Friday 1 February 2019

Menyiapkan Menu Sehat Anak PAUD dan TK



[Kitchen] : Menu Sehat Anak PAUD


Alhamdulillah, kalender di meja kerjaku sudah berganti tahun. Aktifitasku kian lama kian berwarna-warni. Anak bungsu sudah menjalani pendidikan usia dini, di sekolah terdekat dengan rumah. Menjadi ibu anak PAUD itu ternyata banyak suka dan dukanya.



Sukanya, saya bisa bertemu dengan ibu-ibu yang anaknya sekolah di PAUD juga setiap 2 hari sekali. Hal ini mampu membuat wawasanku berkembang juga. Dukanya, anaknya sudah terlalu nyaman mengetahui ibunya ada di luar kelas.


Pernah suatu hari mencoba, saya tidak ada di sekolah, anaknya bisa juga sekolah dengan nyaman, gak rewel. Tapi ada saja yang membuat saya harus menunggu di lingkungan sekolah. Jadi, dalam 3 kali seminggu, saya duduk-duduk cantik bersama ibu-ibu lainnya di sekolah. Apa yang dilakukan saya dan ibu-ibu lain, mungkin di postingan lain kali ya.

Agenda Menu Sehat untuk Anak PAUD dan TK


Agenda kegiatan di PAUD selain belajar mengajar, ternyata ada acara makan-makan. Hal ini yang membuat saya cukup senang tapi bingung. Ada dua macam acara makan menu sehat untuk anak-anak. Menu sehat dari pihak sekolah (yang membuat digilir, mulai ibu-ibu  dari TK A, TK B dan terakhir PAUD, giliran team saya, ehem ) dan dari pihak orang tua (anak membawa menu sehat yang ditetapkan dari sekolah dan dimasak di rumah).



Dan perbincangan para ibu PAUD pun berganti, dari uang 80 juta, berganti topik menjadi menu apa yang bakal disajikan untuk anak-anak. Apalagi bagi kami-kami yang semuanya bilang tidak bisa memasak, enak. Huhuuu, bingunglah semua. Apalagi, anak-anak PAUD rata-rata masih sering keluar, untuk menengok, apakah ibunya masih stay at school atau menghilang.

Satu persatu usulan, mulai dari bakso, baksonya yang kecil atau besar berganti menjadi spaghetti. Spaghettinya daging ayam, atau daging sapi. Toping Spaghettinya keju atau sosis. Makin ramai lagi, selain menyiapkan menu untuk anak-anak, juga menyiapkan menu untuk ibu-ibunya. Pusing lagi, karena para ibu-ibu lainnya semuanya pinter memasak. Malu kalau masakannya a la kadarny

Akhirnya, saya dan ibu PAUD sepakat, menu untuk ibu-ibunya pesan nasi bakar dan untuk anaknya Spaghetti yang simple dan tidak menguras banyak tenaga dan waktu. Tinggal rebus, membuat saosnya, goring sosis dan masukkin plastik mika, selesai. Kebayang bahagianya ibu-ibu teman saya itu saat pulang sekolah.

Saya juga setuju dengan usulan menu sehat anak-anak adalah membuat spaghetti. Sampai tibalah, waktu menyetrika malam hari. Waktu menyetrika itulah, waktu untuk merenungi apa yang telah terjadi dan merencanakan apa yang akan dilakukan esok.

Saya berpikir, menu sehat anak-anak inginnya dibuat yang benar-benar menu sehat, untuk mengenalkan aneka sayuran dan lauk untuk anak-anak. Dikemas dalam wadah yang seharusnya lebih menarik. Hm, sayapun mulai tuh, melihat-lihat menu masakan yang saya posting di Instagram #dapurastata.

Menu Makanan Seimbang untuk Menu Sehat Anak PAUD dan TK


Cling Cling Cling, sayapun memberanikan diri menulis pergantian menu sehat dari spaghetti menjadi menu nasi, sayur, lauk dan buah dalam wadah. Alhamdulillah responnya positif dan didukung oleh ibu-ibu lainnya. Sayapun berinisiatif memasak tumis sayuran dan membuat telur dadar iris. Untuk memasak nasi kan, paling mudah, jadi saya lempar ke ibu-ibu lain.

Alhamdulillah, ada yang usul memasak nasi dan  membuat telur dadar yang diiris. Tugas saya menjadi ringan kan.

Satu hari sebelum agenda makan menu sehat di sekolah. Ibu-ibu lain, berencana datang ke rumah saya, untuk membantu menyiangi dan memotong sayuran. Alhamdulillah satu ibu datang, membantu mengupas bawang merah putih, kentang dan buncis. Satu ibu lainnya, berhalangan karena hujan.





Sore hari, semua yang akan dimasak sudah siap. Mulai dari bumbu-bumbu, sayuran sudah dipotong-potong dan bumbu untuk sambal goreng kentang menu tambahan ibu-ibu sudah siap. Sayapun tidak melakukan kegiatan apapun, untuk menjaga stamina saya supaya fit esok hari. Apalagi, ibu-ibu PAUD hanya 6 orang yang aktif, 2 ibu bekerja.

Pagi harinya, saya bangun pukul 3.30. Menyiapkan wadah bento yang dibeli di Tokopedia. Menyiakan pisang lilin untuk diletakkan di wadah dan setelah itu membantu menyiapkan anak sulung sekolah, baru memasak dech. Pukul 7 pagi, semua masakan sudah matang dan satu per satu, ibu yang memasak nasi dan telur dadar datang.

Alhamdulillah jam 8 pagi, menu sehat untuk anak-anak sudah siap sedia. Ibu-ibu lainnya menyiapkan nasi bakar, kerupuk dan es syrup untuk menu ibu-ibunya. Saat saya datang membawa banyak wadah makanan yang sudah tersedia sendok dan garfunya, ibu-ibu lain, langsung menghampiri. Mereka merasa senang, karena menunya membuat anak mengenal makanan lengkap dan wadahnya juga menarik.




Menu Sehat Anak PAUD dan TK, saya membuat 30 buah.
(dana disediakan dari sekolah)

Nasi : Dimasak oleh Ibu Ra
Tumis buncis, wortel dan jagung : Dimasak oleh Saya
Telur Dadar : Dimasak oleh Mami RaRi
Nasi Bakar : Dipesan oleh Ummi Az
Kerupuk : Digoreng oleh Mama A
Es Syrup : Disediakan oleh Bunda K
Bunda AR dan Ummi Syh karena bekerja, menyumbang buah dan air mineral.


Saya dan juga pastinya, ibu-ibu PAUD merasa lega dan bahagia telah selesai menyiapkan menu sehat anak-anak PAUD dan TK. Saya pribadi sangat senang, melihat kebersamaan ibu-ibu PAUD tercinta. Awalnya tidak saling mengenal, saling berbincang dan bertukar pikiran dan disatukan dalam team untuk menyiapkan menu sehat.

Cerita di atas menjadi kenang-kenangan menjadi ibu anak PAUD. Yah, siapa tahu, setelah membuat
30 buah menu sehat untuk anak-anak, ada orderan lain , ye kan. Untuk ibu-ibu PAUD terima kasih banyak untuk kebersamaannya ya, sebentar lagi, Fira lulus PAUD nich.

2 comments:

  1. Mbak, seru banget ibu-ibunya kompak, saling bantu.. Keren.. Kegiatan kayak gini bisa mempererat hubungan antar wali murid ya, Mbak.. Saya alhamdulillah, ortu murid waktu anak saya TK dulu, masih sering bersilaturrahmi sampai sekarang. Kumpulnya lewat arisan bulanan. Arisannya sih ga banyak, yang penting kumpulnya aja. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah iya, kompak. Acara beginilah yang membuat ortu kompak, saling berkontribusi gitulah ya. Semoga ibu-ibu PAUD ini juga terus menjaga silaturahmi meski anak dah pada lulus nanti. Iya, yang penting kumpulnya

      Delete

Mohon maafkeun, komentar kali ini dimoderasi ya. Terima kasih