena gak bisa gali sumur soalnya tempatnya di gunung dan tanahnya tanah merah yang lengket.

    ReplyDelete
  14. Saya pakai sumur bor aja. Belum kepikiran pasang sumber air lain. Pasang toren yang gede juga di rumah, nanti pelampungnya yang otomatis bisa on/off ke listrik. Saya kurang paham teknis menjelaskannya. Pokoknya intinya saya gak perlu menyalakan atau mematikan pompa secara manual lagi.

    ReplyDelete
  15. Aku pakai sumur mbak, diambil pake pompa air. Alhamdulillah sih airnya lancar.

    ReplyDelete
  16. Kalau aku nandon, Mbak
    Ada bak khusus untuk nampung air bersih buat masak dll.

    ReplyDelete
  17. aku juga cuma satu sumber air astin gak pakai pam lagi, soalnya sering mati juga pamnya. Ayo kapan pindah nanti undang aku yaaaa

    ReplyDelete
  18. Sebagai antisipasi memang harus punya dua sumber air, mengingat dulu pernah seminggu sumber air di rumah gak ada, akibatnya harus anti mandi di sumur umum atau malah ke kamar mandi yang ada di mesjid

    ReplyDelete
  19. Hallo Mba, mertuaku juga make sumur pompa, dan pernah bermasalah akhirnya bongkar 2 hari nunut air di tempat bulik. Memang agak susyeh ya Mba kalo begini.

    ReplyDelete
  20. Kemarau panjang ini alhamdulillah sumurku tidak kering, aku pilih dgn toren bedar untuk menampung air

    ReplyDelete
  21. Aku cuma punya sumur bor yg ditampung ke toren air, susah juga kalau pas pompa air mati. Untung tetangga sebelah udah kaya saudara sendiri, biasa tuker2an air kalau salah satu bermasalah :)

    ReplyDelete
  22. Sumber air di rumahku juga cuma air tanah dan itu keruh. Yah dinikmati dan disyukuri aja deeh

    ReplyDelete
  23. Di tempatku PDAM belum masuk hiks. Jd masih mengandalkan air tanah. Alhamdulillah meski rumah di atas, tapi dulu katanya rmh yg skrng bekas pohon bambu jd insyaAllah air cukup. Saking gk pengen kering, aku samai nanam pohon bambu di halaman rumah hehe.

    ReplyDelete
  24. Air mmg sumber kehidupan. Duh klo udh mati air rasanyaa mau nangiiss...

    ReplyDelete
  25. Masalah air bersih emang paling krusial di rumah. Kalau air udah butek aja, niscaya hari2 jadi gak semangat. Kalau untuk masak-masak masih bisa pakai air dispenser, lah kalau mandi dan sikat gigi? Btw, aku baru tahu nih mbak soal pompa air satelit. Makasih sharing-nya ya.

    ReplyDelete
  26. air tuuuh penting banget ya Astin..aku pakai sumur dan dalaaaaam ajah hehehe. Kalau minum dan masak semua dispenser niiih

    ReplyDelete
  27. Ga kebayang deh kalau ga ada air .. Alhamdulillah dirumah aku pakai mesin air tanah sih dan kalaupun kemarau ga kering air.

    ReplyDelete
  28. aku pernah ngerasain kekesalan yang kamu alami astin. pompa air di rmahku juga beberapa kali ngambek. Gara2nya sih emang karnea air tanah di rumahku ada serbuk tanah merahnya yang kalau sudah lebih dari 3 tahun biasanya minta dibersihin karena bikin air susah nyedot.

    ReplyDelete
  29. Air dan listrik bagi aku adalah hal yang tak bisa ditawar-tawar lagi sejak kami memutuskan untuk pindah ke rumah sendiri.

    Jadi meski rumah saat itu masih hanya terdiri dari satu kamar yang sudah layak huni, sementara ruangan lainnya masih berlantai tanah, iya kamu tidak salah baca, tanah, aku tetap ngotot agar lampu dan air adalah prioritas!

    Aku juga menyarankan agar kami punya tandon karena di Balikpapan sering mati air PDAMnya.

    Jadi kudu punya stok air, agar ga nangis bombay saat PDAM, ngambek ^^


    ReplyDelete
  30. Memang sih ya air ini penting banget, selain listrik haha. Kalau mati listrik nggak bisa mompa air..pompa rusak pun juga sama nggak bisa keluar air. Dan aku pun merasakan betapa bete nya kalau di rumah susah air rasanya pengen ngungsi :D.

    ReplyDelete
  31. Kalau saya kayaknya lebih prefer ke air tanah mbak. Air dari PDAM itu gimana gitu rasanya. Memang - katanya - lebih higienis tapi rasa kaporitnya itu kadang mengganggu.

    ReplyDelete
  32. makasih gan buat infonya dan semoga bermanfaat

    ReplyDelete
  33. bagus gan artikelnya dan sangat menarik

    ReplyDelete
  34. keren sob buat infonya dan salam kenal

    ReplyDelete
  35. mantap mas buat infonya dan salam sukses selalu

    ReplyDelete
  36. ok mantap bos dan salam sukses selalu

    ReplyDelete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih